Share

Bab 5

Penulis: Bun say
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-17 08:28:38

Istri Cacat CEO

Bab 5

Christ terbangun di pagi harinya dengan kepala yang berat disertai pusing. Ia membuka matanya perlahan lalu duduk sambil memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri.

Christ baru saja akan berdiri ketika matanya tak sengaja melihat cadar hitam yang teronggok di atas kasur tempatnya berbaring tadi.

Keningnya langsung berkerut. 

'Pemilik cadar ini pasti dia.' Dengan sedikit marah di hatinya, Christ mengambil cadar itu kasar lalu berjalan cepat menuju ke kamar asistennya, Via.

Saat itu Via tengah menyisir rambutnya yang basah. Dia terkejut ketika pintu kamarnya tiba-tiba terbuka dengan sedikit kencang. Untunglah rambut panjangnya segera Via sapukan kebagian wajah kirinya.

"Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Via takut-takut melihat ekspresi wajah Christ yang melotot ke arahnya.

Untunglah separuh wajah Via yang cacat tertutupi oleh rambutnya yang panjang sehingga bekas luka itu tidak terlihat oleh Christ. Saat ini Christ tidak  terlalu jelas melihat wajah Via karena wanita itu berdiri menyamping.

"Bisakah kau Jelaskan kenapa ada cadarmu di atas tempat tidurku?" tanya Christ dengan intonasi sedikit tinggi.

"Maaf tuan. I-itu tidak disengaja. Semalam anda ada mabuk jadi saya-"

"Ok, cukup, hentikan. Aku akan terlambat ke kantor pagi ini jadi tolong buatkan aku sarapan," perintahnya dingin sambil berlalu. Via langsung mengangguk tanda mengerti. Setelah lelaki itu pergi, Via menegang sambil menekan dadanya.

Hampir saja ketahuan.

Sekembalinya dari kamar Via, Christ tersenyum simpul. Sesaat setelah melihat sedikit wajah Via, hatinya berdetak tidak karuan, bahkan dirinya seperti pernah melihat gadis itu di suatu tempat namun entah kapan dan dimana. Christ masih menggenggam cadar Via ditangannya. Entah mengapa hatinya jadi menghangat.

*****

Christ sudah siap dengan pakaian kantor yang dikenakannya. Buru-buru ia pergi ke arah dapur untuk menikmati sarapan paginya. Christ tertegun saat melihat Via menggunakan cadarnya sambil mencuci piring. Via sedikit mengangguk tanda hormat. Diatas meja makan sebuah sandwich dan kopi hitam yang masih mengepul, setia menanti Christ untuk menyantapnya. 

"Kenapa kau memakai cadar di sini? Ini bukan negara Arab jadi kamu bebas memakai baju apapun yang menurutmu nyaman," ujar Christ penuh ketegasan.

Via tertegun. Ia sendiri bingung harus mengatakan apa. Haruskah ia berkata bahwa cadar itu untuk menutupi luka cacat di wajahnya. Via menggeleng. Jika Christ mengetahui cacatnya dia pasti akan merasa jijik dan langsung mengusirnya pergi. Lalu bagaimana dengan pengobatan sang ayah yang membutuhkan banyak biaya saat ini.

Tidak, itu tidak boleh terjadi. Via lebih rela memakai cadar asal sang ayah dapat perawatan yang baik. Lagipula siapa yang sudi memperkerjakan wanita cacat, yang ada mereka akan sangat jijik sekali.

"Saya nyaman menggunakan ini, Tuan." 

"Tapi sekarang musim panas. Apa kamu tidak merasa kepanasan?" tanya Christ heran.

 Via hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Kalau begitu, terserah!" tukas Christ sambil menikmati sarapannya.

"Kopinya enak, terima kasih." Christ berlalu tanpa mendengar komentar dari Via. Via sendiri merasa lebih baik, saat bosnya itu tidak rewel bahkan perangainya terkesan cukup baik meskipun terkesan agak dingin.

*****

Christ baru saja mendudukkan pantatnya di kantor ketika Bram memberitahu ada sebuah panggilan masuk berasal dari anak buahnya di Indonesia. 

"Hallo, Tuan?"

"Apakah ada informasi terbaru? Katakan," ujarnya dingin.

"Ya, Tuan. Kami telah menemukan alamat Nona Olivia beserta ibunya, namun ada seseorang yang menjemput mereka dengan mobil mewah dan hingga saat ini mereka tidak kembali lagi ke rumahnya. Saat ini kami sedang mencari pemilik mobil itu," ujar anak buah Christ dari seberang.

"Bagus, cari terus informasi sampai kamu bisa menemukan Olivia."

 "Baik, Tuan!"

Christ tersenyum simpul, ia merasa senang atas informasi yang diberikan oleh anak buahnya. Ia berpikir tak lama lagi dirinya akan menemukan Olivia. Meski kelak Olivia tak ingin bersamanya, setidaknya janji sang ayah kepada sahabatnya akan terpenuhi dan dirinya bebas untuk menentukan pilihan, bersama siapa ia akan melanjutkan hidupnya kedepannya.

"Sepertinya anda sedang senang, Tuan?" ejek Bram saat melihat ekspresi bos sekaligus sahabatnya itu sedikit tersenyum simpul.

"Hei, sudah berapa kali aku bilang, berhenti memanggilku tuan saat tak ada orang lain." Christ mendelik tajam. Auranya yang dingin membuat siapapun lawannya yang melihat pasti akan langsung ketakutan.

"Mana berani aku, Tuan," canda Bram sambil menaik turunkan alisnya.

"Kau ingin aku pecat rupanya," balas Christ dingin.

"Kau selalu menyeramkan saat sedang marah, Tuan." Bram terkikik sambil berlalu dari hadapan bosnya.

Bab terkait

  • Istri Cacat CEO   Bab 6

    Istri Cacat CEOBab 6Christian baru sampai di unitnya saat mencium harum masakan dari arah dapur. Ia melihat kesana dan mendapati Via tengah duduk sambil menikmati makan malam sendirian. Walau mulutnya tengah mengunyah pelan, namun pikirannya sedang berkelana hingga tak menyadari seorang Christian yang tengah berdiri memperhatikannya. Sebenarnya Christ pulang hanya untuk mandi dan berganti baju. Christ akan pergi menuju pesta yang diadakan oleh relasi bisnisnya.'Gadis aneh,' gumam Christian lalu beranjak menuju ke kamarnya.Via berhenti mengunyah makanan, pikirannya tertuju pada ibu dan ayahnya di negerinya. Ia Ingin tahu kabar mereka, namun dia tak mengetahui nomor telep

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-17
  • Istri Cacat CEO   Bab 7

    Istri Cacat CEOBab 7Iring-iringan dua unit kendaraan nampak memasuki sebuah halaman rumah yang cukup mewah. Seorang pengawal membukakan pintu Range Rovers hitam, ia membungkuk hormat saat James turun dari kendaraan miliknya.Pria berumur setengah abad lebih tersebut nampak mengedarkan pandangan ke sekeliling lalu memasuki rumah itu setelah pelayan mempersilahkannya masuk.James memasuki ruangan dimana terdapat seorang yang terbaring lemah diatas tempat tidurnya. Dialah Suryo Joyo, sahabat karibnya semenjak lama. Sebenarnya isteri James, Melina, yang lebih akrab dengan Julia, istri dari Suryo. Saking akrabnya hubungan mereka di masa lalu, keduanya sepakat menjodohkan Christian dengan Olivia sewaktu mereka baru memasuki usia bel

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-17
  • Istri Cacat CEO   Bab 8

    Istri Cacat CEOBab 8Via membuka matanya di pagi hari yang cerah. Setelah menyelesaikan ritual di kamar mandi, ia segera menuju ke ruang tengah untuk membersihkan tempat itu.Kening Via berkerut saat melihat beberapa alat makan di meja nampak sedikit berserakan."Apakah Tuan Christian yang makan semalam," Via membatin.Via segera membereskannya lalu membawanya ke belakang. Detik selanjutnya Via segera membersihkan ruangan, menyapu dengan vacuum cleaner dan mengepel dengan hati-hati sampai semuanya terlihat rapi dan bersih."Selamat pagi, Via," sapa Bram ramah saat Via tengah mengelap meja dapur."Selamat pagi, Tuan Bram. Anda nampak tampan pagi ini," puji Via.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-17
  • Istri Cacat CEO   Bab 9

    Istri Cacat CEO Bab 9 Mentari tampak hampir tenggelam di arah barat saat Bram kembali ke unit meninggalkan Via dengan tergesa-gesa. "Apa yang terjadi?" Via bertanya heran namun Bram sama sekali tidak menjawabnya. Wajah Bram terlihat gusar setelah menjawab panggilan dari seseorang. Bram melangkah terlebih dahulu dan memasuki lift. Saat Via menyusulnya, pintu lift itu sudah tertutup. Via mematung disana. Ia bingung sekarang. Berada ditempat yang sama sekali tidak diketahuinya. Bodohnya Via, tidak memperhatikan Bram tadi saat memencet tombol. Saat ini dirinya sendirian, bingung dan sama sekali tak tahu apa yang harus dirinya lakukan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-10
  • Istri Cacat CEO   Bab 10

    Istri Cacat CEO Bab 10 Pagi yang cerah saat mentari bersinar seperti biasanya dari ufuk timur, membangkitkan kembali jiwa-jiwa yang terlelap di alam mimpi untuk segera berjibaku dengan rutinitas kehidupan mereka. Chiara tengah berada di kantor Sang Ayah. Pak Hadi memberikan laporan tentang keadaan perusahaan yang tengah berada diambang kebangkrutan. "Kita harus secepatnya mendapatkan investor, kalau tidak perusahaan mengalami hal yang buruk." Chiara memijat keningnya. Mengurus perusahaan bukan keahliannya. Selain membutuhkan dana yang besar, perusahaan juga membutuhkan orang yang kuat untuk mengembangkan perusahaan. Selama ini, Pak Hadi yang mengambil alih perusahaa

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-10
  • Istri Cacat CEO   Istri Cacat CEO 11

    Istri Cacat CEO Bab 11 Christian baru saja menutup panggilan. Beberapa saat yang lalu, ayahnya mengabarkan bahwa dirinya baru saja datang bersama istri barunya ke Dubai untuk urusan bisnis sekalian berbulan madu dan merayakan pesta disana. 'Haruskan kau merusak pagiku, Dad?' Christian kesal hingga tak sengaja melemparkan ponselnya ke sudut kasur. Pagi-pagi mood-nya sudah turun hanya karena mendengar suara ayahnya. Christian keluar dari kamarnya. Indera penciumannya langsung menghirup aroma harum dari kopi yang sudah terhidang di meja. "Selam

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-11
  • Istri Cacat CEO   Bab 12

    Bab 12Hari yang cerah, saat seorang pemuda tampan menggenggam tangan seorang gadis kecil di sebuah taman yang indah, keduanya tampak bahagia sekali.Mereka saling melirik dan tersenyum penuh dengan kebahagiaan.Pemuda itu mengucapkan sebuah nama dan berikrar suci serta berjanji akan mendampinginya selamanya.Namun tiba-tiba, tempat itu dipenuhi dengan api yang berkobar. Tak lama kemudian, terdengar sebuah dentuman yang keras, sehingga membuat semua orang berhamburan menyelamatkan diri. Gadis itu begitu ketakutan hingga berteriak kesana-kemari memanggil orang-orang yang dia sayangi. Hingga beberapa saat tubuhnya terguncang hebat.Rosaline yang heran langsung mendekat ke arah ranjang. Ia melihat

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-11
  • Istri Cacat CEO   Bab 13

    Bab 13Hari sudah beranjak pagi, saat Via membuka matanya pelan. Ia mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Ia berada di ruangan serba putih dengan aroma obat-obatan.Setelah melihat tangannya terpasang infus dan kepalanya yang dibalut perban. Barulah Via mengingat kejadian yang menimpa dirinya.Tak lama kemudian, seorang Suster memasuki ruangan."Anda sudah sadar, Nona?" tanyanya seraya mengecek infusnya. Via mengangguk.Melihat wajah Via yang cacat, Suster itu tidak tahan untuk bertanya."Apa yang menyebabkan wajahmu seperti itu? Kenapa kamu tidak segera mengobatinya?"Seakan tersadar, Via langsung meraba wajah bagian kirinya. Saat ini dia sangat malu kar

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-12

Bab terbaru

  • Istri Cacat CEO   Bab 64 Ending

    Bab 64 EndingLima bulan kemudianDi sebuah klub malam, Aleandro duduk ditemani dua orang wanita yang berpenampilan seksi di samping kiri dan kanannya.Nova yang mendapat informasi dari salah satu temannya segera meluncur ke tempat itu demi menyaksikan sendiri apa yang tengah dilakukan oleh kekasihnya yang masih enggan menikahinya tersebut. Padahal sudah tidak ada jurang pemisah yang menghalangi hubungan keduanya.Alangkah terkejutnya Nova saat melihat tangan Aleandro bergerak cepat dibalik baju salah satu wanita itu. Keduanya tampak asyik menikmati buayan satu sama lain. Seakan lupa mereka tengah berada di keramaian."Hentikan! Apa kamu sudah gila Aleandro. Apa yang kamu lakukan dengan pelacur-pelacur sialan ini?

  • Istri Cacat CEO   Bab 63

    Bab 63Hari itu cuaca begitu mendung dihiasi dengan gerimis kecil yang jatuh dari langit.Prosesi pemakaman Chiara baru saja selesai dilakukan, setelah sebelumnya disemayamkan dulu di rumah duka selama satu malam.Tak banyak para pelayat yang ikut ke pemakaman. Hanya keluarga terdekat dan beberapa relasi juga karyawan Aleandro di kantornya karena memang mereka tidak begitu mengenal Chiara.Satu persatu para pelayat pergi, menyisakan beberapa orang disana. Aleandro yang terus berdampingan dan memperlihatkan kemesraanya dengan Nova, membuat Christian jengah menatap ke arahnya.Mulutnya tidak tahan untuk berkomentar kepada pasangan yang tidak mengerti situasi tersebut. Apalagi saat Nova terus bergelayut manja pada bahu Ale.

  • Istri Cacat CEO   Bab 62

    Bab 62Julia duduk di dekat tempat tidur Chiara. Tangan kaku yang tidak bergerak itu terasa hangat saat ia menyentuhnya. Julia mulai bercerita banyak hal, tentang apapun kehidupan yang mereka jalani dulu. Kebiasaan baru yang sudah dilakukannya sejak dirinya ikut merawat Chiara. Tentu saja atas saran dokter, agar Chiara segera pulih.Julia kemudian menceritakan beberapa hal yang membuat Chiara dan ibunya membencinya di masa lalu. Julia menjelaskan dengan hati-hati tanpa berniat menyudutkan Chiara maupun ibunya.Tanpa menyinggung atau menyudutkan Chiara sendiri.Menurut dokter, Chiara tetap bisa mendengar meski bagian tubuhnya tidak bisa digerakkan. Intinya, apapun yang orang lain bicarakan, Chiara mampu menangkapnya dengan baik. Terbukti saat Julia menjelaskan dengan perl

  • Istri Cacat CEO   Bab 61

    Bab 61Christian sudah diizinkan untuk pulang dari rumah sakit, dan selama tiga hari Via merawatnya dengan baik dan terus memperhatikan kesehatannya.Hubungan keduanya tampak selalu mesra dan dipenuhi dengan kebahagiaan.Via juga melayani Christian setiap saat dan memberikan makanan-makanan sehat agar suaminya semakin betah berada di rumah.Keduanya menghabiskan waktu tanpa ada yang mengganggu. Meski sesekali Bram datang untuk membawa dokumen pekerjaan.Siang itu, ada sebuah panggilan masuk ke ponsel Via dari nomor tidak dikenal. Setelah menimbang beberapa saat akhirnya ia mengangkat panggilan tersebut yang ternyata dari Paul-asistennya Chiara."Maaf, Nyonya, saya hanya ingi

  • Istri Cacat CEO   Bab 60

    Bab 60Bram baru saja keluar dari kantin tempatnya meminum secangkir kopi. Setelah sudah hampir satu jam ia duduk di sana sendirian.Ketika rasa bosan mulai menggelayutinya, diapun berniat kembali ke lantai di atas untuk menjenguk bosnya, Christian.Sebenarnya, tadi dia sempat ke sana tapi karena melihat Christian sedang istirahat bersama istrinya, maka mau tak mau Bram pun mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk duduk di kantin rumah sakit.Saat berjalan di lorong rumah sakit, tidak sengaja matanya melihat Nova berjalan dengan wajah ditekuk, bahkan beberapa kali terlihat wanita itu menghembuskan nafasnya dengan kasar seperti tengah memendam sebuah kekesalan.Bram pun bergegas mendekati Nova sekadar untuk menyapanya.

  • Istri Cacat CEO   Bab 59

    Bab 59Chiara melangkah dengan raut wajah kesal. Keinginannya untuk bersama dengan Christian untuk sesaat terpaksa gagal karena Via selalu ada di dekatnya.Dia memasuki lift diikuti Paul dan dua orang pengawalnya. Dengan cekatan, Paul menekan tombol dua lantai dari yang kini mereka pijaki membuat Chiara mengernyit heran."Hei, bukankah seharusnya kita ke lantai bawah, Paul?" tanya Chiara bingung."Sebaiknya kita melihat keadaan Tuan Aleandro, Nyonya," Paul menjawab tanpa mengurangi rasa hormatnya."Haruskah aku repot-repot menjenguknya?" tanya Chiara dengan malas. Rasa sakit di punggungnya bahkan masih terasa, kenapa dia malah harus melihat lelaki pendosa itu.Paul menghela nafas lelah. Padahal dirinya

  • Istri Cacat CEO   Bab 58

    Bab 58Chiara tengah berbaring menyamping di tempat tidurnya, ketika Paul berjalan tergesa menuju ke ruangannya, bahkan lelaki itu tidak mengetuk pintu terlebih dahulu.Chiara yang merasa terganggu tentu saja marah akan ulah Paul tersebut."Apa kau tidak punya sopan santun, Paul, hingga kau masuk seenaknya ke kamarku?" hardiknya sinis.Mendapat perkataan seperti itu, Paul menjadi salah tingkah, kemudian ia tersadar akan tujuannya mendatangi majikannya."Maafkan aku, Nyonya, aku membawa berita untuk Anda."Chiara pun duduk dan membenarkan posisi tubuhnya. Rasa sakit akibat ulah Aleandro membuatnya tertidur sepanjang hari.Chiara mengernyitkan k

  • Istri Cacat CEO   Bab 57

    Bab 57Malam masih panjang saat Chiara meraung dan menangis menahan rasa sakit di punggungnya. Semua itu karena ulah Aleandro, lelaki yang menikahinya tanpa memberi pilihan kedua. Lelaki sialan, yang selalu bertindak kejam tanpa perasaan.Rasa perih dengan warna kemerahan tampak jelas menghias di punggungnya. Tapi jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Chiara merasakan rasa sakit yang lebih dalam."Lakukan dengan hati-hati bodoh," umpatnya pada pelayan yang kini tengah mengoleskan krim pereda nyeri."Maafkan aku, Nyonya." Pelayan itu berkata dengan ketakutan menghadapi Chiara yang selalu berlaku kasar.Dari arah pintu, Paul datang dengan seseorang di belakangnya."Nyonya, adik Anda Tuan Nathan

  • Istri Cacat CEO   Bab 56

    Bab 56Maaf yang selalu menunggu bab ini updatenya telat dan nggak teratur. Mohon mengerti author sedang dalam keadaan down. Istri Cacat CEO masih terus berlanjut dan insha allah coming soon novel baru dengan judul "Sekeping Hati Untuknya" yang menceritakan tentang suami yang menikah lagi dengan wanita muda. Novelnya bisa kamu baca di app ini atau app lainnya dengan nama author yang sama yaitu Bun Say.Happy reading!Ruangan yang besar dan mewah bernuansa putih abu itu seharusnya membuat nyaman si pemilik yang menghuni di dalamnya. Tapi kenyataannya tidak begitu. Via yang hanya sendiri disana mondar-mandir tidak jelas. Pikirannya saat ini tertuju pada Christian seorang. Saat ini sudah hampir satu jam dirinya menunggu Christ datang, tapi suaminya yang menikahinya sejak remaja itu entah kenapa tak juga kunjung tiba. Dan itu membuat Via semakin gelisah.Terin

DMCA.com Protection Status