Share

Chapter 70

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-03-09 17:09:35

Ketukan sebuah heels membuat Lucas mendongak.

Beberapa hari ini ia disibukkan dengan pekerjaan kantor.

Ia tidak menghubungi siapapun dan hanya bekerja terus-menerus.

“Sibuk?” tanya Isabel yang datang.

Wanita itu menggunakan dress ketat berwarna hitam. Dengan bibir yang merah menyala.

Isabel mendekati Lucas dan mengambil duduk di pangkuan pria itu.

“Aku merindukanmu.” memeluk leher Lucas. “Aku sungguh merindukanmu.”

Lucas melepaskan kacamatanya.

Membalas pelukan Isabel. Mencium bahu Isabel pelan.

“Apa kau tidak merindukanku?” tanya Isabel. “Sepertinya tidak. Jika iya, kamu pasti menemuiku.”

“Sudah aku bilang, aku sibuk,” balas Lucas. “Pekerjaanku akhir-akhir ini juga banyak.”

Isabel melepaskan pelukannya. Kemudian menangkup wajah Lucas. “Tapi kamu punya waktu kalau dengan wanita itu.”

Lucas terdiam sesaat. “Aku harus membuatnya hamil anakku.”

“Aku sedikit cemburu.” Isabel mengerucutkan bibirnya. “aku tidak suka kamu bersama wanita lain.”

Lucas mengusap pipi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 71

    “Kau baik-baik saja?” tanya Lucas ketika masuk ke dalam ruangan. Lila terbelalak. Kenapa Lucas sudah berada di sini. Ia segera berbalik. Bi Rosa yang tahu dengan keadaan akhirnya bergerak menutupi Leonard dari pandangan Lucas. Bi Rosa mendekati Lila. “Kalian bicara berdua dulu.” mengusap punggung Lila pelan. Sembari berbisik. “Bibi akan jaga Leonard.” Lucas mengernyit—ia menatap Lila yang baik-baik saja. Lalu pandangannya tertuju pada selang infus yang terhubung pada sebuah tubuh mungil. Pasti itu anak Lila yang sedang terbaring di ranjang. Lucas tidak bisa melihat wajah bocah bayi itu karena tubuh Bi Rosa. “Kenapa kau ke sini?” tanya Lila berjalan mendekati Lucas dengan sangat pelan. “Aku mengerti…” lirih Lucas. “Ternyata anakmu yang sakit, bukan kau.” Tangan Lila terulur—ke bawah. Meraba tangan Lucas sebelum menggenggam pergelangan tangan pria itu. “Kita bicara di luar.” Lucas menunduk, melihat pergelangan tangannya yang digenggam Lila. Lucas mengambil tangan

    Last Updated : 2025-03-10
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 72

    “Tapi aku belum memikirkan hukuman apa yang akan kau terima jika kau berhianat dariku.” Lucas meremas pelan pinggang Lila. Lila menyipitkan mata. menyentuh tangan Lucas yang berada di pinggangnya. “Sudah malam. pulanglah, kau harus istirahat.” “Kau mengusirku?” tanya Lucas tidak percaya. “Hm.” Lila mengangguk. “Aku juga butuh istirahat.” Lucas menatap jengah Lila. “Setidaknya aku harus mendapatkan bibirmu sebelum aku pulang.” “Ini rumah sakit, Lucas.” “Kau pikir aku tidak bisa?” Lucas menarik tengkuk Lila dan mencium bibir wanita itu dengan rakus. Padahal belum seminggu mereka tidak bertemu. Tapi Lucas sudah merindukan bibir wanita itu—tidak. Bahkan tubuh wanita itu. Lucas membawa Lila ke pangkuannya. Memangut bibir Lila dengan rakus dan lebih dalam. Mereka saling memangut dan mencecap satu sama lain. Sampai Lila menepuk dada Lucas. “Sampai di sini. jangan meminta lebih. Ada orang yang bisa—” Lucas tersenyum miring dan kembali mencium bibir Lila. Lebih dalam

    Last Updated : 2025-03-10
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 73

    Sudah beberapa hari di rawat, akhirnya Leonard bisa pulang juga. Lila bisa bernafas lega Leonard dinyatakan telah sembuh oleh dokter. Perjalanan pulang—bibi yang menggendong Leonard. Mungkin inilah waktunya untuk memberitahu Lucas tentang Leonard. Untuk itu, ia telah mengirim pesan suara pada Lucas. bahwa ia ingin bertemu. Omar menoleh ke belakang. “Aku jadi penasaran bagaimana wajah Leonard…” lirihnya. Bi Rosa membenarkan tudung yang menutupi wajah Leonard. “Yang pasti sangat tampan,” balas Bi Rosa. Omar menatap Leonard yang hanya terlihat kakinya saja. kaki mungil seorang bayi. “Dia pasti sangat lucu.” Bi Rosa menatap Omar. “Bibi yakin, kamu ingin punya anak kan? Segera berkencan dan menikahlah!” Bi Rosa memarahi Omar layaknya seorang ibu yang memarahi anak. “Wanita di luar sana banyak yang mengatri padaku. Tapi aku saja yang masih memilih,” balas Omar. Bi Rosa menggeleng. “Terlalu percaya diri itu tidak baik, Omar. Merendahlah, perlakukan wanita dengan baik. K

    Last Updated : 2025-03-10
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 74

    Di sebuah restoran yang sangat tertutup. Lila duduk dengan tenang. Di hadapannya ada seorang wanita yang sedang menatapnya dengan intens. Isabel menilai penampilan Lila dari atas hingga bawah. “Terlalu cantik untuk ukuran wanita buta!” berdecih. Isabel bersindekap. “Baguslah kau memilih tempat yang sepi dan tertutup seperti ini.” Ya, Lila sendiri yang menentukan restoran mana untuk mereka bertemu. “Apa yang ingin kau bicarakan denganku?” tanya Lila. Isabel tersenyum. “Apa kau penasaran siapa aku?” tanyanya. Isabel mendekat—kedua tangannya terangkat dan hendak memukul pipi Lila. Wanita itu sama sekali tidak berkedip. Artinya memang buta. Tapi… “Singkirkan tanganmu dari hadapanku.” Isabel menarik tangannya. “Kau bisa melihat?” tanya Isabel lagi. Kali ini menekuk jemarinya hingga hanya menampilkan tiga jarinya saja. “Ini berapa.” “Aku tidak tahu,” balas Lila dengan datar. Isabel tersenyum miring. “Kau unik juga ya.. pantas saja Lucas betah bersamamu. Lucas p

    Last Updated : 2025-03-10
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 75

    “Kalian sudah melihat aku bertemu dengan siapa. aku minta jangan beritahu Lucas karena aku sendiri yang akan memberitahukannya.” Lila berada di dalam mobil. “Kita langsung pulang nona?” tanya Gate. “Tunggu.” Lila mengeluarkan ponselnya dari sakunya. “Perasaan tadi sangat sepi. Ini kenapa parkiran mendadak penuh seperti ini,” gerutu Omar. Parkiran yang tadinya hanya ada beberapa mobil saja. kini penuh dengan kendaraan. Sampai-sampai mobil mereka sulit keluar.“Kau keluar,” usir Gate. “Mobil tidak bisa keluar jika seperti ini. Lila menggeleng pelan. inilah kerusuhan jika ia pergi ke restoran. Jemari Lila bergerak menekan satu tombol untuk memanggil seseorang. “Sekarang jam berapa?” tanya Lila pada bodyguardnya. “Jam 5 nona.” Lila mengangguk. “Waktunya dia pulang…” Lila menunggu panggilannya terangkat. Sampai akhirnya… “Aku ingin ke rumahmu,” ucap Lila. “Ke rumahku?” ulang Lucas. “Hm. Aku ingin bertemu denganmu.” Lebih baik memang mereka bertemu di rumah Lucas saja. Lila s

    Last Updated : 2025-03-11
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 76

    Mansion yang begitu luas. Mansion yang didominasi oleh warna hitam dan putih. Dikelilingi oleh hutan. Lila menyudahinya.. Ia tidak ingin pingsan karena ingin melihat rumah Lucas seperti apa. “Mari saya antar.” Seorang pria mengulurkan tangannya. Lila terdiam. “Berjalanlah. Aku akan mengikutimu.” Pria itu mengernyit—tapi kemudian berjalan lebih dulu dengan ragu. Benar, Lila mengikutinya dari belakang. Meski langkah wanita itu sangat pelan. Tapi Lila tidak terjatuh sama sekali. Tidak hanya luar yang nampak begitu megah. Tapi juga di dalam. Setelah berjalan—mereka sampai di ruang tamunya. “Anda bisa menunggu tuan Lucas di sini.” pria itu meninggalkan Lila. Lila memejamkan mata—ia penasaran. Ia hanya akan melihatnya sekilas sehingga tidak akan menguras energinya. Lila memejamkan mata. mulai… Menelurusi rumah ini… Dapat ia simpulkan, Lucas memang sangat kaya. Hunia seperti ini hanya bisa dibeli oleh billioner. Tapi.. ia belum menemukan penjara bawah tan

    Last Updated : 2025-03-11
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 77

    “Kau tahu Isabel?” tanya Lucas. Lila tersenyum. “Melihat responmu seperti ini. Aku yakin kau memang mencintai wanita itu.” Lucas memejamkan mata sebentar. “Tunggu. Kau tahu dari mana? Kau bertemu dengannya?” Lila menggeleng. ia mengerucutkan bibirnya. “Ketika kita berada di kasino-mu. Ketika aku berada di toilet lantai bawah. Banyak wanita yang membicarakanmu dengan Isabel.” “Mereka bilang Isabel cantik dan sempurna. Mereka bergunjing, tidak mungkin kau berpaling padaku. Mereka bilang, aku hanya wanita buta yang tidak bisa apa-apa. berbeda dengan Isabel yang begitu sempurna.” “Ah.. pantas saja kau sangat mencintainya. Yang jadi pertanyaanku..” Lila masih menggenggam tangan Lucas. “Apa kalian sudah menjadi mantan atau mungkin kalian masih menjalin hubungan dan kau menyembunyikan hubungan kita darinya?” Lucas mendekat—kemudian tersenyum. “Kau cemburu?” Lila mengangguk tanpa ragu. “Aku memang cemburu.” Lucas tersenyum smirk. Tangannya terulur mengusap helaian rambut Lila

    Last Updated : 2025-03-11
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 78

    Tok tok! Suara ketukan itu menyadarkan satu pria yang sedang memeluk wanita. Lucas mengangkat kepalanya ketika mendengar suara ketukan. Kamar yang gelap meski jam sudah menunjukkan 11 siang. Ia menatap Lila yang memunggunginya. Punggung yang tadinya mulus itu terdapat bercak kemerahan karenanya. Wanita itu pasti kelelahan setelah aktivitas panas mereka semalam. Tok tok! Lucas berdecak. Ia harus segera keluar sebelum ketukan pintu itu terdengar lagi hingga membangunkan Lila. Lucas mengambi jubahnya dan menggunakannya. setelah itu keluar. “Kenapa?” tanya Lucas. “Aku tidak mau diganggu hari ini.” Bodyguard itu menunduk. “Ada nona Isabel di bawah tuan. Nona mendesak untuk masuk. saya mencoba menghalanginya untuk menunggu tuan. Tapi Nona tidak mau dan mengancam akan membuat keributan jika tidak diperbolehkan menemui anda.” Lucas memejamkan mata sebentar dan mengacak rambutnya. Lucas berjalan ke bawah. menatap perempuan yang sedang bersindekap dengan angkuh. Lucas m

    Last Updated : 2025-03-11

Latest chapter

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 105

    “Berhenti membuatku marah.” Lucas memejamkan mata. “Aku ingin membunuh semua orang yang ada di sini..” Lila mengerjap. “Jangan pernah membunuh mereka,” balas Lila. “Maka berhentilah melawanku.” Lucas menatap tajam Lila. “Aku akan berhenti melawan jika kau melepaskan mereka!” Lucas mundur beberapa langkah. Mengambil satu kunci yang dibawanya. Kemudian membuka sel Bi Rosa serta Omar dan Gate. Sehingga mereka pergi dari ruang bawah tanah itu meninggalkan Lucas dan Lila di sana. Mereka sempat menatap Lila dengan kasihan. Tapi tidak ada yang bisa mereka lakukan selain segera pergi. Jika mereka berusaha menyelematkan Lila juga percuma. Hal itu akan menambah kemarahan Lucas dan bisa berakhir lebih buruk. “Sudah…” lirih Lucas. “Jangan membantahku apalagi melawanku.” Lucas mendekati Lila. Kembali mengurung wanita itu di tembok. “Tidakkah kau sadar jika aku pergi karena kesalahanmu juga?” tanya Lila. “Kau tidak tahu alasanku pergi?” tanyanya. Lucas menyipitkan mata.

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 104

    Lucas tertawa. Tawa seram yang menggelegar. Ia mengusap pipinya yang terasa sedikit panas akibat tamparan. “Kau berani padaku.” Lucas menatap tajam Lila. “Aku akan menunjukkanmu siapa aku!” menarik Lila. “Maid!” teriak Lucas. Satu maid datang dengan terburu-buru. Maid itu menunduk takut. “Ambil bayinya!” maid itu berusaha mengambil leonard yang berada di gendogan Lila. Namun Lila tidak melepaskan anaknya. ia berusaha menahan Leonard agar tetap berada di dalam gendongannya. Uweeek! Tangisan Leonard yang terdengar. “Jangan!” Lila menarik Leonard. “Lepaskan atau aku akan membunuh anakmu!” ancam Lucas. Jika saja Lila bisa memberitahukan bahwa anak yang ingin dibunuh itu adalah anak pria itu sendiri. Lila akhirnya melepaskan Leonard yang berada di gendongannya. Merelakan Leonard diambil oleh orang lain. Namun Lila memastikan jika wajah Leonard tertutup oleh kain gendong. Ia tidak akan membiarkan Lucas melihat wajah anaknya. Baru saja melepaskan Leonard, Lila

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 103

    Derrick dilepaskan. Dengan anak buahnya yang masih hidup. Namun, hal yang paling berharganya justru pergi. Derrick menatap nanar Lila yang sudah dibawa pergi oleh Lucas. “AAARGGGH!” teriak Derrick sembari menangisl. Memukul kursi besi itu dengan tangannya berkali-kali. Sampai tangannya berdarah sekalipun. Gagal. Gagal menjaga wanita yang paling ia cintai. Gagal melindungi sahabatnya. Sebelum pergi, Lila sempat berkata. “Ada maupun tidak ada aku. Kau harus tetap hidup lebih lama. Kau satu-satunya sahabat yang aku miliki. Aku tidak mau melihatmu menyerah dengan mudah pada hidup.” Itulah pesan Lila sebelum dibawa Lucas pergi. BRAAK BRAAK Derrick meraung sampai terguntai lemas di lantai. Mengusap wajahnya kasar… Itulah akhir dari pertemuan mereka. Tidak ada rencana yang bisa mereka lakukan. Rencana untuk mengunjungi wanita itu setiap bulan. Rencana untuk menjadi ayah dari anak wanita itu. Semuanya musnah begitu saja. “Dia pergi?” tanya seorang pria b

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 102

    Derrick mengarahkan pistolnya pada Lucas. “Kau kalah.” Lucas tersenyum miring. “Anak buahmu akan mati di sini…” Derrick membawa Lila ke belakangnya. “Kau melanggar peraturan.” Derrick berdecih. “Tidak seharusnya kau berada di sini.” Derrick menatap tajam Lucas. “Kau yang akan mati. Kau yang kalah.” Lucas mengedikkan bahu. “Sayangnya mulai sekarang setengah dari bagian timur adalah wilayahku. Kau tidak tahu? Aku baru saja membeli bandara ini.” “Membeli beberapa tanah dan bangunan di sini…” lanjut Lucas dengan senyum smirk. Derrick menatap anak buahnya yang kalah jumlah. Ada begitu banyak anak buah Lucas. Jumlahnya dua kali lipat dari jumlah anak buahnya yang ada di sini. Anak buah Lucas menyergap anak buahnya hingga tidak bisa bergerak.Banyak anak buahnya di rumah untuk melindungi rumah serta markas utamanya. Ia tidak mengira kalau Lucas secepat itu membeli bandara. Sebelum membeli tiket—ia sudah memastikan jika bandara ini sangat aman dari Lucas. Pria ini memang benar-ben

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 101

    “Sekarang, Sir.” Sam memberi aba-aba pada Lucas. Lucas sudah memasuki mobil untuk menuju kediaman Derrick yang terletak di derah timur. Membutuhkan waktu hampir 2 jam untuk ke sana. Mereka hampir sampai. Rombongan Lucas begitu banyak. Ada belasan mobil hitam yang terisi dengan anak buah. Mereka siap menggunakan senjata masing-masing. Tidak tanggung-tanggung ketika berada di sana. Mereka langsung adu senjata. DOOR! DOOR! Suara pistol tidak terelakkan lagi. Semua anak buah Derrick yang berjaga di depan langsung tumbang. Lucas duduk manis di dalam mobil sedangkan anak buahnya yang menyelesaikan. Setelah menghabisi anak buah Derrick—mobil kembali berjalan sampai di rumah yang tidak begitu besar. Lucas berdecih—rumah itu hanya cukup untuk menampung hewan peliharaan Lucas seperti serigala. Lucas keluar dari mobil. Ia melihat satu dari mereka yang familiar di ingatannya. Si rambut merah. Pria itu menodongkan senjata ke arahnya. “Kau si red velvet ya kan?” Lucas ter

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 100

    Kamboja adalah negara yang akan didatangi Lila untuk bersembunyi. Di sanalah nanti, Derrick juga bisa memperluas usahanya. Lila berkemas… Hanya membawa barang-barang penting saja. Terutama keperluan Leonard. “Mamamama…” Lila meraba kasurnya sebelum duduk di samping Leonard. “Terima kasih sudah bertahan bersama mama..” Lila mengusap pelan kaki anaknya. Ia tersenyum. “Kita akan pergi. nanti…” Lila membayangkan di tempat baru. “Di sana, kita akan mulai hidup baru. Mama yakin kita bisa hidup bersama dengan damai di sana.” Lila sudah melihat tempat yang akan ia tempati. Tempatnya bagus dan tidak ada hal yang aneh. Untuk itu ia ingin segera ke sana saja. Lila mengangkat Leonard dan menggendong anaknya dengan nyaman. Tok tok “Aku sudah selesai!” teriak Lila. Akhirnya mereka berada di dalam mobil. Derrick berada di sampng Lila. Pria itu tidak berhenti menatap Lila dari samping. ‘aku puas-puaskan melihatnya. Setelah ini aku tidak bisa melihatnya lagi..’ Derrick meli

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 99

    “Sir, keberadaan rumah Derrick sudah diketahui. Apakah kita langsung menyerang saja?” tanya Sam pada Lucas. Lucas yang awalnya sibuk melihat dokumen kini mendongak. “Apa kau yakin Lila ada di sana?” tanya Lucas. “Anak buah yang saya kirim ke tempat milik Derrick mengatakan, tidak menemukan Lila di sana. Kemungkinan besar nona Lila di rumah Derrick.” “Anak buah juga sudah melacak keberangkatan di bandara. Tidak menemukan jejak kepergian nona Lila di sana.” Sam mengatakannya dengan begitu yakin. Penyeledikian itu memakan waktu yang begitu lama. Lucas mengerahkan anak buahnya yang paling kompeten untuk mencari keberadaan Lila. “Kau ada rencana untuk ke sana?” tanya lucas. “Saya sudah merencanakannya, Sir.” Sam mengangguk. “Pertama, tempatkan anak buah kita di berbagai usaha Derrick.” “Lalu kita akan menyerang rumah bajingan itu.” “Kau yakin kita tidak kalah jumlah dengan mereka?” tanya Lucas. menyerang bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan senjata dan perso

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 98

    Setelah Derrick menarik Lila. Mereka berada di kamar Lila untuk berbicara. “Aku tidak bisa mengirimmu pergi sendirian.” Derrick memandang lekat Lila. “Kau harus tetap di sampingku agar aku bisa memastikan keselamatanmu.” Lila tersenyum. hatinya menghangat mendapat perhatian dari Derrick. Namun keberadaannya di samping pria itu justru akan menjadi malapetaka. “Aku punya firasat buruk jika aku tetap di sini.” Tangan Lila terangkat—ia menyentuh lengan Derrick. “Tidak masalah di manapun aku berada. Yang penting aku bisa tetap aman jika Lucas tidak menemukanku. Jika situasi nanti memungkinkan, kau bisa mengunjungiku dan Leonard.” Derrick menatap tangan Lila yang berada di lengannya. Tangan mungil wanita itu yang masih menyentuh lengan kemejanya. “Mana bisa aku membiarkanmu pergi setelah sekian lama aku berusaha mendapatkanmu…” Derick memejamkan mata sebentar. “Tetap di sini. aku akan menjaga kalian. aku tidak akan membiarkan Lucas mendapatkanmu kembali.” Lila menggeleng

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 96

    “Kau masih belum menemukan apapun?” tanya Lucas sembari mengangkat gelasnya. Ia mengguncangnya pelan. Cairan yang berwarna cokelat itu bergerak hingga sedikit tumpah. Lucas mencengkram gelas itu sangat kencang. Kuku jemarinya memutih. “Aku sudah memberimu waktu seminggu untuk mencarinya, tapi kau—” lucas mengangkat kepalanya dan menatap tajam Dante. “Kau tidak menemukan apapun..” Lucas tersenyum miring. “Kau ingin berhenti bekerja?” Dante menggeleng dengan keras. “Tidak, Sir. Saya sudah berusaha untuk melacak di mana keberadaan nona. Tapi sistem saya tidak bisa menembusnya. Sepertinya Derick menggunakan Teknologi terbaru.” “Saya punya rencana untuk menggunakan cara manual. Dengan memata-matai anak usahanya…” Dante menunjukkan tabletnya pada Lucas. “Di sini letak usaha Derick. Tapi hal itu sangat berisiko.” Dante mengambil lagi tabletnya. “Itu bukan daerah anda…” Lucas menyandarkan tubuhnya di kursi. “Aku sekarang tidak peduli wilayah siapa. yang aku inginkan hanyalah me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status