Share

Chapter 130

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-03-25 12:44:52

Di pinggir lautan.

Lucas menggenggam tangan Lila.

Mereka membawa kelopak bunga yang ditaruh di sebuah keranjang.

Lila memeluk lengan Lucas dari samping. “Perjalanan terakhir ibu kamu di laut. Laut yang membawa ibu kamu pergi. jadi, mulai sekarang anggap saja laut adalah pemakaman ibu kamu.”

“Aku yakin ibu kamu juga melihat kita dan mendengar kita sedang mengingatnya.”

Lucas mengangguk.

Mereka melangkah maju. Kaki mereka menyentuh air. Gelombang air itupun mengenai kaki mereka.

Lucas mengambil kelopak bunga kemudian menghamburkannya ke air.

Begitupun Lila…

Sampai bunga-bunga itu habis.

Lucas menundukkan kepalanya. Emosinya tiba-tiba meluap. Ia menunduk dengan air mata yang tidak bisa dicegah untuk jatuh.

Selama ini, Lucas yang kejam dan katanya tidak punya emosi bisa menangis juga.

Bukan tidak bisa menangis, Lucas hanya tidak tahu caranya meluapkan emosinya.

Menangis itu adalah hal wajar. Dan Lila tahu itu.

Dengan menangis, bisa mengangkat sedikit beban dari
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 131

    Lucas ditolak! Siapa yang berani selain istrinya? Lucas duduk dengan wajah yang datar setelah mendapatkan penolakan dari Lila. Lila merapatkan tubuhnya pada Lucas. memeluk lengan Lucas lebih erat. Bukannya menolak, tapi mereka sudah berjanji akan pulang. Lila takut Leonard menangis dan mencari mereka. “Aku akan mengganti hari ini dengan yang lebih bagus dan…” Lila menyandarkan kepalanya di bahu Lucas. “…lebih membuatmu senang.” Lucas menoleh ke samping. menyipitkan mata… Tangannya terulur memencet hidung Lila. “Awas saja kamu berbohong.” “Tidak akan,” balas Lila dengan yakin. Mereka sudah sampai di mansion. Lucas dan Lila turun dari mobil. Leonard sudah bisa berjalan. bocah itu berjalan dengan pelan. Sedangkan di belakangnya ada bi Rosa yang siap-siap menangkap Leonard jika jatuh. “Mamamaa….” Panggil bocah itu. “Papapapa….” Panggil Leonard ketika melihat Lucas. Lucas menunduk—ia mengadahkan tangannya pada anaknya. “Sini ikut papa.” Lila juga tidak mau ka

    Last Updated : 2025-03-25
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 132

    Lila baru saja selesai menidurkan Leonard. Menaruh Leonard di sebuah kotak yang pasti sangat aman. “Sudah tidur kan?” tanya Lucas sembari memeluk Lila dari belakang. “Hm.” Lila mengangguk. “Suara kita jangan keras-keras.” “Kamu yang harus menahan suara.” Lucas tersenyum miring. Lucas menarik tengkuk istrinya itu dan mencium bibir Lila dengan ganas. Penuh gairah… Lucas mengurung Lila di tembok—tidak membiarkan wanita itu kabur. Lila hanya pasrah. Memang ini yang ia janjikan pada suaminya itu. Lucas mengusap pinggang Lila. Tangannya menyentuh resleting belakang dan menurunkannya. Lucas menghisap leher Lila hingga menimbulkan bekas kemerahan di sana. “Lucas…” lirih Lila. Lucas meloloskan jarinya ke dalam dress yang digunakan oleh Lila. Menurunkannya… Melucuti semua pakaian yang digunakan oleh istrinya itu. “Suaramu…” Lirih Lucas. Lucas menarik Lila hingga keluar dari kamar…. Ternyata kamar itu terhubung dengan kamar utama milik Lucas. Lucas memang menyi

    Last Updated : 2025-03-25
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 133

    Lucas melihat satu pesan yang baru saja masuk. “Dad ingin melihat istrimu.” Lucas yang baru saja terbangun mengusap wajahnya kasar. Ia belum memberitahukan apapun pada orang tuanya tentang Leonard. Lucas menoleh ke samping. istrinya masih tidur dengan lelap di bawah selimut putih yang tebak. Lucas menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Bukannya bangun, ia justru kembali membaringkan tubuhnya di samping sang istri. “Jam berapa?” tanya Lila. “Bukankah kamu harus ke kantor?” “Aku ingin berangkat siang. sebenarnya aku juga malas berangkat…” Lucas menarik Lila kembali ke dalam pelukannya. “Tidak usah berangkat,” balas Lila. “MAMAMAMAMA….” “PAPAPAPAPAAA…” “Leonard bangun.” Lucas bergegas bangkit dari ranjangnya. Mendekati Leonard yang tengah berdiri dengan memegang pembatas. Mengangkat putranya itu dan membawanya bersamanya. “Mau pergi ke kantor bersama papa?” tanya Lucas. Ia menurunkan Leonard di tengah ranjang. Leonard lang

    Last Updated : 2025-03-26
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 134

    “Aku ingin bertemu dengan cucuku…” Paolo datang ke mansion putranya dengan membawa banyak sekali bodyguard. Pria itu turun dari mobil bersama seorang wanita cantik yang berada di sampingnya. Wanita muda yang akhir-akhir ini selalu bersamanya. Bahkan Paolo berniat menikahi wanita itu. Chelsea yang memiliki rambut merah itu memeluk lengan Paolo dari samping. Usianya setengah dari usia Paolo. Tapi mereka tidak memedulikan itu dan tetap menjalin hubungan. Seorang pelayan membawa mereka untuk masuk ke dalam. Duduk di sebuah ruang tamu dengan santai. Paolo menyesap rokoknya dengan santai. “Itu Putra dan cucumu..” Chelsea menepuk pelan lengan kekasihnya. Paolo mendongak. menatap putranya yang sudah lama tidak bertemu. Menatap menantunya yang ternyata memiliki tatapan kosong. Lalu pandangannya mengarah pada anak kecil yang sedang digendong oleh Lucas. “Selamat datang,” ucap Lucas datar. Lila memasang senyum yang ramah. Setidaknya harus memberikan kesan yang bagus saa

    Last Updated : 2025-03-26
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 135

    “Lucas…” desis Paulo. “Tunggu..” Lila memegang tangan Lucas. Bahkan Leonard yang mendengar keributan orang-orang itupun menjadi takut. bocah itu memeluk Lucas takut. “Karena…” Lila dengan ragu menyebut Paolo. “Karena… Dad sudah jauh-jauh datang untuk bertemu cucu Dad. Tidak baik jika terus berdebat dan berkelahi…” “Dad ke sini membawa berita yang baik. Dad akan menikah dengan….” Lila tidak yakin memanggil Chelsea seperti apa. “Namaku Chelsea. Kamu bisa memanggilku, Mom. Kalau Lucas tidak mau tidak masalah..” Chelsea tersenyum dengan riang. “Oke..” Lila mengangguk. “Dad akan menikah dengan Mom Chelsea. Itu kabar yang bahagia. Kalian akan menjalani kehidupan baru..” “Kita juga punya kabar yang baik.” Lila menyentuh perutnya. “Aku juga sedang hamil. Dad dan Mom Chelsea akan punya dua cucu..” Lucas hanya diam saja. sesekali menoleh menatap Lila yang berbicara dengan sabar. Jika tidak ada Lila, sudah dipastikan pasti sudah terjadi baku hantam atau bahkan baku tembak d

    Last Updated : 2025-03-26
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 136

    “Kau baik-baik saja?” Lila mengernyit. Suara calon mertuanya. “Aku baik-baik saja.” Lila tersenyum dan mengambil piring di atas meja. Chelsea mengikuti Lila dengan hati-hati. mengawasi menantunya itu dengan tajam. Ia hanya takut Lila jatuh. “aku baik-baik saja, Mom.” Lila tahu jika Chelsea mengikutinya dan mengawasinya tanpa berhenti. Chelsea mengerjap. kemudian mengambil jalan di samping Lila. “Aku senang bertemu kalian hari ini.” Chelsea tersenyum. “Itu artinya aku akan benar-benar menjadi bagian dari keluarga Paolo.” “Aku juga senang bisa bertemu dengan orang tua Lucas. itu artinya aku bisa mengenal Lucas lebih dalam.” Chelsea menaruh camilan di atas meja. kemudian ikut bergabung bermain dengan Paolo dan Leonard. Paolo sangat senang bermain dengan cucunya di belakang rumah. “Bagaimana eskpresi mereka bersama Leonard?” tanya Lila. Lucas menyuapi Lila kentang goreng. “Mereka tersenyum bahagia. Leonard juga tidak berhenti tertawa. Dia sangat senang bermain denga

    Last Updated : 2025-03-26
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 137

    “Apa yang ingin kalian tanyakan. Silahkan tanya saja.” Lucas dan Lila berhadapan dengan Chelsea yang sendirian. “Setelah ini aku akan mencari tahu informasi tentangmu. jadi pastikan semua yang keluar dari mulutmu adalah kenyataan,” ucap Lucas. “Aku akan memperkenalkan diriku dulu.” “Seperti yang sudah aku katakan. Aku lebih tua dari Lucas. kita berbeda 10 tahun. Dan aku dengan Paolo berbeda usia 15 tahun. Usia kita tidak terlalu terpaut jauh.” Chelsea mengangguk. “Meskipun penampilanku terlihat sangat muda. Bahkan terlihat semuda Lila. Tapi aku sudah tua..” Lucas berdecih. Ia menoleh—bukannya tersinggung. Lila justru tengah tengah tertawa mendengar ucapan wanita itu. “Dua tahun lalu, aku bertemu dengan Paolo di depan apartemenku. Dia menolongku saat aku disiksa oleh mantan suamiku..” “Dari sana… hubungan kita berlanjut. Dia membantuku bercerai dengan mantan suamiku dulu. Jadi kita menjalin hubungan sampai sekarang.” “Jadi Dad merebut istri orang..” Lucas mengangguk pa

    Last Updated : 2025-03-27
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 138

    Lucas memeluk tubuh Lila. Tubuh mereka sama-sama telanjang di bawah selimut. Lucas menenggelamkan wajahnya di ceruk leher istrinya. “Kamu pasti sedang gelisah.” Lila memutar tubuhnya. Mendekatkan tubuhnya pada suaminya. “Kenapa tidak mencoba berbicara saja dengan Dad?” Lucas terdiam—kemudian tangannya meraba samping dan menyalakan satu lampu tidur. Ia memandang Lila—mengusap pipi istrinya itu perlahan. “Bagaimana bisa aku bicara dengannya setelah sekian lama.” Lila mengerucutkan bibirnya. “Kenapa? bukankah hal yang baik jika kalian berbicara setelah sekian lama?” Lucas menunduk—mengecup pipi Lila. “Aku…” Lila meraba tangan Lucas. sampai menyentuh leher pria itu dan mengusap rahang Lucas. “Aku juga memikirkan perkataan Mom Chelsea. Aku tidak menyuruh kamu memaafkan Dad ataupun menyuruh kamu melupakan kejadiak buruk itu. tetapi, aku ingi kamu mencoba melihat ketulusan Dad…” Terdiam. Hening. Tidak ada sahutan dari Lucas. Lila merasa lebih kawatir. Ia memel

    Last Updated : 2025-03-27

Latest chapter

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 257

    21++ Diego mengusap puncak kepala Stormi. “Aku harus pulang.” Stormi mendongak. “Ibuku menghawatirkanku.” “Bagaimana lukanya?” “Tidak masalah. Aku akan menjelaskannya pelan-pelan.” Stormi tersenyum. “Haruskah aku ikut? Aku yang menyebabkanmu tertembak.” Stormi terkekeh pelan. “Tidak perlu.” Akan jadi bencana kalau Diego ikut bersamanya. “Bagaimana dengan hubungan kita?” tanya Stormi. “apakah akan berakhir saat aku pergi?” “Menurutmu bagaimana?” tanya Diego kembali. “Apa kau pikir aku bisa melepaskanmu dengan mudah?” Diego mengusap pipi Stormi pelan. “Kau sudah membuatku gila. tapi tiba-tiba ingin pergi. kau pikir aku bisa membiarkan hal itu terjadi?” Jemarinya menyentuh bibir Stormi. “Sudah aku bilang. Jangan menggigit bibirmu, biarkan aku yang menggigitnya.” Stormi berjinjit—memulai langkah lebih dulu. Mencium bibir Diego dengan tangan yang mengalun di leher pria itu. Diego menyambutnya dengan senang hati. Ia mengusap tengkuk Stormi dan memperdalam ciuman m

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 256

    “Mau membohongi ibu? Kenapa tidak kunjung pulang? kau pikir ibu tidak kawatir? Ibu tahu kau sudah keluar dari kantor tapi kenapa belum juga sampai? Ke mana kamu? tidak memberi ibu kabar sama sekali?” Stormi menjauhkan ponselnya dari telinganya. “Dari mana ibu tahu aku sudah keluar dari kantor?” tanya Stormi. “Coba pikir sendiri. kenapa ibu sampai tahu.” Stormi mengernyit kebingungan. “Dari mana…” Stormi menutup mulutnya. “kamu mendadak tidak bisa dihubungi. Ibu menyuruh adik kamu mencari tahu apa yang terjadi dengan kamu. kata adik kamu, kamu pergi jalan-jalan. tapi kenapa tidak kunjung kembali dan menghubungi ibu.” Stormi mendesah pelan. Benar, adiknya kan memang bisa mencaritahunya lewat sosial media. Salahnya juga kenapa update. Stormi mengetuk kepalanya. ia hanya ingin menunjukkan pada dunia bahwa ia baik-baik saja setelah keluar dari kantor dan batal menikah. “Ibu, dengarkan aku..” Stormi berbicara pelan-pelan. “Saat ini aku sedang berlibur. Aku baik-baik sa

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 255

    “Dia sibuk ke sana ke mari dengan lukisannya.” Leonard menatap langit-langit kamar ini. “Dia sama sekali tidak mau mengurus perusahaan. jadi semuanya dilimpahkan padaku.” Leonard menoleh. Ruby tertawa mendengarnya. “Kamu kakak yang baik ternyata. Kamu membiarkan Luna melakukan apa yang dia inginkan.” “Jika dikekang dia bisa memberontak.” Leonard memeluk Ruby semakit erat. “Kekuatannya juga menyebalkan. Dia pembawa keberuntungan seperti mama. Dia juga bisa melihat masa depan dan masa lalu dari sebuah tempat.” “Jika kita pergi bersama. Kekuatan mereka seakan sedang bersatu. Restoran yang kita datangi akan penuh dengan orang-orang. Kekuatan mereka itu seperti magnet keberuntungan bagi sebuah tempat yang didatangi.” Ruby mendongak. “sepertinya seru.” “Seru juga…” Leonard mengangguk. “Hanya saja sedikit melelahkan. Keluargaku beragam jenis. Untungnya Papa tidak memiliki kekuatan seperti itu.” “Tapi dia bisa membunuh orang dengan mudah,” lanjut leonard. Pertama kalinya Leo

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 254

    “Ini rumah lama keluargaku.” Ruby dan leonard sampai di sebuah rumah. Rumah tua yang masih terawat. “Sudah lama. Tapi masih terawat.” Leonard mengamati rumah di hadapannya ini. “Ada orang yang membersihkannya setiap seminggu sekali. walaupun penghasilanku tidak banyak, tapi aku menyisihkan uangku untuk tetap merawat rumah ini.” Ruby menarik Leonard masuk ke dalam rumahnya. Semuanya masih begitu bersih. Meskipun memang terlihat tua. Ruby menunjuk beberapa foto di dinding. “Itu fotoku.” Ruby menunjuk foto masa kecilnya. Leonard menatap potret bocah kecil yang sedang tersenyum. gigi bocah perempuan itu ada yang hilang. “Matamu cokelat…” lirih Leonard. Ruby memeluk Lengan Leonard. menyandarkan kepalanya di bahu pria itu. “Sekarang bisa melihatku?” tanya Ruby. Leonard memejamkan mata. “Kamu begitu aktif saat masih kecil…” Leonard membuka mata. “kamu juga pernah tercebur di danau.” Ruby tertawa. “Itu sudah sangat lama. Aku sering bermain di sana dengan kakakku.

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 253

    21++ “Katakan padaku sayang.” Ruby mendongak. “Aku bisa menjaga rahasia.” Leonard terdiam sebentar. “Kamu ingin tahu karena menghawatirkan Stormi?” Ruby mengangguk jujur. Ia takut kalau Diego tidak sebaik yang ia kira. Ia takut suatu saat Diego bisa menyakiti Stormi. Apalagi Stormi baru saja gagal menikah. diselingkuhi mantan kekasihnya. “Yang aku lihat hanya sekilas karena aku menahan diriku. Tapi kejadian itu tetap terlihat.” Leonard mengusap punggung Ruby. “Aku melihatnya banyak menembak orang…” lirih Leonard. Ruby mengerjap. “Sungguh?” Leonard mengangguk. “Seperti Papa dulu..” lanjutnya. “Dia banyak terlibat keributan. Hidupnya memang dipenuhi dengan bahaya.” Ruby melepaskan pelukannya. “Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku memberitahu Stormi?” “Jangan.” Leonard menggeleng. “Di antara banyaknya kejadian yang terlintas di kepalaku. Aku tidak melihatnya menyakiti wanita.” “Dan juga…” Leonard menyipitkan mata. Ruby menunggu ucapan suaminya. “Dan juga?”

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 252

    Waktunya pulang…. Ruby dan Leonard sudah berada di pesawat. Dengan menggunakan pesawat pribadi seperti ini, mereka hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke kota. Ruby turun perlahan dibantu Leonard yang selalu menggenggam tangannya. “Perutku..” Ruby mengernyit. Lagi-lagi mual. “Aku sangat bosan…” Ruby mengernyit. “Aku selalu seperti ini setelah melakukan perjalanan.” Leonard menunduk. “Kita ke rumah sakit dulu.” Ruby menggeleng. “aku baik-baik saja. hanya sedikit mual. Tidak sampai ingin muntah.” Leonard mengusap punggung Ruby pelan. “Jangan menahannya.” Ruby mengangguk. mereka masuk ke dalam mobil. Perjalanan akan berlanjut sekitar 15 menit untuk sampai ke rumah kakek neneknya. Tapi tujuan mereka bukan rumah dahulu. Tapi… Mereka akhirnya sampai di sebuah pemakaman. Ruby membawa bunga yang ia beli saat perjalanan ke sini. Ia menggandeng tangan Leonard—sampai berada di depan makam kakek neneknya. Makam yang sangat sejuk. Tidak seperti kebanyaka

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 251

    Berkeliling mansion… Berkeliling peternakan hewan yang ada di Mansion lebih tepatnya. Di belakang Mansion ada bangunan yang khusus digunakan sebagai ternak hewan. Mereka berempat sedang berjalan ke sana. bangunan yang mirip dengan kebun binatang. “Kenapa kau membangun kebun binatang di belakang rumahmu?” tanya Leonard yang begitu heran. Ia memeluk pinggang Ruby dari samping. Diego dan Stormi berjalan lebih dulu memimpin perjalanan mereka dari berkeliling ini. “Ini bukan kebun binatang,” balas Diego. “Ini Peternakan.” Mereka sampai peternakan buaya. Bentuknya seperti rawa. Namun mereka berdiri di ruangan yang dilapisi dengan dinding dan kaca. Sehingga mereka bisa memantau para buaya yang berada di depan mereka. “Buaya?” tanya Leonard. “Waah..” Stormi mendekat. “Ini menakjubkan.” Di depan sana—ada beberapa petugas yang sudah ahli memberi makan buaya dengan daging ayam. Ruby mengerjap—ia tidak pernah melihat buaya secara langsung. Tapi ini—sungguh membuatnya m

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 250

    “Aku akan mengajakmu berkeliling. Tapi makan dulu.” Diego memundurkan kursi untuk Stormi. Stormi mengangguk. ia duduk di samping Diego. “Kenapa barang-barang di bawa orang? Mau pindah?” tanya Stormi. “Pembangunan Mansionku yang baru sudah selesai. aku akan segera pindah ke sana. dan ada barang-barang yang tidak bisa aku tinggalkan. Jadi aku membawanya.” “Lalu bagaimana dengan Mansion ini?” tanya Stormi. “Mansion ini akan dijadikan sebagai Markas sekaligus kantorku.” Stormi mengerti. “Ooh…” “Makanlah. Jangan banyak berpikir.” Diego mengambil satu roti. “Mau pakai apa?” “Cokelat saja.” Diego mengoleskan selai cokelat di roti yang sudah dipanggang. Dengan pelan-pelan dan teliti. “Kau seperti pangeran,” ucap Stormi memperhatikan tingkah perilaku Diego. “Tidak ada pangeran yang memiliki banyak tato sepertiku.” Diego menaruh roti itu di atas piring Stormi. Tidak tanggung-tanggun. Ia melakukannya pada lima lembar roti. “Hanya perilakumu..” Stormi menyipitkan mata. “Wajahmu juga

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 249

    Diego menghela nafas. ia memejamkan mata sebentar. Sekali lagi ia harus menyadarkan diri. Stormi memiliki pemikiran yang berbeda dari kebanyakan wanita yang ia temui. “Bilang saja menyelamatkanku.” Stormi menoleh. “Mana bisa…” “Kenapa tidak bisa?” “Aku memberitahu ibuku kalau aku dan kekasihku batal menikah. lalu bagaimana jika aku bilang kalau aku terluka karena menyelamatkan seorang pria lain….” Stromi berhenti bicara. Ia menoleh pada Diego yang sedari tadi menyimak ucapannya. Bukankah ini terlalu awal untuk menceritakan bagaimana kisahnya pada pria ini. Tapi mulutnya memang tidak bisa dikondisikan. “Aku pasti sudah gila..” lirihnya. “Pria mana yang meninggalkanmu?” tanya Diego. “Pria mana yang menyia-nyiakan wanita secantik dirimu?” Tangan Diego terangkat mengusap pipi Stormi. “Dia memang brengsek. Aku menjalin hubungan dengannya 2 tahun. Tapi dia berselingkuh dengan teman kantorku. Kita sudah bertunangan dan berencana akan menikah di waktu dekat. Tapi dia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status