"Kalau begitu, sepertinya dia akan kalah telak," kata Kris sambil melihat sekilas ke sebuah sosok yang sedang melihat ke sekeliling aula jamuan ini. "Pacarku sudah datang. Mau kenalan, nggak?"Michael memandang ke arah Kris menatap. Tiba-tiba, dia tersenyum sinis dan berkata, "Elena Linardo?""Kamu kenal dengannya?" tanya Kris dengan heran. Bagaimanapun, Elena dan Michael sepertinya sama sekali tidak berhubungan."Termasuk kenal, deh." Michael berkata dengan penuh arti, "Kalau kamu peduli dengan pacar barumu ini, jangan biarkan dia membuat masalah. Kalau nggak, kamu pun nggak akan bisa melindunginya.""Dia pernah menyinggung kamu, ya?" tanya Kris sambil menatap Michael."Menurutmu, kalau dia benar-benar pernah menyinggungku, apakah sekarang dia masih bisa berjalan sebaik itu?" kata Michael. "Tapi, ke depannya, mari kita lihat apakah dia pintar atau nggak."Seusai berbicara, Michael berbalik dan pergi. Pada saat ini, Elena kebetulan melihat Kris. Dia pun bergegas berjalan menghampiri Kr
Apakah bibirnya sangat cantik? Elena merasa kebingungan. Bagaimanapun, bibir sebenarnya bukanlah bagian yang mudah diperhatikan oleh orang lain. Asalkan tidak terlalu jelek, bibir semua orang juga tidak jauh berbeda.Oleh karena itu, Elena sama sekali tidak menyangka bahwa Kris menyukai bibirnya.Namun, apa pun itu, semuanya adalah keberuntungannya.Elena harus berpegangan erat pada Kris dan menjadi artis paling terkenal. Mungkin, dia bahkan bisa menikah ke keluarga kaya dan mendapatkan hidup yang sepenuhnya berbeda dari sekarang!Pada saat ini, Elena seakan-akan sudah melihat hidupnya yang sempurna di masa depan. Hanya saja, dia yang sekarang malah tidak menyadari bahwa meskipun pria di hadapannya ini tersenyum kecil, senyumannya ini tidak tulus."Oh ya, kamu kenal dengan Michael Yunata?" tanya Kris tiba-tiba.Elena menggelengkan kepalanya. Dia tidak pernah berkesempatan untuk berkenalan dengan orang seperti Michael.Kris mengernyit dan berkata, "Ke depannya, jangan membuat masalah. K
Dengan pikiran ini, Martin pun pergi dengan agak gelisah.Upacara pertunangan dimulai. Saat Michael melihat Martin dan Hannah bertukar cincin dan mengucapkan pidato pertunangan mereka di panggung, Michael pun tersenyum.Besok, setelah foto pertunangan antara Martin dan Hannah tersebar, kemungkinan Irene untuk kembali dengan Martin akan benar-benar sirna.Setelah upacara pertunangan ini berakhir, seluruh aula dipenuhi dengan ucapan-ucapan selamat. Michael pun meninggalkan tempat ini dan berjalan ke luar.Mobil Bentley berwarna perak terparkir di luar. Charles membuka pintu mobil dengan penuh hormat dan Michael pun naik ke mobil."Apakah Tuan Michael akan pulang ke kontrakan Nona Irene?" tanya Charles."Ya," jawab Michael sambil bersandar di kursinya dan memejamkan matanya.Hari ini, Michael merasa agak terkejut melihat Kris. Dia tidak menyangka bahwa pacar terbaru Kris adalah Elena, adik tirinya Irene.Menurut Michael, Elena sama sekali tidak memiliki keunggulan apa pun, jadi Michael be
"Aku suka," kata Michael sambil tersenyum. Kemudian, dia meletakkan label baju yang sedang dia pegang dan berkata, "Kak, ke depannya, aku akan membelikan puluhan ribu sweter untukmu. Kamu bisa memakainya sesukamu, oke?""Aku mana bisa pakai puluhan ribu sweter," kata Irene. Dia tidak bisa menahan tawanya, lalu berkata, "Oh ya, biar aku ukur tanganmu."Sambil berbicara, Irene mengeluarkan pita pengukur dan mulai mengukur tangan Michael.Michael mengernyit. Saat kulit mereka bersentuhan, dia bisa merasakan kedinginan tangan Irene dengan jelas. "Jangan merajut lagi, tanganmu dingin sekali," kata Michael."Nggak apa-apa. Aduh, jangan gerak, nanti ukurannya nggak pas," kata Irene sambil menarik tangan Michael lagi. Dia meletakkan jari-jari tangan Michael di tempat yang ingin dia ukur dan berkata, "Sebenarnya nggak apa-apa, tanganku nggak kedinginan. Sekarang, aku berada di dalam ruangan, jadi kedinginannya juga terbatas. Saat aku menyapu jalanan pada subuh atau malam hari di luar, itu baru
Saat Irene mengucapkan kata-kata ini, dia tidak menyadari tubuh Michael menegang."Apakah Kakak ingin melihat Michael?" tanya Michael."Nggak ada perasaan ingin atau nggak. Aku dan dia adalah dua orang dari dua dunia yang berbeda." Irene berkata, "Tapi, kalau dipikir-pikir, punggungnya mirip dengan punggungmu. Kupikir, kalau Mike pakai jas, pasti bagus juga."Michael mengerutkan bibirnya tanpa mengucapkan apa pun.Irene berkata lagi, "Mari kita simpan uang. Saat cuacanya lebih hangat, aku akan membelikan setelan jas untukmu. Nanti, saat kamu cari kerja, kalau kamu memerlukan jas untuk wawancara, kamu bisa memakainya.""Satu hari nanti, kalau Kakak bertemu dengan Michael, apa yang akan Kakak katakan?" tanya Michael tiba-tiba.Irene seketika terdiam. Sesaat kemudian, dia baru mentertawakan dirinya sendiri dan berkata, "Aku akan memohon padanya untuk melepaskanku."Mendengar jawaban Irene, Michael tercengang. "Itu saja?" tanya Michael."Benar," jawab Irene."Kak, kamu nggak ingin bilang b
Irene sudah menjelaskan berkali-kali bahwa Mike bukanlah pacarnya, melainkan adalah adiknya. Namun, setelah wanita tua ini mengetahui bahwa mereka berdua tidak berhubungan darah dan Mike hanyalah seorang adik yang Irene kenal, dia tetap bersikeras bahwa Mike adalah pacarnya Irene."Sekarang memang belum pacaran, tapi nanti kalian akan pacaran. Kakak adik dari mana? Semuanya hanya basa-basi saja," kata wanita tua itu sambil tersenyum.Oleh karena itu, Irene juga sudah malas menjelaskannya lagi.Namun, saat wanita tua itu memanggil Mike sebagai "pacar" Irene, pria itu malah tersenyum dan mengiakan ucapannya.Michael menurunkan Irene di bangku batu di taman kecil itu, lalu berkata, "Hari ini agak dingin, biar aku bawakan baju lagi untukmu, ya."Irene mengiakan ucapan Michael.Saat Michael membawa pakaian dan kembali ke taman kecil itu, dia melihat beberapa wanita dari perumahan ini sedang mengerumuni Irene sambil mengatakan sesuatu pada Irene. Kemudian, wajah Irene memerah dan dia melamba
"Apakah kamu akan pergi?" tanya Michael.Irene menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Ya, tapi ...." Irene terdiam sesaat, lalu bertanya, "Maukah kamu pergi denganku?"Michael juga terdiam sesaat, lalu berkata, "Aku harus lembur di akhir tahun. Kata bosku, aku akan mendapatkan gaji tiga kali lipat. Begini, deh. Kakak tinggalkan saja alamatnya, biar keesokan harinya aku pergi cari Kakak.""Baiklah," kata Irene. Namun, dia langsung menggigit bibirnya dan berkata dengan ragu-ragu, "Tapi, nanti, saat kamu pergi ke sana denganku, mungkin ada beberapa kerabatku yang akan bersikap kurang ramah. Abaikan saja, ya."Michael tersenyum dan berkata, "Tenang saja, aku nggak akan peduli."Sekarang, Michael hanya memedulikan Irene.Menjelang tahun baru, jalanan juga makin sepi, banyak orang pulang kampung.Rumah lama ibunya Irene terletak di sebuah kota kecil di sekitar Kota Cena. Letaknya tidak jauh dan bisa dijangkau dalam 1,5 jam dengan bus. Oleh karena itu, Irene tidak kesusahan dalam membeli tike
Setelah Irene pergi, Michael melihat ke sekeliling kamar kontrakan yang kecil ini dan merasa kesepian.Dia mengambil syal yang Irene letakkan di atas meja dan melilitkan syal itu di lehernya. Sudut bibirnya pun terangkat, membentuk seulas senyuman kecil.Saat Michael berjalan keluar dari kamar kontrakan ini, Charles sudah menunggu lama di luar. Begitu Charles melihat bosnya, dia langsung tercengang. Biasanya, Michael tidak pernah suka memakai syal, tetapi ... dia malah sedang memakai sebuah syal berwarna polos.Selain itu, saat Michael berjalan mendekat, Charles mengamati benang dan rajutan syal tersebut. Charles pun merasa yakin bahwa syal ini buatan tangan.Sepertinya, hanya ada satu jawaban untuk syal buatan tangan yang dipakai oleh Michael.Syal ini pasti dirajut oleh Irene!"Tuan Michael, kita pergi ke ..." kata Charles.Michael langsung menyela, "Ayo pergi ke rumah sakit. Hari ini, aku sepertinya harus makan malam dengan kakekku.""Baiklah," jawab Charles. Dia pun menyalakan mesi