"Aku suka," kata Michael sambil tersenyum. Kemudian, dia meletakkan label baju yang sedang dia pegang dan berkata, "Kak, ke depannya, aku akan membelikan puluhan ribu sweter untukmu. Kamu bisa memakainya sesukamu, oke?""Aku mana bisa pakai puluhan ribu sweter," kata Irene. Dia tidak bisa menahan tawanya, lalu berkata, "Oh ya, biar aku ukur tanganmu."Sambil berbicara, Irene mengeluarkan pita pengukur dan mulai mengukur tangan Michael.Michael mengernyit. Saat kulit mereka bersentuhan, dia bisa merasakan kedinginan tangan Irene dengan jelas. "Jangan merajut lagi, tanganmu dingin sekali," kata Michael."Nggak apa-apa. Aduh, jangan gerak, nanti ukurannya nggak pas," kata Irene sambil menarik tangan Michael lagi. Dia meletakkan jari-jari tangan Michael di tempat yang ingin dia ukur dan berkata, "Sebenarnya nggak apa-apa, tanganku nggak kedinginan. Sekarang, aku berada di dalam ruangan, jadi kedinginannya juga terbatas. Saat aku menyapu jalanan pada subuh atau malam hari di luar, itu baru
Saat Irene mengucapkan kata-kata ini, dia tidak menyadari tubuh Michael menegang."Apakah Kakak ingin melihat Michael?" tanya Michael."Nggak ada perasaan ingin atau nggak. Aku dan dia adalah dua orang dari dua dunia yang berbeda." Irene berkata, "Tapi, kalau dipikir-pikir, punggungnya mirip dengan punggungmu. Kupikir, kalau Mike pakai jas, pasti bagus juga."Michael mengerutkan bibirnya tanpa mengucapkan apa pun.Irene berkata lagi, "Mari kita simpan uang. Saat cuacanya lebih hangat, aku akan membelikan setelan jas untukmu. Nanti, saat kamu cari kerja, kalau kamu memerlukan jas untuk wawancara, kamu bisa memakainya.""Satu hari nanti, kalau Kakak bertemu dengan Michael, apa yang akan Kakak katakan?" tanya Michael tiba-tiba.Irene seketika terdiam. Sesaat kemudian, dia baru mentertawakan dirinya sendiri dan berkata, "Aku akan memohon padanya untuk melepaskanku."Mendengar jawaban Irene, Michael tercengang. "Itu saja?" tanya Michael."Benar," jawab Irene."Kak, kamu nggak ingin bilang b
Irene sudah menjelaskan berkali-kali bahwa Mike bukanlah pacarnya, melainkan adalah adiknya. Namun, setelah wanita tua ini mengetahui bahwa mereka berdua tidak berhubungan darah dan Mike hanyalah seorang adik yang Irene kenal, dia tetap bersikeras bahwa Mike adalah pacarnya Irene."Sekarang memang belum pacaran, tapi nanti kalian akan pacaran. Kakak adik dari mana? Semuanya hanya basa-basi saja," kata wanita tua itu sambil tersenyum.Oleh karena itu, Irene juga sudah malas menjelaskannya lagi.Namun, saat wanita tua itu memanggil Mike sebagai "pacar" Irene, pria itu malah tersenyum dan mengiakan ucapannya.Michael menurunkan Irene di bangku batu di taman kecil itu, lalu berkata, "Hari ini agak dingin, biar aku bawakan baju lagi untukmu, ya."Irene mengiakan ucapan Michael.Saat Michael membawa pakaian dan kembali ke taman kecil itu, dia melihat beberapa wanita dari perumahan ini sedang mengerumuni Irene sambil mengatakan sesuatu pada Irene. Kemudian, wajah Irene memerah dan dia melamba
"Apakah kamu akan pergi?" tanya Michael.Irene menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Ya, tapi ...." Irene terdiam sesaat, lalu bertanya, "Maukah kamu pergi denganku?"Michael juga terdiam sesaat, lalu berkata, "Aku harus lembur di akhir tahun. Kata bosku, aku akan mendapatkan gaji tiga kali lipat. Begini, deh. Kakak tinggalkan saja alamatnya, biar keesokan harinya aku pergi cari Kakak.""Baiklah," kata Irene. Namun, dia langsung menggigit bibirnya dan berkata dengan ragu-ragu, "Tapi, nanti, saat kamu pergi ke sana denganku, mungkin ada beberapa kerabatku yang akan bersikap kurang ramah. Abaikan saja, ya."Michael tersenyum dan berkata, "Tenang saja, aku nggak akan peduli."Sekarang, Michael hanya memedulikan Irene.Menjelang tahun baru, jalanan juga makin sepi, banyak orang pulang kampung.Rumah lama ibunya Irene terletak di sebuah kota kecil di sekitar Kota Cena. Letaknya tidak jauh dan bisa dijangkau dalam 1,5 jam dengan bus. Oleh karena itu, Irene tidak kesusahan dalam membeli tike
Setelah Irene pergi, Michael melihat ke sekeliling kamar kontrakan yang kecil ini dan merasa kesepian.Dia mengambil syal yang Irene letakkan di atas meja dan melilitkan syal itu di lehernya. Sudut bibirnya pun terangkat, membentuk seulas senyuman kecil.Saat Michael berjalan keluar dari kamar kontrakan ini, Charles sudah menunggu lama di luar. Begitu Charles melihat bosnya, dia langsung tercengang. Biasanya, Michael tidak pernah suka memakai syal, tetapi ... dia malah sedang memakai sebuah syal berwarna polos.Selain itu, saat Michael berjalan mendekat, Charles mengamati benang dan rajutan syal tersebut. Charles pun merasa yakin bahwa syal ini buatan tangan.Sepertinya, hanya ada satu jawaban untuk syal buatan tangan yang dipakai oleh Michael.Syal ini pasti dirajut oleh Irene!"Tuan Michael, kita pergi ke ..." kata Charles.Michael langsung menyela, "Ayo pergi ke rumah sakit. Hari ini, aku sepertinya harus makan malam dengan kakekku.""Baiklah," jawab Charles. Dia pun menyalakan mesi
Rita berusaha sebisanya untuk membujuk ibunya. Bagaimanapun, ayahnya dan kedua kakaknya sudah berjanji padanya bahwa pada saatnya, mereka akan memberikannya 60 juta dari 600 juta yang mereka dapatkan.Uang 60 juta itu sudah setara dengan gajinya selama satu tahun!Namun, apa pun yang diucapkan Rita dan Robin, Sisca tetap menolak. Akhirnya, Rita berkata, "Ibu, kata Kak Ronny dan Kak Robert, kalau Ibu menghancurkan rencana ini, sehingga cucu Ibu nggak bisa beli rumah dan mendapatkan istri, mereka akan menyalahkan Ibu seumur hidup mereka!"Mendengar ucapan putrinya ini, Sisca merasa marah sekaligus cemas. "Kalian ... kalian nggak punya hati nurani, ya? Kamu sudah lupa? Dulu, Irene-lah yang menjaga kita!"Rita tersenyum dan berkata, "Ibu, masa lalu sudah berlalu, nggak ada lagi hubungannya dengan sekarang. Ibu nggak boleh merusak keluarga kita dan masa depan generasi muda hanya demi dia seorang. Selain itu, kalau keponakanku nggak bisa menikah, semuanya salah Irene. Putri keluarga mana yan
Irene juga tersenyum sambil berkata, "Bibi Rita, aku sudah nggak minum-minum lagi. Bibi tahu kalau aku terlibat dalam kecelakaan mobil karena mabuk, 'kan? Mana mungkin aku berani minum-minum lagi?"Mendengar ucapan Irene, Rita seketika terdiam dan hanya bisa tertawa dengan canggung.Ronny berkata, "Irene, tapi hari ini kita merayakan tahun baru. Minum saja dua gelas, lagi pula kamu sekarang juga nggak mengemudi.""Benar. Kalau kamu nggak minum, artinya kamu nggak menghormati kami!" timpal Robert."Cukup!" Sisca tiba-tiba berseru, "Kalian nggak punya hati nurani lagi, ya? Kalian benar-benar mau mencelakai Irene?"Dalam sekejap, semua orang terdiam, sedangkan Irene menatap neneknya dengan tatapan kebingungan.Sisca pun berkata pada Irene. "Irene, Paman Ronny dan yang lainnya berencana buruk. Mereka mau menikahkanmu pada putra bodoh dari Keluarga Frendi sebagai ganti 600 juta. Mereka ...."Sebelum Sisca bisa menyelesaikan ucapannya, Robin memotong ucapannya."Memangnya kenapa kalau Irene
Di dalam ruang rawat ini, hanya terdengar suara kunyahan. Baik kakek maupun cucunya, tidak ada yang mengatakan sepatah kata pun.Meskipun perawat yang menyuapi Willy merasa penasaran, dia juga tidak berani bertanya. Bagaimanapun, kedua pria ini adalah orang-orang yang paling berkuasa di Kota Cena.Akhirnya, setelah Willy mulai kenyang, dia berkata, "Katanya akhir-akhir ini kamu nggak tinggal di rumah, ya?""Ya," jawab Michael dengan santai. Dia tidak merasa heran kakeknya mengetahui hal ini. Bagaimanapun, kakeknya memiliki informan di mana-mana, bahkan di rumahnya sendiri.Willy bertanya, "Kamu tinggal di mana?""Di luar," jawab Michael."Kenapa?" tanya Willy lagi."Rumah kita terlalu sepi," kata Michael dengan pura-pura santai sambil mengambil seekor udang dan mengupas kulitnya secara perlahan."Oh ya, di usiamu sekarang, kamu sudah boleh pacaran. Nanti, biar kusuruh sekretarisku untuk menyortir informasi beberapa gadis terhormat di kota. Pilih saja salah satu," kata Willy dengan sant
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun