Irene sudah menjelaskan berkali-kali bahwa Mike bukanlah pacarnya, melainkan adalah adiknya. Namun, setelah wanita tua ini mengetahui bahwa mereka berdua tidak berhubungan darah dan Mike hanyalah seorang adik yang Irene kenal, dia tetap bersikeras bahwa Mike adalah pacarnya Irene."Sekarang memang belum pacaran, tapi nanti kalian akan pacaran. Kakak adik dari mana? Semuanya hanya basa-basi saja," kata wanita tua itu sambil tersenyum.Oleh karena itu, Irene juga sudah malas menjelaskannya lagi.Namun, saat wanita tua itu memanggil Mike sebagai "pacar" Irene, pria itu malah tersenyum dan mengiakan ucapannya.Michael menurunkan Irene di bangku batu di taman kecil itu, lalu berkata, "Hari ini agak dingin, biar aku bawakan baju lagi untukmu, ya."Irene mengiakan ucapan Michael.Saat Michael membawa pakaian dan kembali ke taman kecil itu, dia melihat beberapa wanita dari perumahan ini sedang mengerumuni Irene sambil mengatakan sesuatu pada Irene. Kemudian, wajah Irene memerah dan dia melamba
"Apakah kamu akan pergi?" tanya Michael.Irene menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Ya, tapi ...." Irene terdiam sesaat, lalu bertanya, "Maukah kamu pergi denganku?"Michael juga terdiam sesaat, lalu berkata, "Aku harus lembur di akhir tahun. Kata bosku, aku akan mendapatkan gaji tiga kali lipat. Begini, deh. Kakak tinggalkan saja alamatnya, biar keesokan harinya aku pergi cari Kakak.""Baiklah," kata Irene. Namun, dia langsung menggigit bibirnya dan berkata dengan ragu-ragu, "Tapi, nanti, saat kamu pergi ke sana denganku, mungkin ada beberapa kerabatku yang akan bersikap kurang ramah. Abaikan saja, ya."Michael tersenyum dan berkata, "Tenang saja, aku nggak akan peduli."Sekarang, Michael hanya memedulikan Irene.Menjelang tahun baru, jalanan juga makin sepi, banyak orang pulang kampung.Rumah lama ibunya Irene terletak di sebuah kota kecil di sekitar Kota Cena. Letaknya tidak jauh dan bisa dijangkau dalam 1,5 jam dengan bus. Oleh karena itu, Irene tidak kesusahan dalam membeli tike
Setelah Irene pergi, Michael melihat ke sekeliling kamar kontrakan yang kecil ini dan merasa kesepian.Dia mengambil syal yang Irene letakkan di atas meja dan melilitkan syal itu di lehernya. Sudut bibirnya pun terangkat, membentuk seulas senyuman kecil.Saat Michael berjalan keluar dari kamar kontrakan ini, Charles sudah menunggu lama di luar. Begitu Charles melihat bosnya, dia langsung tercengang. Biasanya, Michael tidak pernah suka memakai syal, tetapi ... dia malah sedang memakai sebuah syal berwarna polos.Selain itu, saat Michael berjalan mendekat, Charles mengamati benang dan rajutan syal tersebut. Charles pun merasa yakin bahwa syal ini buatan tangan.Sepertinya, hanya ada satu jawaban untuk syal buatan tangan yang dipakai oleh Michael.Syal ini pasti dirajut oleh Irene!"Tuan Michael, kita pergi ke ..." kata Charles.Michael langsung menyela, "Ayo pergi ke rumah sakit. Hari ini, aku sepertinya harus makan malam dengan kakekku.""Baiklah," jawab Charles. Dia pun menyalakan mesi
Rita berusaha sebisanya untuk membujuk ibunya. Bagaimanapun, ayahnya dan kedua kakaknya sudah berjanji padanya bahwa pada saatnya, mereka akan memberikannya 60 juta dari 600 juta yang mereka dapatkan.Uang 60 juta itu sudah setara dengan gajinya selama satu tahun!Namun, apa pun yang diucapkan Rita dan Robin, Sisca tetap menolak. Akhirnya, Rita berkata, "Ibu, kata Kak Ronny dan Kak Robert, kalau Ibu menghancurkan rencana ini, sehingga cucu Ibu nggak bisa beli rumah dan mendapatkan istri, mereka akan menyalahkan Ibu seumur hidup mereka!"Mendengar ucapan putrinya ini, Sisca merasa marah sekaligus cemas. "Kalian ... kalian nggak punya hati nurani, ya? Kamu sudah lupa? Dulu, Irene-lah yang menjaga kita!"Rita tersenyum dan berkata, "Ibu, masa lalu sudah berlalu, nggak ada lagi hubungannya dengan sekarang. Ibu nggak boleh merusak keluarga kita dan masa depan generasi muda hanya demi dia seorang. Selain itu, kalau keponakanku nggak bisa menikah, semuanya salah Irene. Putri keluarga mana yan
Irene juga tersenyum sambil berkata, "Bibi Rita, aku sudah nggak minum-minum lagi. Bibi tahu kalau aku terlibat dalam kecelakaan mobil karena mabuk, 'kan? Mana mungkin aku berani minum-minum lagi?"Mendengar ucapan Irene, Rita seketika terdiam dan hanya bisa tertawa dengan canggung.Ronny berkata, "Irene, tapi hari ini kita merayakan tahun baru. Minum saja dua gelas, lagi pula kamu sekarang juga nggak mengemudi.""Benar. Kalau kamu nggak minum, artinya kamu nggak menghormati kami!" timpal Robert."Cukup!" Sisca tiba-tiba berseru, "Kalian nggak punya hati nurani lagi, ya? Kalian benar-benar mau mencelakai Irene?"Dalam sekejap, semua orang terdiam, sedangkan Irene menatap neneknya dengan tatapan kebingungan.Sisca pun berkata pada Irene. "Irene, Paman Ronny dan yang lainnya berencana buruk. Mereka mau menikahkanmu pada putra bodoh dari Keluarga Frendi sebagai ganti 600 juta. Mereka ...."Sebelum Sisca bisa menyelesaikan ucapannya, Robin memotong ucapannya."Memangnya kenapa kalau Irene
Di dalam ruang rawat ini, hanya terdengar suara kunyahan. Baik kakek maupun cucunya, tidak ada yang mengatakan sepatah kata pun.Meskipun perawat yang menyuapi Willy merasa penasaran, dia juga tidak berani bertanya. Bagaimanapun, kedua pria ini adalah orang-orang yang paling berkuasa di Kota Cena.Akhirnya, setelah Willy mulai kenyang, dia berkata, "Katanya akhir-akhir ini kamu nggak tinggal di rumah, ya?""Ya," jawab Michael dengan santai. Dia tidak merasa heran kakeknya mengetahui hal ini. Bagaimanapun, kakeknya memiliki informan di mana-mana, bahkan di rumahnya sendiri.Willy bertanya, "Kamu tinggal di mana?""Di luar," jawab Michael."Kenapa?" tanya Willy lagi."Rumah kita terlalu sepi," kata Michael dengan pura-pura santai sambil mengambil seekor udang dan mengupas kulitnya secara perlahan."Oh ya, di usiamu sekarang, kamu sudah boleh pacaran. Nanti, biar kusuruh sekretarisku untuk menyortir informasi beberapa gadis terhormat di kota. Pilih saja salah satu," kata Willy dengan sant
Pada saat ini, Irene dikurung dengan seorang pria asing di sebuah ruangan oleh Keluarga Frendi. Pria ini adalah si bodoh dari Keluarga Frendi.Irene berusaha sebisanya untuk tetap sadar. Dia harus melarikan diri, bagaimanapun caranya!Namun, sekarang, dalam kondisi seperti ini, dia bahkan merasa kesulitan untuk berdiri, apalagi melarikan diri! Saat dia sedang diangkat oleh Ronny dan Robert, dia mencoba untuk menelepon bantuan secara sembunyi-sembunyi, tetapi ponselnya direbut oleh mereka.Sekarang, semua kesempatannya untuk melarikan diri sudah sirna!Mengapa? Mengapa dia malah menelepon Mike? Jelas-jelas Mike sekarang berada di Kota Cena dan sama sekali tidak bisa membantunya.Terlebih lagi, apa yang bisa Mike lakukan? Mungkin Irene seharusnya menelepon Leni karena Leni mungkin akan lebih berguna. Atau dia seharusnya langsung menelepon polisi ....Irene merasa seakan-akan tanpa disadari, dia mulai bergantung pada Mike.Tatapannya mulai kabur. Pria asing di dalam ruangan ini tersenyum
Calvin dan istrinya, serta kedua pamannya Irene seketika merasa panik. Melihat polisi hendak memasuki ruangan itu, Calvin langsung berteriak, "Atas dasar apa kalian menerobos masuk ke rumahku? Memangnya ... memangnya polisi boleh memasuki rumah orang lain seenaknya?"Calvin dan istrinya ingin menerjang ke depan, tetapi mereka ditahan oleh seseorang.Pada saat ini, sudah ada orang yang menyadari bahwa pintu ruangan ini terkunci.Secara bersamaan, sebuah mobil tiba di depan pintu rumah Calvin. Sebuah sosok yang tinggi keluar dari mobil itu dan berjalan memasuki halaman rumah. Seorang polisi langsung menghampiri pria itu dan menjelaskan situasinya pada pria tersebut."Salah satu pintunya terkunci, sepertinya ada orang di dalam," kata polisi itu sambil membawa pria itu ke depan pintu ruangan yang terkunci.Calvin dan istrinya, serta Ronny dan Robert berusaha keras untuk mencari alasan supaya pintu ruangan itu tidak dibuka."Buka pintunya," kata Michael dengan suara dingin sambil memelototi