Kedua pria ini naik mobil. Karena Irene dan Leni sudah duduk di jok belakang mobil, Brandon duduk di jok pengemudi, sedangkan Michael duduk di jok penumpang di depan.Saat mobil ini melaju di jalanan, Leni tiba-tiba merasa bahwa mobil kecilnya ini seperti menjadi besar. Jika orang lain tahu bahwa presiden direktur Grup Yunata dan Grup Sinatra berada di dalam mobil kecilnya ini, seperti orang itu akan terkejut.Sepanjang perjalanan, kedua pria di barisan depan mobil tidak berbicara, sedangkan kedua wanita di barisan belakang terus berceloteh.Namun, Leni lebih banyak berbicara, sedangkan Irene hanya mendengar."Oh iya, akhir-akhir ini, ada serial televisi yang sangat terkenal, judulnya 'Kekasih Raja'. Kamu sudah tonton, belum?" tanya Leni.Irene menggelengkan kepalanya. Dia bekerja hampir setiap hari. Pada malam hari, saat dia pulang kerja, dia paling-paling hanya membaca berita di internet sebelum tidur."Seru juga, lo. Tapi aku nggak bisa membocorkan ceritanya! Nanti, biar aku kirimka
Brandon merasa murka karena dia merasa cemburu hanya karena seorang aktor dan sebuah peran di dalam serial televisi. Dia merasa tidak berdaya karena dia hanya bisa menerima keadaan seperti ini di hadapan wanita seperti Leni.Wanita ini sangat kejam. Dia bisa menerima apa pun. Kalau seseorang bersikap baik padanya, dia akan meminta lebih banyak lagi, membuat orang itu tidak berdaya.Namun, saat Brandon mendengar Leni berkata bahwa dulu, Irene juga merupakan penggemarnya Jovan, dia tiba-tiba merasa sedikit lebih tenang.Sepertinya, orang yang merasa frustasi bukan hanya dia sendiri!Sepanjang perjalanan, Michael dan Brandon mengemudi secara bergantian, dengan masing-masing mengemudi setengah perjalanan. Setibanya di pusat tahanan di Kota Saraya, waktu sudah menunjukkan lewat pukul sembilan.Brandon sudah mempersiapkan semuanya dengan baik, jadi mereka bisa langsung memasuki sebuah ruangan di sebelah ruang interogasi.Di dalam ruangan ini, terdapat beberapa layar besar yang menunjukkan ru
Rasa bersalah melintas di matanya Yuto. Dia berkata, "Cara benar apanya? Aku selalu hidup dengan benar, apanya yang nggak benar?""Oh iya. Kemarin, saat aku pergi membicarakan masalahmu dengan orang tuamu, nada bicara mereka terdengar seperti dialek Kota Cena. Mereka orang sana, ya?" tanya mediator itu dengan santai."Iya. Dulu, mereka tinggal di Kota Cena," jawab Yuto."Kalau begitu, dulu, kamu juga tinggal di Kota Cena? Kenapa kamu mau pindah ke Kota Saraya? Kota Cena lebih baik daripada Kota Saraya, deh," kata mediator itu seakan-akan dia hanya mengobrol santai dengan Yuto."Kota Cena itu kota besar, tekanan hidup di sana terlalu berat. Meskipun kota ini lebih kecil, aku merasa nyaman di sini," jawab Yuto."Benar juga." Mediator itu tersenyum, lalu tiba-tiba berkata, "Aku hampir lupa. Orang yang kamu pukul itu menyuruhku untuk menanyakanmu tentang perihal Nona Helen. Katanya, kalau kamu nggak takut ketahuan, sebaiknya kamu bayar ganti rugi itu sesuai ucapannya. Kalau nggak, dia akan
Kalau dipikir-pikir, jika penguasa Kota Cena mau membantu seseorang mengajukan banding, tentu saja hal ini akan tercapai!Terlebih lagi, Irene memang tidak bersalah! Siapa pun dalang di balik layar itu, orang itu pasti akan ditemukan!Leni menyingkirkan kekesalannya yang sebelumnya, suasana hatinya pun membaik. "Sudah siang, ayo pergi makan bersama," kata Leni.Irene menganggukkan kepalanya. Keempat orang ini pun berjalan keluar dari pusat tahanan dan naik mobil.Irene terus mencari tempat makan yang terkenal di Kota Saraya. Kemudian, dia membiarkan Irene memilih dari beberapa pilihan. Adapun kedua pria itu tentu saja tidak keberatan. Oleh karena itu, Brandon mengemudi ke tempat makan itu.Mereka mengunjungi sebuah restoran yang menyajikan makanan lokal Kota Saraya, restoran ini cukup terkenal. Keempat orang ini turun dari mobil dan pergi ke sebuah ruangan khusus, lalu mulai memesan makanan.Tentu saja, orang yang bertugas memesan makanan adalah Leni. Namun, dia juga hanya memesan maka
"Sudahlah, ayo makan," kata Michael.Saat mereka sedang makan udang, Michael membantu Irene mengupas kulit udang, tetapi Irene merasa agak malu. Bagaimanapun, Michael melakukannya di hadapan Leni dan Brandon.Terlebih lagi, Leni mengedipkan matanya pada Irene, membuat Irene merasa serbasalah.Namun, Michael seperti sama sekali tidak memedulikan tatapan orang lain.Setelah makan, Michael berkata pada Irene, "20 menit setelah makan, jangan lupa minum obat.""Iya," jawab Irene.Leni seketika terkejut, dia bergegas bertanya dengan penuh perhatian, "Kamu sakit, ya?""Nggak sakit, aku hanya minum obat pemulihan, untuk mengobati nyeri sendiku," jawab Irene.Leni tercengang sesaat. Dia tahu bahwa setelah sahabatnya dipenjara selama tiga tahun, sahabatnya ini menderita penyakit rematik. Begitu cuaca dingin dan lembap, tubuh temannya akan terasa sakit.Dulu, Leni juga sudah menyarankan Irene untuk memeriksa keadaannya ke rumah sakit, tetapi Irene selalu menolak dengan berbagai alasan.Leni tahu
Seperti bisa melihat bahwa sahabatnya sedang mengkhawatirkan sesuatu, Irene berkata, "Nggak apa-apa, aku akan mendapatkan kebenarannya dan memberikan Helen sebuah keadilan, juga membuktikan kalau aku nggak bersalah!""Jangan bahas tentang aku lagi. Kalau kamu? Bagaimana dengan kamu dan Brandon?" tanya Irene."Ya begitu saja," jawab Leni sambil mengangkat bahunya. "Kami hanya seperti pasangan yang berpacaran seperti biasa."Terkadang-kadang, karena hubungan mereka terlalu "biasa", Leni sering merasa kebingungan, dia mengira bahwa dia benar-benar berpacaran dengan Brandon. Dia bahkan bisa terjatuh dalam perasaan "pacaran" ini, hingga dia harus terus mengingatkan dirinya bahwa segalanya tidak nyata, bahwa Brandon hanya balas dendam dengan membuatnya jatuh cinta pada Brandon."Aku malah merasa bahwa Brandon mungkin bukan sedang balas dendam, seperti yang kamu bayangkan," kata Irene. Jika seseorang seperti Brandon benar-benar ingin balas dendam pada Leni, dia pasti akan menggunakan cara pen
Melihat tatapan Leni yang berkilau, entah mengapa, suasana hati Brandon kembali memburuk.Saat mobil ini tiba di Kota Cena, Michael dan Irene turun dulu di Kediaman Yunata, lalu orang yang mengemudi berganti menjadi Brandon."Irene, kalau begitu, sampai jumpa lain kali," kata Leni pada Irene."Baiklah," jawab Irene. "Terima kasih untuk hari ini, ya. Hati-hati di jalan!" kata Irene. Kemudian dia baru berjalan memasuki Kediaman Yunata dengan Michael.Leni masih terus menatap bayangan Michael dan Irene, hingga saat dia mendengar suara Brandon yang kesal. "Sudah cukup, belum?""Aku hanya melihat mereka, nggak apa-apa," gumam Leni. Saat dia pertama kalinya melihat Michael di kamar kontrakan Irene, meskipun dia merasa bahwa pria ini tidak seperti gelandangan, dia sama sekali tidak pernah membayangkan bahwa pria ini adalah penguasa Kota Cena!Kemudian, sepasang tangan memegang wajahnya Leni dan menarik wajah Leni untuk menghadap ke arah Brandon. "Kenapa? Dua hari yang lalu, bukankah kamu masi
'Sialan! Siapa suruh aku berutang padanya?!' pikir Leni....Setelah Irene kembali ke Kediaman Yunata bersama Michael, Michael bertanya, "Hari ini, kamu kecewa, nggak? Sudah pergi ke Kota Saraya, tapi nggak mendapatkan petunjuk apa pun yang berguna."Irene menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Nggak, kok.""Nggak kecewa?" tanya Michael dengan heran."Karena kamu bersedia membantuku mencari petunjuk, supaya kebenaranku terbuktikan," kata Irene. "Nggak peduli kamu bisa membantuku mendapatkan petunjuk yang berguna atau nggak, aku tetap sangat senang."Irene merasa seakan-akan Michael benar-benar memercayainya, sehingga batas antara mereka berdua juga pelan-pelan menghilang.Michael menatap lekat-lekat pada Irene. Dia memahami keinginan Irene untuk aju banding, tetapi .... Dia memang bisa membuktikan bahwa Irene tidak bersalah, tetapi dia tidak bisa memberikan kebenaran di balik kasus itu pada Irene, kebenaran yang ingin Irene ketahui itu."Baguslah kalau kamu senang," kata Michael sambil