Irene mengambil nasi kotak itu dan mulai makan dengan cepat. Pada saat ini, dia hanya ingin makan secepat mungkin dan meninggalkan tempat ini."Kakak makannya cepat sekali, mau meninggalkan tempat ini secepat mungkin, ya?" Suara Michael terdengar samar-samar di dalam ruangan ini."Uhuk, uhuk ...." Irene tersedak dan hampir menyemburkan makanan di dalam mulutnya. Dia hanya bisa terbatuk-batuk sambil menutup mulutnya. Dalam sekejap, wajahnya pun memerah.Dengan susah payah, suara batuk Irene akhirnya berhenti. Hanya saja, telapak tangan yang menutupi mulutnya ternodai dengan butiran nasi yang keluar dari mulutnya. Oleh karena itu, dia mau mengambil tisu untuk mengelap telapak tangannya.Hanya saja, sebelum dia bisa mengambil tisu, tangan Michael sudah meraih tangannya dan menariknya ke hadapan Michael.Irene merasa tidak nyaman, dia pun memutar pergelangan tangannya, tetapi dia tidak bisa melepaskan tangan Michael. "Tanganku kotor, aku mau mengelapnya," kata Irene."Kotor?" Michael terta
Yuna bertanya, "Kenapa kamu makan sedikit saja? Makanan hari ini nggak cocok dengan seleramu, ya?" Pada jam makan siang, semua pekerja di restoran kecil ini meluangkan waktu mereka dan membiarkan koki memasakkan beberapa lauk untuk mereka."Bukan, tapi sepertinya tadi, waktu aku datang kerja, aku kekenyangan," kata Irene sambil menatap Brian yang berada di satu sisi. "Kalian makan saja, deh. Aku suapkan buah pada Brian saja. Lagi pula, aku sudah kenyang."Kemudian, Irene mengambil sebuah apel dan mengupas kulitnya, lalu memotong apel itu menjadi potongan kecil dan menyuapkannya pada Brian.Brian pun membuka mulutnya dengan patuh dan memakan apel itu sambil sesekali tersenyum pada Irene.Setelah itu, Brian sudah agak mengantuk, jadi dia menguap. Kemudian, dia membentangkan kedua tangannya, seperti meminta Irene untuk menggendongnya.Irene langsung memeluk anak kecil itu dan membujuknya untuk tidur.Meskipun suara senandung yang Irene keluarkan dengan pelan tidak terdengar oleh Brian, ja
"Kalau dipikir-pikir, kamu sudah lama sekali nggak datang ke kantor. Rekan kerja kita sebelumnya sudah merindukanmu. Baguslah kalau begitu. Ke depannya, kalau kami mau bertemu denganmu, kita bisa bertemu kapan pun itu," kata Lidya sambil menarik Irene ke dalam. "Mumpung sudah datang, kamu bisa sekalian bertemu dengan yang lainnya."Irene hanya melirik Lidya sekilas. Pada saat ini, tentu saja dia mengetahui apa yang sedang Lidya rencanakan.Kalau begitu, mereka bisa langsung bertemu. Jika Irene benar-benar menghindari mereka, dia baru akan dianggap sebagai bahan tawaan."Kalau begitu, ayo kita bertemu," kata Irene dengan yakin.Sikap Irene membuat Lidya tercengang. Bagaimanapun, reaksi ini bukanlah reaksi yang dia harapkan.Saat mereka berjalan memasuki ruang kantor, Lidya bertepuk tangan untuk menarik perhatian semua orang. "Semuanya, coba lihat, Irene, mantan rekan kerja kita, datang berkunjung," kata Lidya.Dalam sekejap, tatapan semua orang di dalam ruangan tertuju ke arah Irene den
Orang yang menjawab pertanyaan ini tentu saja adalah Lidya. Lidya seperti sengaja berbicara dengan suara keras. Dia mengatakan semuanya, dari perihal Irene mengemudi dalam keadaan mabuk, hingga akhirnya menabrak seseorang hingga orang itu meninggal, sehingga Irene masuk penjara ....Irene hanya tersenyum kecil. Lidya ingin mempermalukan Irene untuk melampiaskan kekesalan yang dia rasakan karena dulu dia selalu kalah dari Irene? Benar saja, sifat asli seseorang tidak dapat dilihat saat kamu sedang jaya, tetapi saat kamu sedang terpuruk, kamu pasti bisa melihat sifat asli orang lain.Saat Irene berjalan ke arah lift, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru dari belakang. Kemudian, seseorang memanggilnya. "Irene, tunggu sebentar!"Irene menoleh dan melihat seorang pria yang sedang berlari dengan terburu-buru ke arahnya. Kemudian, pria tersebut berhenti di hadapannya dan menatapnya dengan tatapan yang susah dimengerti.Pria ini berusia sekitar 30-an tahun, penampilannya me
Dulu, saat semua orang di kantor makan-makan bersama, hanya Irene-lah yang selalu mengingatkan semua rekan kerja yang minum minuman beralkohol untuk tidak mengemudi.Bagaimana mungkin orang seperti ini bisa mengemudi dalam keadaan mabuk?Menurut Henry, Irene pasti difitnah. Hanya saja, sebagai seorang pengacara, Henry malah tidak memiliki keberanian untuk membuktikan kebenaran seseorang.Kasus Irene terlalu rumit, Henry takut dia harus menghadapi Michael.Di Kota Cena, siapa yang berani menyinggung Michael?!Irene-lah yang sedang jatuh sial!...Selama beberapa hari berikutnya, pada siang hari, sekretarisnya Michael akan membuat pesanan besar yang akan diantarkan oleh Irene.Kemudian ... Irene akan disuruh untuk makan siang dengan Michael.Irene sudah menyatakan pada Michael bahwa Michael tidak perlu berbuat seperti ini.Namun, Michael malah mengangkat alisnya sambil tersenyum dan berkata, "Kakak nggak suka makan siang bareng aku, ya? Aku hanya berharap agar Kakak bisa menemaniku makan
Namun, melihat ekspresi Yuna yang bahagia, Irene hanya bisa membuang napas dalam hatinya dan membawa pesanan itu ke sepeda listriknya.Kalau dipikir-pikir, makin banyak pesanan yang mereka dapatkan, Yuna juga bisa mendapatkan lebih banyak uang, sehingga Brian bisa lebih cepat mendapatkan implan koklea.Irene merasa sedih setiap dia memikirkan tentang Brian. Anak ini sangat imut, tetapi dia malah memiliki kekurangan seperti ini. Selain itu, dalam jangka waktu ini, Irene juga tidak pernah melihat ayahnya Brian.Brian mengikuti marga ibunya, jadi Irene bisa menebak bahwa Yuna mungkin membesarkan anak ini sendirian.Kalau begitu, tentu saja Yuna akan lebih kesusahan.Irene mengendarai sepeda listriknya ke depan pintu gedung Grup Yunata. Beberapa petugas keamanan sudah kenal dengan Irene. Begitu mereka melihat Irene, mereka langsung memindahkan pesanan yang Irene bawa ke atas troli dan bahkan membantu Irene mendorong troli itu ke dalam bangunan, sepanjang jalan hingga ke depan lift. Mereka
Irene mengerutkan bibirnya. Untuk sesaat, dia tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan ini. Dia hanya bisa membuka nasi kotaknya dan mulai makan.Tatapan Michael tertuju pada Irene. Dia merasa bahwa membuat Irene tinggal di sisinya sesekali seperti ini seakan-akan menjadi sejenis ketidakmungkinan.Dia tidak ingin membiarkan Irene pergi. Dia hanya memikirkan apa yang harus dia lakukan supaya Irene bisa benar-benar bersedia berada di sisinya.Sejak kapan Michael menanti-nantikan jam makan siangnya, supaya dia bisa makan berdua dengan Irene seperti ini? Walaupun mereka tidak berbicara pun Michael juga merasa senang.Sekarang, kalau dipikir-pikir, mungkin dulu, saat dia masih "Mike" adalah masa-masa paling bahagianya. Setidaknya, pada saat itu, Irene bisa bercanda tawa dengannya, menganggapnya sebagai orang biasa, membantunya mengeringkan rambutnya dengan akrab dan terus memanggilnya dengan panggilan "Mike".Mike .... Mike ....Irene tahu bahwa pria ini sangat menginginkannya untuk m
"Terima kasih," kata Irene sambil menerima buku tersebut."Akulah yang harus berterima kasih padamu," kata Yuna. "Brian jarang berkomunikasi dengan orang luar. Selain itu, dia nggak bisa mendengar, dia juga nggak bisa bicara, jadi orang lain juga nggak bersedia untuk berkomunikasi dengannya. Aku sebenarnya sangat senang karena kamu bersedia mempelajari cara berkomunikasi dengannya.""Brian sangat manis. Selain itu, dia sepertinya juga lumayan menyukaiku. Mungkin inilah takdir kita," kata Irene.Takdir .... Yuna ingin mengucapkan sesuatu, tetapi akhirnya, dia berkata, "Iya, mungkin ini benar-benar takdir.""Kalau begitu, Kak Yuna, aku pergi dulu, ya," kata Irene."Baiklah, sampai jumpa besok," kata Yuna. Setelah Irene pergi, Yuna menutup pintu toko, lalu pergi ke rumah kecil di belakang toko. Dia melihat putranya yang sudah terlelap di atas ranjang dan ibunya yang sedang menepuk-nepuk tubuh anak itu dengan pelan di satu sisi."Dia sudah tidur, ya?" tanya Yuna dengan suara berbisik. Mesk
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun