"Brandon Sinatra adalah presiden direktur Grup Sinatra dan Kepala Keluarga Sinatra," kata Michael. Kemudian, dia menatap Irene dengan tatapan aneh dan bertanya, "Kamu nggak tahu dia siapa? Sebelumnya, kamu juga nggak pernah mendengar Leni mengungkit nama ini?"Irene menggelengkan kepalanya. Dia yakin bahwa dia tidak pernah mendengar nama Brandon Sinatra dari mulut sahabatnya.Namun, dia tahu bahwa Grup Sinatra bukanlah bisnis lokal. Mereka adalah perusahaan pengapalan terkenal yang memiliki beberapa kerja sama dengan perusahaan di Kota Cena.Mengapa Leni bisa terlibat dengan Brandon? Hal yang lebih mengherankan bagi Irene adalah tadi, pria itu mengatakan bahwa Brandon-lah yang menangkap Leni secara pribadi.Apakah hal ini berarti bahwa Brandon berada di dalam mobil Maybach yang Irene lihat hari ini?Awalnya, Irene mengira bahwa sahabatnya diculik. Namun, sekarang, sepertinya kenyataannya bukan begitu."Kalau begitu ... aku akan pergi mencarinya!" kata Irene sambil tiba-tiba berbalik. D
Irene tidak memiliki uang, apalagi modal apa pun.Hal yang Irene pelajari selama bertahun-tahun sama sekali tidak berguna bagi Michael. Anggota tim pengacara Grup Yunata jauh lebih hebat daripada dirinya.Sekarang, satu-satunya yang Irene miliki adalah dirinya sendiri.Irene yang tidak memiliki uang, itulah yang dia miliki.Irene menunduk sambil berlutut pada Michael. "Kumohon, bawa aku ke Brandon Sinatra, aku mau melihat Leni dengan mata kepalaku sendiri," kata Irene.Michael menatap lekat-lekat pada sosok Irene yang berlutut dengan ekspresi terkejut bercampur marah."Kamu tahu kamu lagi ngapain?" tanya Michael sambil memelototi Irene dengan perasaan yang bergejolak dalam hatinya.Michael tahu bahwa Irene memiliki sejenis kebanggaan dalam hatinya. Sekalipun Irene diejek orang lain, dia tetap mau melindungi harga dirinya yang kecil, yang bahkan sudah diinjak-injak itu.Kalau tidak, dia tidak akan menolak Michael berulang kali.Namun, sekarang, Irene malah bersedia berlutut demi Leni. J
Irene bergegas memasang sabuk pengamannya. Dengan tatapan kebingungan, dia menatap Michael yang mengemudi meninggalkan Kediaman Yunata. Selain itu, pada saat ini, mobil ini sedang menuju ke tempat Brandon membawa Leni, yang dikatakan oleh pria yang menghubungi Michael sebelumnya.Jadi ... Michael mau membawa Irene ke tempat itu?Hanya saja, pada saat ini, raut wajah Michael sangat masam. Mulutnya terkatup rapat, tatapannya juga gelap, jelas-jelas menunjukkan ketidaksenangannya pada saat ini.Irene membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu, tetapi dia takut jika pada saat ini dia mengucapkan sesuatu yang membuat Michael makin marah, situasinya akan memburuk.Oleh karena itu, akhirnya, Irene tidak mengucapkan apa pun.'Sekarang, yang penting aku bertemu dengan Leni dan memastikan apa yang sebenarnya terjadi.''Kemudian, saat amarah Michael sudah agak mereda, aku baru berterima kasih padanya, deh,' pikir Irene dalam hatinya.Namun, saat mereka tiba di Teluk Sabita, mobil ini dihentikan o
Omong kosong! Tentu saja hal ini mendesak. Terutama pada saat ini, Leni tidak tahu kapan pria ini baru mau membiarkannya pergi."Aku nggak mau membuat sahabatku dan orang tuaku khawatir," kata Leni.Hanya saja, ucapan Leni seperti menyinggung topik terlarang bagi pria ini. Tatapan pria ini seketika menjadi dingin. Dia tersenyum sinis dan berkata, "Kamu takut mereka khawatir, tapi dulu, pernahkah kamu berpikir apakah aku akan khawatir atau nggak?"Leni langsung terdiam. Dengan raut wajah bersalah, dia menjawab, "Pada saat itu ... aku ... aku ada urusan mendadak ....""Urusan mendadak?" Brandon mendengus dan berkata, "Maksudmu, pulang untuk membantu temanmu dengan proses pengadilannya? Kamu boleh pulang, tapi kamu bahkan nggak mengabarkanku sama sekali. Atau ... dari awal, kamu hanya main-main denganku?"Leni juga tahu bahwa dia bersalah. Dulu, saat dia pergi jalan-jalan ke luar negeri, sekaligus untuk melihat-lihat universitas, secara kebetulan, dia bertemu dengan Brandon.Pada saat itu
Begitu Leni teringat akan malam itu, dia merasa bersalah. Kesalahan terbesarnya adalah pada hari itu, dia terlalu bersemangat. Dia juga tidak mengetahui tingkat toleransinya terhadap alkohol dengan jelas. Dia mengira bahwa meminum banyak minuman beralkohol yang terbuat dari buah tidak akan membuatnya mabuk. Alhasil, dia mabuk dan membuat masalah.Namun, saat dia terbangun, dia masih mengingat hal yang terjadi setelah dia mabuk. Dia mengingat bagaimana dia memaksakan dirinya pada Brandon dan kata-kata manis yang dia ucapkan pada pria itu.Saat Leni mengingat kembali kata-kata yang dia ucapkan, dia merasa bahwa ucapan itu seperti ucapan yang para pria di serial televisi ucapkan pada wanita! Terutama ada beberapa patah kata yang dia tiru dari serial televisi yang sedang dia tonton pada saat itu.Artinya, menonton terlalu banyak drama romantis juga tidak bagus karena saat Leni mabuk, kata-kata manis itu akan keluar dengan sendirinya dari mulutnya.Alhasil ... dia benar-benar berhasil! Dia
"Nggak dekat," jawab Leni. Namun, dia bisa menebak alasan Michael mencarinya kemungkinan berhubungan dengan Irene."Kalau nggak dekat, kenapa dia secara khusus datang ke sini untuk mencarimu malam-malam begini?" tanya Brandon dengan suara dingin. "Di Kota Cena, dia bisa memperlakukan wanita mana seperti ini? Selama beberapa tahun terakhir, apakah alasan kamu nggak mencariku berhubungan dengannya?"Suaranya samar-samar mengandung kecemburuan.Leni terdiam. Astaga, hal itu hanya bisa terjadi jika Michael menyukainya! Namun, orang yang Michael sukai adalah Irene!"Nggak ada hubungannya dengannya, aku yang nggak mau mencarimu saja," kata Leni. Setelah dia pulang, terjadi terlalu banyak masalah, sehingga dia tidak sempat memikirkan hal lainnya.Terlebih lagi, dia hanya menganggap pertemuan itu dan malam itu sebagai sebuah kecelakaan. Dia berniat untuk menjaga rahasia ini hingga akhir hayatnya. Dia bahkan tidak menceritakan kejadian ini pada orang tuanya dan Irene.Brandon jelas-jelas tampak
"Kamu Irene Linardo, ya," kata Brandon. Ucapan Brandon bukanlah sebuah pertanyaan, melainkan adalah sebuah pemastian. Sebelumnya, setelah dia secara kebetulan melihat Leni di jalanan, dia mulai mencari tahu semua informasi tentang Leni.Irene tentu saja termasuk dalam informasi yang dia dapatkan.Irene adalah sahabatnya Leni. Dulu, untuk membantu Irene dengan proses pengadilannya, Leni baru tiba-tiba pulang naik pesawat terawal, lalu berusaha sebisanya untuk mencarikan pengacara dan berbagai barang bukti untuk Irene.Dengan kata lain, karena Irene, Leni baru meninggalkan Brandon secepat itu.Sambil memikirkan hal ini, entah mengapa, Brandon merasa tidak nyaman.Jika Irene bukan seorang wanita, Brandon mungkin akan menganggap Irene sebagai saingannya."Iya, aku Irene," kata Irene sambil mengangkat dagunya."Kamu nggak layak ikut campur dalam hubunganku dengan Leni. Sebaiknya kamu nggak terlalu memandang tinggi dirimu sendiri. Aku sama sekali nggak pernah berbelas kasih pada wanita," kat
Brandon baru mengeluarkan selembar kertas yang sudah kusut dan agak menguning dari kantongnya.Kertas itu bertuliskan kata-kata: "Maaf, aku ada urusan. Aku pergi dulu, ya."Kertas ini adalah kertas yang Leni tinggalkan pada saat itu. Selama beberapa tahun terakhir, Brandon masih selalu menyimpan kertas tersebut.Pernah beberapa kali, karena dorongan amarahnya, dia meremas kertas itu dan membuangnya ke tong sampah. Namun, akhirnya, dia membongkar tong sampah itu untuk mencari kertas itu lagi.Kertas ini seperti duri yang menusuk hatinya, tidak bisa dicabut, tetapi sebenarnya juga tidak rela dia cabut.Kertas ini seakan-akan sudah menjadi satu-satunya barang yang Leni tinggalkan untuknya. Jika bahkan kertas ini juga dibuang, dia tidak memiliki satu pun benda milik Leni lagi.Namun, sekarang ... dia sudah menemukan Leni!"Leni ... Leni Chiara ...." Brandon terus-menerus menggumamkan nama Leni sambil mencium lembaran kertas di tangannya dengan penuh kerinduan....Leni mengikuti Irene naik