Wajah Irene pun memerah. Tanpa disadari, dia ingin memalingkan wajahnya.Namun, Michael malah menahan dagu Irene dengan tangannya sambil berkata, "Tadi, Kakak sepertinya menatapku dengan penuh perhatian. Kenapa? Aku tampan, ya?"Irene seketika terdiam. Bagaimana dia harus menjawab pertanyaan ini? Tampan atau tidak?Sepertinya tidak ada jawaban yang benar! Irene hanya merasa wajahnya makin panas. Dia ingin menghindari tatapan Michael, tetapi dia tidak bisa melakukannya.Pada saat ini, meskipun pembantu yang berada di satu sisi menundukkan kepalanya dan tidak melihat adegan ini, percakapan kedua orang itu benar-benar membuatnya terkejut.Sikap Michael terhadap Irene benar-benar berbeda. Apakah rumor itu benar? Apakah Irene akan menjadi nyonya muda di Kediaman Yunata?Namun ... bukankah sebelumnya Irene bekerja sebagai petugas kebersihan di Pusat Sanitasi Lingkungan?Apakah Michael akan menikahi seorang wanita seperti ini?...Pada malam hari, Irene berbaring di atas ranjang, tetapi dia t
"Sekarang, tanganku juga sudah jauh membaik. Kapan aku bisa kembali ke kamar kontrakanku?" tanya Irene untuk mengalihkan topik pembicaraan itu.Mendengar pertanyaan ini, gerakan tangan Michael mengelus ujung jari Irene terhenti. "Kenapa? Kakak mau pulang secepatnya, ya?""Lukaku sudah sembuh, jadi aku nggak perlu tinggal di sini lagi," kata Irene sambil menggigit bibirnya."Kamu benar-benar mau pergi dari sini?" tanya Michael dengan ekspresi dingin."Iya," jawab Irene sambil menganggukkan kepalanya."Kamu nggak mau tinggal denganku, ya?" tanya Michael lagi. Bahkan suaranya juga menjadi makin dingin."Aku sudah terbiasa sendiri," kata Irene.Michael tiba-tiba tertawa dengan sinis dan berkata, "Terbiasa sendiri? Kalau benar begitu, kenapa awalnya kamu membawaku pulang? Kamulah yang bilang kamu terlalu kesepian, jadi kamu mau mencari orang untuk menemanimu. Kamu juga yang bilang kamu mau tinggal denganku, ingin saling bergantung denganku. Kamu sudah lupa, ya?"Mata Irene sedikit bergetar.
Ruangan yang luas ini terasa sangat dingin, hingga Irene menggigil kedinginan!...Di sisi lainnya, begitu Elena pulang rumah, dia langsung mendengar kabar bahwa ibunya dipecat dari pekerjaannya dan bahwa ayahnya langsung diturunkan pangkatnya menjadi karyawan biasa!"Kenapa bisa begitu?!" seru Elena dengan terkejut. Harus diketahui bahwa orang tuanya bekerja di lembaga publik. Di lembaga seperti ini, biasanya, asalkan tidak melakukan kesalahan, karyawan di tempat ini sama sekali tidak akan turun pangkat, apalagi dipecat.Terlebih lagi, sekarang, Elena adalah pacarnya Kris! Walaupun pemimpin lembaga ini benar-benar ingin memecat dan menurunkan pangkat orang tuanya Elena, mereka harus mempertimbangkannya dengan baik!"Kalian nggak bilang kalau aku pacarnya Kris?" tanya Elena."Sudah bilang, mana mungkin nggak bilang?!" Begitu Elena mengungkit hal ini, Clara langsung naik darah. Dia sudah mengatakan pada atasannya bahwa putrinya adalah pacarnya penguasa dunia hiburan dan akan menikah ke
Ekspresi Gary berubah drastis. Dia langsung berseru dengan penuh amarah, "Dasar anak durhaka! Dulu, karena dia masuk penjara, dia mencelakai keluarga kita. Sekarang, dia juga mau mencelakai keluarga kita!"Harus diketahui bahwa Gary bisa menempati posisinya sebagai petinggi melalui banyak koneksi dan banyak uang!Bagaimana mungkin dia rela turun pangkat menjadi seorang karyawan biasa?!Clara juga marah besar, dia ingin langsung pergi membunuh Irene."Ayah, Ibu, jangan bertindak impulsif. Sekarang, Kakak didukung oleh Michael. Kita harus mempertimbangkannya dengan baik kalau kita mau melakukan apa pun padanya," kata Elena. Bagaimanapun, dia sudah cukup menderita karena Irene!Setelah berpikir sejenak, Gary dan Clara juga menyetujui ucapan Elena. Oleh karena itu, Gary berkata, "Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan sekarang? Menerima perlakuan ini dalam diam?""Biar aku pikirkan lagi," kata Elena. Dia harus memikirkan cara untuk menghadapi Irene dengan baik, dia tidak boleh membiarka
Apakah kehidupan ini membuatnya memahami kepentingan uang, sehingga dia menjadi seperti ini?Melihat ekspresi Irene, Leni tiba-tiba memeluk sahabatnya dan berkata, "Irene, dalam beberapa tahun terakhir, aku sangat menyesal aku nggak bisa membantumu. Jelas-jelas aku tahu kamu nggak bersalah, tapi aku malah nggak bisa membantumu mencari bukti yang berguna dan nggak bisa membantumu aju banding."Ucapan ini sebenarnya sudah terbenam sangat lama dalam hati Leni."Bahkan saat kamu berada di penjara, selain mengucapkan kata-kata untuk menghiburmu saat aku pergi mengunjungimu, nggak ada lagi yang bisa kulakukan. Aku benar-benar membenci perasaan seperti ini. Sekarang, kita sudah mendapatkan petunjuk dengan susah payah. Asalkan aku bisa membantumu aju banding, kamu nggak perlu memikirkan yang lainnya, kamu juga nggak perlu merasa bahwa kamu berutang padaku," kata Leni.Irene bisa mendengar nada bicara Leni yang penuh akan rasa bersalah."Leni, kalau kamu nggak sering datang mengunjungiku di pen
Irene bahkan hanya mengingat tiga angka awal dan satu huruf akhir pelat mobil itu.Dalam sekejap, Irene merasa bahwa sekujur tubuhnya dingin. Apa yang terjadi? Siapa orang yang berada di dalam mobil itu? Mengapa orang itu mau membawa Leni pergi?!Sekarang, Leni ....Apakah ini penculikan? Atau .... Tanpa disadari, Irene mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi sahabatnya, tetapi dia khawatir, dengan kondisi sahabatnya sekarang, jika dia benar-benar menghubungi sahabatnya, sahabatnya akan terkena masalah.Tangan Irene mulai bergetar, hingga dia bahkan tidak bisa menggenggam ponselnya dengan baik.Dengan susah payah, Irene baru menghubungi 110 untuk melaporkan kejadian ini pada polisi.Setelah itu, Irene baru berlari ke kantor manajemen di tempat parkir dengan terburu-buru. Di dalam tempat parkir ini, terdapat kamera pemantau, jadi adegan Leni dibawa pergi oleh mobil itu pasti tertangkap oleh kamera pemantau itu.Leni .... Jangan sampai terkena masalah!Pada saat ini, hanya ada pikiran i
Tubuh Irene bergetar. Dia mengangkat kepalanya dengan kaku dan menatap pria di hadapannya. Sepasang matanya yang berlinang air mata pelan-pelan kembali fokus."Mike, cepat bantu aku cari Leni, ya?" Pada saat ini, Irene seperti baru tersadar. Dia bergegas berkata, "Sekarang, pihak kepolisian hanya melaporkan kasus ini dan mengatakan akan mengirimkan orang untuk mencari Leni, tapi entah kapan mereka akan melakukannya! Seharusnya aku menghafal nomor pelat mobil itu. Kenapa aku nggak menghafalnya?"Nada bicara Irene terdengar seperti sedang menyalahkan dirinya sendiri.Michael menatap lekat-lekat pada Irene. Ekspresi Irene yang penuh kekhawatiran seperti ini hanya pernah terlihat saat neneknya Irene terkena masalah.Bagaimanapun, neneknya Irene adalah keluarganya Irene. Namun, bagaimana dengan Leni? Leni hanyalah seseorang yang tidak berhubungan darah dengan Irene, tetapi Irene malah bisa mencemaskan seseorang seperti ini.Tiba-tiba, kecemburuan meluap dalam hati Michael. Michael merasa ce
Pada saat ini, napas yang menyesakkan seperti tertahan dalam dadanya, tidak bisa dikeluarkan maupun ditarik kembali.Sejak kapan Michael juga bisa merasa tidak tega melihat seorang wanita khawatir dan ketakutan? Sepertinya, hanya Irene yang bisa membuat Michael merasa seperti ini.Michael membuang napas. Napas ini terasa seperti persetujuan yang tidak berdaya. Dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang. "Bantu aku cari seseorang. Aku mau tahu, orang ini sekarang di mana, apakah dia aman atau nggak .... Namanya Leni Chiara. Tadi siang, dia dibawa pergi oleh sebuah mobil, mobil itu ...."Sambil berbicara, Michael menyodorkan ponsel itu ke hadapan Irene supaya Irene mengatakannya sendiri.Irene seketika terkejut. Dia bergegas berkata, "Mobil Maybach berwarna hitam, pelat mobilnya ...."Irene bergegas mengatakan semua informasi yang dia ketahui, dari pelat mobil yang dia ingat dan lokasi tempat parkir itu, serta jam berapa kejadian itu terjadi.Setelah Irene melaporkan h