Tatapan Michael tertuju lekat-lekat pada Irene. "Percaya atau nggak, memangnya itu penting, ya?" tanya Michael.Irene seketika tercengang. Kemudian, dia tertawa dengan sinis. Benar juga. Sebenarnya, kepercayaan Michael sama sekali tidak berhubungan dengannya. Tadi, saat Michael menatapnya, mengapa dia merasa gugup?"Aku ke kamar dulu," kata Irene sambil berjalan melewati Michael ke arah tangga.Namun, baru saja Irene berjalan dua langkah, lengannya malah seketika ditarik oleh Michael. Kemudian, Irene seperti ditarik oleh sebuah kekuatan ke dalam pelukan Michael."Aku yakin kamu nggak bersalah," kata Michael dengan suara rendah, sambil membungkukkan badannya. "Tapi, sekarang, kalau kamu menyelidikinya sendiri, kamu kira kamu bisa mendapatkan informasi apa pun? Kalau kamu menyelidiki kembali kasus dari tiga tahun yang lalu, pernahkah kamu berpikir, mungkin saja kebenaran yang kamu inginkan sudah nggak ada lagi selamanya?"Irene membuka kedua matanya yang cerah dan membalas tatapan Michae
"Baik itu kamu maupun bukan, kamu hanya bisa berada di sisiku, kamu nggak akan bisa menjadi milik orang lain selamanya!" kata Michael dengan nada dingin sambil menatap foto itu.Nada bicara Michael sangat mendominasi.Michael tidak akan melepaskan Irene, apalagi memberikan orang lain kesempatan untuk mendapatkan hati Irene!...Di sisi lain, di dalam sebuah ruangan kelab yang mewah, Elena sedang berusaha keras untuk menyenangkan hati Kris.Elena tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Irene, jadi dia hanya bisa berusaha keras untuk menyanjung Kris.Namun, Elena merasa frustrasi. Sejak dia memasuki ruangan ini, Kris hanya terus menanyakan tentang Irene padanya, misalnya tentang masa kecil Irene, masa sekolah Irene dan sebagainya.Kris menanyakan apa pun itu yang berhubungan dengan Irene, dari informasi yang penting hingga yang tidak penting sekalipun.Apa maksudnya?! Jelas-jelas Elena-lah pacar Kris yang sesungguhnya! Elena terus mengeluh dalam hatinya, tetapi dia hanya bisa tersenyum sa
"Kalau begitu, coba ceritakan lagi tentang kakakmu," kata Kris dengan suara rendah."Hah? Cerita ... seperti ini?" tanya Elena dengan malu."Benar, seperti ini," kata Kris.Elena hanya bisa terus menceritakan hal-hal tentang Irene dalam ingatannya sambil mengutuk Irene dalam hatinya.Irene hanyalah seorang petugas kebersihan. Selain itu, Irene juga pernah masuk penjara. Walaupun latar belakang Irene awalnya lumayan bagus, setelah tiga tahun di penjara, bagaimana mungkin Irene bisa dibandingkan dengan Elena yang merawat diri dengan baik?Apa yang sebenarnya disukai Kris dari Irene?!Entah mengapa, Elena bahkan merasa bahwa alasan Kris belum meninggalkannya mungkin karena dia adalah adiknya Irene.Tentu saja, pemikiran seperti ini hanya muncul sesaat dalam benak Elena, sebelum dia langsung menyingkirkannya."Kemudian ... kemudian kakakku bertemu dengan Martin Susanto. Martin mendekatinya untuk sesaat, lalu pernah sekali, kaki Kakak keseleo saat dia mendaki gunung. Martin pun menggendong
Sambil menggendong Kris dengan susah payah, gadis itu terus berkata, "Jangan takut, aku akan menggendongmu turun gunung, aku akan membawamu ke Pak Polisi."Jangan takut, ya ....Namun, jelas-jelas tubuh gadis itu bergetar kuat, bahkan suaranya juga bergetar.Dialah yang ketakutan, tetapi dia malah terus-menerus menenangkan Kris."Kamu berat sekali ...." Sesekali, gadis itu juga tidak bisa menahan diri dari mengeluh."Maaf," kata Kris. Pada saat itu, dia merasa bersalah karena ucapan gadis ini."Nanti, kalau kamu sudah sembuh, kamu juga gendong aku, ya. Dengan begitu, kita baru seri," kata gadis itu sambil tersenyum dan terus berusaha untuk melangkah ke depan.Kris sama sekali tidak pernah menyangka bahwa akan ada satu hari di mana dia akan dilindungi oleh seorang anak gadis yang lebih kecil darinya."Kalau begitu, nanti, biar kugendong kamu," kata Kris pada gadis itu, seperti sedang berjanji.Dalam hatinya, Kris berpikir, 'Ke depannya, aku akan menggendongmu. Kesulitan apa pun yang ter
Ke depannya, jika Irene tetap bekerja di tempat ini, dia mungkin akan mendapatkan "perlakuan khusus" dan akan menerima pandangan aneh dari orang lain."Nggak perlu, aku mau ganti lingkungan kerja," kata Irene."Begitu, ya." Direktur itu mengira bahwa Irene didukung oleh orang hebat dan ingin memberikan Irene pekerjaan yang lebih terhormat. Oleh karena itu, dia hanya mengucapkan beberapa kata untuk menahan Irene, lalu menyetujui pengunduran diri Irene. Selain itu, dia tidak memotong gaji Irene, dia malah menambahkan gaji sebulan untuk Irene dan membiarkan Departemen Keuangan untuk langsung memberikan uang itu pada Irene.Setelah Irene keluar dari Pusat Sanitasi Lingkungan, dia langsung menarik napas dalam-dalam. Gaji sebulan tambahan ini juga merupakan arti niat baik direktur itu dan jelas-jelas berhubungan dengan Michael.Jika Irene cukup berani, dia pasti akan menolak.Namun, dia tidak sanggup menolak uang tersebut.Neneknya masih dirawat di rumah sakit. Uang yang sebelumnya Irene pin
"Nggak perlu, aku bisa cari pekerjaan sendiri," kata Irene.Mendengar ucapan Irene, tatapan Michael menggelap. Pegangannya pada tangan Irene juga makin erat. "Kakak nggak suka kalau aku membantumu mencari pekerjaan, ya?"Tubuh Irene menjadi kaku, seakan-akan tekanan memenuhi udara di sekitarnya.Irene menarik napas dalam-dalam dan membalas tatapan Michael sambil berkata, "Aku mau cari sendiri."Jika Michael mencarikan pekerjaan untuk Irene, Irene pasti akan menjadi jauh lebih santai. Selain itu, gaji pekerjaan yang Michael carikan untuknya pasti akan lebih tinggi.Namun ... berapa lama Irene bisa melakukan pekerjaan seperti ini?Kelak, jika Michael sudah bosan dengan permainan ini dan meninggalkan Irene, segalanya yang Irene miliki pada saat ini juga tidak ada gunanya.Selain karena kekhawatiran ini, Irene juga menolak untuk menjaga harga dirinya yang hanya tersisa sedikit.Benar, penderitaan kehidupan dan kenyataan kejam yang dia alami sampai sekarang juga membuat harga dirinya terus
Wajah Irene pun memerah. Tanpa disadari, dia ingin memalingkan wajahnya.Namun, Michael malah menahan dagu Irene dengan tangannya sambil berkata, "Tadi, Kakak sepertinya menatapku dengan penuh perhatian. Kenapa? Aku tampan, ya?"Irene seketika terdiam. Bagaimana dia harus menjawab pertanyaan ini? Tampan atau tidak?Sepertinya tidak ada jawaban yang benar! Irene hanya merasa wajahnya makin panas. Dia ingin menghindari tatapan Michael, tetapi dia tidak bisa melakukannya.Pada saat ini, meskipun pembantu yang berada di satu sisi menundukkan kepalanya dan tidak melihat adegan ini, percakapan kedua orang itu benar-benar membuatnya terkejut.Sikap Michael terhadap Irene benar-benar berbeda. Apakah rumor itu benar? Apakah Irene akan menjadi nyonya muda di Kediaman Yunata?Namun ... bukankah sebelumnya Irene bekerja sebagai petugas kebersihan di Pusat Sanitasi Lingkungan?Apakah Michael akan menikahi seorang wanita seperti ini?...Pada malam hari, Irene berbaring di atas ranjang, tetapi dia t
"Sekarang, tanganku juga sudah jauh membaik. Kapan aku bisa kembali ke kamar kontrakanku?" tanya Irene untuk mengalihkan topik pembicaraan itu.Mendengar pertanyaan ini, gerakan tangan Michael mengelus ujung jari Irene terhenti. "Kenapa? Kakak mau pulang secepatnya, ya?""Lukaku sudah sembuh, jadi aku nggak perlu tinggal di sini lagi," kata Irene sambil menggigit bibirnya."Kamu benar-benar mau pergi dari sini?" tanya Michael dengan ekspresi dingin."Iya," jawab Irene sambil menganggukkan kepalanya."Kamu nggak mau tinggal denganku, ya?" tanya Michael lagi. Bahkan suaranya juga menjadi makin dingin."Aku sudah terbiasa sendiri," kata Irene.Michael tiba-tiba tertawa dengan sinis dan berkata, "Terbiasa sendiri? Kalau benar begitu, kenapa awalnya kamu membawaku pulang? Kamulah yang bilang kamu terlalu kesepian, jadi kamu mau mencari orang untuk menemanimu. Kamu juga yang bilang kamu mau tinggal denganku, ingin saling bergantung denganku. Kamu sudah lupa, ya?"Mata Irene sedikit bergetar.