Meskipun Irene tahu bahwa Leni tidak akan mendesaknya untuk membayar, dia sudah berutang terlalu banyak pada Leni dan dia tidak ingin berutang lebih banyak lagi.Irene berlutut, bersujud dan berdiri berulang kali ... gerakan ini diulang terus-menerus.Sementara itu para pemain figuran di sekitar yang juga terus berlutut pun mulai rusuh. Bahkan, ada orang yang langsung berteriak untuk meminta uang tambahan karena pekerjaan ini terlalu menyiksa.Melihat suasana yang memburuk ini, sutradara ini menyuruh asisten sutradara untuk pergi menanyakan keinginan Elena.Melihat keadaan ini, Elena berpura-pura berpikir keras dan berkata, "Begini, deh. Menurutku, gerakan orang ini lumayan bagus, posturnya bagus, waktunya juga tepat. Bagaimana kalau dia memperagakan gerakan ini pada semua orang? Dengan begitu, semua orang bisa melihat dengan saksama. Setelah itu, semua orang bisa berlatih, supaya nggak habis tenaga."Orang yang Elena maksud tentu saja adalah Irene."Tapi, aku nggak tahu apakah pemain
Sambil menonton rekaman Irene terus berlutut di ponsel ini, Hannah tersenyum sinis dan berkata, "Ada beberapa orang yang benar-benar ingin cari mati."Asistennya Hannah berkata, "Memang benar. Pemain figuran ini sepertinya sudah menyinggung Elena, sehingga dia diperlakukan seperti ini oleh Elena. Sekarang, di kru perfilman, semua orang tahu bahwa Elena nggak boleh disinggung ...." Sambil berbicara, asisten ini menyadari bahwa dia sudah mengucapkan kata-kata yang tidak boleh diucapkan.Dalam sekejap, wajahnya memucat. Dia berkata pada Hannah, "Kak Hannah, maaf, aku salah bicara. Elena juga hanya bisa sok hebat karena dia memanfaatkan kekuasaan Pak Kris sebagai pacarnya. Nanti, kalau dia sudah dibuang, jangankan pemeran utama kedua, dia bahkan nggak berkualifikasi untuk mendapatkan peran sampingan lagi!"Hannah berkata dengan santai, "Sudahlah, kalau kamu nggak bilang, aku juga sudah tahu."Sejak Elena bergabung dengan kru film ini, dia tidak pernah bersikap baik di hadapan Hannah. Setia
Melihat Hannah pergi, asistennya bergegas mengikutinya.Pada saat ini, cuaca awal bulan April agak dingin. Para pemain figuran pria masih bisa mengenakan baju di dalam kostum mereka. Namun, untuk hasil yang lebih bagus, sutradara itu tidak mengizinkan pemain figuran wanita untuk mengenakan terlalu banyak lapisan supaya mereka tidak terlihat gemuk.Oleh karena itu, pada saat ini, para pemain figuran wanita sudah menggigil kedinginan. Karena sekarang mereka hanya disuruh untuk "mengamati", mereka bisa beristirahat, jadi satu per satu pun mengenakan jaket mereka.Hanya Irene sendiri yang hanya mengenakan kostumnya sambil terus berlutut dan bersujud.Kalau Elena, karena perekaman belum dimulai, dia mengenakan jaket yang tebal di luar kostumnya."Aduh, mereka entah sudah lihat dengan jelas atau belum. Bagaimana kalau kamu berlutut lagi? Perlambat gerakanmu, supaya mereka bisa melihat dengan lebih jelas," kata Elena pada Irene. Dia sama sekali tidak bermaksud untuk membiarkan Irene berhenti.
Orang-orang di sekitar pun menjadi rusuh, bahkan ada beberapa orang yang menatap Elena dengan tatapan bersimpati, jelas-jelas mereka merasa bahwa jangka waktu Elena sebagai pacar barunya Kris sudah berakhir.Tadi, Kris jelas-jelas lebih mementingkan pemain figuran itu daripada Elena!Pada saat ini, Hannah yang menyaksikan semuanya tidak jauh dari tempat ini juga merasa kebingungan. Apa hubungan antara Irene dengan Kris?Jangan-jangan Kris tertarik pada Irene?Tadi, Kris jelas-jelas terlihat ingin melindungi Irene!Kalau Michael? Apakah dia mengetahui hubungan antara Kris dengan Irene?"Astaga, kejutan seperti apa ini?! Pak Kris malah menggendong pemain figuran itu ..." kata asistennya Hannah dengan terkejut. Kemudian, dia berkata dengan sinis, "Elena pasti akan celaka. Pak Kris pasti akan meninggalkannya! Jangan-jangan dia sengaja memperlakukan pemain figuran itu seperti itu karena dia mengetahui hubungan antara pemain figuran itu dengan Pak Kris?"Asistennya Hannah mengungkapkan tebak
Setelah memasuki ruang istirahat, Kris menurunkan Irene di atas sofa. Melihat Irene memegang tangan kirinya dengan tangan kanannya, Kris bertanya, "Sakit sekali, ya?""Sedikit," gumam Irene.Melihat ekspresi Irene yang kesakitan, Kris tentu saja tahu bahwa Irene hanya berpura-pura tidak kesakitan. Pada saat ini, Irene yang biasanya selalu terlihat santai malah sedang mengernyit, wajahnya juga pucat, dia bahkan harus berbicara dengan susah payah.Melihat Irene seperti ini, entah mengapa Kris merasa sakit hati.Bagi Kris, perasaan seperti ini sangat asing. Saat Kris melihat Irene berlutut, bersujud, lalu tangannya ditimpa dengan alat pemanas perunggu itu, Kris merasa seakan-akan jantungnya sedang dicambuk dengan kuat, hingga dia merasa kesakitan.Kemudian, dia langsung menerjang ke depan dan membantu Irene berdiri.Mengapa dia melakukan hal-hal seperti ini?Dalam hatinya, Kris melontarkan pertanyaan ini pada dirinya sendiri. Sebelumnya, di kota kecil itu, dia jelas-jelas sudah bisa memas
Jelas-jelas hal ini disebabkan karena Irene terus bersujud."Kamu juga .... Kalau mereka menyuruhmu untuk bersujud, kamu langsung melakukannya?" kata Kris. Entah mengapa, amarah tiba-tiba meluap dalam dirinya."Kalau nggak? Memangnya aku harus menolak? Kalau aku menolak, aku nggak akan mendapatkan sepeser pun untuk pekerjaan hari ini," kata Irene.Kris seketika terdiam. Tentu saja dia tahu bahwa pemain figuran adalah posisi paling lemah di kru perfilman. Orang-orang yang bekerja sebagai pemain figuran sama sekali tidak punya hak untuk bernegosiasi."Berapa uang yang kamu dapatkan kalau kamu bekerja sebagai pemain figuran selama sehari?" tanya Kris dengan suara teredam."160 ribu sehari. Karena hari ini ada adegan berlutut, kami mendapatkan tambahan 100 ribu. Kemudian, tadi, karena aku memperagakan berlutut dan bersujud sendirian, aku mendapatkan tambahan 400 ribu," jawab Irene.Kris menatap wanita ini dengan perasaan kacau. Artinya, Irene disuruh untuk berlutut dan bersujud berulang ka
Apakah Kris orang yang mendukung Elena?"Baiklah, aku akan mengirimkan daftar obat yang kubeli dan salinan bukti gaji yang kurang. Nanti, tolong dibayar, ya," kata Irene. Kemudian, dia berkata pada Kris, "Tuan Kris, terima kasih untuk hari ini. Aku pergi dulu, ya."Seusai berbicara, Irene meninggalkan Kris dan Elena di dalam ruang istirahat tersebut.Kris menatap Elena dengan tatapan dingin, membuat Elena merinding ketakutan.Elena memaksakan seulas senyuman dan berkata, "Kris, kenapa kamu menatapku seperti itu? Oh iya ... aku dan kakakku ... em, kalian saling kenal, ya?""Kenapa kamu mau mengetahui hal ini?" tanya Kris tanpa menjawab pertanyaan Elena."Aku ... aku hanya penasaran. Kakakku nggak pernah cerita," kata Elena."Benar juga. Kakakmu tinggal di kamar kontrakan yang kumuh dan kecil. Dia juga bekerja sebagai penyapu jalanan. Sekarang, sebagai pemain figuran, dia harus terus berlutut dan bersujud padamu, adiknya, hanya demi uang 660 ribu. Mana mungkin dia menceritakan apa pun pa
Alhasil, sekarang, hal yang Elena kira adalah sebuah rahasia malah diungkapkan oleh Kris dengan sangat simpel dan terus terang."Kamu tahu kenapa aku sebelumnya pura-pura nggak tahu? Karena hal ini nggak penting bagiku. Kamu berusaha sekeras itu untuk bersandiwara di hadapanku, jadi tentu saja aku harus membayarmu, 'kan?" kata Kris dengan santai.Elena tercengang. Wajahnya berubah dari pucat hingga memerah, seakan-akan seseorang baru saja menampar wajahnya berkali-kali, membuatnya merasa kesakitan dan juga malu."Tapi, aku nggak menyukai orang yang sandiwaranya berlebihan dan orang yang merasa dirinya sangat hebat," kata Kris dengan ekspresi masam. Dia melepaskan jam tangan seharga empat miliar itu dari pergelangan tangan Elena dan memainkan jam tangan itu. "Aku bisa membuatmu terkenal, tapi itu nggak berarti kamu bisa melakukan apa pun sesukamu. Kalau nggak, makin tinggi aku mengangkatmu, aku juga bisa membuatmu terjatuh dengan makin menyakitkan."Seusai berbicara, Kris melepaskan peg