Share

Bab 219

Setelah memasuki ruang istirahat, Kris menurunkan Irene di atas sofa. Melihat Irene memegang tangan kirinya dengan tangan kanannya, Kris bertanya, "Sakit sekali, ya?"

"Sedikit," gumam Irene.

Melihat ekspresi Irene yang kesakitan, Kris tentu saja tahu bahwa Irene hanya berpura-pura tidak kesakitan. Pada saat ini, Irene yang biasanya selalu terlihat santai malah sedang mengernyit, wajahnya juga pucat, dia bahkan harus berbicara dengan susah payah.

Melihat Irene seperti ini, entah mengapa Kris merasa sakit hati.

Bagi Kris, perasaan seperti ini sangat asing. Saat Kris melihat Irene berlutut, bersujud, lalu tangannya ditimpa dengan alat pemanas perunggu itu, Kris merasa seakan-akan jantungnya sedang dicambuk dengan kuat, hingga dia merasa kesakitan.

Kemudian, dia langsung menerjang ke depan dan membantu Irene berdiri.

Mengapa dia melakukan hal-hal seperti ini?

Dalam hatinya, Kris melontarkan pertanyaan ini pada dirinya sendiri. Sebelumnya, di kota kecil itu, dia jelas-jelas sudah bisa memas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status