Beberapa orang bahkan menebak bahwa Michael pergi karena dia bertengkar dengan tamu lain di pesta itu. Ada juga orang yang menduga bahwa ada banyak wanita yang mendekati Michael hari ini, sehingga dia pergi lebih awal karena dia tidak tahan dengan mereka.Intinya, ada berbagai macam spekulasi tentang hal ini.Irene membaca semua komentar ini seakan-akan dia sedang membaca gosip, hingga dia juga mulai menebak-nebak mengapa Michael tiba-tiba pergi.Pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu. Irene pun berdiri dan pergi membuka pintunya. Melihat sosok yang berdiri di luar, dia langsung terkejut."Uhuk, uhuk ... uhuk ...." Irene pun terbatuk hingga wajahnya memerah.Tak disangka, orang yang sedang dibahas oleh semua orang di dunia maya malah muncul di tempat ini.Michael mengernyit sambil mengangkat tangannya dan menepuk-nepuk punggung Irene untuk membantu Irene bernapas dengan baik lagi. "Ada apa? Kenapa kamu batuk parah? Kamu masuk angin, ya?" tanya Michael.Sambil batuk-batuk, Irene m
Sambil memikirkan perlakuan buruk dan penindasan yang Irene alami di lokasi perfilman hari ini, suasana hati Michael menjadi sangat buruk hingga dia bergegas datang menemui Irene.Sekarang, setelah bertemu dengan Irene, suasana hati Michael malah memburuk!Michael mengangkat tangannya dan menjentikkan jarinya ke luka memar di keningnya Irene."Ahh!" Irene langsung berteriak kesakitan.Michael tersenyum sinis dan bertanya, "Kamu juga bisa merasa sakit, ya?"Tentu saja! Kepala Irene tidak terbuat dari batu, jadi tentu saja dia merasa kesakitan jika kepalanya disentil oleh Michael! Apalagi Michael sengaja mengincar luka memar di kening Irene.Irene pun memelototi Michael dengan matanya yang bulat.Michael tertawa dengan kesal dan berkata, "Bagus, Irene. Bagus sekali. Aku memintamu untuk tetap di sisiku, tapi kamu langsung menolak. Kukira harga dirimu sangat tinggi dan kamu juga sangat pemberani. Tapi, sekarang? Kamu malah pergi menjadi pemain figuran dan ditindas untuk berlutut dan bersuj
"Jadi, apakah aku membuatmu takut?" tanya Michael.Irene ragu-ragu sesaat, lalu menjawab, "Aku tahu kamu hanya menganggapku sebagai objek permainan. Sekarang, kamu masih tertarik padaku karena kamu merasa bahwa hal ini masih seru. Begitu ketertarikan ini memudar, aku akan menjadi nggak berharga. Bahkan kalau aku benar-benar nggak sengaja menyinggungmu, mungkin saja aku akan mengalami kembali masa-masa seperti saat aku di penjara."Irene tidak ingin kembali ke masa-masa yang suram dan menyedihkan itu lagi!"Kalau begitu, kamu nggak takut ucapanmu ini menyinggungku?" tanya Michael.Tubuh Irene seketika menegang. Dia takut, tentu saja dia takut. Hanya saja, dia tetap memilih untuk mengatakannya.Tanpa mengucapkan apa pun, ekspresi Irene sudah menunjukkan segalanya.Suasana di sekitar mereka seketika menjadi sangat hening.Irene menundukkan kepalanya. Pada saat ini, dia hanya bisa mendengar suara napas dan detak jantungnya sendiri. Meskipun Michael tidak mengucapkan sepatah kata pun, dia b
Sambil menggigit bibirnya, Irene juga duduk. Dengan tangan kanannya yang tidak terluka, dia mengambil sendoknya dan mulai makan sesuap demi sesuap.Sementara itu Michael duduk di sisi Irene dalam diam sambil menopang dagunya dengan satu tangan dan mengamati Irene.Di bawah cahaya lampu, bulu mata Irene terlihat lentik. Saat Irene melihat ke bawah, hal ini terlihat makin jelas. Wajahnya yang kecil sepertinya bisa ditutupi dengan satu tangan Michael.Hidung Irene yang kecil dan juga pipinya yang terus bergerak saat dia mengunyah makanan membuatnya terlihat sangat imut, seperti binatang kecil yang sedang makan.Sebelumnya, Michael tidak pernah tahu bahwa ternyata seorang wanita yang sedang makan juga bisa terlihat begitu memesona.Michael merasa seakan-akan dia ingin menyembunyikan wanita ini di tempat yang tidak bisa dilihat oleh siapa pun kecuali dirinya sendiri. Hanya dia yang bisa mendekati wanita ini.Selain dia, tidak ada yang bisa menginginkan wanita ini!Meskipun Irene sedang menu
Seusai berbicara, Michael makin mendekatkan bibirnya dengan bibir Irene, hingga bibir mereka hampir bersentuhan.Wajah Irene langsung memerah. "Jangan ..." kata Irene dengan panik.Michael menghentikan gerakannya sambil menatap Irene lekat-lekat dan berkata, "Kalau begitu, sebaiknya Kakak katakan kenapa Kakak bisa kenal dengannya.""Karena ada sekali, ada yang mencuri gelangnya. Pencuri itu bertabrakan denganku dan gelangnya jatuh ke kantong bajuku. Saat Kris mau mengambil kembali gelang ini, kita berkenalan," kata Irene dengan terburu-buru."Oh ya?" Michael bergumam, "Terus, sudah berapa kali kalian bertemu?"Irene tidak pernah menghitungnya! Namun, melihat wajah Michael yang mendekat, Irene bergegas menghitung dalam hatinya, lalu menjawab, "Empat ... empat kali. Pertama, dia bilang dia mau traktir makan untuk berterima kasih karena aku memungut gelangnya. Berikutnya, kami kebetulan bertemu di rumah sakit tempat nenekku dirawat di kota kecil itu. Kemudian, kali ini, di lokasi perfilma
"Hmm ...." Tanpa disadari, Irene mengangkat tangannya untuk mendorong Michael. Namun, saat tangan kanannya ditahan oleh Michael, dia langsung mengangkat tangan kirinya.Saat jari tangan Michael menekan tangan kirinya Irene, Irene tiba-tiba tersentak. Dia langsung berteriak kesakitan, tetapi Michael malah memperdalam ciuman ini.Irene hampir sesak napas karena ciuman ini.Entah berapa lama kemudian, Michael akhirnya mengakhiri ciuman ini dan melepaskan kedua tangannya Irene.Michael merangkul pinggang Irene dengan sebelah tangannya sambil meraih tangan kirinya Irene dengan tangannya yang lainnya. "Tadi, aku membuat Kakak kesakitan, ya," kata Michael.Irene menggigit bibirnya sambil memelototi Michael dan berkata, "Kenapa kamu melakukannya?""Karena aku nggak suka mendengar Kakak mengucapkan kata-kata seperti itu," kata Michael sambil tersenyum, membuatnya terlihat sangat lembut. "Kalau Kakak masih mau mengatakannya, aku nggak keberatan untuk menciummu lagi."Irene seketika terdiam. Dia
Sebenarnya, Michael bahkan tidak ingin membiarkan Irene membawa beberapa baju ganti ini, tetapi Irene berkata, "Aku sudah terbiasa memakai baju-baju ini, lebih nyaman."Oleh karena itu, Michael juga tidak lagi berkomentar.Setelah mengemasi barangnya, saat Irene hendak mengangkat tasnya, Michael malah langsung mengambilnya dan berkata, "Biar aku saja."Kedua orang ini berjalan keluar dari kamar kontrakannya Irene, lalu Irene mengikuti di belakang Michael.Irene merasa bahwa pria ini sangat susah ditebak. Terkadang-kadang, Michael sangat lembut dan seperti bisa bersikap sangat baik pada Irene. Namun, terkadang, Michael seperti bisa menjatuhkan Irene ke neraka kapan pun itu.Kepergian Irene ke Kediaman Yunata kali ini seperti membuat hubungan antara mereka berdua menjadi tidak jelas.Kapan sebenarnya Irene baru bisa benar-benar memutuskan hubungannya dengan pria ini? Apakah dia hanya bisa menunggu hingga Michael bosan padanya? Irene menatap punggung pria ini dengan tatapan kebingungan, l
Gunarto menatap Irene dengan heran, tatapannya juga tampak terkejut.Irene mengambil inisiatif untuk menyapa pengurus rumah ini. "Halo, Paman Gunarto.""Nona Irene, kalau ada keperluan, kamu bisa panggil aku," kata Gunarto sambil tersenyum."Panggil Irene saja," kata Irene. Dia merasa canggung dengan panggilan "Nona Irene"."Kamu adalah tamunya Tuan, jadi tentu saja aku harus memanggilmu Nona Irene," kata Gunarto dengan sopan.Irene juga tidak lagi bersikeras. Lagi pula, dia tidak akan tinggal lama di tempat ini."Paman Gunarto, bawa dia lihat-lihat kamarnya, biar dia bisa memilih kamarnya," kata Michael."Berikan saja satu kamar acak untukku," kata Irene."Emm ...." Gunarto menatap Michael dengan kebingungan."Kalau begitu, kamar sambungan di lantai tiga saja," kata Michael dengan santai."Baik," jawab Gunarto.Irene merasa agak kebingungan. Apa itu kamar sambungan? Namun, saat Gunarto membawanya ke lantai tiga, dia juga tidak banyak tanya.Sesampainya di lantai tiga, Gunarto membuka