Beranda / Romansa / Istri Bayaran / Surat Perjanjian

Share

Surat Perjanjian

Penulis: Thata
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah semuanya siap, Nadia dan kedua anaknya serta Dion pergi dari kontrakannya menuju ke tempat acara pernikahan akan dilaksanakan. Terlihat bang Baron sudah menunggu di depan. Semua para tetangga terkejut melihat Nadia yang sudah tampil begitu cantik dengan balutan kebaya putih yang identik dengan orang yang hendak menikah.

"Cih, liat. Janda sok cantik itu akhirnya beneran nikah kan sama si Baron preman itu" ucap mpok Nur yang memang terkenal dengan mulutnya yang pedas dalam berbicara. Si ratu gibah disekitaran wilayah itu.

"Iya mpok. Pasti tuh sudah isi. Lihat saja, dadakan begitu nikahnya" lanjut mbak Ira ikut mengompori keadaan. Merek berdua yang memang terkenal sebagai duo rese lambe gosip. Mereka berdua lah yang selalu ribut dengan Rini, karena Rini yang memang jengah dengan omongan ngawur mereka.

"Nggak usah dengerin ibu-ibu ceriwis ini say. Maklum iri tanda tak mampu" Dion berbicara dengan suara yang diubah seperti perempuan dan bergaya centil khas para makhluk jadi-jadian. Nadia langsung masuk ke dalam mobil sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Dion. Mobil yang sengaja dikirim oleh Randy sudah menunggu mereka dari tadi.

Nadia merasa gugup dengan acara pernikahan yang akan dihadapinya nanti. Dia terlihat cemas dengan pria yang akan dinikahinya ini. Ada rasa penyesalan dalam hatinya karena dia merasa gegabah mengambil keputusan saat itu. Namun nasi sudah jadi bubur, kini beribu rasa menyelimuti hatinya. Namun dia teringat dengan semua kebaikan Rini. Merasa ini bukanlah keputusan yang salah. Bismillah berharap semuanya akan jadi akhir yang bahagia.

"Semoga kamu baik-baik saja Rin, aku akan segera datang menemuimu" ucap Nadia dalam hati.

Setelah tiga puluh menit dalam perjalanan, kini mereka sampai pada sebuah gedung mewah yang sudah berhiaskan dekorasi acara pernikahan. Terkesan tidak sederhana dan juga tidak terlalu mewah untuk dekorasinya, namun bertabur bunga-bunga yang indah.

"Nyonya Nadia" tanya seseorang yang menghampiri kedatangan mereka.

"Silahkan kemari, anda sudah ditunggu tuan Randy".

"Mari" dia pun menunjukkan jalan dimana Randy telah menunggunya. Mendengar hal tersebut Nadia pun diselimuti perasaan yang gugup. Dia akan bertemu dengan pria aneh yang dikenalnya lewat aplikasi kencan.

"Bang Baron ikut ya" Nadia merasa perlu mengajak Baron karena takut dengan orang yang akan ditemuinya. Ini untuk pertama kalinya mereka akan bertemu setelah perkenalan singkat dan pembicaraan yang singkat melalui sambungan telpon tadi malam.

"Ma'af pak Randy meminta hanya ingin berbicara berdua dengan Bu Nadia saja" Nadia pun langsung memanyunkan mulutnya.

"Anak-anak biar bersama saya saja disini neng, neng Nadia silahkan masuk saja dulu kesana ngikutin mbanya" bang Baron begitu pengertian.

Kemudian wanita muda yang memanggil Nadia itu membuka sebuah pintu.

"Silahkan, pak Randy sudah menunggu di dalam" Nadia pun langsung masuk ke dalam kamar tersebut. Sesosok pria tengah membelakangi dirinya. Beberapa saat kemudian dia berbalik ke arah Nadia dan memandanginya.

"Ya allah gantengnya" Nadia langsung terpesona dengan penampilan pria tersebut. Benar-benar sungguh tampan. Degup jantungnya berdetak kencang, seakan tidak percaya dengan kenyataan yang dialaminya sekarang.

"Nadia" panggilan tersebut seketika menyadarkan lamunannya.

"Eh, iya" jawabnya tersipu malu karena ketahuan terpesona kepadanya.

"Ini surat perjanjian pernikahan kita, aku ingin kamu segera menandatangani nya".

"Acara akan segera dimulai, sebaiknya kau baca dengan cepat dan tanda tangani setelahnya" ucapnya to the point, suaranya terdengar begitu dingin. Sorot matanya yang tajam seakan hendak menerkam dirinya hidup-hidup.

"Seperti patung" ledek Nadia dalam hati setelah mendengar ucapannya. Tidak ada raut apapun di wajahnya. Datar, begitulah.

"Baiklah, akan saya tanda tangani langsung saja" ujar Nadia terdengar kesal.

"Apa kamu tidak ingin membacanya terlebih dahulu?" tanyanya dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Tidak perlu, saya percaya kamu. Seperti kamu percaya saya waktu itu" kata Nadia dengan tegas diselip sebuah senyuman yang dibuat sinis tapi malah terlihat manis.

"Baiklah kalau menurutmu begitu, jangan pernah sekalipun kamu memberitahu orang-orang kalau kamu itu adalah istri bayaran saya. Kamu paham" sikap Randy yang tegas ini membuat Nadia berasa ingin muntah.

"Ganteng sih, tapi sayang nggak normal" ucapnya kemudian dalam hati sembari membubuhkan tanda tangannya pada materai yang tertempel di lembaran surat perjanjian.

"Ini sudah" Nadia langsung menyerahkan surat tersebut.

"Terimakasih untuk kerjasamanya".

"Saya harap anda bisa bekerja dengan baik sebagai istri saya".

"Mari kita keluar untuk proses acara akad nikahnya" dia mengulurkan tangannya untuk meminta Nadia berjalan bersamanya. Tetap dengan tanpa ekspresi, meski adegan yang mereka tampilkan seperti cerita romansa pada cerita fiksi.

"Ya tuhan, sweet banget sih".

"Berasa jadi kaya di drakor aja".

"Ingat Nadia, dia pecinta sesama terong. Jangan ngimpi hidupmu bakal indah kayak drama-drama korea" Nadia berucap dalam hatinya untuk mengingatkan dirinya. Dia pun menerima uluran tangan tersebut dengan tersenyum manis.

"Sebagai istri yang sudah kamu bayar tentunya aku harus bekerja dengan baik kepada anda pak Randy yang terhormat" Nadia menyengir sinis.

Nadia terlihat begitu sangat cantik, dengan balutan kebaya putih. Siapapun yang memandangnya pasti akan kagum dengan kecantikan dan keanggunan yang terpancar dari dirinya.

Mereka pun berjalan ke arah para tamu, semua para tamu undangan kini sudah berdatangan. Mereka semua sangat terpukau dengan kedatangan Randy dan Nadia. Banyak yang memuji mereka sangat serasi, ada pula yang mencibir tentang status Nadia seorang janda. Malah terdengar bisikan kalau acara pernikahan yang digelar mendadak ini dikarenakan Nadia tengah hamil. Nadia tidak terlalu menggubris dan sakit hati dengan perkataan mereka. Toh ini hanya pernikahan kontrak.

"Nadia, tunjukkan bakat aktingmu yang terpendam selama ini" ucap Nadia dalam hati.

"Aku adalah artis pentas seni seperti waktu sekolah dulu".

"Semangat" Nadia bertekad dan menyemangati dirinya yang kini tengah memerankan sandiwara sebagai seorang istri pria yang memiliki kelainan seksualitas yakni seorang gay.

Randy melirik sekilas ke arah Nadia dan tersenyum. Dia sangat bahagia melihat senyuman manis yang terlihat dari bibir indah Nadia yang dipoles lipstik berwarn pink muda. Nadia terlihat sangat begitu menawan. Sehingga membuat Randy ingin sekali mengecup bibir indah itu dengan lembut.

"Sampai kapanpun kau hanya akan tetap berada disisiku Nadia" ucapnya dalam hati.

Proses ijab kabul berjalan dengan lancar, Randy dengan lancarnya mengucapkan kalimat tersebut hanya dengan sekali ucapan. Riuh tepuk tangan dari para tamu undangan menghiasi suasana di dalam ruangan yang begitu megah. Acara berlangsung cepat dan terasa begitu khidmat. Ada perasaan haru dihati Nadia, seakan ini adalah pernikahan sungguhan bukan sandiwara.

"Kita temui dulu mamaku" Randy mengajak Nadia untuk menemui keluarganya untuk melakukan sungkeman. Tentu saja masih dengan sikapnya yang dingin kepada Nadia. Randy mendatangi seorang wanita paruh baya yang masih terlihat begitu cantik dengan balutan kebaya yang senada. Seolah-olah acara ini sudah dipersiapkan sejak lama.

Tampak Randy begitu khusyuk menggenggam erat tangannya dan menyaliminya dengan khidmat. Tentu saja ada rasa haru di hati Nadia. Seandainya ini bukan pernikahan kontrak pasti akan sangat membahagiakan baginya. Apalagi jika orang tua Randy tau pasti mereka akan sangat kecewa dengan pernikahan ini.

Nadia pun ikut menyaliminya setelah Randy. Tangan itu begitu lembut mengusap kepala Nadia. Tatapan matanya begitu teduh, dan juga hangat. Setitik rasa bersalah menyusup ke dalam hatinya. Nadia ikut merasakan haru dan air matanya mengalir begitu saja mengalir pada pipi mulusnya. Wejangan-wejangan yang diberikan oleh wanita itu hanya bisa dijawab dengan anggukan oleh Nadia.

Ya Allah, ampunilah diriku yang telah membohonginya. Limpahkan seluruh kebahagian kepada mereka yang tidak sengaja akan tersakiti karena perbuatanku. Jika mereka akan menangis, aku mohon tangisan itu merupakan tangisan sebuah kebahagiaan bukan kesedihan. Nadia berdoa untuk orang tua Randy yang kini telah resmi menjadi orang tuanya juga.

Bab terkait

  • Istri Bayaran   membalas hinaan

    "Mulai sekarang kamu dan anak-anakmu tinggal di rumahku. Jadilah istri yang baik buatku" Randy berbicara tersenyum sambil menyentuh dagu Nadia. Nadia tercengang dengan sikapnya."Sungguh kasar" Nadia membatin."Tapi aku mau melihat kondisi Rini terlebih dahulu, kamu sudah berjanji. Jangan bilang kalau kamu ingin mengingkarinya" Nadia mencoba menagih janji yang pernah diberikan oleh Randy."Tentu saja, seperti yang kamu minta"."Oh ya, kamu juga bisa mengajaknya untuk tinggal denganmu nantinya. Ada sebuah rumah kecil di belakang rumahku ini. Dia bisa tinggal disana dengan gratis" ucap Randy menekankan. Nadia langsung tersenyum kecut setelah mendengar ucapan Randy."Aku selalu ingin melihat wajahmu itu tersenyum. Aku tidak ingin dianggap oleh orang-orang kalau aku adalah suami yang jahat" Randy tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya. Kali ini Nadia merasa jijik dengan sikap Randy seperti ini. Dia lebih memilih sikap Randy yang dingin saja"Apakah dia biseksual, oh no. Jangan pernah t

  • Istri Bayaran   Dipermainkan

    "Kenapa kamu melakukan hal seperti tadi?" Nadia tampak terlihat bingung dengan sikap Randy barusan."Aku hanya ingin mempermalukan wanita tua itu saja"."Sebagai istriku, tentu saja aku harus melindungimu. Bukankah begitu?" goda Randy santai dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Nadia."Lebih tepatnya istri bayaran, bukan istri sungguhan" Nadia bicara ketus kepada Randy. Randy pun kemudian tiba-tiba menghentikan mobilnya."Bukannya kamu itu istri sungguhan, kamu adalah istri sahku secara hukum negara maupun agama"."Atau mungkin, kamu ingin melakukan tugas seorang istri yang sesungguhnya" goda Randy sambil membisikkan kalimat tersebut ke telinga Nadia. Nadia pun spontan langsung menggeserkan tubuhnya menjauh. Dia merasa takut dengan sikap manis Randy seperti ini. Nadia merasa Randy memang benar-benar seorang psikopat. Sikap dinginnya memang menyebalkan, tapi sikap manisnya jauh lebih mengerikan. Hawa hangat pun seketika merayapi kulit tubuhnya,entah perasaan apa yang tengah menyelimut

  • Istri Bayaran   Aplikasi Kencan

    Nadia adalah seorang janda beranak dua. Kegiatan sehari-harinya hanyalah berjualan online dan delivery makanan. Nadia tidak bisa bekerja keluar karena dia harus merawat buah hatinya yang masih kecil. Dimas anak sulungnya kini telah berumur 5 tahun. Sedangkan sibungsu Dina yang baru saja berusia 3 tahun. Sudah 2 tahun Nadia menyandang status jandanya karena ulah pelakor yang hadir dalam kehidupan rumah tangganya. Serta ikut campur tangan mertuanya dalam kehidupan pernikahannya dengan Arya."Nad, emang kamu tidak kepengen nikah lagi? " tanya Rini yang merupakan sahabat Nadia serta tetangga kontrakan Nadia. Rini adalah orang yang menampung Nadia ketika dia diusir dari rumah mertuanya. Mereka bertemu ketika Nadia sedang menangis di samping kafe tempat dia bekerja. Pertemuan mereka yang tak terduga tersebut malah membuat mereka menjadi seperti keluarga. "Belum ada pikiran ke arah situ lagi Rin" jawab Nadia santai sambil menemani anak-anaknya yang tengah bermain."Gimana mau dapat jodoh k

  • Istri Bayaran   Sebuah Tawaran Menarik

    Meski Nadia dan Rini terkejut dengan salah satu pesan yang aneh tersebut. Tapi Rini masih saja mencoba untuk bermain-main dengan si pengirim pesan aneh tersebut. Sedangkan pesan dari pria lainnya hanya berupa sapaan dan mengajak berkenalan. Sedangkan ini, dia langsung on point mengenai maksud yang diinginkannya. Rini pun langsung meraih handphone milik Nasia yang dipegang oleh Nadia dan membalas pesan dari pria aneh tersebut.𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘢𝘯𝘦𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘴𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘪𝘳𝘪𝘮 𝘵𝘢𝘥𝘪. 𝘉𝘪𝘴𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘸𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬 𝘴𝘦𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘵𝘶𝘫𝘶𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵? Selang beberapa saat setelah pesan yang ditulis oleh Rini tadi terkirim, tidak perlu waktu lama untuk menunggu balasan dari si pengirim aneh tersebut..𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘫𝘶𝘮𝘭𝘢𝘩 𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶𝘬𝘢 𝘥𝘪𝘢𝘸𝘢𝘭 𝘱𝘦𝘳𝘫?

  • Istri Bayaran   Panik

    Setelah Rini pergi, Nadia pun mengurus kedua bocahnya. Mulai dari memandikan mereka berdua hingga menyuapi mereka makan. Setelahnya mereka diminta oleh Nadia untuk menonton televisi saja di dalam kamar. Sebab, Nadia hendak merapikan rumahnya yang berantakan dengan mainan anak-anaknya.Sudah lebih sejam Rini belum pulang dari kepergiannya tadi sore. Nadia pun mulai cemas,dia menghubungi nomer milik Rini. Namun panggilannya tidak dijawab oleh Rini. Entah kenapa perasaan Nadia tidak tenang. Dia merasa gelisah dan cemas. Jantungnya berdegup tidak karuan. Seolah-olah dia memiliki firasat jika terjadi sesuatu terhadap Rini.Dilihatnya kembali kedua anaknya di dalam kamar, ternyata mereka sudah tertidur. Masih dalam keadaan lelah, Nadia hendak bersiap membersihkan badannya. Tapi hati kecilnya meminta dirinya untuk menghubungi nomer Rini kembali. Setelah bunyi panggilan dia terhubung dan diangkat Nadia langsung menanyakan keberadaan Rini saat ini."Keluyuran kemana aja sih kamu,jam segini bel

  • Istri Bayaran   Terpaksa

    Setelah beberapa saat, Nadia dipanggil untuk menemui dokter yang sedang menangani Rini. Sang dokter ingin menjelaskan keadaan pasien kepadanya secara langsung."Bagaimana keadaan teman saya dok?" tanya Nadia cemas."Apa ibu anggota keluarga dari korban tabrak lari ini?" tanya dokter tersebut kepada Nadia."Bukan dok, saya temannya. Tapi kami sudah seperti keluarga dok" jawabnya."Kalau boleh tau, dimana keluarga pasien Bu" dokter ingin mengetahui keberadaan keluarga Rini. Sebab, tindakan yang akan dia ambil harus ada persetujuan dari pihak keluarga pasien."Saya tidak tahu dok, sejak saya mengenalnya. Dia sudah hidup sendirian dok" jelas Nadia kepada si dokter tentang Rini yang dia ketahui. Dokter pun menghela nafas yang panjang."Sebelumnya saya ingin memberitahukan kalau keadaan pasien sangat kritis. Pasien sudah kehilangan banyak darah. Apalagi untuk sementara stok darah untuk golongan daerah pasien juga sedang kosong di rumah sakit ini. Namun ada hal yang jauh lebih penting dari i

  • Istri Bayaran   Perbincangan

    Nadia merasa syok setelah orang yang dimaksud oleh Randy tadi datang. Dia menyampaikan pesan dari Randy kalau besok Nadia akan dijemput oleh dirinya. Dia juga berkata kalau sebaiknya sekarang Nadia pulang saja beristirahat, kasian anak-anaknya kalau ditinggal terlalu lama. Nadia yang belum sempat protes sudah diberitahu kalau pria yang mengantar makanan itulah yang ditugaskan bosnya untuk menjaga Rini di rumah sakit. Sedangkan Nadia akan diantar pulang sopir yang sudah menunggu dimobil. Nadia pun terpaksa harus pergi meninggalkan Rini yang masih dioperasi. Atas paksaan pria tersebut, mau tidak mau dia harus segera pulang, apalagi Randy mengirimi dia pesan.𝘗𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨𝘭𝘢𝘩, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘩𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯𝘮𝘶. 𝘋𝘪𝘢 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘣𝘢𝘪𝘬-𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘴𝘢𝘫𝘢. 𝘈𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘮𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶. 𝘛𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘺?

  • Istri Bayaran   Bertemu Idola

    Nadia seperti merasa selalu diawasi dan selalu diatur oleh Randy, tapi mau bagaimana lagi dia adalah calon suaminya. Dia juga orang yang telah membantu Nadia melunasi biaya untuk pengobatan Rini."Iya. Tapi bolehkan sebelumnya aku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Rini?" Nadia membalas pesan Randy keesokan harinya. Nadia merasa terlalu lelah untuk membalas pesan Randy, serta Nadia masih terlalu bingung dengan perubahan kehidupan yang akan dia jalani nantinya . Nadia sadar diri, untuk balas budi kepada Randy dia harus mematuhinya apapun permintaannya. Sebab Nadia benar-benar sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi. Seperti ikuti alur cerita saja. "Nanti setelah acara akad nikah kita selesai kamu boleh menjenguk Rini. Kamu tenang saja dia bersama orang yang menyayanginya sekarang" balas Randy. Balasan dari Randy yang membuat Nadia terkejut. Orang yang menyayangi Rini, siapa? Sejujurnya Nadia tidak terlalu mengetahui kisah hidup Rini. Dia hanya bercerita kalau dia kabur dari rumahnya

Bab terbaru

  • Istri Bayaran   Dipermainkan

    "Kenapa kamu melakukan hal seperti tadi?" Nadia tampak terlihat bingung dengan sikap Randy barusan."Aku hanya ingin mempermalukan wanita tua itu saja"."Sebagai istriku, tentu saja aku harus melindungimu. Bukankah begitu?" goda Randy santai dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Nadia."Lebih tepatnya istri bayaran, bukan istri sungguhan" Nadia bicara ketus kepada Randy. Randy pun kemudian tiba-tiba menghentikan mobilnya."Bukannya kamu itu istri sungguhan, kamu adalah istri sahku secara hukum negara maupun agama"."Atau mungkin, kamu ingin melakukan tugas seorang istri yang sesungguhnya" goda Randy sambil membisikkan kalimat tersebut ke telinga Nadia. Nadia pun spontan langsung menggeserkan tubuhnya menjauh. Dia merasa takut dengan sikap manis Randy seperti ini. Nadia merasa Randy memang benar-benar seorang psikopat. Sikap dinginnya memang menyebalkan, tapi sikap manisnya jauh lebih mengerikan. Hawa hangat pun seketika merayapi kulit tubuhnya,entah perasaan apa yang tengah menyelimut

  • Istri Bayaran   membalas hinaan

    "Mulai sekarang kamu dan anak-anakmu tinggal di rumahku. Jadilah istri yang baik buatku" Randy berbicara tersenyum sambil menyentuh dagu Nadia. Nadia tercengang dengan sikapnya."Sungguh kasar" Nadia membatin."Tapi aku mau melihat kondisi Rini terlebih dahulu, kamu sudah berjanji. Jangan bilang kalau kamu ingin mengingkarinya" Nadia mencoba menagih janji yang pernah diberikan oleh Randy."Tentu saja, seperti yang kamu minta"."Oh ya, kamu juga bisa mengajaknya untuk tinggal denganmu nantinya. Ada sebuah rumah kecil di belakang rumahku ini. Dia bisa tinggal disana dengan gratis" ucap Randy menekankan. Nadia langsung tersenyum kecut setelah mendengar ucapan Randy."Aku selalu ingin melihat wajahmu itu tersenyum. Aku tidak ingin dianggap oleh orang-orang kalau aku adalah suami yang jahat" Randy tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya. Kali ini Nadia merasa jijik dengan sikap Randy seperti ini. Dia lebih memilih sikap Randy yang dingin saja"Apakah dia biseksual, oh no. Jangan pernah t

  • Istri Bayaran   Surat Perjanjian

    Setelah semuanya siap, Nadia dan kedua anaknya serta Dion pergi dari kontrakannya menuju ke tempat acara pernikahan akan dilaksanakan. Terlihat bang Baron sudah menunggu di depan. Semua para tetangga terkejut melihat Nadia yang sudah tampil begitu cantik dengan balutan kebaya putih yang identik dengan orang yang hendak menikah. "Cih, liat. Janda sok cantik itu akhirnya beneran nikah kan sama si Baron preman itu" ucap mpok Nur yang memang terkenal dengan mulutnya yang pedas dalam berbicara. Si ratu gibah disekitaran wilayah itu. "Iya mpok. Pasti tuh sudah isi. Lihat saja, dadakan begitu nikahnya" lanjut mbak Ira ikut mengompori keadaan. Merek berdua yang memang terkenal sebagai duo rese lambe gosip. Mereka berdua lah yang selalu ribut dengan Rini, karena Rini yang memang jengah dengan omongan ngawur mereka. "Nggak usah dengerin ibu-ibu ceriwis ini say. Maklum iri tanda tak mampu" Dion berbicara dengan suara yang diubah seperti perempuan dan bergaya centil khas para makhluk jadi-jadi

  • Istri Bayaran   Bertemu Idola

    Nadia seperti merasa selalu diawasi dan selalu diatur oleh Randy, tapi mau bagaimana lagi dia adalah calon suaminya. Dia juga orang yang telah membantu Nadia melunasi biaya untuk pengobatan Rini."Iya. Tapi bolehkan sebelumnya aku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Rini?" Nadia membalas pesan Randy keesokan harinya. Nadia merasa terlalu lelah untuk membalas pesan Randy, serta Nadia masih terlalu bingung dengan perubahan kehidupan yang akan dia jalani nantinya . Nadia sadar diri, untuk balas budi kepada Randy dia harus mematuhinya apapun permintaannya. Sebab Nadia benar-benar sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi. Seperti ikuti alur cerita saja. "Nanti setelah acara akad nikah kita selesai kamu boleh menjenguk Rini. Kamu tenang saja dia bersama orang yang menyayanginya sekarang" balas Randy. Balasan dari Randy yang membuat Nadia terkejut. Orang yang menyayangi Rini, siapa? Sejujurnya Nadia tidak terlalu mengetahui kisah hidup Rini. Dia hanya bercerita kalau dia kabur dari rumahnya

  • Istri Bayaran   Perbincangan

    Nadia merasa syok setelah orang yang dimaksud oleh Randy tadi datang. Dia menyampaikan pesan dari Randy kalau besok Nadia akan dijemput oleh dirinya. Dia juga berkata kalau sebaiknya sekarang Nadia pulang saja beristirahat, kasian anak-anaknya kalau ditinggal terlalu lama. Nadia yang belum sempat protes sudah diberitahu kalau pria yang mengantar makanan itulah yang ditugaskan bosnya untuk menjaga Rini di rumah sakit. Sedangkan Nadia akan diantar pulang sopir yang sudah menunggu dimobil. Nadia pun terpaksa harus pergi meninggalkan Rini yang masih dioperasi. Atas paksaan pria tersebut, mau tidak mau dia harus segera pulang, apalagi Randy mengirimi dia pesan.𝘗𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨𝘭𝘢𝘩, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘩𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯𝘮𝘶. 𝘋𝘪𝘢 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘣𝘢𝘪𝘬-𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘴𝘢𝘫𝘢. 𝘈𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘮𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶. 𝘛𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘺?

  • Istri Bayaran   Terpaksa

    Setelah beberapa saat, Nadia dipanggil untuk menemui dokter yang sedang menangani Rini. Sang dokter ingin menjelaskan keadaan pasien kepadanya secara langsung."Bagaimana keadaan teman saya dok?" tanya Nadia cemas."Apa ibu anggota keluarga dari korban tabrak lari ini?" tanya dokter tersebut kepada Nadia."Bukan dok, saya temannya. Tapi kami sudah seperti keluarga dok" jawabnya."Kalau boleh tau, dimana keluarga pasien Bu" dokter ingin mengetahui keberadaan keluarga Rini. Sebab, tindakan yang akan dia ambil harus ada persetujuan dari pihak keluarga pasien."Saya tidak tahu dok, sejak saya mengenalnya. Dia sudah hidup sendirian dok" jelas Nadia kepada si dokter tentang Rini yang dia ketahui. Dokter pun menghela nafas yang panjang."Sebelumnya saya ingin memberitahukan kalau keadaan pasien sangat kritis. Pasien sudah kehilangan banyak darah. Apalagi untuk sementara stok darah untuk golongan daerah pasien juga sedang kosong di rumah sakit ini. Namun ada hal yang jauh lebih penting dari i

  • Istri Bayaran   Panik

    Setelah Rini pergi, Nadia pun mengurus kedua bocahnya. Mulai dari memandikan mereka berdua hingga menyuapi mereka makan. Setelahnya mereka diminta oleh Nadia untuk menonton televisi saja di dalam kamar. Sebab, Nadia hendak merapikan rumahnya yang berantakan dengan mainan anak-anaknya.Sudah lebih sejam Rini belum pulang dari kepergiannya tadi sore. Nadia pun mulai cemas,dia menghubungi nomer milik Rini. Namun panggilannya tidak dijawab oleh Rini. Entah kenapa perasaan Nadia tidak tenang. Dia merasa gelisah dan cemas. Jantungnya berdegup tidak karuan. Seolah-olah dia memiliki firasat jika terjadi sesuatu terhadap Rini.Dilihatnya kembali kedua anaknya di dalam kamar, ternyata mereka sudah tertidur. Masih dalam keadaan lelah, Nadia hendak bersiap membersihkan badannya. Tapi hati kecilnya meminta dirinya untuk menghubungi nomer Rini kembali. Setelah bunyi panggilan dia terhubung dan diangkat Nadia langsung menanyakan keberadaan Rini saat ini."Keluyuran kemana aja sih kamu,jam segini bel

  • Istri Bayaran   Sebuah Tawaran Menarik

    Meski Nadia dan Rini terkejut dengan salah satu pesan yang aneh tersebut. Tapi Rini masih saja mencoba untuk bermain-main dengan si pengirim pesan aneh tersebut. Sedangkan pesan dari pria lainnya hanya berupa sapaan dan mengajak berkenalan. Sedangkan ini, dia langsung on point mengenai maksud yang diinginkannya. Rini pun langsung meraih handphone milik Nasia yang dipegang oleh Nadia dan membalas pesan dari pria aneh tersebut.𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘢𝘯𝘦𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘴𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘪𝘳𝘪𝘮 𝘵𝘢𝘥𝘪. 𝘉𝘪𝘴𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘸𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬 𝘴𝘦𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘵𝘶𝘫𝘶𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵? Selang beberapa saat setelah pesan yang ditulis oleh Rini tadi terkirim, tidak perlu waktu lama untuk menunggu balasan dari si pengirim aneh tersebut..𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘫𝘶𝘮𝘭𝘢𝘩 𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶𝘬𝘢 𝘥𝘪𝘢𝘸𝘢𝘭 𝘱𝘦𝘳𝘫?

  • Istri Bayaran   Aplikasi Kencan

    Nadia adalah seorang janda beranak dua. Kegiatan sehari-harinya hanyalah berjualan online dan delivery makanan. Nadia tidak bisa bekerja keluar karena dia harus merawat buah hatinya yang masih kecil. Dimas anak sulungnya kini telah berumur 5 tahun. Sedangkan sibungsu Dina yang baru saja berusia 3 tahun. Sudah 2 tahun Nadia menyandang status jandanya karena ulah pelakor yang hadir dalam kehidupan rumah tangganya. Serta ikut campur tangan mertuanya dalam kehidupan pernikahannya dengan Arya."Nad, emang kamu tidak kepengen nikah lagi? " tanya Rini yang merupakan sahabat Nadia serta tetangga kontrakan Nadia. Rini adalah orang yang menampung Nadia ketika dia diusir dari rumah mertuanya. Mereka bertemu ketika Nadia sedang menangis di samping kafe tempat dia bekerja. Pertemuan mereka yang tak terduga tersebut malah membuat mereka menjadi seperti keluarga. "Belum ada pikiran ke arah situ lagi Rin" jawab Nadia santai sambil menemani anak-anaknya yang tengah bermain."Gimana mau dapat jodoh k

DMCA.com Protection Status