Share

Bab 14 Terungkapnya Sebuah Kebenaran

Demi ketenangan hati, aku memutuskan untuk mengunjungi Pak Darmo sekali lagi. Kalaupun Mas Bayu marah, momen itu justru akan ku gunakan untuk menuntut kejujurannya.

Pagi-pagi setelah mengantarkan anak-anak ke sekolah, aku memacu motor bututku menuju toko bangunan milik Pak Darmo. Aku yakin kalau Pak Darmo pasti ada di sekitar situ meskipun dalam hati aku merasa was-was kalau-kalau ketemu sama Mas Bayu, karena dekat dengan kantornya.

Toko bangunan itu terasa lengang, hanya ada dua pegawai yang sedang membawa beberapa semen ke depan. Sontak ku utarakan maksud kedatanganku ke pegawai toko itu.

"Mas, saya mau bertemu Pak Darmo apa ada?" tanyaku ke salah satu pegawai di sana.

"Kurang tahu, Mbak. Mungkin agak siang ke sini. Ada perlu apa yah, Mbak?" ia balik bertanya.

"Nggak apa-apa, Mas. Nanti saja saya ke sini lagi," jawabku dengan hati kecewa. Aduh bagaimana ini, sudah ke sini pagi-pagi malah Pak Darmo nggak ada. Akhirnya kupu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status