Share

Bab 48. Camaku

"Ikut aja, Neng," ucap salah satu karyawan.

"Ikut dong, biar suami kamu lebih semangat lagi," ucap Arju.

"Ehm … oke ikut," ucap Salma.

***

Saat malam hari, Fariz pergi untuk mengurus mengenai panti asuhan. Sampai sekitar jam sepuluh malam, Fariz belum juga pulang membuat Salma jengkel dan khawatir.

"Capa, masih ngapain?" tulisnya dalam chat.

"Masih kompromi dengan arsitek," jawab Fariz dalam chat.

"Laki-laki apa perempuan?"

"Perempuan cantik," tulis Fariz membuat Salma bengong.

"Capa suka?"

"Suka dong,"

"(Emoji marah)"

Salma menyesal dengan khawatirnya. Diperhatiin, ternyata suka dengan perempuan lain, dipuji pula. Salma tahu itu pasti suaminya ingin mengerjai Salma.

Tapi ia tetap saja kesal. Seusai emoji marah, ia meninggalkan ponselnya dan mencari mertuanya. Karena tadi juga mertuanya yang menanyakan kenapa Fariz belum pulang.

"Mi, Capa masih bersama arsitek cantik," ucap Salma.

"Loh, ngomong apa kamu? Mana mungkin Fariz tega, Sal." Mami Reva nampak tak percaya.

"Salm
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status