Share

Bab 105. Melihat Hujan

"Mau ke tempat A atau B. Kamu pilih!" seru Fariz.

”Cama suka yang A saja,"

"Baiklah," jawab Fariz.

Mereka segera menuju restauran yang diinginkan Salma. Baru saat itu, Fariz melihat galaunya Salma sangat mendalam.. sebenarnya, Fariz juga galau tapi tidak ingin membuat istrinya semakin galau.

***

"Capa, dingin banget," ucap Salma di malam hari yang sedang hujan.

"Lagian, sudah tahu malam dingin begini kok tetap aja di samping jendela. Ya disitu memang dingin," jawab Fariz.

"Cama masih mau lihat keindahan alam itu, ambilin jaket, dong!" pinta Salma.

Rasanya, ia ingin dekat dengan istrinya. Bukannya kemari untuk diranjang bersama Fariz, ia malah minta diambilkan jaket. Fariz masih mematung berharap Salma bicara yang lain.

"Dengar gak, sih?" ucapnya dengan manja.

"Iya."

Rintik hujan yang terdengar menetes perlahan itu memang indah. Fariz baru menyadari hal tersebut. Ia pun mendorong sofa supaya bisa buat ia dan Salma duduk sembari menyaksikan keindahan alam tersebut.

Awalnya ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status