Mereka tidur berpelukan hingga hujan terdengar semakin deras di luar sana, hal itu membuat Andreas memeluk tubuh Reyna semakin erat lagi. “Sudah tidur?” bisik Andreas dari belakang membuat Reyna menggelengkan kepalanya.Sebetulnya Reyna bisa merasakan benda di bawah tubuh Andreas terasa mengeras di tengah kedua pahanya. “Saya harus apa supaya kamu bisa tidur?” tanya Andreas pada Reyna yang menggelengkan kepala. Suara petir yang muncul dari luar membuat Reyna sedikit takut begitu juga sebenarnya yang kerap dirasakan Andreas. Namun Andreas tak dapat menunjukan ketakutannya di hadapan Reyna. “Yasudah coba penjamkan mata terus dan pikirkan hal yang baik saja,” ujar Andreas pada Reyna yang tanpa Andreas duga akan membalikan tubuh untuk menghadapnya. “Ada apa lagi?” tanya Andreas pada Reyna yang menggelengkan kepala. “Saya merasa tubuh saya bergerak sendiri seakan menginginkan Pak Andreas untuk bisa lebih mendekap saya malam ini,” ujar Reyna pada Andreas yang terlihat menelan salivanya.
"Menghadaplah ke belakang, saya akan memasukannya dari belakang," ucap Andreas yang membuat Reyna segera menuruti kemauan bosnya malam ini. Alhasil Reyna tanpa berpikir dua kali membalikan tubuhnya dan benar saja, saat itu juga Andreas memasukan juniornya sembari meremas dua buah dada Reyna dari belakang. “Ah!” lenguh Reyna di bawah derungan petir serta hujan di luar sana. Namun suasana seperti ini seakan mendukung Andreas dan Reyna untuk melakukan sesi percintaan ini. “Mngshsmngh,” lenguh Reyna tak tertahankan saat buah dadanya juga diremas kencang oleh Andreas.Hanya saja yang membuatnya bingung adalah gerakan pinggul Andreas yang tak kencang dan sedikit kasar seperti biasanya. “Pal Andreas, mngapa bisa lebih keras lagimngh?” tanya Reyna yang terlihat sangat bernapsu, yang mungkin saja di karenakan kehamilannya. Andreas nampak menggelengkan kepala. “Saya juga mau tapi untuk sekarang saya harus mati-matian menahannya,” ujar Andreas yang masih menggoyangkan pinggulnya dengan gera
"Saya tidak akan membiarkanmu keluar dengan cepat malam ini," ucap Andreas dengan smirk nakalnya.Kini Reyna menyeder dengan pintu mobil dalam van dengan keadaan tanpa busana, Andreas dengan perlahan memasukan juniornya kembali ke dalam buah plum istri kontraknya. “Uh!” lenguh Reyna seraya merem melek dibuatnya. Andreas menggerakan pinggulnya perlahan tapi pasti, pria itu terlihat sangat menikmatinya ketika bermain dengan gaya dari belakang. “Mngsh…, mnsgshyeash!” lenguh Andreas tak tertahankan ketika merasa bahwa milik Reyna kembali menjepit dirinya. Andreas menggigit bibirnya kala satu tangan Reyna mencoba menggapai lalu menyentuh bokongnya dengan niatan ingin membuat Andreas bisa lebih dalam lagi ketika memasukan juniornya. “Ah, Reyna mngshhah janganmngsh!” ujar Andreas yang memang tidak dapat membiarkan Reyna mendapatkan apa yang dia mau saat ini. Karena Andreas tidak bisa ceroboh sampai membuat calon anaknya di dalam rahim wanita itu mendapatkan masalah. “Ada yang harus say
Andreas membalas dengan ikut memajukan tubuhnya seraya terlihat meremas bokong Reyna. “Ada apa denganmu, kamu mulai menyukai bercinta dengan saya?” bisik Andreas membuat Reyna terlihat tidak peduli. Andreas menelan salivanya ketika bibir Reyna mengecup lehernya penuh dengan napsu. “Ah!” lenguh Andreas saat merasakan lehernya digigit. Saat itu Andreas langsung menarik Reyna agar dapat menatapnya. “Kamu melakukannya dengan sengaja?” tanya Andreas pada Reyna yang menggeleng. “Saya hanya merasa ingin menggigit leher Bapak, tapi saya tidak sama sekali berniat ingin melakukannya,” ucap Reyna dengan perasaan bersalah. Sedangkan Andreas yang tak mau membuat Reyna sedih akhirnya mengelus pipi wanita itu dengan lembut lalu menganggukan kepalanya. “Tidak masalah, saya hanya bertanya saja. Kamu boleh menggigit saya kapan saja,” ujar Andreas seraya menatap perut Reyna yang berisikan anaknya. “Kenapa bibirmu masih manyun begitu?” tanya Andreas pada Reyna memegangi perutnya. “Saya lapar lagi,
Reyna yang menemukan milik Andreas telah mengeras mencoba untuk memasukan junior suaminya itu ke dalam mulutnya.“Uhuk! Uhuk!” Reyna terbatuk ketika melakukannya membuat Andreas akhirnya harus membawa tubuh Reyna ke dalam dekapannya. “Sudah malam, tidak baik untuk kesehatan jika belum tidur juga,” ujar Andreas membuat Reyna mau tidak mau harus menuruti ucapan pria itu. Akhirnya benar saja bahwa Reyna dan Andreas tidur malam itu hingga pagi hari tiba. Jujur, tadi malam Andreas harus mati-matian membuat miliknya di bawah sana kembali turun lagi karena tidak mungkin ia bisa tidur dengan keadaan burungnya yang masih berdiri tegak. Kalau saja Reyna sedang tidak hamil, Andreas akan dengan gencar membuat wanita itu melenguh di bawahnya. “Tiga bulan, aku harus menahannya selama itu untuk bisa bercinta dengan ritme seperti biasanya,” gumam Andreas sendirian saat tengah menyiapkan sereal untuk makan pagi mereka. Reyna nampak baru saja bangun dari tidurnya. sembari menguap wanita itu mempe
Reyna dapat bernapas sedikit lebih lega ketika tak menemukan siapapun di dalam ruangan tersebut. Ia memang sudah biasa menemani Andreas kemanapun karena dirinya memang seorang sekretaris utama dari bosnya. Namun ketegangan saat ini lebih terasa ketika kini dirinya telah berstatus sebagai istri dari bosnya yang mana sedang berkunjung ke salah satu kerabat dekat dari Andreas.“Andreas,” ucap seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruangan yang kini tengah mereka tempati. Reyna menoleh ke sumber suara yang tak lain dari seorang pria paruh baya. “Kakek,” ucap Andreas sembari memberi salam hormat ala Jepang yang segera diikuti oleh Reyna saat itu. “Ini istrimu?” ujar Kakek seraya menatap Reyna yang tersenyum manis padanya. Andreas menaikan satu alisnya. “Jangan menatapnya begitu jika Kakek tidak ingin istriku melarikan diri,” ujar Andreas pada sang Kakek yang berdehem. Andreas kini nampak duduk dengan santai, berbeda dengan Reyna yang kini masih terlihat cukup tegang dibuatnya. “Kenap
"Satu hal lagi Andreas, jangan biarkan cinta memenuhi pikiran dan hatimu. Kamu harus belajar untuk tetap membatasinya, ciptakan bentengmu sendiri,"Andreas terus memikirkan ucapan sang Kakek, jika Kakek berani mengatakan hal seperti itu padanya lalu untuk apa lelaki tua itu memintanya untuk menikah dan memiliki anak. "Apa mungkin Kakek tidak ingin nasibku sama seperti dirinya yang ditinggalkan Nenek?" gumam Andreas sendirian membuat Reyna yang sedari tadi bermain ponsel mulai melirik pria tersebut. Andreas mengode Reyna dengan jemari tangannya untuk mendekat padanya, alhasil wanita itu mendekati Andreas. “Ada yang ingin ditanyakan, wajahmu seperti menyimpan banyak pertanyaan,” ujar Andreas pada Reyna yang menggeleng. “Ah, apa Kakek Bapak menyukai saya atau kebalikannya beliau malah membenci saya?” tanya Reyna pada Andreas yang menggelengkan kepala. “Dia sangat menyukaimu,” ucap Andreas. Reyna memgangguk sedangkan Andreas terlihat menatap bibir wanita di hadapannya dengan intens.
Kini Andreas yang bergantian berteriak karena tangan kanan Reyna yang nampaknya sengaja meremas batangnya di bawah sana.Akan tetapi Andreas tak mempermasalahkan hal tersebut dan malah menyukainya. “Ah!” lenguh Andreas ketika Reyna terlihat menyusupkan jari telunjuknya dimulut Andreas. Andreas yang diperlakukan begitu malah tertawa senang dan menyedot jari milik Reyna tersebut. “Mngshddhsh!” lenguh Andreas membuat Reyna menggigit kecil bibirnya. Beberapa detik setelahnya Andreas mengeluarkan jemari Reyna dari mulutnya dan menggantinya dengan lidah miliknya. “Mngsslrrppomnshrrp,” lenguh Reyna saat lidahnya dikulum suaminya. Di tengah ciuman tersebut Andreas membuka bajunya lalu bergantian dengan baju yang digunakan Reyna. “Mngshmngsh,” lenguh Reyna ketika tangan Andreas meremas dada kiri wanita di hadapannya.Andreas berdiri masih dengan celana yang menutupi bagian bawah tubuhnya, lalu dirinya membawa Reyna untuk berjalan hingga ke dekat pintu ruangan tidur mereka. “Pak Andreas,” pa