Beranda / Romansa / Istri 2 Miliar CEO Arogan / Bab.6 - menginap semalam bersama bosku!

Share

Bab.6 - menginap semalam bersama bosku!

Penulis: Gabrielinked
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-01 19:48:41

Andreas dan Reyna keluar dari instansi gedung tempat keduanya mendaftarkan pernikahan. “Kamu pasti masih bingung dengan semua yang baru saja kita lakukan,” ucap Andreas.

Reyna menganggukan kepalanya. “Sepertinya saya belum sempat mengucapkan terimakasih, karena uang sebesar itu saya bisa melunasi perawatan berjalan Jeremy dan membayar hutang-hutangnya selama ini,” ucap Reyna.

Andreas menelan salivanya, ia bahkan belum mengatakan bahwa Reyna harus melahirkan anak untuknya. Tapi melihat Reyna tak protes setelah menandatangi kontrak yang diberikannya seharusnya wanita itu tidak masalah dengan hal itu bukan.

‘Tidak mungkin dia belum membacanya.’ pikir Andreas.

“Itu hanya bonus penandatanganan karena kamu mau menandatangani kontrak pernikahan dengan saya, selanjutnya saya akan tetap mengirimimu uang. Kamu sudah menjadi istri sah saya secara negara,” ujar Andreas.

Reyna menganggukan kepala lalu membalas tatapan bosnya. “Saya merasa pernikahan ini harus dirahasiakan dari publik, pesta pernikahan yang bapak katakan saya tidak bisa menjanjikannya,” ucap Reyna.

Andreas menatap Reyna dengan helaan napas kecil. “Saya juga merasa lebih baik publik tidak mengetahui pernikahan ini, namun jika keluarga saya menuntut sebuah perayaan pesta yang besar suatu hari nanti, saya mungkin tidak bisa menolaknya dengan mudah,” ucap Andreas.

Reyna mengangguk. “Dalam kontrak kami hanya akan menikah satu setengah tahun saja, karena itu saya harap Bapak bisa bekerja sama dengan baik,” ucap Reyna.

Andreas menganggukan kepalanya. “Kamu berani meragukan sistem kerja saya?” tanya Andreas seraya mengeluarkan smirknya.

Reyna menelan salivanya. “Saya izin bertanya, sebagai istri sementara Bapak. Apa Pak Andreas betul-betul tidak memiliki seorang yang dicintai?” tanya Reyna.

Andreas terdiam. “Kamu hanya perlu bersikap sebagai istri saya di hadapan keluarga, untuk hal lainnya jangan terlalu dipikirkan.” ucap Andreas.

“Saya pikir akan lebih baik saling menghargai privasi masing-masing, salah satu alasan saya memilihmu adalah saya yakin hanya kamu yang bisa melakukannya,” ucap Andreas kembali.

Seketika pembicaraan mereka terhenti karena beberapa wartawan nampak datang untuk membuat berita pernikahan rahasia yang dilakukan oleh Ceo Hilton House.

Andreas dan Reyna terburu-buru memasuki mobil lalu berjalan menuju ke kantor. “Saya akan pastikan wajahmu tak terlihat disatupun berita nasional,” ucap Andreas di dalam mobil, sedangkan Reyna hanya mengangguk mengiyakan.

Sekitar satu jam menempuh perjalanan ke kantor, Andreas dan Reyna akhirnya sampai.

Reyna menghela napas panjang, pikirannya jadi terbawa suasana saat jalanan terlihat begitu padat pengendara.

Keduanya menaiki lift sampai ke ruangan kerja mereka. “Apa hari ini ada meeting penting?” tanya Andreas.

Reyna menggelengkan kepalanya. “Bapak yang memaksa untuk masuk ke kantor hari ini padahal tangan Pak Andreas masih sakit, saya sudah terlanjur membatalkan kedua meeting tersebut,” ucap Reyna.

Andreas mengangguk merasa tak bisa menyalahkan siapapun. “Berikan laporan yang harus saya tanda tangani sekarang,” ucap Andreas pada Reyna sebelum wanita itu kembali keluar dari ruangannya.

Andreas menatap tangan kanannya yang terbalut perban putih, sedangkan tangan kirinya yang tidak terlalu parah sudah diganti dengan balutan plester saja. “Sebenarnya siapa yang mau melukaiku?” pikir Andreas.

Reyna masuk ke dalam sembari membawa sembilan laporan di tangannya. “Bapak serius bisa menandatanginya dengan tangan seperti itu?” tanya Reyna khawatir.

Andreas mengangguk sebelum mengambil pulpen di samping tangan kanannya.

“Ah!” lenguh Andreas merasa kesakitan ketika menandatangani laporan ketiga.

Reyna yang khawatir jahitan luka bosnya akan terlepas, dirinya segera merebut kembali laporan tersebut. “Saya rasa Bapak harus istirahat di rumah selama satu minggu sesuai dengan anjuran dokter,” ujar Reyna semakin mengkhawatirkan bosnya.

“Saya harus tetap bekerja, bagaimanapun keadaannya saya tidak bisa melepaskan pekerjaan saya,” ucap Andreas membuat Reyna merasa sedikit kesal, bagaimana bisa kesehatan di nomor duakan.

Reyna ingin kembali membalas ucapan Andreas namun ponsel di dalam kantongnya terus berbunyi sedari tadi. Reyna mengambilnya dan melihat bahwa saat ini media sosial ramai memperbincangkan pernikahan rahasia Ceo Hilton House yang sudah pasti dengan dirinya sendiri.

“Ada apa?” tanya Andreas yang melihat wajah panik sekretarisnya.

Reyna memberikan ponselnya agar Andreas bisa melihatnya secara langsung tentang berita pernikahannya. “Biarkan saja tetap seperti ini,” ucap Andreas karena merasa pihak keluarganya juga sudah seharusnya tahu tentang pernikahannya walau itu dari berita sekalipun.

Reyna menyetujuinya, selama wajahnya belum terpampang disana. “Mau ke rumah nenekmu hari ini?” tanya Andreas membuat Reyna terkejut.

“Bukankah terlalu mendadak, saya juga tidak setuju jika kesana dengan tangan Bapak yang masih seperti itu,” ucap Reyna ketika melihat kondisi bosnya.

Andreas menghela napasnya dengan berat. “Saya bisa mati jika terus diam dan tak melakukan apapun seperti ini,” ucap Andreas membuat Reyna malah tersenyum dibuatnya.

Memangnya ada seseorang yang akan mati karena tidak melakukan apapun dalam sehari saja. “Kalau begitu bagaimana jika berjalan-jalan?” tanya Reyna menawari Andreas melakukan perjalanan yang aman.

Andreas menganggukan kepalanya setuju seraya bangkit dari duduknya.

Tak ingin berlama-lama bicara, Reyna dan Andreas akhirnya keluar dari kantor. Namun yang membuat pria itu kebingungan adalah mengapa sekretarisnya membawanya ke sebuah halte bus.

“Tidak masalahkan? jam segini kita pasti masih kedapatan tempat duduk jadi tangan Bapak akan aman,” ucap Reyna ketika melihat wajah khawatir Andreas saat ini.

Akan tetapi masalah sebenarnya bukan itu.

“Jangan bilang ini pertama kalinya bapak menaiki kendaraan umum seperti bus?” tanya Reyna curiga.

Andreas berdehem membuat Reyna menyadari bahwa tebakannya pasti benar, ia jadi tertawa karena kenyatan tersebut. “Pak Andreas, berapa umur Bapak sekarang sampai belum pernah naik bus?” ucap Reyna menggoda bosnya.

Andreas yang ingin mengomeli Reyna tidak sempat karena busnya mendadak datang di waktu yang tepat.

Melihat itu Reyna membantu Andreas untuk masuk ke dalam hingga keduanya duduk bersebelahan. “Selamat menikmati perjalanan dengan bus untuk pertama kalinya Tuan Muda,” ucap Reyna kembali menggoda Andreas yang memilih untuk melatih kesabarannya terhadap karyawannya yang satu ini.

Baru saja pria itu melihat pemandangan di luar jendela, matanya seakan tak sadar terpejam sendiri sangkin mengantuknya. Begitu juga dengan Reyna yang telah mendengkur sedari tadi tertidur di samping bosnya.

Hingga akhirnya mereka sampai di tempat tujuan, Reyna yang bangun lebih dulu mencoba membangunkan bosnya dengan hati-hati. “Pak Andreas,” panggil Reyna berbisik tepat di depan telinga pria tersebut.

“Jam berapa sekarang?” tanya Andreas yang baru saja terbangun dari tidurnya.

“Jam tiga sore, sebaiknya kita siap-siap turun dulu,” jawab Reyna sebelum menekan tombol di samping.

Setelah lima menit berlalu bus berhenti dan pemandangan yang sebelumnya Andreas lihat adalah sebuah jalanan yang dipenuhi mobil kini tidaklah sama.

“Kamu mengajak saya ke pantai?” tanya Andreas yang baru saja turun dari bus bersama Reyna.

“Melihat pantai itu juga salah satu obat untuk orang sakit loh, menyembuhkan stress,” ucap Reyna seraya menatap Andreas yang seakan tidak mau mendengar kelanjutan ucapan sekretaris sekaligus istrinya itu.

Reyna dan Andreas akhirnya berjalan mendekat kearah pantai pasir putih tersebut. “Ingat ya, disini Bapak hanya bisa melihat pantai saja dan tidak sangat dilarang untuk bermain air,” ujar Reyna seraya melirik perban ditangan bosnya.

Andreas berdehem lalu memilih beristirahat di salah satu tempat duduk didekat sana. “Saya akan main air sebentar!” teriak Reyna dari kejauhan ketika Andreas berjalan menjauhinya.

Andreas menghela napas berat, pria itu memilih beristirahat di salah satu tempat duduk dekat sana.

“Aku seperti orang gila karena menggunakan pakaian kerja ke pantai,” gumam Andreas yang melihat beberapa pengunjung disana tengah bermain bola voli pantai dengan kaos dan celana pendek.

“Rasanya semakin panas saja,” gumam Andreas seraya melepas jas kerjanya dan dasi yang sedari tadi mencekik lehernya.

Andreas juga berusaha membuka beberapa kancing kemejanya sendiri, yang sebelumnya dipakaikan oleh Reyna tadi pagi.

Bicara tentang Reyna, wanita itu terlihat sangat bersenang-senang ditepian pantai bersama sekumpulan lelaki. “Tunggu, lelaki?!” ucap Andreas yang memicingkan matanya dan memastikan dari kejauhan apa benar Reyna berada disana dengan para lelaki asing.

“Wah, dia membawaku kemari sepertinya hanya alasan saja. Ini lebih persis seperti liburan untuknya, atau dia sengaja memanfaatkan aku?” kesal Andreas ketika melihat Reyna yang tertawa lebar disana.

“Wah, bersamaku dia tak berhenti mengomel tapi dengan mereka malahan tertawa selebar itu. Apa dia lupa siapa yang menggajinya selama ini?” ucap Andreas tak mengerti.

Melihat Reyna yang mendekat ke arahnya Andreas jadi pura pura seakan tak melihatnya. Pria itu menoleh ke segala arah seakan tengah mencari sesuatu. “Bapak mau berjalan-jalan di pinggir pantai dengan saya?” tanya Reyna.

Andreas menggelengkan kepala tanda menolaknya. “Bapak tidak akan menyesalinya? kita sudah jauh-jauh kemari loh,” ucap Reyna membuat Andreas tetap tak bergeming.

“Baiklah, memang yang paling benar untuk orang sakit adalah diam dan melihat pemandangan dari jauh saja,” ujar Reyna sebelum melangkah pergi.

Andreas seketika itu langsung berdiri. “Saya akan ikut berjalan-jalan, hitung-hitung olahraga karena selama dua hari ini tidak bisa melakukannya,” ujar Andreas membuat Reyna mengangguk menahan ketawa.

Kini keduanya berjalan berdampingan menikmati sejuknya udara di pantai. “Kenapa bisa kepikiran mengajak saya kemari?” tanya Andreas.

Reyna memanyunkan bibirnya sembari berpikir. “Saya suka melihat pantai saat sedang stress, juga ketika merindukan kedua orang tua saya,” ujar Reyna membuat Andreas kini mengingat bahwa Reyna sudah tidak memiliki orang tua lagi.

“Karena itu kamu meminta saya untuk bertemu dengan nenekmu saja ya?” ucap Andreas yang diangguki Reyna.

“Oh, kenapa mendadak mendung?” ujar Reyna yang menyadari bahwa langit kini telah gelap.

Melihat tangan bosnya yang tidak bisa terkena air, Reyna langsung mengajak Andreas untuk meneduh di sebuah penginapan kecil.

Beberapa orang juga berlarian ke tempat yang sama dengan mereka, dan banyak dari mereka mulai memesan kamar disana. “Wah, beritanya akan ada hujan lebat yang menyebabkan transportasi umum tidak bekerja,” ujar seorang perempuan dengan temannya di sebrang sana.

Andreas melihat hujan yang begitu deras menyapu pasir pantai di hadapannya. “Reyna, apa kamu mengerjai saya?” tanya Andreas membuyarkan konsentrasi Reyna yang baru saja menguping pembicaraan kedua insan tersebut.

Reyna segera mengecek berita lewat ponselnya dan benar saja apa yang dikatakan oleh dua anak perempuan itu. “Sepertinya kita tidak bisa pulang hari ini?” ujar Reyna membuat Andreas nampak tak habis pikir.

“Kamu pasti bercanda,” ucap Andreas.

Reyna memberikan ponselnya pada Andreas agar pria itu bisa membaca artikelnya. “Panggil supir kemari,” pinta Andreas pada Reyna.

“Jalan akses masuk ke pantai akan segera di tutup,” ucap Reyna membuat Andreas menghela napas berat dan akhirnya mempersilahkan sekretarisnya untuk memesan kamar.

Reyna berjalan ke lobi penginapan sendirian. “Saya mau pesan satu kamar standar dan satu sweet family,” ujar Reyna kepada resepsionis disana.

“Ah, maaf. Semua sudah dibooking habis barusan, mungkin karena melihat cuaca yang tidak memungkinkan untuk pulang,” ujar resepsionis tersebut membuat Reyna kehabisan akal dan hendak melapor segera pada bosnya.

“Oh, ada yang satu kamar sweet yang tersisa. Baru saja dicancel lewat website, apa mau diambil?” tanya pegawai hotel tersebut.

Reyna berpikir keras, apa yang mau diharapkan dari kamar sweet di hotel tepi pantai seperti ini. Namun melihat ada pengunjung yang hendak memesan kamar, Reyna tanpa berpikir lagi langsung mengambil kamar tersebut.

“Pak Andreas!” panggil Reyna yang meminta bosnya untuk segera masuk ke dalam saat ingin membayar tagihan hotel.

“Pakai ini,” ucap Andreas pada Reyna yang segera mengambil kartu tersebut untuk membayar tagihannya.

“Silahkan kuncinya,” ucap pegawai disana yang menyodorkan kunci kamarnya pada Andreas.

“Kenapa cuma satu?” tanya Andreas membuat pegawai tersebut kembali menjelaskan situasinya.

“Ini Pak kartunya, terimakasih,” ucap Reyna pada Andreas yang kini keduanya tengah berjalan menuju kamar mereka.

“Simpan saja, gunakan kartu itu semaumu mulai sekarang jadi tidak usah dikembalikan. Jangan sekali-kali mencoba untuk mengembalikannya,” ucap Andreas yang tahu bahwa Reyna pasti akan menolaknya.

Reyna menganggukan kepalanya seraya masuk ke dalam kamar sweet yang dipesannya. “Ah, saya paling benci dengan nuansa kamar seperti ini.” ucap Andreas membuat Reyna merasa bersalah.

“Saya akan tidur di sofa.” ucap Reyna yang tidak dicegah sama sekali oleh Andreas.

“Baguslah, kamu seharusnya tahu bahwa saya tidak bisa tidur di tempat sempit seperti itu,” ujar Andreas membuat Reyna ingin sekali memukul kepala bosnya sekarang juga.

Andreas terlihat langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan nyaman.

“Reyna, cepat kemari.” panggil Andreas dengan wajahnya yang terlihat memerah.

Bab terkait

  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   Bab. 7 - menindih tubuh seksi Bosku!

    "Reyna, cepat kemari." panggil Andreas dengan wajah memerah. Reyna yang mau beristirahat akhirnya menghampiri bosnya dengan keadaan lelah. “Ada yang bisa saya bantu lagi, Pak Andreas?” tanya Reyna pada bosnya yang bukannya menjawab pertanyaannya, malah menarik tangannya hingga tubuh Reyna jatuh tepat di dada bosnya. Reyna terkejut dan hendak bangun menghindari Andreas namun pria itu tak membiarkannya pergi dengan mudah. “Kamu mau kemana, tidur bareng saya saja malam ini,” ujar Andreas membuat Reyna kebingungan malam itu. Reyna melirik sekilas wajah Andreas yang memerah. “Mulut Pak Andreas kok bisa bau alkohol?” tanya Reyna yang kebingungan karena sedari tadi bosnya berada di dekatnya seharian. “Panas sekali,” ujar Andreas membuat Reyna mencoba untuk melepaskan diri dari pelukan bosnya namun terasa tetap saja sulit. Andreas terdengar bergumam terus sedari tadi. “Tolong lepaskan pelukan Bapak,” ucapReyna yang tak ingin Andreas nanti menyesal di pagi harinya. Andreas tak berhenti m

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   Bab.8 - hadiah dalaman dari bosku!

    Andreas dan Reyna kembali pulang menaiki bus, sebetulnya pria itu sudah meminta supir untuk menjemput mereka hanya saja sekretarisnya itu memaksa untuk kembali dengan bus saja. Melihat jika menunggu supir datang, pasti akan memakan waktu yang lama. Sesampainya di depan halte apatemen Andreas, keduanya berjalan sebentar hingga sampai ke tempat tinggal pria itu. “Saya sudah mengantarkan Bapak sampai disini, saya izin pulang dulu ya?” pamit Reyna pada Andreas yang menganggukinya. Belum sempat balik badan, seorang wanita paruh membuka pintu apartemen dari Andreas. “Mamah,” panggil Andreas yang sedikit panik karena kedatangan mendadak dari ibunya. “Apa kamu istrinya Andreas?” tanya wanita paruh baya tersebut pada Reyna tanpa berniat menyapa anak lekakinya lebih dulu. Andreas menghela napas berat lalu izin untuk membawa masuk Reyna lebih dulu ke dalam sebelul mengobrol di depan pintu. Setelah semuanya masuk, Andreas mengomeli ibunya yang selalu saja berkunjung tanpa memberitahukan diri

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   Bab.9 - isi otak mesum bosku!

    “Saya melihat sedikit penampakan tubuh istri Bapak dari belakang di dalam berita, saya akan coba ambil size yang sekiranya cocok. Jika terasa sempit Bapak bisa menghubungi kami untuk menukarnya dengan size yang lain,” ujar pelayan tersebut membuat Andreas mendadak salah tingkah.Setelah membayarnya Andreas segera mengambil paper bag yang berada di tangan pelayan tersebut lalu masuk ke dalam mobilnya. “Kenapa aku harus melakukan hal sememalukan itu?!” kesal Andreas kepada dirinya sendiri. Andreas menancapkan gas untuk kembali ke rumahnya, sesampainya disana pria itu tak menyapa ibunya yang masih nampak berkutat di dapur sendirian dan memilih masuk ke dalam kamarnya. Baru saja menutup pintu Andreas dibuat kaget dengan penampakan Reyna yang baru saja keluar dari kamar mandi, tubuhnya hanya dibalut handuk putih se-dada saja. “Kenapa keluar tanpa menggunakan pakaian dulu?” tanya Andreas. Reyna mendekat ke arah kasur seraya mengambil pakaiannya. “Saya lupa membawanya ke dalam,” ucap Reyn

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   Bab. 10 - kemerahan di leherku!

    Andreas terbangun perlahan sembari matanya menerawang ke arah depan tempat Reyna berada, namun nampaknya pria itu tak berhasil mendapati apa yang dicarinya. Suara hati mulai bertanya-tanya dimana gerangan Reyna saat ini. Andreas bangkit dari tidurnya, pria itu duduk sebentar di pinggiran kasur sebelum memilih untuk pergi keluar mencari keberadaan sekretarisnya. Setelah suara pintu utama apartemen terdengar terbuka, Andreas akhirnya mendapati dua wanita yang tak lain adalah Amera dan Reyna. "Habis dari mana kalian?" tanya Andreas. Reyna tertawa kecil. "Mama mengajak berbelanja dari pagi sekali, Kak Andreas aku bangunkan nggak bangun-bangun jadi kami naik taksi kesana," kata Reyna yang tengah menjelaskan pada Andreas. Andreas meminta Reyna masuk untuk mengobrol sebentar di kamar bersamanya sedangkan Amera memilih mencuci beberapa bahan belanjaan sekaligus mulai memasak sarapan. Di dalam kamar, Andreas nampak menyilangkan kedua tangan sembari menatap Reyna. "Seharusnya kamu tetap i

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   Bab. 11 - lumatan brutal bosku!

    "Entahlah, sepertinya karena sekretarisku. Reyna, dia wanita yang kamu temui waktu di apartemenku kemarin, nampaknya dia membawa penyakit ini untukku." ujar Andreas. Ken mengganggukan kepalanya. “Tunggu sampai aku pulang, nanti kita bertemu,” ujar Ken pada Andreas dari sebrang telepon sebelum mematikan panggilan tersebut. Reyna nampaknya mengetuk pintu dari luar sebelum wanita itu masuk ke dalam kamar bosnya. “Makanan sudah siap,” ucap Reyna. Andreas terlihat diam dalam beberapa detik sebelum menganggukan kepalanya. “Mama, kapan dia mau pulang?” tanya Andreas membuat Reyna mengambil ponselnya dari kantong lalu memberikannya pada Andreas agar lelaki itu dapat melihatnya. “Tadi Mama minta pesankan tiket jam enam sore, dia mau saya mengantar sampai ke Bandara,” ucap Reyna pada Andreas yang nampak menghela napas berat. “Bapak tidak perlu ikut, biar saya saja yang antar Mama pakai taksi,” kata Reyna melanjutkan kembali ucapannya, namun Andreas menggeleng sembari pergi meninggalkan wan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06
  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   Bab.12 - gertakan hati dari bosku!

    Tok tok tokSuara pintu membuat Andreas dapat menghindari Reyna yang masih syok sekaligus kebingungan, bahkan wajahnya nampak amat memerah karena kelakukan bosnya sebelumnya. Andreas membuka pintu kamar. “Supirnya sudah di bawah, tolong bantu Mama bawa koper ke bawah sekalian langsung berangkat,” ucap Amera membuat Andreas mengangguk. Reyna yang mendengar itu juga langsung bangkit dari kasur, mencoba untuk melupakan sejenak kejadian barusan. Sebetulnya, Amera merasa aneh ketika melihat wajah Reyna yang begitu merah seperti orang sakit namun melihat Andreas sang anak yang salah tingkah membuatnya seakan tahu apa yang baru saja terjadi dengan mereka berdua. Di dalam mobil, Amera memperhatikan Andreas dan Reyna yang sedari tadi diam tak bergeming. “Gimana kalau kalian berdua ikut ke Jeju, hitung-hitung liburan disana?” tawar Amera membuat Andreas dengan tegas menolaknya. “Kalau begitu biar Papa sama Mama saja nanti kemari lagi, toh kami belum sempat bertemu dengan orang tua Reyna,”

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06
  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   Bab.13 - gejolak asmara bosku!

    Andreas menatap lukisan berbentuk kuda miliknya yang terpajang di depan ruang tamu apartemennya. "Aku tidak mungkin menyukai wanita sepertinya," ucap Andreas mencoba membela harga dirinya sendiri.Namun lingkaran hitam di bawah matanya sepertinya tidak bisa berbohong, pria itu bahkan tak dapat tidur semalaman hingga saat ini. Kerjaannya sedari pulang dari rumah Ken hanya berdiam diri di atas sofa persis seperti saat ini. "Aku pasti sudah gila," gumam Andreas. Ting nong! Ting nong! Ting nong! Suara bel dari pintu apartemen membuat Andreas bangkit dari sofanya. "Biasanya Ken langsung masuk tanpa membunyikan bel, ini juga masih pagi sekali," ucap Andreas sembari melirik jam di dinding. Andreas melebarkan matanya saat membuka pintu dan melihat Reyna yang berada di hadapannya. "Cih, ini pasti hanya halusinasi," ujar Andreas yang hendak menutup kembali pintu apatemennya namun Reyna menahan pintunya dengan kaki kanannya. "Tunggu, Bapak tidak berhalusinasi sama sekali!" ujar Reyna membua

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-07
  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   Bab.14 - tidur di apartemen bosku!

    Reyna berjabat tangan dengan Alex sebelum dirinya duduk di hadapan pria itu. “Ini beberapa berkas yang telah ditanda tangani kemarin, lalu saya akan membawa sisanya yang belum,” ujar Reyna seraya mengambil dokumen yang dibawa Alex. Alex menganggukan kepalanya. “Mau makan apa Bu Reyna, saya traktir?” ujar Alex menawarkan wanita itu makan. Reyna menggelengkan kepalanya. “Saya masih ada urusan setelah ini,” ucap Reyna melihat jam sudah menunjukan pukul setengah dua belas siang. “Saya merasa tidak enak jika hanya meminta Ibu kemari tanpa meneraktir, jadi setidaknya berikan saya kesempatan untuk memesankan Bu Reyna minuman?” ujar Alex membuat Reyna mengangguk setuju. Selesai memesan, keduanya kembali mengobrol. “Jadi bagaimana dengan keadaan Pak Andreas, saya tahu sekali karena telah lama bekerja di perusahaan. Pak Andreas bukan bos yang menyempatkan diri untuk cuti walau sakit sekalipun,” ujar Alex membuat Reyna menelan salivanya sendiri, wanita itu bingung harus menjawab pertanyaan t

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09

Bab terbaru

  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   SEASON DUA - Bab.139 ⚠️ (gangguan mesum mantan bosku)

    Andreas menatap Reyna yang berada tepat di sebelahnya, tengah tertidur di atas kasurnya tanpa menggunakan busana apapun. Mereka berdua, seusai bercinta tadi malam nampaknya langsung ketiduran. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Reyna yang perlahan bangun saat menyadari wajahnya terasa ada yang terus menghujami ciuman. Cup! Cup! Cup!Seakan tak cukup telah mencium istrinya sedari tadi, Andreas mulai meremas pinggul Reyna yang kini hanya tertutupi selimut saja. "Kenapa belum berangkat kerja?" tanya Reyna yang sepertinya tahu bahwa Andreas masih belum puas dengan permainan ranjang mereka kemarin. Padahal habis dari ruang tamu mereka sempat pindah ke kamar untuk bercinta lagi. "Haruskah aku mengambil cuti lagi hari ini?" tanya Andreas membuat Reyna menggelengkan kepalanya. "Sudah sana mandi," ucap Reyna yang dengan sengaha mengusir suaminya untuk segera bekerja.Andreas mengerucutkan bibirnya. "Bagaimana dengan mandi bersama?" tanya Andreas membuat Reyna segera menggelengkan kepala. "Tid

  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   SEASON DUA - Bab.138 🔞 (bercinta) ⚠️

    Andreas masih dengan baju santainya masuk ke dalam sebuah bar tempat di mana Anita berada. “Hah,” lenguh Andreas karena mendadak hujan turun saat dirinya masih berada di luar. “Bukankah kontrak kerja kami sudah di tanda tangani?” tanya Andreas membuat Anita menganggukan kepalanya. “Kita tidak bisa bertemu diluar jam kerja begini,” ujar Andreas dengan tegas. Anita tersenyum. “Tapi kamu tetap datang, tandanya kamu sangat membutuhkan Alisa sebagai model perusahaanmu ya?” ujar Anita membuat Andreas menghela napasnya. “Jadi apa inti pertemuan ini,” ucap Andreas yang nampaknya tak mau berbasa-basi lagi. “Hari ini adalah hari cuti saya, saya harap pertemuan ini penting sampai harus merelakan beberapa jam dari hari istimewa ini,” ucap Andreas yang akhirnya duduk di depan Anita. “Hm, sepertinya saya sudah sangat menganggu hari Pak Andreas yang sedang bermesraan dengan istri ya?” ujar Anita sembari memberikan satu amplop coklat yang diletakannya di meja. Andreas mengambilnya sebelum akhi

  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   SEASON DUA - Bab.137 ⚠️ (lumatan napsu)

    Anita terus memperhatikan Andreas yang kini sedang membuka buku menu di tangannya, sebelum akhirnya pria itu mengangkat satu tangan untuk memanggil waiters dan segera memesan makanan. “Kenapa terus melihat jam, sedang terburu-buru?” tanya Anita. Andreas menggeleng, pria itu masih memiliki etika bisnis selama kliennya tidak meminta hal yang tak masuk akal. Menurut Andreas, yang dilakukan Anita sangat normal karena itu ia tak protes sama sekali. “Apa yang kamu lakukan setelah makan malam?” tanya Anita ketika makanan keduanya telah disajikan di hadapan mereka. “Saya harus segera pulang,” ucap Andreas sembari memotong steak di hadapannya. Anita menganggukan kepalanya. “Mungkin ini terdengar tidak sopan, apa Pak Andreas sudah menikah?” tanya Anita membuat Andreas menganggukan kepalanya. Anita tertawa kecil. “Apa hubungan kalian rahasia, saya tidak pernah tahu Pak Andreas sudah menikah?” ujar Anita membuat Andreas merasa sedikit tersentak karena ia baru menyadari bahwa dirinya dan Rey

  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   SEASON DUA - Bab.136🔞 (main di kapal pesiar?) ⚠️

    Andreas memandangi kecantikan Reyna yang kini dikelilingi oleh lampu-lampu indah di sekitar kapal dan laut yang gelap. Senyum Andreas yang nampak tulus seakan berhasil membuat hati Reyna tersentak. “Saya baru menyadarinya, bahwa kamu sangat amat cantik,” ucap Andreas membuat Reyna ikut menyentuh tangan Andreas yang kini sedang membelai pipinya begitu lembut. “Aku memcintaimu,” ucap Andreas sebelum akhirnya menarik tubuh Reyna ke dalam pelukannya. Yang sebelumnya rasa napsu melanda Andreas, kini perasaan menyentuhlah yang kerap dirasakan pria itu. “Hah! Aku bisa gila rasanya,” gumam Andreas bergumam tepat di telinga Reyna. Perlahan Andreas melepas pelukannya setelah mengirup kasar aroma tubuh istrinya. “Setiap bersamamu, aku benar benar tidak tahan,” ucap Andreas sembari menatap mata Reyna. Reyna tersenyum ketika mendengar ucapan Andreas yang menurutnya sangat menggelitik perutnya. “Kenyataan bahwa kamu menyukaiku, juga tidak bisa aku percaya,” ucap Reyna membuat Andreas tersenyum

  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   SEASON DUA - Bab.135 (🔞 nganu di atas kapal bersama bosku!) ⚠️

    Reyna melebarkan mulutnya ketika membuka penutup matanya, beberapa jam sebelumnya Andreas memintanya untuk menutup mata dengan selendang kecil itu. Kini mereka sudah berada di atas kapal pesiar dan di tengah laut lepas. “Silahkan duduk, tuan putri,” ucap Andreas pada Reyna yang kini tersenyum begitu lebar sembari mengelus perutnya yang mulai membesar. Reyna duduk di kursi yang telah disiapkan sebelumnya dengan bunga bunga di atasnya. Keduanya tak banyak bicara dan hanya memakan makanan mereka dengan tenang, hingga Andreas mengajak Reyna untuk berdiri di pinggiran kapal seraya melihat pemandangan laut lepas. “Kamu tidak akan muntah di lenganku kan?” tanya Andreas yang kini sedang memeluk tubuh Reyna dari belakang. Reyna tertawa kecil sebelum Andreas menggenggam tangannya yang berada di tiang penyangga kapal. “Maaf jika pernyataan cinta ini terlambat, aku tidak mau lagi mendengar lagi kata berpisah dari mulutmu,” ujar Andreas membuat Reyna merasa tidak enak hati sejenak. “Tapi ti

  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   SEASON DUA - Bab.134 (ciuman yang panas dan pernyataan cinta?)⚠️

    "Saya pikir sekarang kita sedang bekerja," ucap Reyna dengan lirih."Jangan mengatakannya lagi, atau acara ini berakhir dengan hal yang tak terduga," ucap Andreas. Reyna menelan salivanya. "Saya masih merasa kaku ketika memanggil dengan sebutan Andreas saja," balas Reyna dengan jujur. "Kalau begitu tidak ada lagi kata saya, hanya aku dan kamu lalu nama kita," ucap Andreas kembali. "Pilihlah saham yang kamu inginkan," ujar Andreas sebelum akhirnya pelelagan saham di lakukan. "Saya tidak terlalu mengerti perihal saham," ujar Reyna pada Andreas. "Jangan khawatirkan hal itu, semua yang di lelang hari ini sudah mendapat proses verifikasi terlebih dahulu. Bukan hanya itu, tamu yang hadir disini mendapatkan undangan. Tidak semua pembisnis bisa masuk kemari Reyna," ujar Andreas. Reyna mengangguk walau tetap ada keraguan di dalam dirinya jika saja ia suatu saat bisa merugikan Andreas. "Woah, bukankah harga ini gila?" gumam Reyna. "Hotel Rezinton di Brazil senilai 20, penawaran di mulai

  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   SEASON DUA - Bab.133 (remasan dari bosku di tempat umum)⚠️

    Andreas menatap Reyna dari kejauhan di dalam mobil sehabis pulang kantor sebelum akhirnya mwlangkahkan kaki keluar menghampiri istrinya yang berada di lobi gedung olahraga. Mulai hari ini Andreas memang menjadwalkan Reyna untuk mengambil kelas yoga ibu hamil, walaupun tidak setiap hari. Andreas masuk ke dalam gedung dan berdiri tepat di hadapan Reyna. “Sudah menunggu dari tadi?” tanya Andreas penuh perhatian. Reyna menelan salivanya merasa keanehan dengan sikap Andreas sebelum akhirnya mengangguk karena tahu bahwa saat ini mereka sedang berada di tempat umum yang mana mungkin saja Andreas sengaja ingin menciptakan keharmonisan.Seakan tak pernah mendengar kata cerai dari istrinya, Andreas mencoba untuk bersikap biasa saja. “Kenapa mendadak ingin menjemput saya?” tanya Reyna. “Ikutlah dulu, ada yang ingin saya tunjukan,” ujar Andreas sembari mempersilahkan tangannya untuk di genggam oleh Reyna.Reyna melihat kanan dan kirinya memastikan bahwa tidak ada satupun yang melihat mereka k

  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   SEASON DUA - Bab.132🔞 (pikiran yang berantakan)🔥

    “Jadi kita simpulkan semua settingan iklan di dalam hutan lagi, memang tema tersebut sudah lama tapi saya yakin akan membuat membuat pembaruan,” Andreas termenung hingga harus disadari oleh asistennya sendiri. “Baiklah, rapat sampai disini dulu tolong berikan salinan proposalnya ke ruangan saya segera,” ucap Andreas yang sebetulnya tak mendengar satu kata pun dari karyawannya yang baru saja mempresentasikan proposal kerja baru. Kalimat perpisahan yang diucapkan Reyna malam kemarin membuat Andreas tak bisa fokus bekerja sama sekali. “Bercerai,” gumam Andreas sendirian yang kini hanya duduk termenung di kursi kerjanya. Sang asisten menatap bosnya dalam-dalam mencoba membaca pikiran pria tersebut. Andreas menghela napas panjang lalu mengetik sesuatu di ponsel pintarnya. ‘Kenapa wanita menginginkan perceraian?’ Andreas membaca salah satu artikel yang mendukung pertanyaannya. “Ehm, urusan ranjang,” gumam Andreas ketika melihat poin pertama tersebut. “Kenapa juga urusan ranjang bisa

  • Istri 2 Miliar CEO Arogan   SEASON DUA - Bab.131🔞🔥 (21+ perpisahan?)⚠️

    Reyna mematung, matanya mengerjap beberapa kali untuk memastikan bahwa dirinya sedang tidak berhalusinasi. "Apa yang baru saja aku katakan pada Pak Andreas,” ujar Reyna dalam hatinya sembari menutup mulut dengan satu tangannya. Reyna menggigit bibir bawahnya saat melihat Andreas yang tengah asik melakukan perintahnya. “Tu-tunggu, saya tidak bisa melihatnya!” ujar Reyna yang pada akhirnya menutup mata. Andreas tertawa kecil. “Nampaknya kamu terlalu banyak berbicara sedari tadi,” ucap Andreas sembari mendekati Reyna. Pria itu menurunkan perlahan kedua tangan Reyna yang menutupi wajahnya sendiri, setelah saling bertatapan selama beberapa detik sebelum akhirnya keduanya kembali berciuman. Kali ini tak mau berlama lama, Andreas meniduri Reyna dengan hati-hati. “Humnckpmngsh,” lenguhan dari bibir Reyna keluar semakin keras ketika junior Andreas mulai masuk ke dalam kewanitaan Reyna. “Ah!” lenguh Reyna dengan wajah memerah menatap Andreas yang nampak tersenyum kepadanya. Andreas menciu

DMCA.com Protection Status