Share

61. Penyesalan

Dengan berbalut lelah yang sangat, aku kembali ke rumah indekos. Penat pun terobati ketika kulihat Asep muncul bersama piring berisi gorengan yang dibawanya. Pikiranku sedikit tenang melihat senyum cerianya dan aroma pisang goreng yang sepertinya lezat.

            “Aa Bram, kata Umi, malam ini Aa mesti ngajarin Asep matematika. Besok, Asep ada ulangan.” Katanya.

Kuacak-acak rambut Asep yang berpotongan mohawk, yang belakangan memang sedang trend bagi remaja pria. Ah, lengket!

            “Sejak kapan rambut Asep kayak gini?” tanyaku saat mencium aroma kuat hair wax dari tanganku.

“Aa nggak tahu, ya, kan Asep mau jadi rocker!”

Rocker?” ulangku sambil tertawa miris.

            “Loh, kenapa? Aa ng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status