Share

Bab 2

Author: Kania Sari
last update Last Updated: 2025-01-07 10:38:57
Hayden pergi dengan menaiki mobil Maybach yang datang menjemputnya, sedangkan mobil sportnya dibawa pergi oleh truk derek. Kap mobilku juga rusak dan salah satu lampunya pecah.

“Ini mobil yang baru kubeli kemarin. Hari ini, kamu malah menghancurkannya sampai begini. Gimana ini?”

Olivia sama sekali tidak peduli padaku. Setelah tiba di rumah, dia langsung merangkul lengan Ayah dan sengaja mengadu bahwa aku mempersulitnya.

Ayahku bernama Ricky. Dia menepuk-nepuk tangan Olivia dengan penuh kasih sayang, lalu menoleh ke arahku dan menyuruhku untuk menangani hal ini sendiri.

“Buat apa kamu permasalahkan hal sepele ini dengan adikmu? Kamu sama sekali nggak kayak seorang kakak.”

Pagi ini, Olivia bersikeras mau membawa mobilku. Padahal, dia tidak memiliki SIM karena sudah gagal tes sebanyak 5 kali. Ricky mengkhawatirkan keselamatannya dan mengharuskanku untuk mengikutinya.

Saat ini, ibu tiriku yang bernama Fenny juga berjalan keluar dari dapur dengan membawa sepiring buah. Namun, garpu yang dikeluarkannya hanya 3 buah. Mereka makan semangka dan mangga dengan gembira, seolah-olah tidak ada aku di tempat ini.

“Hayden bahkan nggak mengedipkan matanya saat melihatku! Aku kira tokoh sehebat dia sangat sulit ditundukkan. Ternyata, dia nggak ada bedanya dengan pria-pria lain.”

Seusai berbicara, Olivia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan kontak Hayden.

“Kelak, Olivia pasti akan menikah dengan Hayden. Kita akan jadi mertua Hayden!” ujar Fenny sambil menepuk tangannya. Ricky juga ikut bermimpi indah.

Saat ini, Olivia tiba-tiba memilih sebuah durian dan menyodorkannya ke samping mulut Ricky dan berkata, “Ayah, aku masih belum bayar biaya pelatihan sebesar 600 juta.”

Kening Ricky pun sedikit berkerut. Dia tidak langsung mengiakannya.

Keluarga kami mencari nafkah dengan membuka toko kelontong. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, berhubung sudah dibuka mal-mal baru, bisnis mereka pun sangat sepi.

Program pelatihan sosialita yang dihadiri Olivia memakan biaya sebesar 1 miliar per peserta. Pelatihan itu sebenarnya adalah kelas yang menjamin seseorang bisa melampaui status sosial dan menikah dengan orang kaya.

Olivia sudah tamat kuliah 3 tahun. Namun, selama ini, dia hanya sibuk melakukan operasi plastik dan membangun citranya sebagai sosialita, bukannya mencari kerja. Uang muka sebesar 400 juta untuk masuk ke program pelatihan itu sudah menguras tabungan Ricky.

“Ricky, Olivia ikuti program pelatihan itu juga demi membiarkanmu hidup enak.” Fenny memainkan gelang emas di tangannya sambil berkata tanpa ragu, “Kalau kamu bahkan nggak bisa keluarkan sedikit uang itu, jangan harap kamu bisa keciprat keberuntungan Olivia kelak. Lagian, bukannya ada yang juga lagi kerja. Yang namanya keluarga itu sudah seharusnya saling membantu.”

Fenny sedang menyiratkan kepadaku untuk mengeluarkan uang itu.

Di kehidupan sebelumnya, keluarga kami berutang sejumlah uang yang sangat besar demi mengabulkan mimpi Olivia menikah dengan orang kaya. Penagih utang datang membuat onar ke perusahaanku sehingga aku dipecat.

Selain itu, mereka sepertinya sama sekali tidak tahu apa-apa mengenai mobil sport Hayden itu dan merasa sangat yakin Hayden tidak akan membiarkan Olivia ganti rugi. Aku tidak seperti mereka yang menaruh seluruh harapan pada ilusi Olivia dapat menikah dengan orang kaya.

Sebelum mereka bersuara, aku sudah terlebih dahulu mengajukan untuk pindah keluar dari rumah. “Aku sudah ketemu rumah yang mau kutinggali. Nanti, aku juga akan hapus namaku dari kartu keluarga kalian.”

Fenny pun berdecak dan mengatakan aku cemburu pada Olivia yang ingin menjadi istri orang kaya.

“Hal yang paling penting untuk seorang wanita itu punya wajah yang cantik dan nikah sama orang kaya. Evelyn, nggak ada gunanya kamu cemburu. Gajimu cuma serendah itu, tapi kamu masih mau pindah keluar dari rumah? Konyol banget!”

Pada saat ini, ponselku tiba-tiba bergetar. Itu adalah pesan dari rekan kerjaku yang memberitahuku bahwa ada sebuah rapat mendadak. Aku pun kembali ke kamar untuk mengambil beberapa dokumen dan berencana kembali ke perusahaan.

Olivia mengejekku dengan mengatakan sia-sia saja aku bekerja mati-matian demi gaji 9 juta per bulan. Dia juga mengatakan aku masih tidak sebanding dengan sebuah jarinya.

Ricky juga menimpali dengan nada meremehkan, “Evelyn, sebaiknya kamu bersikap baik pada Olivia. Kalau Olivia senang, mungkin saja dia akan memberimu sebuah vila. Dengan begitu, kamu nggak usah sewa rumah di luar lagi.”

Olivia tersenyum cerah dan menungguku untuk tunduk.

Aku menggenggam erat dokumen di tanganku, lalu melirik ketiga orang itu dan menjawab, “Uang keluarga ini bukan milik Olivia, sedangkan uang yang kuhasilkan cuma milikku seorang. Punya paras yang cantik memang menguntungkan. Tapi, orang yang nggak punya kelebihan lain selain paras cantik adalah sebuah bencana. Sebaiknya kalian periksa dulu mobil Hayden itu mobil apa.”

Related chapters

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 3

    Rapat mendadak di perusahaan membicarakan tentang proyek Desa Wisata Cinata yang bekerja sama dengan Keluarga Stewart. Keluarga Stewart bertanggung jawab atas pengembangan dan konstruksi, sedangkan Amarin bertanggung jawab atas pemasaran dan promosi.Lima tahun yang lalu, aku masuk ke Amarin melalui rekrutmen kampus. Sebagai perusahaan periklanan dan media kelas dunia, pekerjaan di Amarin memang sangat sibuk. Akan tetapi, gajinya juga sangat tinggi.Hanya saja, aku memberi tahu keluargaku bahwa aku hanyalah karyawan tingkat rendah yang gaji bulanannya 9 juta. Fenny dan Olivia pada dasarnya memang merendahkanku. Jadi, mereka pun percaya bahwa gajiku benar-benar hanya 9 juta per bulan.Setelah menjelaskan perkembangan proyek, direktur departemen kami berkata dengan serius, “Penanggung jawab dari Keluarga Stewart itu Hayden. Ini adalah proyek pertamanya setelah mengambil alih bisnis keluarga.”Setelah itu, direktur juga mengatakan bahwa Hayden merasa tidak puas dengan proposal saat ini. J

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 4

    “Mustahil! Kenapa perbaikan mobil ini mahal banget?”Olivia memperbesar gambar formulir perbaikan itu dan menghitung jumlah nolnya.Fenny juga tidak percaya dan bahkan curiga bahwa yang mengirim pesan ini bukan Hayden, melainkan seorang penipu yang ingin memeras uang mereka.Mobil sport Hayden itu adalah merek Koenigsegg yang merupakan buatan Swedia. Selain itu, bodi mobil itu juga murni buatan tangan dan hanya ada 1 dalam negeri. Berhubung terlalu langka, orang biasa tidak mungkin mengenali merek mobil itu.Amarin pernah bekerja sama dengan perusahaan Koenigsegg. Jadi, aku mengetahui dengan jelas harga mobil itu, yaitu 100 miliar. Biasanya biaya perbaikan mobil sport berkualitas setinggi itu mencapai 16 miliar. Terlebih lagi, biaya pengirimannya ke Swedia juga tidaklah murah.Pada saat Olivia, Fenny, dan Ricky masih mencurigai apakah formulir perbaikan itu asli atau palsu, Hayden mengirimkan sebuah pesan lagi.[ Bayar secepatnya. ]Kali ini, Hayden sama sekali tidak memberikan kesempa

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 5

    Setelah melihatku, Olivia terlihat agak kewalahan. Namun, dia sengaja menempel pada Hayden dan membisikkan sesuatu ke telinga Hayden. Kemudian, dia mengulurkan tangannya ke arahku dan berkata, “Halo, aku sekretaris Pak Hayden. Kalau ada apa-apa kelak, langsung komunikasikan saja semuanya denganku.”Hayden sudah memilih sebuah proposal. Kebetulan, itu adalah proposal yang kubuat. Setelah rapat berakhir, dia memintaku untuk tinggal di ruang rapat. Setelah mengamatiku dalam diam dari seberang meja konferensi, dia bertanya, “Kamu nggak ke rumah sakit hari itu?”Sepertinya, Hayden sudah menyelidiki dengan jelas informasi mengenai Olivia. Tangan Olivia tiba-tiba menegang. Dia menggigit bibirnya, lalu terlebih dahulu menjawab, “Pak Hayden, kamu benar-benar orang yang membawa keberuntungan. Setelah ketemu kamu hari itu, perut kakakku nggak sakit lagi. Dia sibuk kerja, makanya nggak pergi ke rumah sakit.”Hayden melirik Olivia sambil mengetukkan jarinya ke meja dengan ringan. Kemudian, dia meng

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 6

    Aku juga pernah menghadiri lumayan banyak acara bisnis. Jadi, aku sama sekali tidak asing dengan pesta-pesta mewah. Namun, ini adalah pertama kalinya aku menghadiri acara semewah ini.Hayden memilih sebuah ruang privat berukuran 80 meter persegi. Belasan bos besar yang merupakan pemilik perusahaan merek mewah masing-masing duduk di sofa tunggal. Meja kecil di hadapan mereka dipenuhi dengan anggur berkualitas tinggi dan makanan impor. Di tengah ruang privat, seorang penyanyi terkenal sedang bernyanyi di atas panggung kaca. Sebaris gadis cantik berjalan masuk dan masing-masing melayani pria yang duduk di sofa. Olivia duduk di sisi Hayden dan tidak berhenti memelototi gadis yang ingin mendekati Hayden. Untungnya, Hayden sama sekali tidak tertarik pada mereka.Aku duduk di sudut dan menyaksikan semua ini dalam diam. Para pria itu hanya menikmati anggur dan bersenang-senang. Mereka sama sekali tidak membicarakan tentang kerja sama. Setelah pembangunan desa wisata selesai, jika tidak ada pe

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 7

    Aku tidak tahu apa yang dikatakan Hayden kepada Olivia di luar ruang privat. Saat kembali, ekspresi Olivia dipenuhi dengan ketakutan dan rasa putus asa.Sementara itu, Fahri sudah membuka beberapa kancing kemejanya dan bersandar di sofa. Begitu melihatnya, tubuh Olivia langsung menegang. Dia memalingkan wajahnya, seolah-olah ingin menghindar dari hal ini.Tiba-tiba, Olivia melihatku dan berlari ke arahku. Dia menggenggam tanganku sambil memohon, “Kak, tolong aku! Aku nggak mau tinggal di sini bersama pria hidung belang itu. Bantulah aku bayar utang pada Pak Hayden. Kamu punya uang, ‘kan?”Olivia mencengkeram tanganku erat-erat dengan tangannya yang sangat dingin. Dia benar-benar polos sampai mengira uang bisa menyelesaikan semua masalah. Bagi Hayden, uang merupakan sesuatu yang paling mudah didapatkan. Selama bisa menundukkan Fahri, Salim, dan bos-bos lainnya, dia akan menggunakan cara lain untuk memaksa Olivia menunduk meskipun Olivia tidak berutang padanya.Aku menatap wajah pucatny

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 8

    Mobil di belakang kami membunyikan klakson untuk mengisyaratkan lampu lalu lintas sudah berubah hijau. Hayden pun kembali menaruh kedua tangannya di kemudi dan menjalankan mobilnya.“Ketiga orang itu masih awasi aku sampai sekarang, makanya proyek Desa Wisata Cinata ini harus berhasil.”Dari nadanya, aku bisa mendengar ketegasan dan kekejamannya. Begitu tiba di rumahku, Hayden sengaja menjulurkan kepalanya dari dalam jendela mobil dan melirik nama kompleks apartemenku. Sebelum pergi, aku bisa merasakan dia menatapku dengan tatapan yang mengandung sedikit perasaan. Aku hanya tersenyum sopan dan tidak peduli meskipun dia terlihat ingin mengucapkan sesuatu.Malam itu, Ricky tidak berhenti meminta uang dariku. Katanya, Olivia sedang tidak sadarkan diri di rumah sakit dan membutuhkan sejumlah besar biaya pengobatan. Namun, aku langsung memblokir nomornya.Keesokan pagi, bahkan dari kejauhan, aku sudah melihat Ricky dan Fenny yang mencari sosokku dengan cemas di luar gedung perusahaan. Ini

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 9

    Aku melangkah mundur dalam diam untuk menjaga jarak sopan dengan Hayden.“Pak Hayden, aku punya prinsip hidup sendiri. Aku nggak mau jadi orang ketiga yang direndahkan orang-orang.”Hayden mengira keputusanku itu masih belum bulat dan lanjut menambahkan keuntungan untukku. Aku segera menyela, “Kalau aku ini kakakmu, apa kamu berharap dia melalui kehidupan seperti itu.Hayden langsung terpaku di tempat. Tangannya menutupi bagian kiri wajahnya.Dalam perjalanan pulang, aku kebetulan melewati rumah sakit. Olivia mengirim pesan kepadaku dan menyuruhku menjenguknya karena ada hal penting yang ingin dibicarakannya.Di luar pintu, aku kebetulan berpapasan dengan perawat yang baru keluar dari kamar pasien sehabis mengganti perban luka. Mereka bergosip tentang pasien di ranjang nomor 24 yang bermain dengan liar, tetapi tidak mampu membayar biaya pengobatan. Aku berjalan melewati mereka dan berhenti di ranjang nomor 24.Olivia sedang menonton berita sambil memainkan rambutnya. Begitu melihatku,

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 10

    Ada orang yang mengatakan bahwa istri Fahri juga berada di lokasi dan Olivia terlalu tidak tahu diri. Ada juga orang yang mengatakan bahwa reputasi Olivia memang sudah hancur. Jangankan Fahri, semua orang yang berstatus tinggi juga tidak mungkin peduli padanya.Olivia pun berlutut di atas lantai dan tertawa terbahak-bahak. Kemudian, dia mulai menangis sehingga riasannya luntur. Tidak ada orang yang memapahnya atau menghiburnya.Setelah menangis sampai puas, Olivia berdiri, lalu memutar sebuah rekaman suara dari ponselnya. Itu adalah rekaman suara dalam ruang privat hari itu. Dalam rekaman suara itu, terdengar kata-kata tak senonoh dan makian Fahri, juga suara cambukan yang bercampur dengan tangisan serta permohonan ampun Olivia. Di bagian akhir, bahkan terdengar suara Hayden yang bertanya apakah Fahri sudah bermain sampai puas dan perintahnya kepada bawahannya untuk membawa Olivia yang sudah pingsan keluar.Hal ini pun menimbulkan kehebohan besar. Tidak peduli bagaimana pun Keluarga S

    Last Updated : 2025-01-07

Latest chapter

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 10

    Ada orang yang mengatakan bahwa istri Fahri juga berada di lokasi dan Olivia terlalu tidak tahu diri. Ada juga orang yang mengatakan bahwa reputasi Olivia memang sudah hancur. Jangankan Fahri, semua orang yang berstatus tinggi juga tidak mungkin peduli padanya.Olivia pun berlutut di atas lantai dan tertawa terbahak-bahak. Kemudian, dia mulai menangis sehingga riasannya luntur. Tidak ada orang yang memapahnya atau menghiburnya.Setelah menangis sampai puas, Olivia berdiri, lalu memutar sebuah rekaman suara dari ponselnya. Itu adalah rekaman suara dalam ruang privat hari itu. Dalam rekaman suara itu, terdengar kata-kata tak senonoh dan makian Fahri, juga suara cambukan yang bercampur dengan tangisan serta permohonan ampun Olivia. Di bagian akhir, bahkan terdengar suara Hayden yang bertanya apakah Fahri sudah bermain sampai puas dan perintahnya kepada bawahannya untuk membawa Olivia yang sudah pingsan keluar.Hal ini pun menimbulkan kehebohan besar. Tidak peduli bagaimana pun Keluarga S

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 9

    Aku melangkah mundur dalam diam untuk menjaga jarak sopan dengan Hayden.“Pak Hayden, aku punya prinsip hidup sendiri. Aku nggak mau jadi orang ketiga yang direndahkan orang-orang.”Hayden mengira keputusanku itu masih belum bulat dan lanjut menambahkan keuntungan untukku. Aku segera menyela, “Kalau aku ini kakakmu, apa kamu berharap dia melalui kehidupan seperti itu.Hayden langsung terpaku di tempat. Tangannya menutupi bagian kiri wajahnya.Dalam perjalanan pulang, aku kebetulan melewati rumah sakit. Olivia mengirim pesan kepadaku dan menyuruhku menjenguknya karena ada hal penting yang ingin dibicarakannya.Di luar pintu, aku kebetulan berpapasan dengan perawat yang baru keluar dari kamar pasien sehabis mengganti perban luka. Mereka bergosip tentang pasien di ranjang nomor 24 yang bermain dengan liar, tetapi tidak mampu membayar biaya pengobatan. Aku berjalan melewati mereka dan berhenti di ranjang nomor 24.Olivia sedang menonton berita sambil memainkan rambutnya. Begitu melihatku,

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 8

    Mobil di belakang kami membunyikan klakson untuk mengisyaratkan lampu lalu lintas sudah berubah hijau. Hayden pun kembali menaruh kedua tangannya di kemudi dan menjalankan mobilnya.“Ketiga orang itu masih awasi aku sampai sekarang, makanya proyek Desa Wisata Cinata ini harus berhasil.”Dari nadanya, aku bisa mendengar ketegasan dan kekejamannya. Begitu tiba di rumahku, Hayden sengaja menjulurkan kepalanya dari dalam jendela mobil dan melirik nama kompleks apartemenku. Sebelum pergi, aku bisa merasakan dia menatapku dengan tatapan yang mengandung sedikit perasaan. Aku hanya tersenyum sopan dan tidak peduli meskipun dia terlihat ingin mengucapkan sesuatu.Malam itu, Ricky tidak berhenti meminta uang dariku. Katanya, Olivia sedang tidak sadarkan diri di rumah sakit dan membutuhkan sejumlah besar biaya pengobatan. Namun, aku langsung memblokir nomornya.Keesokan pagi, bahkan dari kejauhan, aku sudah melihat Ricky dan Fenny yang mencari sosokku dengan cemas di luar gedung perusahaan. Ini

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 7

    Aku tidak tahu apa yang dikatakan Hayden kepada Olivia di luar ruang privat. Saat kembali, ekspresi Olivia dipenuhi dengan ketakutan dan rasa putus asa.Sementara itu, Fahri sudah membuka beberapa kancing kemejanya dan bersandar di sofa. Begitu melihatnya, tubuh Olivia langsung menegang. Dia memalingkan wajahnya, seolah-olah ingin menghindar dari hal ini.Tiba-tiba, Olivia melihatku dan berlari ke arahku. Dia menggenggam tanganku sambil memohon, “Kak, tolong aku! Aku nggak mau tinggal di sini bersama pria hidung belang itu. Bantulah aku bayar utang pada Pak Hayden. Kamu punya uang, ‘kan?”Olivia mencengkeram tanganku erat-erat dengan tangannya yang sangat dingin. Dia benar-benar polos sampai mengira uang bisa menyelesaikan semua masalah. Bagi Hayden, uang merupakan sesuatu yang paling mudah didapatkan. Selama bisa menundukkan Fahri, Salim, dan bos-bos lainnya, dia akan menggunakan cara lain untuk memaksa Olivia menunduk meskipun Olivia tidak berutang padanya.Aku menatap wajah pucatny

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 6

    Aku juga pernah menghadiri lumayan banyak acara bisnis. Jadi, aku sama sekali tidak asing dengan pesta-pesta mewah. Namun, ini adalah pertama kalinya aku menghadiri acara semewah ini.Hayden memilih sebuah ruang privat berukuran 80 meter persegi. Belasan bos besar yang merupakan pemilik perusahaan merek mewah masing-masing duduk di sofa tunggal. Meja kecil di hadapan mereka dipenuhi dengan anggur berkualitas tinggi dan makanan impor. Di tengah ruang privat, seorang penyanyi terkenal sedang bernyanyi di atas panggung kaca. Sebaris gadis cantik berjalan masuk dan masing-masing melayani pria yang duduk di sofa. Olivia duduk di sisi Hayden dan tidak berhenti memelototi gadis yang ingin mendekati Hayden. Untungnya, Hayden sama sekali tidak tertarik pada mereka.Aku duduk di sudut dan menyaksikan semua ini dalam diam. Para pria itu hanya menikmati anggur dan bersenang-senang. Mereka sama sekali tidak membicarakan tentang kerja sama. Setelah pembangunan desa wisata selesai, jika tidak ada pe

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 5

    Setelah melihatku, Olivia terlihat agak kewalahan. Namun, dia sengaja menempel pada Hayden dan membisikkan sesuatu ke telinga Hayden. Kemudian, dia mengulurkan tangannya ke arahku dan berkata, “Halo, aku sekretaris Pak Hayden. Kalau ada apa-apa kelak, langsung komunikasikan saja semuanya denganku.”Hayden sudah memilih sebuah proposal. Kebetulan, itu adalah proposal yang kubuat. Setelah rapat berakhir, dia memintaku untuk tinggal di ruang rapat. Setelah mengamatiku dalam diam dari seberang meja konferensi, dia bertanya, “Kamu nggak ke rumah sakit hari itu?”Sepertinya, Hayden sudah menyelidiki dengan jelas informasi mengenai Olivia. Tangan Olivia tiba-tiba menegang. Dia menggigit bibirnya, lalu terlebih dahulu menjawab, “Pak Hayden, kamu benar-benar orang yang membawa keberuntungan. Setelah ketemu kamu hari itu, perut kakakku nggak sakit lagi. Dia sibuk kerja, makanya nggak pergi ke rumah sakit.”Hayden melirik Olivia sambil mengetukkan jarinya ke meja dengan ringan. Kemudian, dia meng

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 4

    “Mustahil! Kenapa perbaikan mobil ini mahal banget?”Olivia memperbesar gambar formulir perbaikan itu dan menghitung jumlah nolnya.Fenny juga tidak percaya dan bahkan curiga bahwa yang mengirim pesan ini bukan Hayden, melainkan seorang penipu yang ingin memeras uang mereka.Mobil sport Hayden itu adalah merek Koenigsegg yang merupakan buatan Swedia. Selain itu, bodi mobil itu juga murni buatan tangan dan hanya ada 1 dalam negeri. Berhubung terlalu langka, orang biasa tidak mungkin mengenali merek mobil itu.Amarin pernah bekerja sama dengan perusahaan Koenigsegg. Jadi, aku mengetahui dengan jelas harga mobil itu, yaitu 100 miliar. Biasanya biaya perbaikan mobil sport berkualitas setinggi itu mencapai 16 miliar. Terlebih lagi, biaya pengirimannya ke Swedia juga tidaklah murah.Pada saat Olivia, Fenny, dan Ricky masih mencurigai apakah formulir perbaikan itu asli atau palsu, Hayden mengirimkan sebuah pesan lagi.[ Bayar secepatnya. ]Kali ini, Hayden sama sekali tidak memberikan kesempa

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 3

    Rapat mendadak di perusahaan membicarakan tentang proyek Desa Wisata Cinata yang bekerja sama dengan Keluarga Stewart. Keluarga Stewart bertanggung jawab atas pengembangan dan konstruksi, sedangkan Amarin bertanggung jawab atas pemasaran dan promosi.Lima tahun yang lalu, aku masuk ke Amarin melalui rekrutmen kampus. Sebagai perusahaan periklanan dan media kelas dunia, pekerjaan di Amarin memang sangat sibuk. Akan tetapi, gajinya juga sangat tinggi.Hanya saja, aku memberi tahu keluargaku bahwa aku hanyalah karyawan tingkat rendah yang gaji bulanannya 9 juta. Fenny dan Olivia pada dasarnya memang merendahkanku. Jadi, mereka pun percaya bahwa gajiku benar-benar hanya 9 juta per bulan.Setelah menjelaskan perkembangan proyek, direktur departemen kami berkata dengan serius, “Penanggung jawab dari Keluarga Stewart itu Hayden. Ini adalah proyek pertamanya setelah mengambil alih bisnis keluarga.”Setelah itu, direktur juga mengatakan bahwa Hayden merasa tidak puas dengan proposal saat ini. J

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 2

    Hayden pergi dengan menaiki mobil Maybach yang datang menjemputnya, sedangkan mobil sportnya dibawa pergi oleh truk derek. Kap mobilku juga rusak dan salah satu lampunya pecah.“Ini mobil yang baru kubeli kemarin. Hari ini, kamu malah menghancurkannya sampai begini. Gimana ini?”Olivia sama sekali tidak peduli padaku. Setelah tiba di rumah, dia langsung merangkul lengan Ayah dan sengaja mengadu bahwa aku mempersulitnya.Ayahku bernama Ricky. Dia menepuk-nepuk tangan Olivia dengan penuh kasih sayang, lalu menoleh ke arahku dan menyuruhku untuk menangani hal ini sendiri.“Buat apa kamu permasalahkan hal sepele ini dengan adikmu? Kamu sama sekali nggak kayak seorang kakak.”Pagi ini, Olivia bersikeras mau membawa mobilku. Padahal, dia tidak memiliki SIM karena sudah gagal tes sebanyak 5 kali. Ricky mengkhawatirkan keselamatannya dan mengharuskanku untuk mengikutinya.Saat ini, ibu tiriku yang bernama Fenny juga berjalan keluar dari dapur dengan membawa sepiring buah. Namun, garpu yang dik

DMCA.com Protection Status