Share

Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita
Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita
Author: Kania Sari

Bab 1

Author: Kania Sari
last update Last Updated: 2025-01-07 10:38:57
Tabrakan yang kuat itu membuat mobil sport meluncur cukup jauh ke depan sebelum berhenti. Suara benturan yang nyaring segera menarik perhatian para pejalan kaki. Mobil sport itu mengalami kerusakan yang parah. Sayap belakangnya terlepas dengan suara keras, sedangkan bodi mobil penyok ke dalam.

Adikku yang bernama Olivia Xanders sama sekali tidak memedulikan semua ini. Dia segera menenangkan diri, lalu mulai merapikan riasannya melalui kaca spion tengah.

Dia juga sengaja mengacak-acakkan poninya dan mengusap matanya supaya matanya berkaca-kaca. Lipstiknya yang samar juga menyempurnakan tampangnya saat ini. Jika bukan melihat sendiri apa yang dilakukannya, aku juga akan mengira dia adalah seorang korban yang ketakutan.

Olivia mengalihkan pandangannya dari kaca spion, lalu melirikku. Melihat aku yang duduk tenang, dia jelas merasa agak terkejut.

Tadi, dia telah meletakkan 2 bantal tebal di depannya sebelum sengaja meningkatkan kecepatan. Jika bukan karena aku sudah memiliki persiapan diri dan menggenggam pegangan mobil erat-erat, aku pasti sudah menabrak dasbor dan terluka. Sejak kecil, dia memang tidak berhenti memikirkan cara untuk mempermalukanku supaya bisa menonjolkan kecantikannya.

“Hayden sangat jarang menunjukkan diri. Nanti, lakukan saja semuanya sesuai perintahku. Jangan merusak hal baikku!” Olivia mengoleskan sedikit alas bedak ke jarinya, lalu mengusapkannya ke bibirku sambil melanjutkan, “Habis aku jadi istrinya, aku akan biarkan kamu jadi pembantu di rumahku. Gajimu pasti lebih tinggi dari sekarang.”

Seusai berbicara, Olivia menarik turun ritsleting sweter ketatnya dan turun dari mobil.

Di kehidupan lalu, Olivia mengira aku yang mencegahnya menikah dengan orang kaya. Oleh karena itu, dia menyalahkanku atas kehidupannya yang buruk. Di kehidupan ini, aku mau tahu apakah nasibnya bisa berubah dengan mengandalkan tipu muslihatnya ini.

Kemunculan Olivia langsung menimbulkan kehebohan. Ada beberapa pria di samping jalan yang memotretnya. Selama ini, dia selalu merasa bangga atas tubuhnya. Ditambah dengan mengenakan pakaian ketat yang menonjolkan lekuk tubuhnya, dia tentu saja menarik perhatian banyak orang.

Hayden tidak turun dari mobil. Hanya ada seorang sopir berjas rapi yang berjalan mengelilingi mobil sport untuk mengamati kerusakannya. Kemudian, dia berjalan ke samping jendela mobil dan menunduk untuk berbicara dengan Hayden.

Olivia berjalan melewati sopir yang hendak bernegosiasi dengannya dan langsung mengetuk jendela mobil. Dia berbicara sambil menyeka air mata. Rambut panjangnya yang tertiup angin membuatnya terlihat sangat kasihan.

Tidak lama kemudian, Hayden turun dari mobil dan memandang ke arahku. Setelah itu, dia kembali memusatkan perhatiannya pada Olivia. Menurut rumor, sosok berpengaruh di komunitas kalangan atas Kota Gatrea itu sangat misterius dan low-profile. Ada banyak artis wanita yang ingin mendekatinya, tetapi tidak pernah menemukan kesempatan.

Olivia menunduk, lalu mengaitkan kedua tangannya yang dirawat dengan sangat baik. Setelah berlagak seperti sudah membuat sebuah keputusan berat, dia mengeluarkan ponselnya untuk menelepon polisi. Aku melihat Hayden melambaikan tangannya supaya Olivia berhenti menelepon. Kemudian, Hayden berjalan ke arahku.

Olivia sudah mengoleskan alas bedak ke bibirku. Ditambah dengan sudah lembur dan bergadang selama seminggu, tampangku pasti terlihat sangat pucat. Ini adalah pertama kalinya aku melihat jelas tampang Hayden melalui jendela mobil.

Ini adalah bulan Agustus, tetapi dia tetap mengenakan syal. Ada sebuah luka yang menjalar keluar dari syal hingga ke tulang pipi kirinya. Meskipun luka itu sudah ditangani dengan baik, permukaan kulitnya masih terlihat tidak rata. Jadi, dapat dibayangkan betapa mendalam luka aslinya.

Olivia juga buru-buru berjalan mendekat dan berkata dengan nada khawatir, “Kakakku tiba-tiba sakit perut. Aku terburu-buru mengantarnya ke rumah sakit dan salah mengenali pedal gas sebagai pedal rem untuk sesaat. Jadi .... Biar bagaimana pun, ini tetap salahku. Aku pasti akan ganti rugi semua kerugianmu.”

Hal ini sepertinya sudah menyentuh hati Hayden. Wajahnya yang dingin terlihat sedikit melembut. Dia berkata dengan santai, “Antarkan saja dulu kakakmu ke rumah sakit. Biarkan saja sopirku yang tangani masalah selanjutnya.”

Ketika Hayden berbalik untuk pergi, Olivia buru-buru mengadang di depannya, lalu menyodorkan selembar kartu nama.

“Ini kartu namaku. Aku nggak akan melarikan diri dari tanggung jawab.”

Hayden melirik kartu nama putih di tangan Olivia itu. Di atas, tertulis bahwa Olivia adalah rekan pemilik sebuah rumah sakit hewan dan dosen tamu di Akademi Pariwisata Najina. Kemudian, dia mengamati Olivia dari atas kepala sampai ujung kaki sekali dan mengeluarkan ponselnya.

“Nggak usah begitu repot. Aku tambah saja kontak WhatsApp-mu.”

Related chapters

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 2

    Hayden pergi dengan menaiki mobil Maybach yang datang menjemputnya, sedangkan mobil sportnya dibawa pergi oleh truk derek. Kap mobilku juga rusak dan salah satu lampunya pecah.“Ini mobil yang baru kubeli kemarin. Hari ini, kamu malah menghancurkannya sampai begini. Gimana ini?”Olivia sama sekali tidak peduli padaku. Setelah tiba di rumah, dia langsung merangkul lengan Ayah dan sengaja mengadu bahwa aku mempersulitnya.Ayahku bernama Ricky. Dia menepuk-nepuk tangan Olivia dengan penuh kasih sayang, lalu menoleh ke arahku dan menyuruhku untuk menangani hal ini sendiri.“Buat apa kamu permasalahkan hal sepele ini dengan adikmu? Kamu sama sekali nggak kayak seorang kakak.”Pagi ini, Olivia bersikeras mau membawa mobilku. Padahal, dia tidak memiliki SIM karena sudah gagal tes sebanyak 5 kali. Ricky mengkhawatirkan keselamatannya dan mengharuskanku untuk mengikutinya.Saat ini, ibu tiriku yang bernama Fenny juga berjalan keluar dari dapur dengan membawa sepiring buah. Namun, garpu yang dik

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 3

    Rapat mendadak di perusahaan membicarakan tentang proyek Desa Wisata Cinata yang bekerja sama dengan Keluarga Stewart. Keluarga Stewart bertanggung jawab atas pengembangan dan konstruksi, sedangkan Amarin bertanggung jawab atas pemasaran dan promosi.Lima tahun yang lalu, aku masuk ke Amarin melalui rekrutmen kampus. Sebagai perusahaan periklanan dan media kelas dunia, pekerjaan di Amarin memang sangat sibuk. Akan tetapi, gajinya juga sangat tinggi.Hanya saja, aku memberi tahu keluargaku bahwa aku hanyalah karyawan tingkat rendah yang gaji bulanannya 9 juta. Fenny dan Olivia pada dasarnya memang merendahkanku. Jadi, mereka pun percaya bahwa gajiku benar-benar hanya 9 juta per bulan.Setelah menjelaskan perkembangan proyek, direktur departemen kami berkata dengan serius, “Penanggung jawab dari Keluarga Stewart itu Hayden. Ini adalah proyek pertamanya setelah mengambil alih bisnis keluarga.”Setelah itu, direktur juga mengatakan bahwa Hayden merasa tidak puas dengan proposal saat ini. J

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 4

    “Mustahil! Kenapa perbaikan mobil ini mahal banget?”Olivia memperbesar gambar formulir perbaikan itu dan menghitung jumlah nolnya.Fenny juga tidak percaya dan bahkan curiga bahwa yang mengirim pesan ini bukan Hayden, melainkan seorang penipu yang ingin memeras uang mereka.Mobil sport Hayden itu adalah merek Koenigsegg yang merupakan buatan Swedia. Selain itu, bodi mobil itu juga murni buatan tangan dan hanya ada 1 dalam negeri. Berhubung terlalu langka, orang biasa tidak mungkin mengenali merek mobil itu.Amarin pernah bekerja sama dengan perusahaan Koenigsegg. Jadi, aku mengetahui dengan jelas harga mobil itu, yaitu 100 miliar. Biasanya biaya perbaikan mobil sport berkualitas setinggi itu mencapai 16 miliar. Terlebih lagi, biaya pengirimannya ke Swedia juga tidaklah murah.Pada saat Olivia, Fenny, dan Ricky masih mencurigai apakah formulir perbaikan itu asli atau palsu, Hayden mengirimkan sebuah pesan lagi.[ Bayar secepatnya. ]Kali ini, Hayden sama sekali tidak memberikan kesempa

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 5

    Setelah melihatku, Olivia terlihat agak kewalahan. Namun, dia sengaja menempel pada Hayden dan membisikkan sesuatu ke telinga Hayden. Kemudian, dia mengulurkan tangannya ke arahku dan berkata, “Halo, aku sekretaris Pak Hayden. Kalau ada apa-apa kelak, langsung komunikasikan saja semuanya denganku.”Hayden sudah memilih sebuah proposal. Kebetulan, itu adalah proposal yang kubuat. Setelah rapat berakhir, dia memintaku untuk tinggal di ruang rapat. Setelah mengamatiku dalam diam dari seberang meja konferensi, dia bertanya, “Kamu nggak ke rumah sakit hari itu?”Sepertinya, Hayden sudah menyelidiki dengan jelas informasi mengenai Olivia. Tangan Olivia tiba-tiba menegang. Dia menggigit bibirnya, lalu terlebih dahulu menjawab, “Pak Hayden, kamu benar-benar orang yang membawa keberuntungan. Setelah ketemu kamu hari itu, perut kakakku nggak sakit lagi. Dia sibuk kerja, makanya nggak pergi ke rumah sakit.”Hayden melirik Olivia sambil mengetukkan jarinya ke meja dengan ringan. Kemudian, dia meng

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 6

    Aku juga pernah menghadiri lumayan banyak acara bisnis. Jadi, aku sama sekali tidak asing dengan pesta-pesta mewah. Namun, ini adalah pertama kalinya aku menghadiri acara semewah ini.Hayden memilih sebuah ruang privat berukuran 80 meter persegi. Belasan bos besar yang merupakan pemilik perusahaan merek mewah masing-masing duduk di sofa tunggal. Meja kecil di hadapan mereka dipenuhi dengan anggur berkualitas tinggi dan makanan impor. Di tengah ruang privat, seorang penyanyi terkenal sedang bernyanyi di atas panggung kaca. Sebaris gadis cantik berjalan masuk dan masing-masing melayani pria yang duduk di sofa. Olivia duduk di sisi Hayden dan tidak berhenti memelototi gadis yang ingin mendekati Hayden. Untungnya, Hayden sama sekali tidak tertarik pada mereka.Aku duduk di sudut dan menyaksikan semua ini dalam diam. Para pria itu hanya menikmati anggur dan bersenang-senang. Mereka sama sekali tidak membicarakan tentang kerja sama. Setelah pembangunan desa wisata selesai, jika tidak ada pe

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 7

    Aku tidak tahu apa yang dikatakan Hayden kepada Olivia di luar ruang privat. Saat kembali, ekspresi Olivia dipenuhi dengan ketakutan dan rasa putus asa.Sementara itu, Fahri sudah membuka beberapa kancing kemejanya dan bersandar di sofa. Begitu melihatnya, tubuh Olivia langsung menegang. Dia memalingkan wajahnya, seolah-olah ingin menghindar dari hal ini.Tiba-tiba, Olivia melihatku dan berlari ke arahku. Dia menggenggam tanganku sambil memohon, “Kak, tolong aku! Aku nggak mau tinggal di sini bersama pria hidung belang itu. Bantulah aku bayar utang pada Pak Hayden. Kamu punya uang, ‘kan?”Olivia mencengkeram tanganku erat-erat dengan tangannya yang sangat dingin. Dia benar-benar polos sampai mengira uang bisa menyelesaikan semua masalah. Bagi Hayden, uang merupakan sesuatu yang paling mudah didapatkan. Selama bisa menundukkan Fahri, Salim, dan bos-bos lainnya, dia akan menggunakan cara lain untuk memaksa Olivia menunduk meskipun Olivia tidak berutang padanya.Aku menatap wajah pucatny

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 8

    Mobil di belakang kami membunyikan klakson untuk mengisyaratkan lampu lalu lintas sudah berubah hijau. Hayden pun kembali menaruh kedua tangannya di kemudi dan menjalankan mobilnya.“Ketiga orang itu masih awasi aku sampai sekarang, makanya proyek Desa Wisata Cinata ini harus berhasil.”Dari nadanya, aku bisa mendengar ketegasan dan kekejamannya. Begitu tiba di rumahku, Hayden sengaja menjulurkan kepalanya dari dalam jendela mobil dan melirik nama kompleks apartemenku. Sebelum pergi, aku bisa merasakan dia menatapku dengan tatapan yang mengandung sedikit perasaan. Aku hanya tersenyum sopan dan tidak peduli meskipun dia terlihat ingin mengucapkan sesuatu.Malam itu, Ricky tidak berhenti meminta uang dariku. Katanya, Olivia sedang tidak sadarkan diri di rumah sakit dan membutuhkan sejumlah besar biaya pengobatan. Namun, aku langsung memblokir nomornya.Keesokan pagi, bahkan dari kejauhan, aku sudah melihat Ricky dan Fenny yang mencari sosokku dengan cemas di luar gedung perusahaan. Ini

    Last Updated : 2025-01-07
  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 9

    Aku melangkah mundur dalam diam untuk menjaga jarak sopan dengan Hayden.“Pak Hayden, aku punya prinsip hidup sendiri. Aku nggak mau jadi orang ketiga yang direndahkan orang-orang.”Hayden mengira keputusanku itu masih belum bulat dan lanjut menambahkan keuntungan untukku. Aku segera menyela, “Kalau aku ini kakakmu, apa kamu berharap dia melalui kehidupan seperti itu.Hayden langsung terpaku di tempat. Tangannya menutupi bagian kiri wajahnya.Dalam perjalanan pulang, aku kebetulan melewati rumah sakit. Olivia mengirim pesan kepadaku dan menyuruhku menjenguknya karena ada hal penting yang ingin dibicarakannya.Di luar pintu, aku kebetulan berpapasan dengan perawat yang baru keluar dari kamar pasien sehabis mengganti perban luka. Mereka bergosip tentang pasien di ranjang nomor 24 yang bermain dengan liar, tetapi tidak mampu membayar biaya pengobatan. Aku berjalan melewati mereka dan berhenti di ranjang nomor 24.Olivia sedang menonton berita sambil memainkan rambutnya. Begitu melihatku,

    Last Updated : 2025-01-07

Latest chapter

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 10

    Ada orang yang mengatakan bahwa istri Fahri juga berada di lokasi dan Olivia terlalu tidak tahu diri. Ada juga orang yang mengatakan bahwa reputasi Olivia memang sudah hancur. Jangankan Fahri, semua orang yang berstatus tinggi juga tidak mungkin peduli padanya.Olivia pun berlutut di atas lantai dan tertawa terbahak-bahak. Kemudian, dia mulai menangis sehingga riasannya luntur. Tidak ada orang yang memapahnya atau menghiburnya.Setelah menangis sampai puas, Olivia berdiri, lalu memutar sebuah rekaman suara dari ponselnya. Itu adalah rekaman suara dalam ruang privat hari itu. Dalam rekaman suara itu, terdengar kata-kata tak senonoh dan makian Fahri, juga suara cambukan yang bercampur dengan tangisan serta permohonan ampun Olivia. Di bagian akhir, bahkan terdengar suara Hayden yang bertanya apakah Fahri sudah bermain sampai puas dan perintahnya kepada bawahannya untuk membawa Olivia yang sudah pingsan keluar.Hal ini pun menimbulkan kehebohan besar. Tidak peduli bagaimana pun Keluarga S

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 9

    Aku melangkah mundur dalam diam untuk menjaga jarak sopan dengan Hayden.“Pak Hayden, aku punya prinsip hidup sendiri. Aku nggak mau jadi orang ketiga yang direndahkan orang-orang.”Hayden mengira keputusanku itu masih belum bulat dan lanjut menambahkan keuntungan untukku. Aku segera menyela, “Kalau aku ini kakakmu, apa kamu berharap dia melalui kehidupan seperti itu.Hayden langsung terpaku di tempat. Tangannya menutupi bagian kiri wajahnya.Dalam perjalanan pulang, aku kebetulan melewati rumah sakit. Olivia mengirim pesan kepadaku dan menyuruhku menjenguknya karena ada hal penting yang ingin dibicarakannya.Di luar pintu, aku kebetulan berpapasan dengan perawat yang baru keluar dari kamar pasien sehabis mengganti perban luka. Mereka bergosip tentang pasien di ranjang nomor 24 yang bermain dengan liar, tetapi tidak mampu membayar biaya pengobatan. Aku berjalan melewati mereka dan berhenti di ranjang nomor 24.Olivia sedang menonton berita sambil memainkan rambutnya. Begitu melihatku,

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 8

    Mobil di belakang kami membunyikan klakson untuk mengisyaratkan lampu lalu lintas sudah berubah hijau. Hayden pun kembali menaruh kedua tangannya di kemudi dan menjalankan mobilnya.“Ketiga orang itu masih awasi aku sampai sekarang, makanya proyek Desa Wisata Cinata ini harus berhasil.”Dari nadanya, aku bisa mendengar ketegasan dan kekejamannya. Begitu tiba di rumahku, Hayden sengaja menjulurkan kepalanya dari dalam jendela mobil dan melirik nama kompleks apartemenku. Sebelum pergi, aku bisa merasakan dia menatapku dengan tatapan yang mengandung sedikit perasaan. Aku hanya tersenyum sopan dan tidak peduli meskipun dia terlihat ingin mengucapkan sesuatu.Malam itu, Ricky tidak berhenti meminta uang dariku. Katanya, Olivia sedang tidak sadarkan diri di rumah sakit dan membutuhkan sejumlah besar biaya pengobatan. Namun, aku langsung memblokir nomornya.Keesokan pagi, bahkan dari kejauhan, aku sudah melihat Ricky dan Fenny yang mencari sosokku dengan cemas di luar gedung perusahaan. Ini

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 7

    Aku tidak tahu apa yang dikatakan Hayden kepada Olivia di luar ruang privat. Saat kembali, ekspresi Olivia dipenuhi dengan ketakutan dan rasa putus asa.Sementara itu, Fahri sudah membuka beberapa kancing kemejanya dan bersandar di sofa. Begitu melihatnya, tubuh Olivia langsung menegang. Dia memalingkan wajahnya, seolah-olah ingin menghindar dari hal ini.Tiba-tiba, Olivia melihatku dan berlari ke arahku. Dia menggenggam tanganku sambil memohon, “Kak, tolong aku! Aku nggak mau tinggal di sini bersama pria hidung belang itu. Bantulah aku bayar utang pada Pak Hayden. Kamu punya uang, ‘kan?”Olivia mencengkeram tanganku erat-erat dengan tangannya yang sangat dingin. Dia benar-benar polos sampai mengira uang bisa menyelesaikan semua masalah. Bagi Hayden, uang merupakan sesuatu yang paling mudah didapatkan. Selama bisa menundukkan Fahri, Salim, dan bos-bos lainnya, dia akan menggunakan cara lain untuk memaksa Olivia menunduk meskipun Olivia tidak berutang padanya.Aku menatap wajah pucatny

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 6

    Aku juga pernah menghadiri lumayan banyak acara bisnis. Jadi, aku sama sekali tidak asing dengan pesta-pesta mewah. Namun, ini adalah pertama kalinya aku menghadiri acara semewah ini.Hayden memilih sebuah ruang privat berukuran 80 meter persegi. Belasan bos besar yang merupakan pemilik perusahaan merek mewah masing-masing duduk di sofa tunggal. Meja kecil di hadapan mereka dipenuhi dengan anggur berkualitas tinggi dan makanan impor. Di tengah ruang privat, seorang penyanyi terkenal sedang bernyanyi di atas panggung kaca. Sebaris gadis cantik berjalan masuk dan masing-masing melayani pria yang duduk di sofa. Olivia duduk di sisi Hayden dan tidak berhenti memelototi gadis yang ingin mendekati Hayden. Untungnya, Hayden sama sekali tidak tertarik pada mereka.Aku duduk di sudut dan menyaksikan semua ini dalam diam. Para pria itu hanya menikmati anggur dan bersenang-senang. Mereka sama sekali tidak membicarakan tentang kerja sama. Setelah pembangunan desa wisata selesai, jika tidak ada pe

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 5

    Setelah melihatku, Olivia terlihat agak kewalahan. Namun, dia sengaja menempel pada Hayden dan membisikkan sesuatu ke telinga Hayden. Kemudian, dia mengulurkan tangannya ke arahku dan berkata, “Halo, aku sekretaris Pak Hayden. Kalau ada apa-apa kelak, langsung komunikasikan saja semuanya denganku.”Hayden sudah memilih sebuah proposal. Kebetulan, itu adalah proposal yang kubuat. Setelah rapat berakhir, dia memintaku untuk tinggal di ruang rapat. Setelah mengamatiku dalam diam dari seberang meja konferensi, dia bertanya, “Kamu nggak ke rumah sakit hari itu?”Sepertinya, Hayden sudah menyelidiki dengan jelas informasi mengenai Olivia. Tangan Olivia tiba-tiba menegang. Dia menggigit bibirnya, lalu terlebih dahulu menjawab, “Pak Hayden, kamu benar-benar orang yang membawa keberuntungan. Setelah ketemu kamu hari itu, perut kakakku nggak sakit lagi. Dia sibuk kerja, makanya nggak pergi ke rumah sakit.”Hayden melirik Olivia sambil mengetukkan jarinya ke meja dengan ringan. Kemudian, dia meng

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 4

    “Mustahil! Kenapa perbaikan mobil ini mahal banget?”Olivia memperbesar gambar formulir perbaikan itu dan menghitung jumlah nolnya.Fenny juga tidak percaya dan bahkan curiga bahwa yang mengirim pesan ini bukan Hayden, melainkan seorang penipu yang ingin memeras uang mereka.Mobil sport Hayden itu adalah merek Koenigsegg yang merupakan buatan Swedia. Selain itu, bodi mobil itu juga murni buatan tangan dan hanya ada 1 dalam negeri. Berhubung terlalu langka, orang biasa tidak mungkin mengenali merek mobil itu.Amarin pernah bekerja sama dengan perusahaan Koenigsegg. Jadi, aku mengetahui dengan jelas harga mobil itu, yaitu 100 miliar. Biasanya biaya perbaikan mobil sport berkualitas setinggi itu mencapai 16 miliar. Terlebih lagi, biaya pengirimannya ke Swedia juga tidaklah murah.Pada saat Olivia, Fenny, dan Ricky masih mencurigai apakah formulir perbaikan itu asli atau palsu, Hayden mengirimkan sebuah pesan lagi.[ Bayar secepatnya. ]Kali ini, Hayden sama sekali tidak memberikan kesempa

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 3

    Rapat mendadak di perusahaan membicarakan tentang proyek Desa Wisata Cinata yang bekerja sama dengan Keluarga Stewart. Keluarga Stewart bertanggung jawab atas pengembangan dan konstruksi, sedangkan Amarin bertanggung jawab atas pemasaran dan promosi.Lima tahun yang lalu, aku masuk ke Amarin melalui rekrutmen kampus. Sebagai perusahaan periklanan dan media kelas dunia, pekerjaan di Amarin memang sangat sibuk. Akan tetapi, gajinya juga sangat tinggi.Hanya saja, aku memberi tahu keluargaku bahwa aku hanyalah karyawan tingkat rendah yang gaji bulanannya 9 juta. Fenny dan Olivia pada dasarnya memang merendahkanku. Jadi, mereka pun percaya bahwa gajiku benar-benar hanya 9 juta per bulan.Setelah menjelaskan perkembangan proyek, direktur departemen kami berkata dengan serius, “Penanggung jawab dari Keluarga Stewart itu Hayden. Ini adalah proyek pertamanya setelah mengambil alih bisnis keluarga.”Setelah itu, direktur juga mengatakan bahwa Hayden merasa tidak puas dengan proposal saat ini. J

  • Insiden Setelah Adikku Lulus dari Program Pelatihan Sosialita   Bab 2

    Hayden pergi dengan menaiki mobil Maybach yang datang menjemputnya, sedangkan mobil sportnya dibawa pergi oleh truk derek. Kap mobilku juga rusak dan salah satu lampunya pecah.“Ini mobil yang baru kubeli kemarin. Hari ini, kamu malah menghancurkannya sampai begini. Gimana ini?”Olivia sama sekali tidak peduli padaku. Setelah tiba di rumah, dia langsung merangkul lengan Ayah dan sengaja mengadu bahwa aku mempersulitnya.Ayahku bernama Ricky. Dia menepuk-nepuk tangan Olivia dengan penuh kasih sayang, lalu menoleh ke arahku dan menyuruhku untuk menangani hal ini sendiri.“Buat apa kamu permasalahkan hal sepele ini dengan adikmu? Kamu sama sekali nggak kayak seorang kakak.”Pagi ini, Olivia bersikeras mau membawa mobilku. Padahal, dia tidak memiliki SIM karena sudah gagal tes sebanyak 5 kali. Ricky mengkhawatirkan keselamatannya dan mengharuskanku untuk mengikutinya.Saat ini, ibu tiriku yang bernama Fenny juga berjalan keluar dari dapur dengan membawa sepiring buah. Namun, garpu yang dik

DMCA.com Protection Status