Terkait nama-nama dibawah sudah disamarkan ya☺️
Halo balik lagi sama aku, so happy reading guys ❤️
Malam itu aku dan temanku baru saja selesai membeli peralatan untuk praktek di sekolah, kebetulan toko peralatan tidak jauh dari lokasi gedung bioskop Garuda berada. salah satu temanku nyeletuk.
"Eh coba ke gedung bioskop itu yuk" -Nau
Mendengar ajakan Nau itu teman-teman ku kebingungan.
"Ngapain?" -Haikal
Lalu, si Nau menjelaskan tujuannya.
"Engga ngapa-ngapain sih, cuma aku kepo sama isi dalamnya" -Nau
"Gimana setuju ga?" imbuh Nau.
"Aku sih terserah tapi jangan pulang kemalaman" Jawabku.
"Okay, kita lihat-lihat sebentar habis itu pulang yang lain setuju?" -Nau
"Ya udah ayo" ucap salah satu temanku pasrah.
Akhirnya aku dan temanku menuju ke lokasi itu di jam 19.07 PM, sekitar 10 menit kemudian kita sampai didepan gedung dan segera memarkirkan kendaraan yang kami bawa. setelah itu kita masuk bersama-sama suasana di dalam gelap karena tidak ada lampu, kita hanya menggunakan penerangan lewat flash handphone. tidak lama Nau mengajak untuk naik ke lantai 2.
"Naik ke lantai 2 yuk" -Nau
Aku memutuskan untuk tidak ikut ke lantai dua dan menunggu mereka di lantai satu karena kedengarannya di lantai 2 ada beberapa bapak-bapak yang sedang judi jadi, aku memutuskan untuk menunggu dibawah saja. belum lama aku menunggu tiba-tiba ada bayangan lewat di tangga (tangga itu satu-satunya akses untuk ke lantai dua) aku kira itu adalah salah satu temanku yang memutuskan untuk turun terlebih dahulu, aku mencoba memanggil-manggil namanya, tetapi bayangan itu malah menghilang. aku memutuskan untuk tidak terlalu menggubrisnya, beberapa saat kemudian ada suara lemparan baru dari arah belakang dan mengenai punggungku. lemparan itu terasa nyata sehingga membuatku penasaran dan mulai mencarinya, aku mulai berbalik arah, tetapi malah tidak ada seorangpun disana. lalu, aku berjalan mendekati salah satu mobil yang terparkir di sebelah kanan tangga.
Setelah sampai disana ternyata tidak ada orang, aku memutuskan untuk keluar dari gedung itu dan menunggu temanku di depan karena ada beberapa warung yang masih buka walau ada beberapa yang sudah membereskan barang dagangannya untuk pulang. suasana diluar gedung tidak terlalu sepi, tetapi cukup menyeramkan karena malam itu lampu di jalan raya hanya beberapa yang hidupkan sehingga menyebabkan kurangnya penerangan.
Entah sudah berapa lama aku menunggu teman-temanku. disaat aku ingin menyusul teman-temanku aku melihat ada perempuan yang sedari tadi memperhatikanku wajahnya pucat, disaat aku sudah menoleh ke arah lain perempuan itu mendekat ke arahku. saat ini ia berada cukup dekat denganku lalu, ia mulai berkata.
"Windi bunuh diri"
Aku kangen mendengar perkataannya walau kedengarannya tidak terlalu jelas tapi kata-kata itu yang bisa aku tangkap. aku hanya diam karena aku tidak ingin terlalu membayangkan ataupun ingin tau akan kehidupan masa lalunya. ia mulai berkata lagi.
"Menyesal, hiduplah sesuai takdir jangan pernah berusaha untuk menghentikan"
"Pahit, tapi tidak sepahit sesal"
Hanya itu yang bisa aku tangkap dari perkataannya karena ia berbicara dengan patah-patah dan dengan suara yang lemah, disitu aku menyimpulkan bahwa ia adalah sosok yang pernah bunuh diri di gedung itu. entah karena apa ia masih belum kembali ke alamnya dan beristirahat dengan tenang, tapi aku menduga itu karena rasa sesalnya atas keputusan yang ia ambil. walau begitu aku melihat ia adalah sosok yang positif meski tampilannya agak menyeramkan. sebelum ia pergi, ia sempat berpesan.
"Dengan cara ini aku menghancurkan keluargaku"
"Membuat ibu menangis"
"Jangan lakukan"
Setelah menyampaikan penyesalannya ia pergi, dan beberapa menit kemudian temanku datang dan kami memutuskan untuk segara pulang karena sudah cukup malam ditambah lagi besok kami harus praktek dan mempresentasikannya.
Aku tidak memberitahu mereka tentang Windi karena aku takut hal itu membuat teman-temanku ketakutan dan malah tidak konsentrasi menyetir.
3 hari setelahnya aku dan aku menceritakan soal Windi kepada teman-temanku,
"Maaf ya rek aku baru cerita jadi, sebenarnya pas ke gedung Garuda itu aku ketemu sama perempuan yang pernah bunuh diri di gedung itu, Namanya Windi, dia pakai kebaya kuno yang ada kembang-kembangnya gitu terus ada luka di kepalanya, rambutnya panjang sepunggung. tapi aku engga tau kejadian itu tahun kapan karena dia juga ga cerita tentang tahun kejadian sama sekali, tapi dia sempet ngomong kalo dia nyesel udah bunuh diri dan buat keluarganya sedih terutama ibu nya, dia juga bilang pahitnya kehidupan engga sepahit penyesalan dan setelah dia bunuh diri dia udah engga bisa hidup lagi, intinya dia cerita kalau dia itu nyesel udah ngelakuin itu karena takdirnya tidak sesuai sama ekspektasinya"
Nau ketakutan tapi ia berusaha untuk tetap mendengarkan ceritaku. Haikal adalah tipe orang yang belum terlalu percaya dengan hal seperti itu dan terlihat dari wajahnya ia berusaha mencerna ceritaku tetapi malah ia seperti orang kebingungan.
Tetapi anehnya malam itu Haikal justru bermimpi Wanita yang ciri-cirinya mirip sekali dengan Windi, ia menjelaskan
"Tadi malam aku mimpi, tapi mimpinya aneh aku engga pernah mimpi kayak gini sebelumnya. Jadi, ada perempuan rambutnya panjang, pakai baju kayak kebaya kuno gitu warna kuning yang udah dilumuri darah juga dan ada luka di kepalanya dia cerita kalau dia pernah bunuh diri, penampilannya serem." -Haikal
Disitu aku dan anak-anak yang lain yakin bahwa perempuan itu adalah Windi yang datang untuk membuat Haikal karena ciri-cirinya yang sama persis, hal itu membuat Haikal percaya dan benar saja setelah kejadian itu Haikal jadi percaya dan tidak ingin meremehkan hal diluar nalar, walau hal itu susah untuk dipercaya.
Kami memutuskan untuk tidak lagi membahas soal Windi karena kami tidak ingin jika Windi akan datang lagi dan kami menjadikan pengalaman Windi sebagai pelajaran untuk kami untuk tidak menyia-nyiakan hidup walau menurut kita itu adalah cara terbaik tetapi pada kenyataannya bunuh diri tidak akan mengakhiri penderitaan saat masih hidup, bunuh diri hanya akan menambah masalah dan membuat keluarga sedih terutama orang tua.
Bersambung..
Terimakasih sudah bersedia membaca cerita ini❤️ maaf jika ceritanya membosankan dan monoton. i hope you like it 🙏
Spoiler next chapter ✨
Akan hadir di bab selanjutnya cerita selama trip Jakarta, ada beberapa tempat horror yang aku kunjungi dan aku akan bagi menjadi 2 part sesuai lokasinya ya❤️
Happy reading ♥️ Warning: Maaf Readers di bab ini aku engga bisa kasih nama karena terlalu sensitif dan kejadiannya juga baru-baru ini terjadi jadi, aku engga pengen membuka identitasnya demi kenyamanan kita bersama. - - Kejadian ini terjadi beberapa bulan yang lalu pada sore hari saat aku berlibur ke Jakarta saat pandemi mulai mereda di bulan April. aku engga bisa sebutkan lokasinya secara detail, pasti kalian udah ada beberapa yang tau tempatnya setelah melihat judul bab ini. saat aku sedang bersepeda di daerah dekat Danau, aku memutuskan untuk beristirahat di dekat Danau dan setelah beberapa saat aku mengobrol bersama 2 saudaraku aku merasakan ada yang mendekat, tapi aku mencoba untuk menghiraukannya karena suasana disana yang lumayan rame oleh orang-orang yang berolahraga dan duduk di tepi danau untuk sekedar refreshing, disaat itu juga ada yang memperlihatkan wujudnya tepat dibelakang pohon besar yang ada di bagian kanan tepi Danau, perempuan itu
Happy reading guys 💜🟤 Disclaimer, nama-nama yang ada disinj adalah nama samaran 🟤Sore itu aku dan keluargaku baru saja datang dari kerja dan sekolah tidak ada hal aneh yang terjadi sampai akhirnya menjelang malam tiba terdengar suara keras dari belakang kamarku saat itu sudah jam satu malam tapi, aku belum juga tidur dikarenakan ada tugas yang harus aku selesaikan. karena suaranya yang sangat keras ayahku terbangun dari tidurnya dan bertanya kepadaku "apakah aku yang membuat kegaduhan itu" tapi, aku menggeleng. aku dan ayahku duduk di depan kamarku untuk berjaga-jaga. beberapa menit kemudian ayahku berpamitan untuk pergi ke belakang setelah ayahku kembali terdengar suara seperti keris yang sengaja dibenturkan ke tembok kamar ibu dan ayahku. suaranya terdengar jelas suara benturan itu terdengar 3x sebelum benar-benar berhenti ibuku menangis karena melihat adikku tidak bisa bergerak dan tetap menangis.Kami panik dan tidak tau harus melakukan ap
Pagi hari.06.42 AM.Semua bermula pada hari ini..Pagi itu aku bangun dari tidur dan bergegas untuk mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah.15 menit kemudian.Aku selesai mandi dan memakai seragam sekolah dasar ku. Ayahku menungguku di meja makan sedangkan ibuku masih berkutat dengan alat masak di dapur, tidak ada yang aneh saat itu. Ayah segera menyuruhku untuk makan agar cepat bergegas berangkat ke sekolah agar tidak terlambat. aku segera memakan sarapan ku agar tidak memakan banyak waktu, ditambah aku takut terjadi macet ketika dijalan.Butuh waktu 18 menit untukku menyelesaikan sarapanku, setelah itu aku bergegas menyusul Ayah yang sudah siap di bangku pengemudi. Ayah mengantarkan ku ke sekolah.Sesampainya di sekolah aku segera masuk karena bel sudah berbunyi. di kelas aku mengikuti pelajaran seperti biasanya, tidak ada hal aneh yang terjadi namun ketik
1 tahun 3 bulan yang lalu aku mencoba untuk membuat cerita horror yang sama seperti apa yang aku alami tetapi ketika sampai di bab 3 tepatnya yang berjudul 'Pocong merah' malamnya aku bermimpi tapi mimpi itu terasa sangat nyata seolah-olah aku benar-benar berada disana. Di mimpiku aku melihat hutan yang petang dan minim cahaya, aku berdiri dibawah pohon yang sudah kering lalu datanglah anak kecil yang mengajakku bermain dan aku menyetujuinya karena aku berpikir bahwa itu hanya permainan biasa tetapi si anak kecil itu mempercepat langkahnya menuju ke titik cahaya yang terang. namun, beruntungnya aku sempat melihat ada janin di sungai. fyi ; sungai itu ga terlalu besar jadi kayak sungai kecil dan dangkal. Setelah melihat janin itu aku kaget dan tiba-tiba terbangun dari tidurku, disitu aku masih biasa aja karena aku masih berfikir bahwa itu hanya sekedar mimpi. Saat itu masih jam set 2 pag
⚠️Cerita ini real dari pengalaman pribadi saya, sudah ada izin dari nama-nama yang bersangkutan khususnya Titi, untuk di publish⚠️Happy reading ❤️•Bertemu dengan Hantu Titi.Hari ini adalah hari Minggu, aku bersiap-siap untuk pergi bersama temanku, setelah itu aku segera berangkat. aku dan teman-temanku berencana menelusuri salah satu rumah kosong di suatu perumahan. kami masuk ke dalam rumah tentu dengan izin terlebih dahulu kepada anak si pemilik rumah, karena si pemilik rumah sudah meninggal dan anaknya tidak mau tinggal disana akibatnya rumah itu kosong selama hampir 5tahun lamanya.Pertama kali masuk ada beberapa yang sudah menampakkan diri, mereka tidak terlalu mendekat.Tujuan kami kesana hanya untuk melihat-lihat keadaan dalam rumah itu karena menurut warga disana rumah itu angker dan sering kali ada wanita berjubah putih yang berd
⚠️Cerita ini real dari pengalaman pribadi saya, sudah ada izin dari nama-nama yang bersangkutan untuk di publish. Sebelum membaca bacalah doa terlebih dahulu⚠️Lokasi : Gedung bioskop Garuda terbengkalai.Happy reading ❤️- Hantu Joko kepala buntung -Berawal dari seringnya aku datang ke salah satu warteg dekat sana, tepat di samping gedung bioskop Garuda itu. pertama kali datang kesana aku belum notice si bapak-bapak ini sampai ketiga kali aku datang kesana aku dikejutkan dengan sebuah kepala yang tiba-tiba jatuh dari atas gedung itu. ketika aku menoleh ke atas aku melihat tubuh tanpa kepala, segera bergegas untuk pulang karena tidak ingin berlama-lama melihat sosoknya yang menyeramkan.Jujur, disini aku bingung karena ia tidak akan bisa berbicara jadi percuma jika aku bertanya tentang masa lalunya. sosok ini hanya bisa melakukan gerakan
Happy reading guys 💜🟤 Disclaimer, nama-nama yang ada disinj adalah nama samaran 🟤Sore itu aku dan keluargaku baru saja datang dari kerja dan sekolah tidak ada hal aneh yang terjadi sampai akhirnya menjelang malam tiba terdengar suara keras dari belakang kamarku saat itu sudah jam satu malam tapi, aku belum juga tidur dikarenakan ada tugas yang harus aku selesaikan. karena suaranya yang sangat keras ayahku terbangun dari tidurnya dan bertanya kepadaku "apakah aku yang membuat kegaduhan itu" tapi, aku menggeleng. aku dan ayahku duduk di depan kamarku untuk berjaga-jaga. beberapa menit kemudian ayahku berpamitan untuk pergi ke belakang setelah ayahku kembali terdengar suara seperti keris yang sengaja dibenturkan ke tembok kamar ibu dan ayahku. suaranya terdengar jelas suara benturan itu terdengar 3x sebelum benar-benar berhenti ibuku menangis karena melihat adikku tidak bisa bergerak dan tetap menangis.Kami panik dan tidak tau harus melakukan ap
Happy reading ♥️ Warning: Maaf Readers di bab ini aku engga bisa kasih nama karena terlalu sensitif dan kejadiannya juga baru-baru ini terjadi jadi, aku engga pengen membuka identitasnya demi kenyamanan kita bersama. - - Kejadian ini terjadi beberapa bulan yang lalu pada sore hari saat aku berlibur ke Jakarta saat pandemi mulai mereda di bulan April. aku engga bisa sebutkan lokasinya secara detail, pasti kalian udah ada beberapa yang tau tempatnya setelah melihat judul bab ini. saat aku sedang bersepeda di daerah dekat Danau, aku memutuskan untuk beristirahat di dekat Danau dan setelah beberapa saat aku mengobrol bersama 2 saudaraku aku merasakan ada yang mendekat, tapi aku mencoba untuk menghiraukannya karena suasana disana yang lumayan rame oleh orang-orang yang berolahraga dan duduk di tepi danau untuk sekedar refreshing, disaat itu juga ada yang memperlihatkan wujudnya tepat dibelakang pohon besar yang ada di bagian kanan tepi Danau, perempuan itu
Terkait nama-nama dibawah sudah disamarkan ya☺️Halo balik lagi sama aku, so happy reading guys ❤️Malam itu aku dan temanku baru saja selesai membeli peralatan untuk praktek di sekolah, kebetulan toko peralatan tidak jauh dari lokasi gedung bioskop Garuda berada. salah satu temanku nyeletuk."Eh coba ke gedung bioskop itu yuk" -NauMendengar ajakan Nau itu teman-teman ku kebingungan."Ngapain?" -HaikalLalu, si Nau menjelaskan tujuannya."Engga ngapa-ngapain sih, cuma aku kepo sama isi dalamnya" -Nau"Gimana setuju ga?" imbuh Nau."Aku sih terserah tapi jangan pulang kemalaman" Jawabku."Okay, kita lihat-lihat sebentar habis itu pulang yang lain setuju?" -Nau"Ya udah ayo" ucap salah satu temanku pasrah.Akhirnya aku dan temanku menuju ke lokasi itu di jam 19.07 PM, sekitar 10 menit kemudian kita sampai didepan gedung dan segera memarkirkan kendaraan yang kami bawa. setel
⚠️Cerita ini real dari pengalaman pribadi saya, sudah ada izin dari nama-nama yang bersangkutan untuk di publish. Sebelum membaca bacalah doa terlebih dahulu⚠️Lokasi : Gedung bioskop Garuda terbengkalai.Happy reading ❤️- Hantu Joko kepala buntung -Berawal dari seringnya aku datang ke salah satu warteg dekat sana, tepat di samping gedung bioskop Garuda itu. pertama kali datang kesana aku belum notice si bapak-bapak ini sampai ketiga kali aku datang kesana aku dikejutkan dengan sebuah kepala yang tiba-tiba jatuh dari atas gedung itu. ketika aku menoleh ke atas aku melihat tubuh tanpa kepala, segera bergegas untuk pulang karena tidak ingin berlama-lama melihat sosoknya yang menyeramkan.Jujur, disini aku bingung karena ia tidak akan bisa berbicara jadi percuma jika aku bertanya tentang masa lalunya. sosok ini hanya bisa melakukan gerakan
⚠️Cerita ini real dari pengalaman pribadi saya, sudah ada izin dari nama-nama yang bersangkutan khususnya Titi, untuk di publish⚠️Happy reading ❤️•Bertemu dengan Hantu Titi.Hari ini adalah hari Minggu, aku bersiap-siap untuk pergi bersama temanku, setelah itu aku segera berangkat. aku dan teman-temanku berencana menelusuri salah satu rumah kosong di suatu perumahan. kami masuk ke dalam rumah tentu dengan izin terlebih dahulu kepada anak si pemilik rumah, karena si pemilik rumah sudah meninggal dan anaknya tidak mau tinggal disana akibatnya rumah itu kosong selama hampir 5tahun lamanya.Pertama kali masuk ada beberapa yang sudah menampakkan diri, mereka tidak terlalu mendekat.Tujuan kami kesana hanya untuk melihat-lihat keadaan dalam rumah itu karena menurut warga disana rumah itu angker dan sering kali ada wanita berjubah putih yang berd
1 tahun 3 bulan yang lalu aku mencoba untuk membuat cerita horror yang sama seperti apa yang aku alami tetapi ketika sampai di bab 3 tepatnya yang berjudul 'Pocong merah' malamnya aku bermimpi tapi mimpi itu terasa sangat nyata seolah-olah aku benar-benar berada disana. Di mimpiku aku melihat hutan yang petang dan minim cahaya, aku berdiri dibawah pohon yang sudah kering lalu datanglah anak kecil yang mengajakku bermain dan aku menyetujuinya karena aku berpikir bahwa itu hanya permainan biasa tetapi si anak kecil itu mempercepat langkahnya menuju ke titik cahaya yang terang. namun, beruntungnya aku sempat melihat ada janin di sungai. fyi ; sungai itu ga terlalu besar jadi kayak sungai kecil dan dangkal. Setelah melihat janin itu aku kaget dan tiba-tiba terbangun dari tidurku, disitu aku masih biasa aja karena aku masih berfikir bahwa itu hanya sekedar mimpi. Saat itu masih jam set 2 pag
Pagi hari.06.42 AM.Semua bermula pada hari ini..Pagi itu aku bangun dari tidur dan bergegas untuk mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah.15 menit kemudian.Aku selesai mandi dan memakai seragam sekolah dasar ku. Ayahku menungguku di meja makan sedangkan ibuku masih berkutat dengan alat masak di dapur, tidak ada yang aneh saat itu. Ayah segera menyuruhku untuk makan agar cepat bergegas berangkat ke sekolah agar tidak terlambat. aku segera memakan sarapan ku agar tidak memakan banyak waktu, ditambah aku takut terjadi macet ketika dijalan.Butuh waktu 18 menit untukku menyelesaikan sarapanku, setelah itu aku bergegas menyusul Ayah yang sudah siap di bangku pengemudi. Ayah mengantarkan ku ke sekolah.Sesampainya di sekolah aku segera masuk karena bel sudah berbunyi. di kelas aku mengikuti pelajaran seperti biasanya, tidak ada hal aneh yang terjadi namun ketik