"Ha ha!" Dilon tertawa terbahak-bahak. "Apakah kau sempat bertemu orang lain di sepanjang jalan?"Tyr langsung berubah menjadi hening. Dia bersandar kedalam telinga Dillon dan berbisik dengan pelan, "Aku telah membunuh Banjee dan Barbarian King dari Dunia Kedua.""Apa?" Dillon tercengang.“Selain itu, aku juga bertemu dengan Imam Besar dari Jepang dan Pedang Titan dari Korea,” lanjut Tyr. "Mereka mencoba untuk membunuhku, tapi aku membantai mereka juga."“Kau sungguh sangat luar biasa! Aku juga sudah bertemu dengan Demigod yang tidak aku kenal dari Dunia Kedua.” Dillon tidak bisa tidak memuji temannya. "Aku tidak tahu mengapa dia memendam permusuhan yang begitu mendalam terhadap orang-orang Celestian, tapi pada akhirnya aku berhasil membantainya dengan pedangku.""Ha ha! Terlalu banyak orang yang menjelajahi makam itu,”jawab Tyr sambil tertawa sinis. “Kami tidak memiliki cara untuk mengetahui siapa saja diantara mereka yang memiliki hubungan yang baik. Kau tidak boleh mengungkapka
Jika Tyr dan kelompoknya mundur, maka mereka akan mundur dengan rasa belas kasihan orang lain. Anggota kelompok Moloch mengungkapkan niat membunuh mereka setelah melihat pisak musuh mengeluarkan senjata mereka. Suasana di tempat kejadian menjadi semakin tegang.Tak satu pun dari mereka yang mengambil inisiatif untuk menyerang. Kedua belah pihak sangat sadar bahwa begitu mereka terlibat dalam pertempuran ini, maka seseorang akan binasa. Grup yang dikomandoi oleh Tyr mungkin akan musnah, tetapi grup Moloch akan kehilangan setengah dari anggotanya. Tidak ada yang tahu siapa yang akan menjadi sosok orang pertama yang akan mati.Semua orang datang ke Makam Dewa untuk memanfaatkan hartanya. Tak satu pun dari mereka yang pernah melihat seperti apa bentuk dari Makam Dewa pada saat ini, jadi tidak ada yang mau mati konyol seperti ini.Suasana tegang tampak berlangsung. Sekelompok orang lainnya telah tiba di lokasi terdekat.Vampyre, pemimpin mereka, mengenakan tuksedo. Diikuti oleh beberapa
Tyr tidak lagi ingin membuang waktunya lebih lama lagi. Daripada dia mengeluh dengan marah, dia lebih suka pergi untuk menemukan potongan terakhir dari peta itu secepat mungkin."Kalau begitu kita harus segera temukan benda itu!"Moloch melambaikan tangannya dengan santai. Sembilan potongan peta yang dimiliki kelompoknya kini telah terbang kembali kepadanya. Tyr dan Vampire juga ingin mengambil kembali potongan peta mereka masing-masing. Namun sayangnya, pecahan itu mulai melayang ke atas langit dan ditelan oleh kekuatan yang tidak diketahui. Kemudian, mereka mulai terbang menjauh."Apa yang sedang terjadi?" Tyr dan Moloch sama-sama terkejut ketika melihat potongan-potongan dari peta itu terbang menjauh.“Sialan! Kita harus segera pergi dari tempat ini…” Gerakan energi vitalitas mulai terbentuk di bawah kaki semua orang yang hampir secara refleks mengejar potongan-potongan peta yang terbang kian menjauh.Tidak jelas sudah berapa lama mereka mengejar potongan-potongan itu. Hingga a
Semua orang telah bersikap tenang setelah merasa terkejut sebelumnya. Vasiliev bersaudara telah mendapatkan potongan peta terakhir, jadi para Demigod itu tidak perlu membuang energi lebih jauh lagi atau waktu untuk mencarinya.“Kalau begitu, mari kita saling bekerja sama. Ada tiga kelompok Demigod di sini. Kami juga telah berkontribusi satu sama lain pada potongan peta itu sebelumnya.” Moloch melambaikan tangannya, dan sembilan potongan itu segera muncul di hadapannya. “Distribusi telah ditentukan oleh jumlah peta yang dimiliki oleh masing-masing kelompok.”Senyum Rolan tetap menggantung di wajahnya saat dia bertanya, "Katakan padaku bagaimana kalian semua bisa membaginya."Moloch menjelaskan, “Kami memiliki sembilan buah potongan peta, jadi kami akan mendapatkan lima puluh persen. Mereka memiliki tujuh dan lima dalam kelompok mereka, jadi mereka akan menerima masing-masing tiga puluh persen dan dua puluh persen bagian harta karun.”Rolan mengangguk dan berkata sambil berpikir, “Hm
“Makamnya ada di sekitar lokasi itu. Jarak totalnya sekitar 300 kilometer dari sini.”"Ayo kita harus pergi ke sana!"Semua orang mengikuti panduan yang ada di dalam peta dan bergegas menuju ke wilayah barat.Bagi orang biasa, 300 kilometer adalah jarak yang sangat jauh, tetapi bagi para Demigod yang bisa berlari dengan kecepatan kilat, jaraknya tidak terlalu jauh. Mereka menemukan banyak monster di lapangan salju selama perjalanan mereka. Dengan begitu banyak para Demigod yang hadir disana, monster-monster itu tidak menimbulkan banyak ancaman bagi mereka.Mereka tiba di lokasi makam yang ditandai di peta sekitar dua belas jam kemudian."Di sana!"Sebuah gunung yang menjulang tinggi dan tertutup salju berdiri di hadapan mereka. Para Demigod itu berdiri di kaki gunung, menatap gunung besar yang ada di depan mereka. Mereka merasa seperti makhluk kecil dan terkucil di hadapan gunung yang mirip dengan raksasa itu.Rombongan itu benar-benar berhenti. Mereka tidak terlalu terburu-buru
Banyak Demigod yang pada akhirnya mulai kehabisan kesabaran. Fanatisme yang menyelimuti pikiran mereka tiba-tiba memudar. Setelah mengatasi banyak rintangan, pada akhirnya mereka tiba di sini dan menemukan Makam Dewa. Meskipun demikian, mereka terjebak dalam tugas akhir, sehingga semua orang dilanda perasaan cemas dan gelisah.Tyr dan Dillon tetap berada di tempatnya. Mereka melihat sekelompok orang yang berusaha sekuat tenaga untuk maju, tetapi sayangnya tidak bisa. Senjata Astra yang ada di tangan Tyr dan Dillon sepertinya mulai merasakan induksi yang lebih jelas.“Keputusan Yang Kacau!”"Pedang Bumi!"Tyr dan Dillon berteriak hampir bersamaan. Keduanya segera melakukan jurus andalan mereka dalam Jurus Tujuh Pedang dan Skrip Tiga Pedang. Mereka berdua meledakkan sebuah badai yang raksasa. Badai itu bergabung menjadi satu dan terbang melayang ke atas udara.Semua orang menatap kearah keduanya. Mereka bingung tentang apa yang telah terjadi di tempat itu."Apa yang sedang mereka c
Tyr dan Dillon berkeliaran tanpa memiliki tujuan yang jelas di dalam ruang misterius dan kacau ini. Tempat ini diselimuti awan yang berkabut, hingga segala sesuatu yang ada di sekitar mereka tampak kabur. Mereka merasa seperti sedang berjalan menembus awan, tapi pada saat yang sama mereka juga merasa memijak tanah. Perasaan itu membuat mereka merasa sangat nyaman di waktu-waktu tertentu, sekaligus juga stres di waktu yang lainnya.Keduanya tidak tahu ke mana harus pergi. Mereka tampak berkeliaran, tetapi sayangnya mereka tidak menemukan apa pun. Tidak jelas sudah berapa lama waktu berlalu ketika senjata yang mereka pegang tiba-tiba berdengung kencang. Kedua senjata itu mulai bergetar hebat tak lama kemudian.Perasaan ini identik dengan apa yang mereka alami dalam mimpi mereka sebelumnya.Setelah itu, kekuatan besar mulai mengangkat senjata mereka ke atas udara. Tyr dan Dillon mencengkeram senjata mereka dengan erat dan menolak untuk melepaskannya. Mereka dengan kuat meraih senjata t
Sejumlah besar ruangan di lokasi itu mulai runtuh. Adegan itu sangat mirip dengan adegan di sebuah film yang menggambarkan tentang kehancuran dunia.Tyr mencoba untuk mengandalkan perasaan mistisnya dan mulai berlari dengan panik di tengah kekacauan yang terjadi. Dillon tidak berhasil menemukan arah, yang bisa dia lakukan hanyalah mengikuti jejak Tyr dan berlari ke depan.Semburan sinar cahaya berwarna keemasan lainnya nampak muncul di hadapan mereka setelah mereka berlari ke depan selama sepuluh menit."Apa itu?" Tyr dan Dillon sama-sama terkejut. Ketika jarak mereka sudah cukup dekat, mereka melihat sebuah lengan emas tergantung melayang diatas udara. Itu adalah sebuah tangan sebelah kiri dari sang Dewa.“Tangan kiri Dewa!” Pikiran Tyr tiba-tiba dipenuhi dengan kalimat itu. Dia memiliki perasaan yang aneh di dalam hatinya. Mengapa tangan kiri sang Dewa dipotong dan dipisahkan dari bagian tubuhnya yang lain?Jika Dewa ini kehilangan tangan kirinya sebelum dia meninggal, pastinya