“Makamnya ada di sekitar lokasi itu. Jarak totalnya sekitar 300 kilometer dari sini.”"Ayo kita harus pergi ke sana!"Semua orang mengikuti panduan yang ada di dalam peta dan bergegas menuju ke wilayah barat.Bagi orang biasa, 300 kilometer adalah jarak yang sangat jauh, tetapi bagi para Demigod yang bisa berlari dengan kecepatan kilat, jaraknya tidak terlalu jauh. Mereka menemukan banyak monster di lapangan salju selama perjalanan mereka. Dengan begitu banyak para Demigod yang hadir disana, monster-monster itu tidak menimbulkan banyak ancaman bagi mereka.Mereka tiba di lokasi makam yang ditandai di peta sekitar dua belas jam kemudian."Di sana!"Sebuah gunung yang menjulang tinggi dan tertutup salju berdiri di hadapan mereka. Para Demigod itu berdiri di kaki gunung, menatap gunung besar yang ada di depan mereka. Mereka merasa seperti makhluk kecil dan terkucil di hadapan gunung yang mirip dengan raksasa itu.Rombongan itu benar-benar berhenti. Mereka tidak terlalu terburu-buru
Banyak Demigod yang pada akhirnya mulai kehabisan kesabaran. Fanatisme yang menyelimuti pikiran mereka tiba-tiba memudar. Setelah mengatasi banyak rintangan, pada akhirnya mereka tiba di sini dan menemukan Makam Dewa. Meskipun demikian, mereka terjebak dalam tugas akhir, sehingga semua orang dilanda perasaan cemas dan gelisah.Tyr dan Dillon tetap berada di tempatnya. Mereka melihat sekelompok orang yang berusaha sekuat tenaga untuk maju, tetapi sayangnya tidak bisa. Senjata Astra yang ada di tangan Tyr dan Dillon sepertinya mulai merasakan induksi yang lebih jelas.“Keputusan Yang Kacau!”"Pedang Bumi!"Tyr dan Dillon berteriak hampir bersamaan. Keduanya segera melakukan jurus andalan mereka dalam Jurus Tujuh Pedang dan Skrip Tiga Pedang. Mereka berdua meledakkan sebuah badai yang raksasa. Badai itu bergabung menjadi satu dan terbang melayang ke atas udara.Semua orang menatap kearah keduanya. Mereka bingung tentang apa yang telah terjadi di tempat itu."Apa yang sedang mereka c
Tyr dan Dillon berkeliaran tanpa memiliki tujuan yang jelas di dalam ruang misterius dan kacau ini. Tempat ini diselimuti awan yang berkabut, hingga segala sesuatu yang ada di sekitar mereka tampak kabur. Mereka merasa seperti sedang berjalan menembus awan, tapi pada saat yang sama mereka juga merasa memijak tanah. Perasaan itu membuat mereka merasa sangat nyaman di waktu-waktu tertentu, sekaligus juga stres di waktu yang lainnya.Keduanya tidak tahu ke mana harus pergi. Mereka tampak berkeliaran, tetapi sayangnya mereka tidak menemukan apa pun. Tidak jelas sudah berapa lama waktu berlalu ketika senjata yang mereka pegang tiba-tiba berdengung kencang. Kedua senjata itu mulai bergetar hebat tak lama kemudian.Perasaan ini identik dengan apa yang mereka alami dalam mimpi mereka sebelumnya.Setelah itu, kekuatan besar mulai mengangkat senjata mereka ke atas udara. Tyr dan Dillon mencengkeram senjata mereka dengan erat dan menolak untuk melepaskannya. Mereka dengan kuat meraih senjata t
Sejumlah besar ruangan di lokasi itu mulai runtuh. Adegan itu sangat mirip dengan adegan di sebuah film yang menggambarkan tentang kehancuran dunia.Tyr mencoba untuk mengandalkan perasaan mistisnya dan mulai berlari dengan panik di tengah kekacauan yang terjadi. Dillon tidak berhasil menemukan arah, yang bisa dia lakukan hanyalah mengikuti jejak Tyr dan berlari ke depan.Semburan sinar cahaya berwarna keemasan lainnya nampak muncul di hadapan mereka setelah mereka berlari ke depan selama sepuluh menit."Apa itu?" Tyr dan Dillon sama-sama terkejut. Ketika jarak mereka sudah cukup dekat, mereka melihat sebuah lengan emas tergantung melayang diatas udara. Itu adalah sebuah tangan sebelah kiri dari sang Dewa.“Tangan kiri Dewa!” Pikiran Tyr tiba-tiba dipenuhi dengan kalimat itu. Dia memiliki perasaan yang aneh di dalam hatinya. Mengapa tangan kiri sang Dewa dipotong dan dipisahkan dari bagian tubuhnya yang lain?Jika Dewa ini kehilangan tangan kirinya sebelum dia meninggal, pastinya
Tidak punya niat untuk dapat menahan diri lebih lama lagi. Dia mencoba untuk melancarkan serangan dengan maksud untuk menghancurkan tubuh Cacus. Boneka itu akan dipenggal sebagai bentuk akibat dari pukulan yang sangat mengerikan.Cacus tidak jauh berbeda dengan orang idiot tanpa adanya campur tangan dari Tyr. Dia tidak merespon lebih jauh ketika dia melihat senjata berbentuk sabit milik Moloch kini semakin dekat dengannya.'Sial!' Dalam hati mereka, Gallain dan Daftmonk tidak bisa berbuat banyak selain mengutuk dalam hati. Terlepas dari niat terbaik mereka, terlalu banyak para Demigod yang bersikeras melampiaskan amarah mereka kepada Cacus. Mereka merasa tidak berdaya untuk dapat menghentikan aksi mereka.Tepat ketika senjata sabit milik Moloch itu hendak mengenai leher Cacus, boneka itu, yang tidak banyak bergerak selama beberapa waktu, tiba-tiba berhasil menghindari serangan itu. Dia melepaskan pukulannya ke arah Moloch dengan serangan yang kuat.Sayangnya kekuatan yang dimiliki
Tyr menganggap kejadian ini sungguh aneh. Kerangka Dewa, yang dia sembunyikan di dalam pelindung pergelangan tangannya, benar-benar bergerak pada saat itu. Kemudian, entah dari mana, beberapa potongan ingatan yang aneh mulai muncul di dalam pikirannya."Arghhhh!" Kepala Tyr mulai berdenyut dengan rasa sakit yang luar biasa. Ketika Dillon melihat kejadian ini, dia jelas terkejut dan segera memeriksa kondisinya. "Ada apa, Tyr?" Pria itu buru-buru bertanya"Kurasa aku telah menangkap sesuatu." Tyr menepuk dahinya dengan penuh semangat. Dia mencaci, “Ber*ngsek! Aku ingin sekali mengetahui lokasi harta karun di Makam Dewa. Kau tahu apa? Penjaga pergelangan tangan itu telah mengakui aku sebagai tuannya. Kerangka Dewa itu telah membentuk induksi denganku ketika aku meletakkannya di dalam pelindung pergelangan tangan.Tyr memutar tubuhnya dan berseru, “Ada ngarai salju di sana! Harta karun Dewa kuno, yang dia tinggalkan setelah kematiannya, ada di ngarai salju itu!”"Apa kau yakin?""Aku
"Tyr, apa yang sedang kau coba lakukan?" Semua orang tampak merasa khawatir karena mereka merasakan ada yang tidak beres dengan Tyr.Tyr tidak menanggapi salah satu dari mereka. Tiba-tiba dia mulai mengangkat tangan kirinya, seolah dirinya sedang dimanipulasi oleh sesuatu. Dia menggeram, “Kau tidak bisa mempermalukan seorang Dewa! Tangan Kiri Tuhan!”Tangan kiri Tyr terangkat ke atas langit dengan warna cahaya keemasan yang menyilaukan setelah suaranya terdengar. Pada detik berikutnya tangan kiri dari sang Dewa kuno itu muncul di atas kehampaan."Hancurkan mereka!"Silau cahaya yang berwarna keemasan itu terpancar jelas dari lengan sang Dewa. Benda itu terjatuh dari atas langit dan mendarat tepat di atas ngarai salju. Kelompok Moloch masih tampak sibuk memperebutkan harta karun yang terdapat di ngarai salju pada saat ini. Bagaimana mungkin mereka bisa melihat tangan kiri Dewa yang terjatuh dari atas langit? Ketika mereka merasakan bahaya mulai mendekat, semuanya sudah terlambat.S
Tyr menyatakan bahwa dirinya telah mempelajari semua ini dari sang Dewa. Dewa kuno, yang telah mati selama ribuan tahun, benar-benar melarang siapa pun orang yang mengambil hartanya dari makam tempat dia dikuburkan. Dengan demikian, jiwanya yang masih tersisa secara langsung telah mengendalikan Tyr untuk menggunakan tangan Sang Dewa untuk membantai begitu banyak para Demigod dalam sekejap.Namun, Tyr berhasil melangkah lebih jauh dengan menggali tubuh Sang Dewa dari kubur. Memangnya ada apa?Tatapan mata Tyr tiba-tiba kembali menjadi aneh, dan reaksinya cukup mengejutkan Dillon., "Tyr, bisakah kau mengembalikan Kerangka Dewa itu ke dalam makamnya?"“Aku sudah membawanya, tapi sekarang kau malah ingin aku mengembalikannya? Apakah kau sudah tidak waras?" Nada suara Tyr tampak sedingin es ketika dia melontarkan ucapan ini. Itu tidak terdengar seperti sesuatu yang akan dia katakan kepada teman-temannya."Tyr!" Semakin Dillon mempertimbangkannya, maka semakin dia yakin bahwa memang ada