#Dua Puluh Satu#
Pagi hari, lingkungan kampus dipenuhi oleh mahasiswa baru yang siap menjalani perkuliahan. Ribuan orang berkumpul di halaman untuk menjalani masa orientasi mahasiswa.
Reyka bersyukur, kegiatan orientasi mahasiswa baru di Korea diisi oleh hal yang berguna dan bisa diterima oleh logika. Pengenalan lingkungan kampus, pengenalan tenaga pendidik dan berisi kegiatan menyenangkan lainnya membuat mahasiswa baru bisa mengenal lingkungan kampus dengan baik.
Berbeda dengan di Indonesia. Bulan lalu, teman-temannya di SMA berbagi cerita di grup obrolan tentang kegiatan ospek di kampusnya masing-masing. Seperti lagu lama, mereka berdandan ala anak culun dengan hiasan pita tak lupa membawa balon gas.
Sederet makanan dengan nama samaran yang sulit ditebak wajib dikumpulkan. Bentakan dari senior yang konon untuk menguji mental junior malah memperlihatkan kearoganan senior yang seharusnya bisa mengayomi adik-adiknya.
Reyka tak lupa mer
#Dua Puluh Dua#Jika ada yang bertanya apa musim yang sangat disukai oleh Reyka, maka musim gugur adalah jawaban yang akan Reyka berikan.Reyka tak mengetahui pasti mengapa dia memilih musim gugur sebagai musim yang begitu berkesan di hatinya. Dari keempat musim yang terjadi pada negara-negara subtropis, pikiran Reyka selalu berkelana jika melihat foto musim gugur pada mesin pencari di internet.Dedaunan berwarna orange yang berjatuhan dari pohon disertai sepoi angin membuat suasana begitu syahdu dan terasa romantis. Adegan romantis dalam film drama berkelebat di pikiran, akan lebih indah jika dilakukan di bawah pepohonan dengan daun yang luruh dengan anggun.Minggu ketiga bulan Oktober, Reyka mengajak Riska untuk mengunjungi tembok batu istana Deoksugung. Jalan yang membentang sepanjang 900 meter itu semakin indah pada musim gugur. Tempat ini memiliki julukan jalan romantis di Seoul dan menjadi tempat favorit bagi yang memiliki pasangan.
#Dua Puluh Tiga#Rasanya baru kemarin Reyka menjalani liburan musim panas pertama lalu menikmati keindahan musim gugur. Kini musim sudah berganti memasuki musim dingin. Salju pertama belum turun, pepohonan sudah banyak yang tak berdaun. Meninggalkan dahan dan ranting berdiri menjulang tanpa mahkota.Reyka mulai merasakan perih di kulit akibat cuaca. Musim dingin menjadikan kulitnya terasa kering dan perih. Mau tak mau, Reyka lebih intens merawat wajah dan tubuh menggunakan krim pelembab agar kulitnya tetap sehat.Reyka kini tahu, orang-orang Korea melakukan perawatan kulit bukan hanya sekedar agar terlihat cantik dan menarik tetapi memang suatu kebutuhan. Jangankan perempuan, laki-laki pun akan menggunakan skincare agar kulitnya tetap sehat di negara dengan iklim ekstrem ini.Reyka melihat kalender. Jadwal liburan musim dingin akan jatuh pada akhir Desember hingga awal Februari. Setelah berdiskusi dengan Riska, Reyka sepakat akan mengunjungi sedikitnya delapan tempat wisata dan membua
#Dua Puluh Empat# Reyka menikmati makan siang yang sebetulnya sudah terlewat ditemani Riska. Siang tadi mereka selesai mengunjungi salah satu objek wisata untuk membuat konten seperti biasa dilanjut menemani Reyka untuk berbelanja. Nada kemarin malam mengirimkan data rekapan pesanan yang masuk untuk Reyka proses. Sehingga Reyka bisa mulai berburu mencari produk yang dipesan agar bisa mencicil pesanan yang masuk. Hari ini, Reyka hanya mengunjungi toko kosmetik. “Banyak juga ya, pesanan sheet masknya,” ujar Riska sambil mengunyah makanan. “Iya, Uni. Memang Rey lebihkan juga sebagai stok. Rata-rata Rey tambahkan 10% dari pesanan yang masuk. Oya, nanti Uni ambil beberapa juga, kita perawatan di asrama,” ujar Reyka dengan senyum terkembang. “Habis berapa tadi, Dek?” tanya Riska. Reyka membuka tas ransel dan mengambil dompet. Dia menyerahkan kertas yang menunjukkan nilai yang baru saja dibayarnya untuk membeli pesanan. “Lumayan juga, Dek. Hampir sama dengan biaya makan kita selama set
#Dua Puluh Lima#Musim dingin sedang mencapai puncaknya. Suhu bisa berkisar di minus lima belas derajat. Reyka dan Riska memilih untuk berdiam diri di kamar selama tiga hari belakangan. Mereka menghabiskan waktu dengan caranya masing-masing.Riska maraton menonton film drama demi melancarkan pemahaman bahasanya. Reyka melihat, sesekali Riska tersenyum atau menitikkan air mata saat matanya tertuju pada layar ponsel. Riska yang peka perasaannya mudah terbawa alur cerita drama.Reyka sendiri sibuk mengedit hasil rekaman agar memiliki stok video sampai empat minggu ke depan. Mengantisipasi bila tak bisa mengunggah video, dia bisa tetap rutin memberikan tayangan baru. Reyka pun gencar mempromosikan videonya di akun media sosial.Awal bulan Januari lalu, Reyka mendapat pemberitahuan melalui surat elektronik jika akun Youtubenya sudah bisa dimonetisasi. Satu langkah awal untuk memiliki pendapatan sendiri sudah dia kantongi. Tinggal rajin mengunggah serta meningkatkan kualitas video agar pemi
#Dua Puluh Enam#Dibuai libur musim dingin yang panjang, membuat Reyka melonggarkan sistem belajar. Namun begitu liburan usai, Reyka langsung menghadapi ujian yang akan datang pekan depan. Membuatnya harus kembali berjibaku dengan pelajaran. Ibarat orang yang baru saja bangun tidur, langsung harus berlari mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak sepuluh putaran.Reyka mengingat nilai ulangan tengah semesternya yang bisa dikatakan lumayan. Dengan pola belajar yang sesuai dengan gayanya, Reyka bisa memperoleh nilai tersebut. Reyka merasa perlu meningkatkan belajarnya karena di dalam kelas, ada beberapa mahasiswa yang nilainya lebih baik dari Reyka.Reyka membuat catatan dari setiap mata kuliah yang sudah dipelajari dan disusun berdasarkan bab yang diajarkan. Sehingga Reyka hanya perlu memahami materi dengan mengulang pelajaran dari buku catatan yang sudah dibuatnya.Reyka pernah membaca dari situs internet, salah satu mahasiswa Indonesia yang juga kuliah di Korea mengatakan jika dia sa
#Dua Puluh Tujuh#Reyka merasakan kerinduan pada Indonesia. Selain karena sudah meninggalkan Indonesia hampir satu tahun, suasana ramadan kali ini berbeda jauh dengan ramadan jika berada di Indonesia. Tak ada tabuhan dari warga yang berkeliling membangunkan sahur, tak ada keramaian saat berburu hidangan takjil.Reyka merindukan makanan khas yang diburu untuk berbuka puasa. Merindukan janjian dengan teman-teman untuk mengadakan buka bersama juga salat tarawih berjamaah. Di Korea, ramadan tak ubah seperti hari-hari biasa.Memasuki musim panas, waktu siang lebih panjang dibandingkan waktu malam. Reyka bersama Riska akan bangun sebelum jam tiga untuk menyiapkan makan sahur. Lagi-lagi Reyka mengasah kemandiriannya. Dulu, makan sahur sudah tersedia di meja makan dan Reyka tinggal melahapnya. Kini selama sebulan dia harus menyiapkannya sendiri.Jam 03.20 sudah masuk waktu subuh. Reyka dan Riska harus menghentikan aktivitas makan dan minum sampai mereka berbuka pada jam 07.55. Sementara itu,
#Dua Puluh Delapan#Reyka mengajak Riska untuk mengunjungi hunian barunya. Dia berniat membersihkan kamar kos sekaligus membuat konten room tour. Reyka membuat perbandingan fasilitas serta perbedaan harga dari asrama dan kamar kos agar teman-teman yang akan berkuliah di Korea mengetahui dua di antara banyak jenis hunian lain yang bisa disewa.Reyka juga membuat video singkat menggunakan kamera ponsel dan mengirimkannya pada Irawan. Reyka mengajukan permintaan untuk pindah dari asrama dengan merekam kondisi kamar kos pada Irawan. Tujuan Reyka agar mendapatkan uang akomodasi tambahan karena biaya kamar kos hampir dua kali lipat dari biaya sewa asrama.Reyka berharap Riska bisa menyusul untuk tinggal di kamar kos seperti dirinya tetapi Reyka tak bisa memaksa karena Riska masih mempertimbangkan masalah keuangan. Riska belum memiliki cukup uang yang bisa digunakan sebagai uang deposit untuk menyewa kamar kos.Jika ada uang yang bisa disisihkan dari beasiswa yang diterima pun, Riska akan me
#Dua Puluh Sembilan#Reyka dan beberapa orang lainnya tengah berdiri menanti bus yang akan mengantarkan mereka ke tujuan masing-masing. Saat bus yang ditunggu datang, Reyka segera naik dan mencari tempat duduk yang nyaman.Perjalanan yang memakan waktu dua puluh menit dimanfaatkan Reyka untuk melihat saluran Youtube. Menggulir beberapa video untuk mengecek jumlah penonton dan melihat grafik peminat salurannya. Tak lupa, mengecek berapa nilai uang yang bisa dia dapatkan bulan ini.Menjalani pekerjaan sebagai youtuber dan pengusaha disela jadwal kuliah yang padat rasanya seperti permen asam manis. Reyka harus bekerja keras dalam membuat konten yang menarik, mencari ide yang bagus juga menjual. Masih dilanjutkan dengan proses syuting, editing dan menerjemahkan dalam beberapa bahasa. Riska memang membantu menjadi juru kamera tetapi sisanya Reyka kerjakan sendiri.Belum lagi koordinasi dengan partner bisnisnya, Nada dan Bianca agar usaha yang mer
#Seratus Tujuh# Tepuk tangan meriah memenuhi aula. Kanglim baru saja menggunting pita sebagai simbol peresmian gedung baru yang akan digunakan oleh agensi SK Entertainment. Seluruh staf dan artis berbaur menjadi satu dalam pesta yang diselenggarakan. “Hyung, bisakah kau melepaskan tanganmu dari Nunim. Aku sungguh iri melihatnya!” protes Yongjin. Chinhwa dan Jiyoon terbahak mendengar komplain yang diajukan Yongjin. Mereka membentuk lingkaran kecil dalam pesta setelah sekian lama tidak berkumpul bersama. “Aku sengaja melakukannya. Agar semua orang tahu jika Reyka adalah milikku dan aku adalah miliknya,” sahut Seokyung asal. Reyka memukul pelan bahu Seokyung, merasa alasannya terlalu berlebihan. “Apa kau takut Joon Hyung meliriknya?” ceplos Yongjin yang masih belum berubah. Chinhwa seketika menutup mulut Yongjin, khawatir ucapannya menimbulkan prahara. Benar saja, Min Joon menoleh. Yongjin menyeringai melihat tatapan Min Joon yang lebih menakutkan setelah menjalani wajib militer. “
#Seratus Enam# Reyka mengangguk sambil tersenyum ramah membalas staf agensi yang membungkuk memberikan hormat ketika berpapasan dengannya. Setelah si kembar berusia satu tahun, Reyka aktif kembali bekerja di agensi. Kanglim memberikan Reyka kedudukan sebagai wakil ketua departemen yang membawahi artis dan manajer agensi SK Entertainment. Kemarin, Kanglim mengajak Reyka dan beberapa staf untuk mengunjungi gedung yang akan ditempati sebagai gedung baru agensi. Bergabungnya Angela, eksistensi Sirius yang mulai menapaki kesuksesan serta pengembangan bakat yang dilakukan oleh setiap anggota Tone membuat pendapatan yang diperoleh agensi berlipat-lipat. Gedung baru diperkirakan akan siap dua bulan mendatang karena masih dalam proses penyelesaian pembangunan. Kanglim berencana akan mengadakan pesta kecil bagi seluruh staf manajemen dan artis saat peresmian penempatan gedung baru. Kanglim telah menentukan tanggal peresmian. Dia ingin Min Joon dan Seokyung turut menghadiri peresmian tersebut
#Seratus Lima# Kehebohan mewarnai rumah baru Seokyung dan Reyka. Para kakek dan nenek begitu antusias mengasuh cucu-cucunya yang belum genap berusia satu bulan. Orang tua, keluarga paman dan mertua Reyka baru bisa berkumpul dua hari lalu pasca Reyka melahirkan. Kedatangan Irawan dan keluarga ke Korea tertunda karena Irawan membawa serta Bi Siti dan keponakannya. Beberapa dokumen harus diselesaikan agar keduanya legal masuk ke Korea. Mereka diminta Irawan untuk mengurus pekerjaan rumah tangga dan membantu Reyka dalam mengasuh si kembar. “Ayo, Mas, coba gendong cucunya. Masa, udah dua hari di sini tapi belum gendong cucu,” ledek Rudi pada Irawan. Irawan menyeringai. Bukan tak mau, Irawan sangat ingin melakukannya tetapi dia takut salah dalam menggendong sebab tak pernah memegang bayi sebelumnya. Dinda pun merasakan hal yang sama. Keinginan kalah oleh kekhawatiran akan terjadi sesuatu jika salah memposisikan bayi. “Ayah duduk sini!” Reyka menarik Irawan untuk duduk di sofa lalu memb
#Seratus Empat#Dokter memperbolehkan Reyka untuk pulang karena kondisinya sudah stabil. Namun, tidak dengan kedua anaknya. Si kembar masih perlu menjalani masa perawatan antara satu atau dua minggu lagi agar organ tubuhnya benar-benar siap untuk menghirup udara bebas.Reyka masuk ke ruang bayi untuk menjenguk kedua buah hatinya. Mereka tidur dengan nyaman. Ketenangan dan kebahagiaan mengaliri relung jiwa saat menatapnya. Seokyung mengusap pelan punggung Reyka saat melihat netra istrinya berkaca-kaca.“Kita doakan agar mereka bisa segera berkumpul dengan kita. Aku yakin, mereka anak yang kuat seperti Mama-nya,” ucap Seokyung.Seokyung dan Reyka telah sepakat agar kedua anak mereka memanggilnya dengan Mama dan Papa. Panggilan itu biasa didengar di Indonesia dan pengucapannya hampir sama dengan panggilan kepada kedua orang tua dalam bahasa Korea.“Ayo, kita pulang!” ajak Seokyung setelah hampir lima belas menit mereka menjenguk si kembar. Seokyung tak ingin Reyka terlarut dalam perasaan
#Seratus Tiga#Dengan dukungan penuh dari kedua orang tuanya, Seokyung pergi ke kantor agensi untuk menyelesaikan urusan yang dia pantik semalam. Reyka sempat siuman tetapi merasa bingung kemudian kembali tertidur. Efek obat bius belum sepenuhnya hilang dari tubuhnya.Da Yool dan beberapa orang pengawal menjemput dan mendampingi hingga Seokyung masuk ke dalam gedung. Seokyung melihat, banyak orang yang berdiri di depan gedung agensi. Kilat kamera silih berganti mengambil potret dirinya. Teriakan yang memanggil namanya disertai kalimat yang tak terdengar jelas karena terlalu banyak suara bersahutan.Kanglim dan para petinggi agensi sudah berkumpul. Seokyung masuk ke dalam ruang direksi untuk memberikan penjelasan terhadap perbuatan yang telah dilakukannya. Senyum manis Reyka dan tangis kedua bayi yang terekam dalam ingatan Seokyung menjadi energi bagi jiwanya untuk tetap tenang melalui semua.Pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan oleh Kang
#Seratus Dua# Seokyung berada dalam ruang operasi dengan perasaan tegang. Bunyi peralatan medis yang berada di belakangnya terasa begitu nyaring. Seokyung menggenggam erat jemari Reyka yang tak sadarkan diri karena bius total yang diberikan oleh dokter. Tim medis sedang menjalankan tugas. Seokyung merapalkan doa dalam hati agar istri dan anak-anaknya diberi keselamatan. Dia tak menyangka, seberat ini perjuangan seorang perempuan dalam melahirkan. Rasa cinta pada ibu dan istrinya pun semakin bertambah-tambah. Tangis lantang bayi memecah kesunyian ruang operasi. “Selamat, Seokyung-ssi, bayi anda telah lahir,” ujar salah seorang dokter. Seorang perawat membawa bayi tersebut untuk diperiksa. Berselang lima menit, tangis bayi kedua tak kalah lantang dari bayi pertama. “Seokyung-ssi, kurasa mereka akan menjadi penyanyi seperti Appa nya setelah dewasa,” canda dokter kandungan Reyka agar Seokyung tak terlalu tegang.Seokyung tersenyum sambil menghapus
#Seratus Satu# “Anae, bangun! Matahari sebentar lagi terbit, kau belum salat,” ujar Seokyung lembut membangunkan Reyka. Dengan berat, Reyka membuka mata. Dia baru tidur beberapa jam. Usia kandungan yang telah memasuki trimester ketiga membuatnya tak nyaman. Akhir-akhir ini Reyka sering kegerahan walau AC sudah dinyalakan. Reyka bahkan sempat berpikir untuk memotong pendek rambutnya tetapi Seokyung melarangnya. Belum lagi aktivitas dua janin yang begitu aktif dalam perut. Gerakan mereka membuat Reyka terjaga sepanjang malam sehingga tidur malamnya berkurang. “Mari, kubantu bangun.” Seokyung sudah berdiri di samping ranjang sambil memegangi kedua tangan Reyka. Terkadang Seokyung gemas tetapi tak jarang merasa kasihan dengan kondisi fisik Reyka. Seokyung membayangkan bagaimana sulitnya membawa kedua bayi yang terus tumbuh dalam perut. Selain bertambah berat dari waktu ke waktu, ukuran mereka juga terus membesar. Kini Reyka kesulitan untuk duduk tegak
#Seratus# Kehidupan rumah tangga Reyka dan Seokyung berjalan dengan harmonis selayaknya suami istri ketika berada di apartemen. Namun mereka bersikap seperti teman ketika bertemu di luar. Sangat aneh tetapi ini adalah konsekuensi yang harus diterima keduanya berdasarkan kesepakatan mereka dengan agensi. Reyka menarik kepala yang berada di atas lengan Seokyung. Ini adalah kali kesekian Reyka mendapati bangun tidur dalam posisi seperti itu. Diliriknya jam dinding, masih ada waktu setengah jam untuk menunaikan salat subuh sebelum matahari terbit. Reyka menatap Seokyung yang masih terpejam dengan posisi miring menghadapnya. Reyka memperhatikan dengan saksama laki-laki tampan di depannya. Tampak tenang dan damai. Wajahnya bersih dengan alis tebal yang hampir bertaut. Juga hidung mancung dan bibir tipis yang akhir-akhir ini sering membuatnya terbuai. Sebulan belakangan, Reyka mencoba jujur dengan dirinya sendiri. Di antara semua anggota Tone, Reyka memang menaruh
#Sembilan Puluh Sembilan# Sesampainya di apartemen, Seokyung langsung menuju dapur untuk minum. Berharap air bisa meredakan panas dalam kepala dan dadanya. “Seokyung-ah, aku minta waktu padamu. Setidaknya biarkan sampai anak ini lahir jika kita akan bercerai,” ujar Reyka ketika Seokyung masih meneguk air dalam gelas. Seokyung dengan kasar meletakkan gelas di atas meja hingga pecah. Pecahan kaca menggores telapak tangan. Darah merembes di permukaan kulitnya. Reyka yang tersentak sedikit panik melihat Seokyung terluka. “Ternyata perkataan yang pernah kau ucapkan di depan Umar-Nim bukan candaan. Kau memang berniat untuk bercerai dariku setelah melahirkan. Apa kau ingin kembali pada Min Joon? Oya, aku lupa, kisah kalian masih belum selesai. Apa kalian akan melanjutkannya?” selidik Seokyung dengan nada mengejek.“Seokyung!” bentak Reyka. “Apa rasa cinta yang kutunjukkan padamu belum cukup dibandingkan dengan cintanya?!” tanya Seokyung kesal.“Aku dan Min Joo