Share

Part 2

Author: Rindu u
last update Last Updated: 2021-08-27 12:04:20

Tokk..Tokk..

Suara ketukan pintu, membuat Dara berlari untuk membukanya.

Terlihat seorang laki-laki yang sedang berdiri didepan pintu, siapa lagi kalo bukan Bagas, sang kekasih yang sudah ia pacari selama 2 tahun terakhir ini.

Dara mempersilahkan Bagas masuk. Saat itu Dara hanya sendiri dirumah.

Bagas berjalan menuju ke minibar, sedangkan Dara berjalan ke dapur untuk membuat teh. Tanpa pikir panjang Bagas pun langsung duduk. Dara kemudian mendudukan dirinya sebelah Bagas sambil memberikan segelas teh hangat.

"Makasih ya." ucap Bagas. Kemudian Bagas pun mencicipi teh anget yang buatan Dara.

"Gimana teh nya enak?" tanya Dara.

"Enak lah kalo pacar yang bikin." balas Bagas.

"Enak lah, aku bikinnya pake cinta." Dara memperhatikan Bagas diam-diam.

"Apaan sih." Bagas mencolek hidung mancung Dara, kemudian ia beranjak dari tempat duduknya. Ia memandang di sekeliling rumah. "Kamu tinggal sama siapa aja?" tanya Bagas yang memasukkan tangan kanan nya di dalam saku. Meskipun mereka sudah pacar 2 tahun, baru kali ini Bagas berkesempatan bermain kerumah Dara.

"Sama ayah,bunda." balas Dara.

Bagas mengangguk pelan. "Ya udah kamu ganti baju gih, aku tunggu di luar." Bagas berjan meninggalkan Dara.

Bagas adalah laki-laki yang baik, santun dan juga sangat mencintai Dara.

Setelah mengganti pakaiannya, ia kembali menghampiri Bagas yang sedang menunggu di ruang tamu.

Dua puluh menit kemudian mereka sudah sampai di restoran favorit mereka. Setelah memarkir motor mereka masuk ke dalam restoran itu. Langkah Dara terhenti karena melihat pedagang Ice cream di seberang jalan, membuat langkah Bagas ikut terhenti

"Bagas." rengek Dara.

"Apa Ra?" Bagas memandang kearah pedagang itu. Ia mengiyakan kode dari Dara, seolah-olah ia sangat mengerti dengan maksud kekasihnya. "Oke..!!" Bagas berlari kecil menuju pedagang Ice Cream. "Mas Ice Cream nya satu ya, jangan lama-lama."

"Baik mas."

Bagas memperhatikan pedagang Ice Cream itu. "Jangan lupa dikasih susu ya mas."

Pedagang itu memberikan Ice Cream kepada Bagas.

"Makasih mas." Lalu Bagas bergegas kembali ke restoran itu.

"Mana?" tanya Dara yang sudah tak sabar.

"Udah nih." Bagas memberikan Ice Cream itu kepada Dara. " kamu belum pesen ya?" Bagas duduk di sebelah Dara.

"Belum hehe." jawabnya dengan cengiran lebarnya. "Kamu pesen apa?" tanya Dara.

Dara memanggil salah satu pelayan yang sedang membersihkan meja sebelah untuk mencatat pesanan.

"Kita pesen makanan kayak biasa mba. Kalo kamu mau pesen apa?"

"Ngikutin kamu aja sayang." ia sibuk menatap ponselnya

****

Bastian melirik jam tangannya menunjukan pukul 20:00. Saat itu Bianca baru pulang dari campingnya. Bianca adalah pacar Bastian, ia bersekolah ditempat yang berbeda dengannya.

Ia melajukan mobilnya dengan cepat. Sekitar 20 menit menghabiskan waktu diperjalanan, akhirnya sampai juga di sebuah terminal bis, ia memandangi di sekitarnya, masih banyak siswa/i yang juga menunggu jemputan dari orang tuanya. Disana ia menemukan Bianca yang sedang duduk menunggunya.

"Maaf ya aku telat." ujar Bastian.

"Kamu kemana aja sih, aku udah nunguin kamu dari tadi." Bianca bangkit dari duduknya ia berusaha mengangkat tasnya yang dipenuhi dengan perlengkapan camping. Tanpa pikir panjang Bastian menggendong tas itu. Mereka menuju mobil yang sedang di parkir dipinggir jalan.

"Kamu udah makan belum?" tanya Bastian sambil menjinjing tas masuk ke dalam bagasi.

"Belum." jawab Bianca.

"Ya udah kita mampir dulu ntar." ia menutup bagasi kembali, dan bergegas membuka pintu mobil yang akan di masuki oleh Bianca.

Kini mobil mereka berhenti tepat di dekat pedagang nasi goreng. Mereka turun, Bianca menduduki dirinya di tempat duduk yang sudah disediakan oleh pedagang, sedangkan Bastian berdiri disamping pedagang itu memesan nasi goreng.

****

Bastian, Gerry dan Danu berjalan menuju kantin, sesampainya dikantin sudah di penuhi oleh siswa/i yang sudah menyantap makanan mereka masing-masing. Diantara mereka ada Dara, Sarah yang sudah berada di kantin.

"Kalian mau pesen apa?" tanya Gerry.

"Gue kayak biasa." balas Bastian.

"Gue bakso sama es teh manis nya." timpal Danu.

Gerry bangkit menuju ibu kantin untuk memesan makanan.

Setelah kepergian Gerry. "Gue denger loh kemaren bareng sama Dara ya kesekolah?" celetukan Danu.

"Tau darimana loh?" tanya Bastian balik.

"Gue tau dari Gerry. Bener itu?" tanya Danu lagi, yang sangat penasaran menunggu jawaban dari Bastian.

"Iya." jawab Bastian singkat.

"Loh serius. Kok bisa?"

"Iya kemaren mobilnya mogok, jadi kebetulan gue lewat di depan rumahnya dia."

"Cielah loh. Ternyata loh masih peduli juga sama Dara." celetukan Danu.

"Gue awalnya nolak, tapi anaknya mohon-mohon, dengan sangat terpaksa gue kasih tumpangan."

Tiba-tiba fokus Danu berbeda, membuat Bastian menaikkan alisnya. "Loh lagi liatin siapa sih?" Bastian menoleh kebelakang, terlihat Dara dan kedua sahabat nya sedang mengobrol di meja sudut kantin. Karena ia belun mengetahui keberadaan Dara.

Gerry yang baru saja sampai dengan beberapa makanan di tangannya, ia melihat tingkah kedua sahabatnya itu yang sedang berbisik-bisik, sesekali memandang ke arah Dara.

Dara tidak nyaman melihat Danu dan Bastian yang terus memandangnya sambil berbisik-bisik, akhirnya ia menghampiri meja Bastian.

"Ada apa loh liatin gue kayak gitu?" tanya Dara ketus, ia melotot ke arah Bastian.

"Apaan sih loh, siapa juga yang liatin loh. GR banget sih." Bastian terkekeh.

"Loh salah paham Dar, kita itu ngeliat cewek yang ada dibelakang loh.

Seorang siswi yang sedang makan tepat di meja belakang Dara.

Dara mendesis kesal, alhasil ia menginjak sepatu Bastian dengan keras.

"Aaaghhhh." pekik Bastian, ia menggangkat kakinya lalu di kibas-kibas, seperti nya injakan Dara membuat kaki nya keram.

Bukan pertama kali gadis itu melakukan itu padanya, tapi sudah puluhan kali. Membuat rasa kesabaran itu habis. Ia bangkit dari tempat duduk nya dan menghampiri meja Dara.

Terjadi lah perdebatan di antara Bastian dan juga Dara.

Semua teman keduanya hanya menatap keduanya, mereka tak tahu cara untuk menghentikan perdebatan mereka.

Clara mengambil ponsel dari saku bajunya, mengirim pesan singkat. Jelang beberapa menit Bagas pun datang di tengah perdebatan itu. Bagas berusaha menenangkan Dara yang terus nyerocos, akhirnya Bagas membawa Dara pergi dari kantin itu.

Semua pasang mata di sekitar memandang ke arah Bastian. Bastian menatap mereka tajam, membuat siswa/i kembali duduk.

Tak terasa tangannya mengepal dengan keras. Ia berusaha untuk bersabar menghadapi gadis itu.. Akhirnya ia meninggalkan kantin, disusul oleh Gerry dan Danu.

***

Related chapters

  • Imperfect love   Part 3

    *****Sarah dan Dara berjalan menuju kantin, setelah ulangan harian fisika otaknya akan hancur seketika, ditambah dengan cacing di perutnya sudah memanggil, tadi pagi Dara tidak sempat sarapan karena bangunnya yang kesiangan."Gila Dar, sumpah itu pak Tono kasih soal bikin kepala gue pecah, soal satu tapi ada anak-anaknya."Dara hanya menatap Sarah sambil tersenyum simpul, "Udah sabar aja, ini cobaan.""Sabar apaan," cibir Sarah "otak gue kayak mau pecah. Loh mah enak otak loh encer. Lah gue punya otak pas-pasan."

    Last Updated : 2021-08-27
  • Imperfect love   Pernikahan

    ****Dara menghadiri acara pernikahan teman kerja kedua orang tuanya. Meskipun teman jauh namun mereka tetap menghargai undangan itu. Dara mewakili Ayah dan Bunda nya berhalangan hadir. Harusnya ia ditemani oleh Bagas, namun Bagas juga tak bisa menemani Dara karena ada tugas dari sekolah untuk seminggu. Alhasil ia mengajak Sarah untuk menemani nya ke pernikahan itu.Sesampai di sana mereka menemukan Bastian yang sedang duduk di kursi tamu di bagian depan. Saat itu Bastian menggunakan batik berlengan panjang. Masih sepi dengan tamu undangan, hanya ada Bastian, Dara dan juga Sarah.Terlihat dari sudut koridor kedua orang tua mempelai sedang berdebatan. Wajah mereka tampak bingung. Akhirnya

    Last Updated : 2021-08-27
  • Imperfect love   Part 5

    ****Pagi-pagi sekali Dara sudah berada di sekolah diantar oleh ayahnya. Ia berjalan masuk ke gerbang sekolah menuju kelasnya. Dengan wajahnya yang cerah dan semangat ia terus berjalan menyusuri setiap kelas.Setelah beberapa kelas ia lewati, akhirnya ia pun sampai dikelas. Ia langsung duduk dibangkunya. Saat itu di kelas sudah ada beberapa murid yang berada di kelas.Dara menghelas nafas panjang, ia seketika mengingat momen yang harusnya bahagia, namun tidak dengan Dara. Sepertinya ia sangat terbebani atas apa yang terjadi padanya. Ia harus menikah dengan Bastian, cowok nyebelin yang pernah ia kenal."Anggap aja pernikahan itu gak pernah ada dihidup gue." ia menutupi wajahnya menggunakan tangan.

    Last Updated : 2021-08-27
  • Imperfect love   Part 6

    Happy reading***Dara berajalan masuk ke dalam sekolah bersama Bagas, mereka berjalan berdampingan menuju kelas. Lalu dia menatap kearah cowok-cowok yang tengah sibuk bermain bola basket dilapangan.Diantaranya ada Bastian yang ikut andil didalamnya, saat menatap cowok itu dia menoleh kebelakang.Gerry melemparkan bola kearah Bastian ketika dia sibuk memandang kearah Dara, sehingga bola itu mengelinding jauh keluar lapangan.Lemparan keras dari Gerry hingga bola itu hampir mengenai Dara, sontak membuat Dara dan semua yang melihat kaget. Dengan sigap Bagas menangkis dengan tubuhnya, dan bola terjatuh tepat di punggungnya. Dara dan Bagas berpelukan,

    Last Updated : 2021-10-07
  • Imperfect love   Part 7

    Happy readimg*****Bianca melihat pantulan didalam cermin, dia berlenggak-lenggok memamerkan sederet gigit putih melihat dress yang dia kenakan untk pergi kencang bersama Bastian."Ini baru cantik." ujar Bianca.Setelah siap Bianca segera melangkah keluar kamar, dia langsung menunggu Bastian yang akan menjemputnya.Rafael yang sibuk menonton tv, menoleh mendengar Bianca keluar dari kamar."Mau kemana Bi?" "Mau jalan sama Bastian kak." sahut Bianca y

    Last Updated : 2021-10-08
  • Imperfect love   Bagian 8

    Happy reading***Jarum jam menunjukkan pukul 05:30 ketika Dara terbangun dari tidur, dia bergegas mengganti pakaian, mengambil sepatu olahraga, lalu menghabiskan waktu lebih kurang satu jam untuk berkeliling komplek. Dia ingin memberikan sedikit ketenangan setelah menghabiskan waktunya di sekolah beberapa hari yang lalu, jadi saatnya dia menangakan pikiran dan mencuci mata agar terasa lebih ringan. Dia pun turun dari kamarnya, lalu menemukan sang mama yang sudah sibuk memasak sarapan dipagi hari, begitulah kegiatan Rossa memasak masakan kesukaan anaknya."Sayang kamu mau kemana, tumben jam segini sudah bangun?"

    Last Updated : 2021-10-09
  • Imperfect love   Bagian 9

    Happy reading****Dara menolehkan kepalanya ke arah sumber suara, sekarang dia melihat ada orang yang sedang adu jotos di lapangan sekolah, matanya tak berkedip sama sekali melihat kejadian itu, Dara benci keributan, dia tidak suka jika ada orang yang hanya mengandalkan otot sebagai bentuk kekuasaan. Dara melihat siswa-siswa berbondong-bondong untuk menonton kejadian itu, tapi Dara tidak ingin melihatnya sama sekali karena bagi dia hal itu sama tidak berguna untuk di tonton. Dara kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelas, dia melihat seluruh isi kelas kosong tak ada siswa yang tersisa di dalamnya, Dara menghela napasnya lalu dia

    Last Updated : 2021-10-11
  • Imperfect love   Bagian 10

    Happy reading****Pagi hari pukul 06:30 sekolah masih sepi, ada beberapa murid yang sudah datang.Pak Asep menyelesaikan pekerjaannya menyapu dan menyiram tanaman. Ketika pak Asep sedang duduk bawah pohon besar sembari menghapus peluh di kening, Dara datang menghampiri pak Asep, sambil matanya jelalatan mengeluarkan suara. "pak Asep..!!Bastian udah dateng belom?" tanya Dara"Tumben mba Dara nyariin mas Bastian, biasanya mas Bagas.""Gak pak, aku nanya aja dia anak kayak dia pasti gak bakal bisa datang pagi.""Oh gitu, bel

    Last Updated : 2021-10-11

Latest chapter

  • Imperfect love   Special

    Happy reading****Bagi Kebanyakan siswa, upacara bendera tiap senin pagi adalah menjadi rutintitas sekolah yang paling membosankan. Sepanjang upacara selama sekitar tiga puluh menit semua sistwa berkumpul berbaris dilapangan, mengikuti satu-persatu poin yang bicakan petugas upacara, yang susunannya mereka sudah hafal diluar kepala, sambil melawan bosan serta menahan panasnya terik matahari. Pagi itu ratusan siswa berbaris dilapangan. Pada barisan kelas XII IPA 2, Dara, Sarah dan Clara malah berbaris rapat satu sama lain seperti tak mau berpisah satu detik pun, sedangkan murid lain fokus mendengarkan pembina sedang berbicara di podium dan mendengarkan pengumuman dengan serius. Dari sisi lain kelas XII IPS 1

  • Imperfect love   Bagian 12

    Happy reading****Bagi Kebanyakan siswa, upacara bendera tiap senin pagi adalah menjadi rutintitas sekolah yang paling membosankan. Sepanjang upacara selama sekitar tiga puluh menit semua sistwa berkumpul berbaris dilapangan, mengikuti satu-persatu poin yang bicakan petugas upacara, yang susunannya mereka sudah hafal diluar kepala, sambil melawan bosan serta menahan panasnya terik matahari. Pagi itu ratusan siswa berbaris dilapangan. Pada barisan kelas XII IPA 2, Dara, Sarah dan Clara malah berbaris rapat satu sama lain seperti tak mau berpisah satu detik pun, sedangkan murid lain fokus mendengarkan pembina sedang berbicara di podium dan mendengarkan pengumuman dengan serius. Dari sisi lain kelas XII IPS 1

  • Imperfect love   Bagian 11

    Happy reading *****Lorong lantai dua diramaikan siswa yang sedang sibuk dengan aktivitasnya. Bianca duduk terdiam sembari mengingat saat dia menghabiskan waktu bersama Bastian. Cincin melingkarin jari manis Bastian yang membuat pusarannya berputar, dia tampak gelisah jika mengingat itu. Apalagi sebuah alasan yang tidak masuk akal didapatkan dari Bastian, membuatnya tidak puas dengan jawaban itu. "Mungkin perasaan gue aja ya, dan alasan Bastian itu memang benar. Gue harus percaya sama dia, karena selama ini dia gak pernah boongin gue."Drrtt..Ponsel Bianca tiba-tiba bergetar, dia segera membuka ponselnya.Sebuah pesan singkat dari Bastian, membuatnya segera membalas pesan itu. Wajahnya t

  • Imperfect love   Bagian 10

    Happy reading****Pagi hari pukul 06:30 sekolah masih sepi, ada beberapa murid yang sudah datang.Pak Asep menyelesaikan pekerjaannya menyapu dan menyiram tanaman. Ketika pak Asep sedang duduk bawah pohon besar sembari menghapus peluh di kening, Dara datang menghampiri pak Asep, sambil matanya jelalatan mengeluarkan suara. "pak Asep..!!Bastian udah dateng belom?" tanya Dara"Tumben mba Dara nyariin mas Bastian, biasanya mas Bagas.""Gak pak, aku nanya aja dia anak kayak dia pasti gak bakal bisa datang pagi.""Oh gitu, bel

  • Imperfect love   Bagian 9

    Happy reading****Dara menolehkan kepalanya ke arah sumber suara, sekarang dia melihat ada orang yang sedang adu jotos di lapangan sekolah, matanya tak berkedip sama sekali melihat kejadian itu, Dara benci keributan, dia tidak suka jika ada orang yang hanya mengandalkan otot sebagai bentuk kekuasaan. Dara melihat siswa-siswa berbondong-bondong untuk menonton kejadian itu, tapi Dara tidak ingin melihatnya sama sekali karena bagi dia hal itu sama tidak berguna untuk di tonton. Dara kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelas, dia melihat seluruh isi kelas kosong tak ada siswa yang tersisa di dalamnya, Dara menghela napasnya lalu dia

  • Imperfect love   Bagian 8

    Happy reading***Jarum jam menunjukkan pukul 05:30 ketika Dara terbangun dari tidur, dia bergegas mengganti pakaian, mengambil sepatu olahraga, lalu menghabiskan waktu lebih kurang satu jam untuk berkeliling komplek. Dia ingin memberikan sedikit ketenangan setelah menghabiskan waktunya di sekolah beberapa hari yang lalu, jadi saatnya dia menangakan pikiran dan mencuci mata agar terasa lebih ringan. Dia pun turun dari kamarnya, lalu menemukan sang mama yang sudah sibuk memasak sarapan dipagi hari, begitulah kegiatan Rossa memasak masakan kesukaan anaknya."Sayang kamu mau kemana, tumben jam segini sudah bangun?"

  • Imperfect love   Part 7

    Happy readimg*****Bianca melihat pantulan didalam cermin, dia berlenggak-lenggok memamerkan sederet gigit putih melihat dress yang dia kenakan untk pergi kencang bersama Bastian."Ini baru cantik." ujar Bianca.Setelah siap Bianca segera melangkah keluar kamar, dia langsung menunggu Bastian yang akan menjemputnya.Rafael yang sibuk menonton tv, menoleh mendengar Bianca keluar dari kamar."Mau kemana Bi?" "Mau jalan sama Bastian kak." sahut Bianca y

  • Imperfect love   Part 6

    Happy reading***Dara berajalan masuk ke dalam sekolah bersama Bagas, mereka berjalan berdampingan menuju kelas. Lalu dia menatap kearah cowok-cowok yang tengah sibuk bermain bola basket dilapangan.Diantaranya ada Bastian yang ikut andil didalamnya, saat menatap cowok itu dia menoleh kebelakang.Gerry melemparkan bola kearah Bastian ketika dia sibuk memandang kearah Dara, sehingga bola itu mengelinding jauh keluar lapangan.Lemparan keras dari Gerry hingga bola itu hampir mengenai Dara, sontak membuat Dara dan semua yang melihat kaget. Dengan sigap Bagas menangkis dengan tubuhnya, dan bola terjatuh tepat di punggungnya. Dara dan Bagas berpelukan,

  • Imperfect love   Part 5

    ****Pagi-pagi sekali Dara sudah berada di sekolah diantar oleh ayahnya. Ia berjalan masuk ke gerbang sekolah menuju kelasnya. Dengan wajahnya yang cerah dan semangat ia terus berjalan menyusuri setiap kelas.Setelah beberapa kelas ia lewati, akhirnya ia pun sampai dikelas. Ia langsung duduk dibangkunya. Saat itu di kelas sudah ada beberapa murid yang berada di kelas.Dara menghelas nafas panjang, ia seketika mengingat momen yang harusnya bahagia, namun tidak dengan Dara. Sepertinya ia sangat terbebani atas apa yang terjadi padanya. Ia harus menikah dengan Bastian, cowok nyebelin yang pernah ia kenal."Anggap aja pernikahan itu gak pernah ada dihidup gue." ia menutupi wajahnya menggunakan tangan.

DMCA.com Protection Status