Home / Romansa / Ilusi Cinta Swastamita / Senja Mulai Menata Hati

Share

Senja Mulai Menata Hati

Author: eka fitriani
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Call Me Ka

Mahasiswa, mahasiswi baru diharapkan segera berkumpul dan berbaris di lapangan sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Aba-aba ke sepuluh semuanya harus sudah standby di barisan menurut kelompok masing-masing. Satu, dua, tiga ….”  

Hari pertama OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) sudah diharuskan untuk menginap di kampus dan pulang besok sorenya lagi. Semua mahasiswa-mahasiswi baru harus sudah berkumpul sebelum pukul tiga sore. 

Sayangnya nasib baik tidak memihak pada Aileen dan Daisha. Aileen pagi-pag tersentak karena ingat dia belum membeli barang yang harus dia bawa pas OSPEK.

Apesnya pukul dua sore, Aileen harus membangunkan Daisha dulu yang ketiduran, karena Daisha lupa hari itu ada OSPEK dan harus menginap di tambah harus membawa beberapa barang.

Selain menunggu Daisha bersiap. Aileen juga menemani Daisha membeli barang-barang yang harus dibawa. 

Akhirnya mereka tiba di kampus setengah lima sore. Telat satu jam setengah. Mereka pasrah dengan hukuman yang diberikan.

“Eh, itu mahasiswi baru. Kenapa baru datang. Ini jam berapa?” 

Salah satu senior yang menunggu di depan gerbang masuk langsung menegur Aileen dan Daisha yang berjalan lunglai. 

“Jam setelah lima kak.” jawab Daisha. 

“Terus kenapa santuy begitu lagak kalian. Cepet lari! telat, bangga, santuy lagi.”

“Maaf kak.”

Jawab Aileen dan Daisha kompak. 

Akhirnya Aileen dan Daisha berlari tunggang langgang.

Brakkk.

Nahasnya Aileen menabrak seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakang mobil di parkiran saat dia berlari.

Aileen kaget tidak bisa mengerem. Untungnya Daisha langsung sigap menghentikan langkahnya. Jadi, tidak terjadi tubrukan beruntun. 

Aileen menatap ke arah orang tersebut. Cahaya matahari di ufuk barat memancar ke wajah orang tersebut, jadi membuat Aileen silau. Namun, Aileen bisa melihat bahwa yang dia tabrak adalah seorang laki-laki.

“Maaf, maaf.”

Aileen langsung membungkukkan badan meminta maaf.

“Kalian terlambat, sana pergi ke barisan kanan!” 

Ternyata yang ditabrak Aileen adalah kakak senior. Dia berperawakan tinggi, kulit putih, rambut macam oppa-oppa Korea, dan gayanya macam anak orang kaya metropolitan. Istilah kerennya good looking. Terlihat juga dari wajahnya dia orang yang berwibawa dan smart

“Baik kak.”

Setelah balik badan, kotak nasi yang dibawa Aileen tersenggol kakak senior lain yang tiba-tiba berlari di samping Aileen. Akhirnya nasi itu tumpah ke sepatu kakak senior tadi.

Daisha yang melihat momen ini syok bukan main. Daisha mencoba membantu mengambil tutup kotak nasi yang menggelinding lumayan jauh. 

Aileen tidak bisa bicara apa-apa, seketika tubuhnya kaku. Banyak  mata tertuju padanya, Aileen benar-benar malu dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan. 

“Yuks, kabur aja! Lo mau jadi tempe goreng disini?” 

Bisikan Daisha menarik lengan Aileen. Aileen mencoba mendekati kakak senior itu dan mengambil kotak makan yang berserakan juga berusaha membersihkan sepatunya yang penuh nasi. 

“Hem, kamu sudah telat, nabrak orang, sekarang apa lagi, numpahin sepatu saya pakai nasi lauk kayak gini. Kamu kira kaki saya ini meja makan haaa?”

“Maaf kak, saya tidak sengaja”

“Bersihkan tumpahan nasinya dan segera pergi ke barisan kanan!”

Aileen tidak bisa lari dari tanggung jawab. Dia menatap Daisha dan Daisha mengangguk. Ternyata Aileen jongkok untuk membersihkan sepatu kakak seniornya, tapi kakak senior tersebut menarik kakinya ke belakang. 

“Mau ngapain kamu?”

“Membersihkan sepatu kakak.”

“Siapa yang nyuruh! Maksud saya, kamu bersihin kotak nasi dan nasi yang berceceran. Kotoran di sepatu saya jangan kamu pegang, saya bisa bersihin sendiri. Dan segera pergi ke barisan kanan! Paham nggak!” 

Kakak senior tersebut membentak Aileen dan Daisha. Mereka sampai menjingkat, mereka hanya bisa mengangguk dan Aileen segera membersihkan apa yang dimaksud kakak senior. Lalu, mereka segera pergi menurut perintah yang diberikan.

***

Semenjak kejadian itu, hidup Aileen tidak tenang. Aileen jadi pusat perhatian, terutama oleh para kakak senior utamanya cewek, meski cowok juga ada. Bahkan, Aileen jadi bahan ghibah mahasiswa mahasiswi seangkatan.

Parahnya lagi, kakak senior yang tidak menjadi panitia waktu OSPEK juga mencari tahu Aileen itu siapa. Seolah jadi selebgram dadakan dan penuh kontroversi, Aileen jadi bahan perbincangan dan juga hujatan. 

Iya, sebab hanya Aileen mahasiswa baru yang berani mencari masalah dengan mahasiswa senior luar biasa yang bernama “Nevan” itu.

“Nevan Putra Wijaya?” 

Nama itu membuat Aileen syok sekaligus penasaran. Saking parnonya Aileen selalu berada di kelas dan jarang keluar. 

Meanwhile Daisha mencari tahu sebenarnya siapa itu Nevan dengan bertanya ke teman-temannya. 

“Ini mohon maap ya, kenapa semenjak kejadian sepatu kak Nevan ketimpa nasi bekal itu, kok hebohnya nggak selesai-selesai sampai sekarang? Memang siapa kak Nevan itu?”

“Lo, belum tahu siapa kak Nevan?” 

Segerombolan mahasiswi tersebut kaget, bisa-bisa Daisha bertanya seperti itu. 

Daisha hanya geleng-geleng sambil senyum kecil.

“Begini. Nevan Putra Wijaya adalah putra dari Bapak Wijaya salah satu pengusaha sukses yang jadi salah satu donatur tetap kampus ini. Dia smart banget, good looking abis dan bayangkan saja dia sering mewakili kampus ini olimpiade nasional maupun internasional matematika. Hebat nggak tuh. Sudah seganteng itu, kaya raya, dan pinter banget, waw. Gimana coba nggak satu kampus kenal ma dia?”

Mahasiswi itu menjelaskan dengan ekspresif.

“Oh begitu ya?”

Daisha merespon datar.

“Kak Nevan itu idaman para wanita banget, lihat deh penampilannya macam oppa-oppa Korea, tatanan rambutnya dan gerak-geriknya sumpah kayak oppa-oppa di drakor banget. Emmm, handsome, emmm serius dia good looking abis. Andaikan gue jadi ceweknya …. ” 

Mahasiswi satunya berkhayal sambil menggenggam tangan di bawah dagu dan menggerakkan badan ke kanan kiri, sambil tertawa plus memejam mata. 

Melihat temannya seperti itu, Daisha langsung nyengir jijik sendiri, sambil bergidik dan mulutnya menegaskan dia jijik dengan apa yang sedang dia lihat. 

“Hih. Stop, stop, makasih. Lo baik-baik sajakan? Ini mohon maap otak lo masih di kepala kan? nggak pindah ke sini?” 

Kata Daisha sambil nunjuk dengkul. Namun ucapan Daisha kali ini tidak direspon teman-temannya itu, sampai beberapa saat Daisha semakin geli sendiri dan meninggalkan mereka.

***

Daisha menceritakan semuanya kepada Aileen. Betapa syoknya Aileen, sebab orang yang sepatunya dia hujani nasi bekal bukannya orang sembarang. 

Dia adalah orang yang terkenal di kampus tersebut dan juga merupakan anak orang kaya, tidak sepertinya yang hanya orang biasa. Aileen menjadi takut kalau nanti akan berdampak dengan kelangsungan kuliahnya disana. 

Bahkan, Aileen sempat meminta saran kepada Daisha bagaimana kalau dia keluar saja dari kampus tersebut, pumpung ini masih awal dan belum ada kelas. Daisha langsung tidak setuju dengan pemikiran Aileen yang to the point dan nggak mikir panjang itu. 

“Terus gue harus bagaimana dong disini? nama gue sudah jadi bahan gosip dimana-mana. Gara-gara gue tumpahin di sepatunya nasi bekal gue. Hidup gue nggak tenang. Media sosial gue aja yang gue private yang follow jadi banyak banget. Gue mikirnya mereka yang kenal dengan kak Nevan itu deh. Dan mau cari tahu tentang gue.”

Aileen benar-benar tidak tenang.

“Udah lo biarin aja, wong lo juga nggak sengaja. Intinya kita disini juga bayar kale, nggak hanya ngandelin beasiswa juga. Ya meski faktanya kita juga pakai beasiswa sih. Udah lo biasa aja, anggap aja lo numpang tenar, kan ya lumayan kalau pengikut lo naik. Lo bisa kale dapat endorse-an dan dapat uang ya nggak?”

Memang pikirannya Daisha ini hanya kerja uang, uang, uang. Aileen hanya menatap sinis Daisha yang seenak mulutnya ngablak ngomong ke Aileen. Melihat sahabatnya yang tidak mood diajak bercanda, akhirnya si Daisha hanya bisa nyengir sendirian dan diam.

***

Dua minggu sudah berlalu, minggu ketiga kali pertama masuk kuliah. Benar saja, pembicaraan tentang Aileen belum juga reda.

Apalagi sekarang Nevan menjadi salah satu pengisi acara dalam kegiatan seminar yang diadakan khusus untuk mahasiswa dan mahasiswi baru di masing-masing jurusan. 

Aileen rencananya tidak mau hadir dalam acara tersebut, tapi karena tidak ingin ketinggalan ilmu, dengan terpaksa Aileen ikut. 

“Ai, bukannya kak Nevan itu beda prodi sama kita?, kenapa dia jadi pengisi seminarnya juga?”

Daisha tidak tahu atau memang dia yang masa bodoh.

“Pertanyaan lo gila ya? Dia memang beda prodi tapi satu jurusan sama kita. Ah kenapa sih gue milih jurusan ini?”

Aileen tertekan. 

“Ohhhh.”

Jawaban singkat dari Daisha, membuat Aileen tambah tertekan. 

Aileen terlihat jelas begitu khawatir, ada ketakutan yang disembunyikan di wajahnya. Kini semenjak Aileen dikenal dengan rambut sebahu, rambutnya dipotong pendek mirip potongan mbak-mbak Polwan. Bahkan penampilannya sekarang juga memakai kacamata.  

Benar saja apa yang ditakutkan Aileen terjadi, sebelum masuk ke Aula gedung seminar. Ada Nevan yang berdiri memakai jas hitam dan kemeja putih, memakai dasi dan sepatu, persis macam pejabat yang akan memberikan sambutan.

Terdengar huru-hara para mahasiswi mengatakan Nevan cool abis, pacar idaman, suami idaman, bahkan ada yang menyumpahkan diri akan menjadikan Nevan suaminya. Ocehan itu membuat Daisha bergidik semakin jijik, sedangkan Aileen semakin was-was. 

Tidak ada jalan lagi selain pintu utama itu, ditambah sebelum masuk wajib tanda tangan dulu dimana meja daftar hadir tepat di depan Nevan berdiri.

“Habis gue Nges, gimana absennya coba dia disana berdirinya.” 

Aileen mematung sambil mengarahkan matanya ke arah Nevan. Tingkat kekhawatirannya mencapai seratus persen, wajahnya memucat dan badannya panas dingin. 

“Lo kenapa sih? Udah santuy aja. Lo berlagak lupa kejadian beberapa minggu lalu. Lagian lo pakai kacamata dan rambut lo sudah dipotong jugak macam mbak-mbak polwan begini. Nggak mungkin dia masih kenal, gue aja kalau nggak denger suara lo kadang gue lupa sama lo. Ayo! Percaya ama gue!”

Aileen tidak bisa menolak ajakan Daisha, sebab tangannya langsung ditarik menuju meja daftar hadir. Sampai disana benar Nevan tidak menyadari kehadiran Aileen dan Daisha. 

Wajar selama masa OSPEK, Aileen selalu sembunyi dan sering pura-pura sakit bahkan izin dengan membuat surat izin sakit palsu dan semuanya atas pertolongan dari sang sahabat “Daisha”. 

Tiba-tiba Nevan berdiri tepat di samping Aileen dan mengatakan sapaan yang membuat Aileen kaget bukan main. Bukan itu saja Daisha dan semua yang ada disana syok.  

“Hay?”

Astagfirullahaladzim. Hayyy jugaaa, kak.” 

Aileen memasang muka senyum terpaksa, sambil melirik ke seluruh penjuru arah melihat semua mata tertuju padanya. Tangannya memegang tangan Daisha dan rasanya dingin banget sampai Daisha kaget,

“Hah, dingin.” 

Aileen hanya mengatakan itu dan Nevan hanya melihat saja tanpa menjawab  dan mengatakan apapun lagi. 

“Kak, mohon maaf kami masuk dulu. Nanti kalau kami telat dapat omelan lagi. Permisi, mohon maap ya numpang lewat.” 

Daisha memasang senyum terpaksa melewati banyak mata yang masih tertuju padanya dan Aileen. Tanpa menunggu jawaban Nevan, Daisha menarik Aileen masuk ke dalam Aula. 

Hati Aileen dag, dig, dug kenyang sekali, setelah duduk di kursi Aileen mulai tenang dan Daisha memijat pundak sahabatnya itu supaya bisa lebih tenang lagi.

Namun, tidak berapa lama terdengar suara Nevan yang ternyata membuntuti mereka sampai tempat duduk. Syok, hanya itu yang Aileen dan Daisha rasakan.

“Ni orang kenapa nusul kemari?”

Ujar Daisha dalam hati,.

Dia melihat Aileen dan Nevan bergantian. Aileen kringet dingin dan Nevan tersenyum lebar sekali.

Related chapters

  • Ilusi Cinta Swastamita   Berjalan Terus Terang

    Call Me KaBulan berganti bulan, genap dua semester sudah Aileen dan Daisha masuk bangku kuliah. Pengalaman pertama yang dialami Aileen ternyata semakin membuka lebar jalan Aileen terkenal.Terbukti karena kejadian tersebut kini Aileen mempunyai hampir dua puluh ribu pengikut di media sosial instagramnya.Bahkan kini perkembangan hubungan Aileen dan Nevan mendekati fase yang lebih serius. Bahkan dulu yang terkesan sebagai musuh bebuyutan, kini berubah seperti orang yang bahagia melihat orang yang disukai.Sore itu cuaca sedang mendukung desir angin sepoi berhembus pelan dan candikala terlihat jelas di ufuk timur seolah membelah awan. Aileen masih membujuk Daisha untuk mau menemaninya saat itu.“Cunges, please temenin gue ketemu sama kak Nevan ya! Iya kale gue nemuin dia sendiri.”Aileen memelas.“Nggak mau. Entar gue jadi obat nyamuk kalian gitu?”Daisha menola

  • Ilusi Cinta Swastamita   Bagai Dua Kutub Magnet

    Call Me KaSemakin hari hubungan Aileen dan Nevan bagaikan dua kutub magnet yang saling berlawanan, namun tidak bisa dipisahkan. Ada kalanya ketika mereka sama-sama tidak sibuk, memutuskan hangout bersama. namun, hubungan mereka belum banyak diketahui orang.“Terimakasih banyak sudah mengantarkan saya pulang kak. Dan untuk ini mohon maaf saya tidak bisa menerima, Saya merasa ….”“Ini sebagai tanda terimakasih saya, karena kamu sangat bersungguh-sungguh dalam menjalani olimpiade kamu dan sebentar lagi kamu akan menjalani olimpiade yang kedua. Anggap saja ini adalah bentuk dukungan semangat dari aku untuk kamu. Kamu terima ya!”Ucapan Aileen langsung dipotong oleh Nevan sambil mendorong paper bag yang disodorkan Aileen kepadanya. Senyum manis yang selalu menghiasi sudut bibir Nevan selalu membuat Aileen terlena, hingga Aileen tidak bisa menolak apa yang diberikan Nevan.Tan

  • Ilusi Cinta Swastamita   Ketika Kepercayaan Mulai Terkelupas

    Call Me ka“Gue khawatir banget, kenapa sudah hampir satu minggu dia nggak ngabarin gue. Handphonenya juga nggak aktif gue hubungin. Gue khawatir banget Nges, kak Deon udah curiga mulu ke gue. Tanya-tanya terus, lo jangan ngomong apa-apa ke kakak gue ya! Kak Deon bakalan lebih khawatir kalau dia tahu kak Nevan lama nggak hubungin gue kek gini.”Aileen tidak bisa konsentrasi belajar, tidak bisa dibohongi dia khawatir dengan keadaan Nevan. Memang, setelah beberapa waktu lalu, dia izin menjadi pendamping mahasiswa junior semester tiga untuk mengikuti olimpiade.Mulai itu, Nevan seolah hilang, bahkan teman satu tim di olimpiade juga tidak ada yang tahu bagaimana keadaan Nevan. Tidak seperti biasanya, sesibuk apapun Nevan pasti ada waktu menghubungi Aileen untuk memberinya kabar.“Aneh banget sih kak Nevan, masa iya punya Hp nggak bisa buat komunikasi. Bukannya dia orang kaya raya ya? Hpnya nggak mungkin

  • Ilusi Cinta Swastamita   Berada Di Zona Tidak Aman

    Call Me KaDaisha duduk di café biasanya, Agam yang baru pulang kerja langsung menemuinya dengan membawakan terang bulan kesukaan kekasihnya itu.Ada kegundahan di hati Daisha, apa lagi beberapa hari ini sahabat curhat, sahabat bercanda, yaitu Aileen sedang tidak baik-baik saja.Iya, semenjak bertemu dengan Olivia beberapa hari lalu. Aileen jarang banget tersenyum. Bahkan dengan penuh pertanyaan Aileen terus berusaha menghubungi Nevan yang belum ada kabarnya sampai sekarang, layaknya hilang ditelan ombak lautan.“Nih makan dulu! Mulut lo kadang pedes kalau perut lo kosong.”“Hih, lo mah .…”Jawab Daisha sambil cemberut.“Oh iya, ayah ibu lo kemarin nelpon gue. Nanyain kabar nyokap bokap gue juga, kata beliau pulangnya masih lama, gue suruh nunggu dulu.”Ujar Agam, karena mereka sudah bersahabat keluarga masing-masing juga sudah tahu.

  • Ilusi Cinta Swastamita   Ada Seperti Tidak Ada

    Call me Ka“Gue berusaha menikmati keadaan hidup gue, tanpa harus mempermasalahkan ini berkepanjangan.” Kata Aileen sambil menutup buku yang dari tadi dia baca.“Maksud lo ….?”Daisha sempat syok, entah apa yang terjadi tapi hubungan Nevan dan Aileen yang terhadang prahara selingkuh berangsurnya waktu tetap berjalan baik-baik saja. Bahkan, sudah kembali semula seperti tidak ada masalah apa-apa.Daisha yang melihat kondisi dihadapannya, semakin tidak tahu dengan apa yang dipikirkan Aileen. Kenapa sedemikian sederhananya mereka menyudahi permasalahan yang ada. Padahal kata maaf yang ingin di dengarkan Aileen dari Nevan belum juga Aileen dapatkan.“Gila ya lo. Padahal Nevan belum minta maaf sama lo, atas perlakuan dia duain lo.”Daisha geleng-geleng kepala. Dia tahu, dia tidak punya banyak hak ikut campur hubungan Aileen dan Nevan. Daisha hanya bisa memb

  • Ilusi Cinta Swastamita   Membuka Jalan Yang Baru

    Call Me Ka“Hay Nevan? Bagaimana kabar lo? Lama banget nggak jumpa .…”Mendengar pertanyaan itu seketika Aileen membalikkan badan. Dia melihat ada wanita dengan perawakan tinggi, putih, dengan rambut digerai sepinggang mendekati Nevan yang sedang berdiri memegang handphonenya setelah selesai komunikasi dengan seseorang.Wanita itu langsung mendekati Nevan dan mengulurkan tangan menandakan mereka pernah kenal dan jumpa sebelumnya.Aileen masih mengamati dari kejauhan keakraban Nevan dan cewek tersebut. Bahkan sampai beberapa kali Aileen menatap tajam tidak ada balasan apapun dari Nevan.Teman-teman Aileen yang menyaksikan itu semua, seolah paham bagaimana perasaan Aileen, sakit pasti tapi berusaha Aileen tunjukkan kesan baik-baik saja.“Kak, lihat aku! Aku melihatmu dari sini, melihat keuwuan yang kalian buat. Kak, aku ini kau anggap apa? Kenapa kamu bisa berkesan baik-baik saja dan aku

  • Ilusi Cinta Swastamita   Menata Hati Untuk Bertahan

    Call Me Ka“Gue pasti bisa melewati ini semua kan Nges? Kenapa gue tidak bisa seperti lo yang bisa mendapatkan pasangan yang sefrekuensi?”Aileen masih terus memikirkan hubungannya dengan Nevan yang semakin hari berjalan saling berjauhan. Tidak ada kejelasan satu sama lain, dimana Aileen sebagai wanita menunggu dari pihak Nevan, namun Nevan belum pernah menghubunginya sampai sekarang.“Lo percaya nggak sih sama salah satu firman Allah? bahwa Allah tidak pernah memberikan cobaan diluar kemampuan hambaNya. Jika lo diberi cobaan ini berarti lo juga pasti mampu melewatinya, sedangkan hati lo juga hanya lo yang tahu. Jika tidak bisa bersatu jangan dipaksakan! Semua yang dipaksa akan pahit akhirnya. Memang kata orang zaman dulu tresno jalaran songko kulino. Tapi lo mikir lagi deh, kalau lo sekarang udah ngerasain kek gini? Bagaimana sebuah rasa tresno alias rasa cinta bisa benar-benar menjadi nyata?&rd

  • Ilusi Cinta Swastamita   Palsu Namun Dinikmati

    Call Me Ka“Fatin kayaknya tahu sesuatu tentang Nevan Ai, aneh sih? Lagian kenapa dia sinis banget dan sering banget nyebut Marsya. Marsya … apa Marsya itu pacar Nevan juga ya?”Daisha tidak tahan dengan rasa penasaran yang selama ini dia pendam, sebab sering kali Fatin mengucapkan Marsya dihadapan Aileen. Seolah menyatakan kalau Marsya itu punya pacar dan pacarnya selingkuh dengan Aileen.Anehnya lagi saat ditanya selalu menyatakan nggak tahu dan itu bukan urusannya. Bahkan Daisha juga sering bertanya, tapi tetap tidak pernah mendapat jawaban apa-apa.“Sebenarnya … gue sudah tahu siapa Marsya itu Nges. Dulu banget sebelum sama gue. Kak Nevan pernah cerita tentang Marsya. Dia pernah suka dengan Marsya tapi cintanya bertepuk sebelah tangan. Sayangnya bukan hanya sekali Kak Nevan ditolak Marsya, tapi sampai beberapa kali. Gue kira itu nggak mungkin, lagian siapa yang mau menolak kak Nevan. Tapi, saat

Latest chapter

  • Ilusi Cinta Swastamita   Menjadi Terbiasa Baik-Baik saja

    Call Me KaNostalgia ada karena kenangan, tapi kini Aileen tidak bisa membuat kenangan itu menjadi nostalgia. Dia melalang buana melupakan semuanya. Dia ingin berada dalam rasio yang jelas hingga tidak di temui lagi sesuatu yang membuatnya menangis.“Ayah, ibu, Kak Deon. Aileen minta izin mau ikut Kakek dan Nenek di Kalimantan. Di sana Aileen mau cari kerja dan nanti Aileen pastikan sering pulang untuk menjenguk ayah, ibu, dan kak Deon … dan untuk pekerjaan aku sekarang, aku mau keluar dan ini masih masa training belum teken kontrak. Jadi, Aileen bisa risent. Ayah, ibu, Kak Deon. Bagaimana?”“Masalahmu apa to nak? Bilang ke Ayah dan Ibu. Kenapa kamu tiba-tiba izin ikut Kakek dengan wajah ceria dan senyam-senyum seperti itu?” Ibu tahu jika senyum Aileen itu palsu.Kak Deon sudah bisa menebak apa yang terjadi dengan adik kesayangannya itu.“Lo nusul Kakek, karena ad

  • Ilusi Cinta Swastamita   Terimakasih Sahabatku Untuk Selalu Ada

    Call Me KaMelukiskan luka yang tidak pernah ada penghapusnya. Kini semua yang Aileen anggap sebagai kebahagiaan sudah musnah. Dia terlalu bersemangat dengan doanya, tapi setelah tahu semuanya. Dia meyakini doanya tidak pernah dikabulkan oleh Tuhan.Aileen melewati hari-hari seperti biasanya. Dia sudah pasrah dan tidak mau berhubungan lagi dengan Nevan. Apalagi sudah beberapa minggu ini Nevan juga jarang menghubunginya. Aileen tidak meminta penjelasan apapun juga. Intinya semuanya sudah jelas bagi Aileen.Ai, minggu sore lo sibuk nggak? Ke Café Mbok Jum yuks!Daisha mencoba mengirim pesan ke Aileen. Soalnya sejak kejadian itu mereka jarang bertemu, saking sibuk dengan kegiatan masing-masing.“Semoga Aileen besok nggak sibuk. Amin.” Doa Daisha.Aileen langsung membaca dan membalas pesan Daisha. Besok dia bisa bertemu dengan Daisha.Okke, aku besok free. Besok

  • Ilusi Cinta Swastamita   Brengsek!

    Call Me KaMatahari sejak pagi tak pernah nongol, bahkan dunia seakan di penuhi dengan embun. Pandangan mata pun tidak bisa leluasa melihat , saking banyaknya embun yang turun. Entah, pagi ini pagi apa. Padahal jam sudah menunjukkan pukul sembilan.Daisha penasaran apa mereka akan jadi keluar di cuaca seperti ini. Layaknya tidak diizinkan untuk keluar dari rumah.“Ni orang jadi nggak sih keluar? Ini dah pukul 9 pagi di hubungi nggak ada balasan dari tadi.”Daisha menggerutu sambil sesekali mengintip pintu rumahnya.“Kenapa Nak?”Nenek heran sedari tadi cucunya kayak setrika.“Ini nek, Aileen kemarin ngajak keluar pagi dan dia bilang mau jemput aku. Eh ini dihubungi nggak nyaut dan ini cuacanya nggak mendukung banget buat keluar nek.”“Hems, mungkin Aileen sedang sibuk. Iya, kalau dia udah janji mau jemput kamu berarti nanti Aileen pasti kesini. Sa

  • Ilusi Cinta Swastamita   Ternyata Kamu Selama Ini Luka

    Call Me KaNenek dan Agam kaget melihat Aileen langsung lari ke luar rumah. Mereka pikir Aileen akan pulang, tapi tidak berapa lama mereka mendengar teriakan Aileen dari dalam kamar Daisha.“Ai, lo ada di dalam kamar Daisha?”Tok tok tok.Agam dan nenek langsung bergantian mengetok kamar Daisha.“Ya Allah Nges, lo kenapa bisa kek gini. Kamar lo kunci, nggak keluar kamar segala, telepon nggak diangkat juga.”Setelah mengomeli Daisha. Aileen membuka pintu kamar yang ternyata ditutupi meja oleh Daisha. Setelah berhasil menggeser meja, pintu dibuka dan Agam serta nenek langsung masuk ke kamar Daisha.“Ya Allah…” Nenek syok.“Nges, lo kenapa?” Agam tambah syok.Posisi Daisha ada di pojok kamar. Dia merenung di pojokan sambil memegang lipstik merah. Wajah Daisha celemotan di mana-mana. dia menulis kalimat di lantai pakai lipsti

  • Ilusi Cinta Swastamita   Belum Capek Berpura-pura

    Call Me Ka“Nges bagaimana skripsi lo udah di ACC?”Karena Daisha susah di hubungi. Aileen memutuskan datang ke rumah Daisha. Ternyata benar kalau handphone Daisha sedang di cas dan dia sedang mengerjakan skripsi.“Kapan lo datang? Udah Alhamdulillah senang banget nih gue. Tinggal memenuhi persyaratan untuk ujian skripsi saja.”“Syukurlah … segera sat-set supaya lo bisa segera lulus.”“Iyah ni gue proses mengumpulkan persyaratan, lo tenang aja deh. Eh gimana interview lo kemarin?”“Nggak tahu Nges. Masa iya katanya jadi Admin eh ternyata disuruh jadi sales. Kan nggak cocok sama pengumumannya, kalau dari awal bilang jadi sales ya gue maklumin. Tapi ini pengumumannya admin eh di sana malah jadi sales, nggak jelas banget.”Memang setelah lulus Aileen hampir tiga bulan rajin melamar kerja sana-sini, meski sudah berkali-kali

  • Ilusi Cinta Swastamita   Dia telah berubah???

    Call Me Ka“Ini jam berapa sih? Ganggu orang tidur aja.”Aileen bangun dan melihat jam yang masih menunjukkan setengah lima pagi. Dia lalu mengecek dering di handphonenya dan mengagetkannya yang menelpon sepagi itu adalah Nevan. Entah ada angin apa, Nevan yang hampir satu bulan menghilang bak ditelan bumi kini bangkit lagi dan menghubungi Aileen.“Assalamualaikum Ai, bagaimana kabarmu?”“Wa'alaikumussalam, sehat. Kabar kakak sendiri bagaimana?”Ingin sekali Aileen menanyakan selama ini Nevan di mana saja dan sedang apa, namun dia mengurungkan niatnya. Dia khawatir Nevan tersinggung atas pertanyaan itu. Akhirnya dia hanya berbasa-basi, bagi Aileen apa yang dia tanyakan dan apa yang ditanyakan Nevan kepadanya tidak berguna.“Kak, saya lulus Sempro beberapa hari yang lalu. Ini sudah mulai revisi dan kemungkinan minggu depan saya daftar wisuda gelombang ini. Apakah

  • Ilusi Cinta Swastamita   Ketika Dunia mengizinkan, Tapi Bimbang

    Call Me Ka“Doain gue ya! Sumpah rasanya jantung gue mau copot kurang 30 menit lagi gue masuk ruang ujian.”Aileen akhirnya bisa berada di tahap ujian skripsi atau biasa disebut Sempro. Hadir juga Ghina, Iva, Daisha, Genta kecuali Brian yang sedang sibuk mengurus narasumber skripsinya.Banyak sahabat menemani Aileen ujian. Tapi meski sahabatnya ada di sana, tetap saja Aileen merasa ada yang kurang. Nevan hingga saat ini belum pernah menghubungi Aileen, bahkan Aileen belum mendapat ucapan selamat dari Nevan. Meski demikian, Aileen berusaha tidak memperdulikan, rasa gugup saat menghadapi ujian skripsi ternyata lebih besar dari rasa penasarannya tentang Nevan.“Lo nggak usah mikirin macam-macam! Lo harus fokus sama ujian ini, kalau fokus lo terpecah-pecah yang ada elo kena skak dosen penguji, habis lo.” Nasehat Daisha.“Kak Nevan?” tanya Aileen kepada Daisha.“Mana

  • Ilusi Cinta Swastamita   Tidak Perlu Diperbaiki, Cukup Dinikmati

    Call Me Ka“Cublak Cublak suweng, suwenge teng gelenter ….”“Ngesss. Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.”Daisha yang sibuk menyapu teras sambil mengikuti adiknya yang sedang latihan menyanyi di dalam rumah kaget saat ada yang memanggilnya dan ternyata itu Agam.Siang itu tanpa memberi kabar Agam datang ke begitu saja ke rumah Daisha.“Ngapain lo kesini?”“Ya Allah, salam gue juga belum lo jawab kali. Udah pedes aja pertanyaannya.”“Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh … ngapain lo kesini?”“Udah tiga hari kenapa lo nggak ngabarin gue sih? Gue telfon nggak lo angkat, gue kirim pesan nggak lo bales. Heran.”“Sebentar!”Daisha berjalan menuju halaman depan dan tidak menyuruh Agam duduk dulu. Akhirnya Agam sendiri yang duduk di kursi teras dan minum air mineral

  • Ilusi Cinta Swastamita   Melihat Jelas Tali Telah benar-benar Putus

    Call Me Ka“Alhamdulillah, skripsi gue di ACC gaes.”Aileen jingkrak-jingkrak bahagia di depan Daisha, Iva, dan Ghina yang menunggu di lobi kampus.Memang akhir-akhir ini Aileen lebih fokus menyelesaikan skripsinya dan dia berusaha keras melupakan Nevan. Iya, meski sebenarnya dia masih terus mengharapkan Nevan menemuinya dan merajut kisah seperti dulu.Terlepas itu semua Aileen sadar, hati Nevan bukan hanya untuknya saja, ada banyak wanita yang berada di sampingnya. Aileen tidak pernah berhenti untuk berharap, tapi semakin dalam dia berharap semakin sakit juga dia rasakan.Semenjak itulah Aileen berusaha santai tentang hubungannya dengan Nevan. Dia fokus menyelesaikan skripsi sampai mendapatkan ACC dari dosen pembimbing. Ucapan selamat diperoleh Aileen dari sahabat dekatnya. Namun tidak dengan Nevan, dia tidak pernah menghubungi Aileen sama sekali meski hanya sekedar mengucapkan

DMCA.com Protection Status