Share

21

Adrian melihat-lihat alat bantu gendong yang diperlihatkan oleh si pramuniaga. Di matanya semua sama saja, meski si pramuniaga menjelaskan perbedaan–yang mungkin dari bahan dan lainnya. Si tuan muda ini menatap Bia yang berdiri–berjarak tiga langkah–di sebelah kanan sedang mengayun-ayunkan si bayi gembul. Memerhatikan gerakan si gadis biasa kemudian mengambil salah satu alat bantu gendong dan di cocokkan ke tubuh Bia.

“Anu, Tuan. Kalau boleh ....” Menatap si tuan muda dari ekor mata. “Sesuatu yang bantu saya gendong Tuan Bian dalam posisi tidur.”

“Oh, saya tahu.” Si pramuniaga dengan cepat menyahut. Dia bergerak menjauh. Mungkin mengambil yang dimaksud oleh Bia.

Si bungsu memandangi Bia. Di tangannya masih terdapat alat bantu gendong yang biasa di gunakan untuk menggendong bayi di depan dada. “Kalau yang kayak gini gimana?” Tanyanya. Dia butuh pendapat. Adrian baru pertama kali berbelanja begini; maksudnya membeli perlengkapan bayi. Dia tidak mengerti apa pun.

“Kalau kedua tangan Tuan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status