Share

Inspektur Baston

Penulis: Junn_Badranaya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-29 22:49:15

Ferdinand mendadak terlempar ke belakang. Seolah-olah pada saat itu ada segulung tenaga besar tak kasar mata yang langsung menghempaskan tubuhnya.

Dia jatuh bergulingan di tanah. Seluruh tubuhnya seketika terasa sakit, seakan-akan ada puluhan tangan yang memukulnya dari segala penjuru.

Masih untung pisau lipat tadi tidak mengenai tubuhnya. Pisau itu jatuh tepat di sisi Ferdinand. Coba kalau pisau tersebut berbalik arah, niscaya pada saat ini nyawanya sudah terancam.

Tetapi walaupun begitu, tetap saja ia menderita luka dalam. Setelah tubuhnya bergulingan, tiba-tiba Ferdinand memuntahkan darah segar dalam jumlah banyak.

Kejadian ini kembali membuat semua orang terkejut. Semua anggota Organisasi Phyton segera mendekat ke arahnya. Mereka panik melihat kondisi Ferdinand.

"Cepat, bawa Ketua ke Rumah Sakit. Dia harus mendapatkan perawatan sekarang juga,"

"Ayo bantu aku untuk menggotong Ketua,"

"Kita bawa pakai mobil yang ada saja. Terlalu lama jika harus menunggu ambulans,"

Seruan par
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Mabuk Berat

    Malam baru saja menjelang. Di ruang tamu rumahnya, terlihat Laura sedang berbicara serius dengan Jason, Joshua dan juga Alice. Keempat orang itu masih berusaha keras untuk menyingkirkan Luna dari Hotel Apartemen Awan Cerah dengan segala macam cara. Mereka belum puas kalau belum berhasil mewujudkan impiannya yang ingin menjadi penguasa di perusahaan tersebut. "Kita sudah berusaha sejauh ini untuk menyingkirkan Luna dari perusahaan Hotel Apartemen Awan Cerah. Tapi semua usaha yang kita lakukan berujung sia-sia. Padahal biaya sudah yang kita keluarkan jumlahnya tidak sedikit," ucap Alice dengan perasaan campur aduk. "Ya, kau benar. Tapi kita tidak boleh berhenti di sini. Kalau pun kita tidak berhasil menyingkirkan Luna dari perusahaan itu, minimal kita harus membuatnya bangkrut," kata Laura dengan ekspresi wajah sedingin es. "Apakah kau mash ingin melanjutkan usaha ini, istriku?" tanya Joshua sambil menatapnya. "Ya, tentu saja. Bukankah barusan aku sudah mengatakannya dengan jelas?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Balas Dendam

    Dua buah mobil Ferrari yang mengikutinya ikut menambah kecepatan. Sekarang, di jalan tol terlihat ada tiga mobil sport yang sedang kejar-kejaran. David tidak membiarkan mereka mendahuluinya. Dia justru malah menambah kecepatannya lagi. Tiba-tiba Luna terbangun dari tidur. Walaupun kepalanya masih terasa pusing, tapi sekarang sedikit lebih baik dari sebelumnya. "David, apa kau gila? Kau ingin membuatku mati?" Luna sangat terkejut saat menyadari David mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Dia tidak terbiasa menunggangi mobil dengan kecepatan seperti itu. Jadi wajar kalau Luna merasa ketakutan setengah mati. "Tenang Luna, kita akan baik-baik saja," jawab David dengan santai. "David! Pelankan kecepatan mobil sekarang juga. Aku tidak ingin mati sekarang. Aku belum merasakan kebahagiaan!" "Tidak bisa!" David menggelengkan kepalanya. "Di belakang ada dua buah mobil yang daritadi mengikuti kita. Menurutku mereka mempunyai niat yang tidak baik," Luna langsung menoleh kaca spion. T

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Kekuatan Cinta

    David masih menutup mulut. Dia belum juga memberikan jawaban. Sepasang matanya mengawasi keadaan di sekitar. Sekarang, keenam orang yang tadi tidak berdaya, perlahan mulai bangkit berdiri lagi. Mereka segera mengepung David dengan membentuk sebuah lingkaran. Ekspresi wajah Ronin terlihat semakin cerah. Sekarang pihaknya telah mendominasi keadaan, bagaimana mungkin dia tidak merasa senang? "David, aku hitung sampai tujuh. Kalau kau masih belum memberikan jawaban, maka jangan salahkan aku jika wanita ini menemui ajalnya!" kata Ronin memberikan ancaman. "Satu," "Dua," "Tiga," "Empat,"Hitungan terus berjalan perlahan namun pasti. Begitu sampai di angka enam, David langsung memberikan jawabannya! "Baiklah. Aku menyerah, tapi kau harus membebaskan dulu wanita itu," Dia tidak punya pilihan lain. Setidaknya untuk saat ini. Nyawa Luna sangat berharga. Bahkan kalaupun David harus menukar nyawanya, ia tidak akan segan untuk melakukannya. Bagi David, Luna adalah segalanya. Dia hidupnya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Penindasan

    Tidak berapa lama kemudian, mobil ambulans dan mobil polisi pun datang. Kedua mobil itu tiba hampir dalam waktu yang bersamaan. David berlari ke tengah jalan, ia melambaikan kedua tangannya sebagai tanda bahwa dia lah yang telah meminta pertolongan. "Itu mereka! Semua orang itu adalah pelaku yang telah melakukan tindakan kriminal. Sekarang mereka berada dalam keadaan pingsan," kata David setelah mobil polisi berhenti di sisinya. Lima orang polisi yang bertugas langsung turun dari mobil. Mereka segera membawa Ronin dan semua anak buahnya. "Aku harap Tuan bisa memberikan keterangan di kantor," kata seorang polisi. "Baik, kalau semuanya sudah beres, aku pasti akan segera ke sana," Polisi itu mengangguk. Mereka pun segera pergi lagi. Bersamaan dengan itu, mobil ambulans juga sudah membawa Luna ke rumah sakit terdekat. David mengikutinya dari belakang. Keesokan paginya, semua keluarga dekat Luna terlihat ada di rumah sakit. Nyonya Agatha sangat panik setelah diberi kabar oleh David

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Martin Eagle

    Laura melirik ke arah Luna dengan tatapan marah. Dia benar-benar marah kepadanya. Kebencian dalam hati Laura semakin bertambah. "Luna, tidak perlu berbohong. Aku tahu kau sedang menutupi kebenarannya karena pada saat itu kau pun pergi bersama David. Kau takut Nenek marah kepadamu, kan?" Laura masih belum menyerah. Dia terus berusaha supaya niatnya berhasil. "Tidak, aku tidak berbohong. Aku sudah mengatakan yang sejujurnya. Lagi pula, untuk apa aku berbohong?" Luna balas menatap Laura. "Ya, mungkin karena kau ..." "Cukup, Laura!" Laura tidak bisa menyelesaikan ucapannya. Sebab secara tiba-tiba Nyonya Agatha telah membentak dan menyuruhnya supaya berhenti bicara. "Sekarang Luna sedang sakit. Dia butuh ketenangan dan istirahat. Kalau niatmu hanya ingin membuatnya kesal, lebih baik pergi sekarang juga!" kata Nyonya Agatha sambil memberi isyarat menggunakan tangannya. "Nenek, kau ..." "Pergi!" wanita tua itu kembali membentaknya. Laura seketika memandang neneknya dengan tatapan ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Sup Iga Sapi dan Ayam Goreng Bertenaga

    Saat ini hari sudah malam. Luna sedang duduk di bangku taman belakang sambil melihat langit yang bertaburkan bintang. Di atas meja di hadapannya ada satu botol anggur. Dia sudah meminumnya beberapa sloki untuk sekedar menghangatkan badan. "Luna, hari sudah mulai larut malam. Kenapa kau belum tidur? Bukankah besok kau harus pergi ke perusahaan?" Ketika Luna sedang melamun, tiba-tiba dia mendengar suara David. Saat dilihat, ternyata David sedang berjalan ke arahnya. Ia kemudian duduk di bangku yang sama. "David, saat ini kepalaku sedang pusing. Omset perusahaan mengalami penurunan yang drastis. Hal itu terjadi setelah ada beberapa kejadian di hotel," Walaupun David tidak tahu seberapa besar penurunannya, yang jelas dia tahu bahwa pada saat ini Hotel Apartemen Awan Cerah memang sepi pengunjung. David juga tahu bahwa hal tersebut merupakan akibat dari kekacauan yang pernah terjadi sebelumnya. Mungkin para langganan yang biasa datang menjadi ketakutan.Bagaimanapun juga, semua peristi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Menu Ajaib

    "Taruhan bagaimana?" tanya Jasmine sambil mengangkat kedua alisnya. "Kalau semua masakan ini tidak laku, maka aku akan bersujud di depanmu," kata David sungguh-sungguh. "Baik, setuju," "Lalu, bagaimana kalau sebaliknya?" "Maka aku akan memanggilmu Kak David dan aku tidak akan memandang rendah kemampuanmu lagi," Jasmine juga serius menerima tantangan dari David. Pasalnya, dia sangat tidak yakin kalau masakan tersebut akan laku terjual. Walaupun rasanya memang enak, tapi di luar sana masih ada makanan serupa yang rasanya lebih enak. "David, apakah kah yakin dengan taruhan ini?" tanya Luna sambil memandangi mereka berdua secara bergantian. "Aku sangat yakin, Luna. Tenang saja," "Wah, sepertinya taruhan ini akan berlangsung seru. Kalau begitu, aku siap menjadi saksinya," Martin juga tiba-tiba muncul dan tertawa. Dalam hati, jelas bahwa dirinya berada di pihak Jasmine. Dia yakin masakan David tidak akan laku terjual. Walaupun ada yang beli, itu pun paling hanya beberapa orang saja

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Mengembalikan Keadaan

    "Tenang saja, aku tidak akan lupa," kata Jasmine sambil menahan rasa kesal. "Baik, coba lakukan sekarang," David melipat kedua tangannya di depan dada. Dia berdiri dengan wajah penuh kemenangan. Luna yang berada di sisinya menahan tawa. Sedangkan Martin, saat itu dia tidak tahu harus berbuat apa. "Ya, mulai sekarang aku akan memanggilmu dengan sebutan Kakak. Aku juga mengakui bahwa sebenarnya Kak David ini mempunyai kemampuan," kata Jasmine dengan pasrah. "Hahaha ..." David tertawa. Satu orang telah berhasil dia 'lumpuhkan'. "Terimakasih Adik Jasmine," lanjutnya sambil tertawa menggoda. Sementara itu, beberapa karyawan perusahaan sudah membereskan semua barang-barang bekas penjualan tadi. Setelah semuanya selesai mereka segera melanjutkan pekerjaan masing-masing. Kini David sedang berada di ruang kerja Luna. Di sana hanya ada mereka berdua sambil duduk berhadapan. "Ada apa kau memanggilku kemari, Luna?" tanya David keheranan. Tidak biasanya Luna memanggil dia ke rua

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05

Bab terbaru

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam III

    Sean sedikit gugup. Dia segera menoleh ke arah Daniel yang baru saja masuk ke dalam ruangan. "Pelindung Daniel, tahan dulu emosimu. Aku bisa menjelaskan semuanya," katanya berusaha menenangkan Daniel. "Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, Sean," ucap Daniel yang langsung menyebut namanya. "Apapun alasanmu, jawabannya tetap sama. Kau sudah tidak menganggap Empat Pelindung yang sebelumnya. Lebih dari itu, artinya kau juga sudah tidak menghargai Tuan Dewa Iblis," Suasana di sana langsung tegang. Ketegangan saat ini lebih dari sebelumnya. Sean kebingungan. Dia tidak tahu harus menjawab apa."Katakan saja sejujurnya, Sean. Sekarang kau sudah tidak bisa berbohong lagi," Ketika semua orang sedang terdiam, tiba-tiba Valentino muncul dari luar. Dia tampak tersenyum sinis saat menatap ke arah Sean. "Valentino, kau ...," "Kenapa? Kau terkejut, bukan?" senyuman Valentino semakin melebar. Dia sudah lama menunggu saat-saat seperti ini. "Dugaanmu benar, orang yang telah menyebarkan semua inf

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam II

    Sean sangat penasaran terkait kedatangan David dan Daniel. Dia yakin, alasan kenapa mereka kemari bukan karena ingin berkunjung saja. "Baiklah, sambut kedatangan mereka sebaik mungkin," ucap Sean memberi perintah kepada anggota yang melapor. "Baik, Ketua," Anggota itu kemudian segera pergi. Dia langsung membuat persiapan untuk menyambut kedatangan David dan Daniel. "Tuan, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" tanya Daniel sambil berbisik di sisi telinga David. "Kau diam saja. Biar aku yang mengurusnya," Daniel mengangguk. Dia tidak banyak bicara lagi. David kemudian mengajak Daniel dan Luna untuk masuk ke dalam markas. Begitu mereka tiba di depan pintu masuk, dua puluh orang segera menyambutnya. Mereka memberikan hormat dengan cara membungkukkan badan kepada David. "Salam kepada Tuan Dewa Iblis. Selamat datang kembali di markas Organisasi Naga Hitam," kata dua puluh orang itu secara bersamaan.David hanya tersenyum simpul. Ia kemudian memberi isyarat supaya mereka kembali

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam I

    Daniel tidak berani berkata lebih lanjut. Saat ini dia sudah merasa sedikit tertekan oleh aura pembunuh yang dilepaskan oleh David. "Dari mana kau mendapat informasi ini?" tanya David setelah merasa sedikit tenang. "Valentino yang mengabarkan langsung kepadaku, Tuan," David mengangguk. Sepertinya setelah bertemu dengan dia sebelumnya, Valentino kembali berpihak kepada David. Sehingga dia menyampaikan informasi ini. "Lalu, bagaimana dengan anggota yang masih memihak kepada kita?" "Aku belum tahu pasti, Tuan. Tapi sepertinya mereka akan berada dalam ancaman kalau keadaan ini terus dibiarkan," David merenung beberapa saat. Kalau benar apa yang disampaikan oleh Daniel, maka situasi di Organisasi Naga Hitam sedang tidak baik-baik saja. Sebagian anggota itu sudah sangat banyak. Apalagi di markas pusat mereka setidaknya ada sepuluh ribu anggota. Belum lagi mereka yang berada di markas cabang lainnya. Kalau ditotal, seluruh anggota yang berada di satu provinsi saja mungkin mencapai ju

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Berita Penting

    "Tentu saja tidak, Luna. Aku serius," kata David sambil menjawab dengan tersenyum. Dia kemudian duduk di sofa dan mulai membakar rokok. "Tapi ..., tapi kenapa mereka mau diperintah olehmu? Bukankah mereka adalah adalah orang-orang penting dengan jabatan tinggi, yang bahkan semua penduduk Kota Phoenix pun sangat menghormatinya?" Luna tidak habis pikir, mengapa orang-orang seperti Komisaris Jenderal Oscar dan Mayor Jenderal Freddy mau 'diperalat' oleh David? Wanita cantik itu tampak berdiri termenung untuk beberapa saat. Sepertinya Luna sedang memikirkan alasan dibalik hal tersebut. Ketika dia kebingungan, David terdengar bicara lagi. "Jangan lupakan siapa aku sebenarnya, Luna," ujarnya dengan santai. Kesadaran Luna seolah-olah baru kembali, setelah mendengar ucapan David, sekarang dia tidak terlalu penasaran.Tapi masih ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, apakah status Dewa Iblis begitu menakutkan sehingga orang seperti Komisaris Jenderal Oscar dan Mayor Jenderal Freddy pun m

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Panggil Lima Ribu Anggota!

    Perlu diketahui, Mayor Jenderal Freedy adalah orang yang berasal dari dunia militer ketentaraan. Di Kota Phoenix, ia memimpin setidaknya seribu tentara yang bertugas untuk menjaga keamanan kota dari berbagai macam ancaman yang dapat membahayakan. Semua orang di Kota Phoenix sangat menghormatinya, sama seperti mereka menghormati Komisaris Jenderal Oscar. Bahkan mungkin lebih dari itu. Karena alasan itulah para pengunjung tadi merasa takut sekaligus hormat kepada dua sosok tersebut. Namun tanpa sepengetahuan banyak orang, di hadapan David Smith, yang terjadi justru adalah sebaliknya. Bukannya David yang menghormati mereka, melainkan mereka yang sangat menghormati David. "Tuan, ada keperluan apa sehingga kamu mengundang kami kemari?" tanya Mayjen Freedy sudah tidak bisa menahan rasa penasaran. Sejak kedatangannya hingga saat ini, Mayjen Freedy sangat jarang memberikan senyuman. Berbeda dengan Komisaris Jenderal Oscar yang lebih sering tersenyum simpul ketika berbicara.

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Dua Petinggi

    "Tenang saja, Luna. Malam nanti aku akan bertemu dengan teman lama. Kamu tidak perlu khawatir," ujar David berusaha menenangkan Luna. Dia kemudian menyuruhnya untuk masuk lebih dulu ke mobil. Sedangkan David memanggil para security yang masih bersembunyi di sana. Mendengar David memanggilnya, mereka buru-buru menghampiri dengan rasa campur aduk. "Ada apa, Tuan?" tanya salah satu security dengan rasa takut dan penuh hormat. "Singkirkan mayat-mayat ini ke tempat aman. Bereskan semuanya secepat mungkin. Satu lagi, jangan sampai ada orang luar yang mengetahui tentang kejadian di sini. Kalau sampai ada yang tahu, aku rasa kalian sudah mengerti apa akibatnya," David bicara dengan nada datar. Ekspresi wajahnya tampak begitu dingin. Hal itu membuat semua security lebih ketakutan. "Baik, Tuan. Kami mengerti," jawab mereka secara bersamaan. "Bagus. Kerjakan sekarang juga!" Security itu mengangguk. Mereka langsung melaksanakan perintah yang telah diberikan oleh David. Setelah itu dia sen

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Ternyata Dia Adalah Pria yang Dibicarakan Banyak Orang

    "Apa?" Martin membelalakkan mata. Dia seakan tidak percaya dengan telinganya sendiri. "Bukankah sebelumnya kamu ingin bergabung dengan organisasi itu dan menjadi pengikut setia Dewa Iblis?" tanya David sambil mengerutkan kening. "Benar. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa bergabung dengan organisasi itu?" "Kenapa tidak? Asal kamu bersedia, maka kamu bisa bergabung," "Maksudmu, kamu adalah ..." "Dewa Iblis. Dia adalah Dewa Iblis yang selama ini dibicarakan oleh banyak orang," ujar Daniel sepatah demi sepatah. "A-apa?" Martin kehabisan kata-kata. Dia tidak tahu harus bicara apalagi. Perasaan haru segera menyelimuti tubuhnya. "David, apakah ... apakah yang dikatakan oleh orang ini benar?" tanya Martin masih belum percaya. "Bukankah kamu sudah melihat buktinya sendiri?" Martin memukul kepala sendiri. Dia merasa sangat bodoh. Setelah sadar, dia langsung menjatuhkan dirinya untuk berlutut di hadapan David. "Bangunlah, Martin. Kamu tidak perlu melakukan hal ini,"

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Menebus Dosa

    David hanya tersenyum sinis. Dia tidak mengindahkan sama sekali rintihan Hugo. Karena tidak kuat menahan siksaan yang entah kapan ujungnya itu, akhirnya Hugo pasrah. Dia menggigit lidahnya sekuat tenaga sampai lidah itu putus. Tidak lama kemudian, Hugo tewas dengan kondisi mengenaskan. Darah segar memenuhi seluruh mulutnya. Begitu kepala Hugo terkulai, darah segar tersebut langsung meleleh keluar. "Ayah!" Melvin berteriak sekeras mungkin saat mengetahui kalau nyawa ayahnya sudah melayang. Dia ngin meronta dan membunuh David. Sayangnya, Melvin tidak bisa melakukan apapun. "David, apa yang kamu inginkan sebenarnya?" tanya Melvin dengan rasa takut yang mendalam. "Aku hanya ingin kalian tahu bahwa di atas langit masih ada langit," jawab David dingin. "Lalu ..., lalu apa yang akan kamu lakukan kepadaku?" "Bukankah sebelumnya kamu ingin membunuhmu?" Melvin diam saja. Dia tidak berani memberikan jawaban. "Jawab!" bentak David. "Iya, iya. Aku memang ingin membunuhku. Sayangnya kes

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Berlutut Kalian Semua!

    Di Hotel Apartemen Awan Cerah. Bersamaan dengan semua kejadian, tidak lama setelah alat berat dan orang-orang itu datang, sebuah Supercar tiba-tiba muncul dan parkir di depan halaman. "Tuan Muda Arthur!" ucap Martin dan Jasmine secara bersamaan. Mereka memandangi mobil mewah tersebut dalam diam. Melvin dan Hugo Arthur keluar dari mobil secara bersamaan. Mereka berdiri tegak sambil memandangi Hotel Apartemen Awan Cerah dengan tatapan sinis. Melihat keduanya keluar, Jeff langsung berjalan menghampiri. Begitu isyarat diberikan, lima puluh alat berat itu segera dibunyikan kembali. Suara bergemuruh terdengar lagi. Tanah pun kembali bergetar. "Mana atasanmu itu?" tanya Hugo Arthur kepada Martin dan Jasmine. "Dia ..., dia sudah pulang, Tuan," jawab Jasmine gemetar karena ketakutan. "Suruh dia kembali ke sini!" "Su-sudah, Tuan. Nona sudah dalam perjalanan,""Baik, aku akan menunggunya. Aku ingin melihat reaksinya bagaimana," Suasana di sana langsung berubah menegangkan. Semua karya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status