Share

Belati Naga Hitam

Penulis: Junn_Badranaya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-09 06:25:22

Pertarungan itu masih terus berlanjut. Walaupun mereka kalah jumlah, tapi mereka tidak kalah kekuatan.

Daniel telah melumpuhkan sepuluh orang. Dia sengaja tidak membunuhnya supaya tidak menimbulkan masalah baru di hari nanti. Ia hanya membuat orang-orang itu pingsan atau terluka supaya tidak bisa lagi melanjutkan pertarungan.

Sekarang Daniel sedang bertarung melawan tiga orang sisanya. Pedang pendek itu masih bergerak cepat bagaikan kilat. Adu senjata terjadi berulang kali.

Setelah beberapa menit berusaha, satu orang berhasil ia kalahkan. Dua orang sisanya masih berjuang sekuat tenaga. Mereka mengibaskan pisau dari kanan dan kiri dengan sekuat tenaga.

Tapi usaha itu tidak pernah membuahkan hasil. Mereka belum juga mampu mengalahkan Daniel.

"Kalian berdua benar-benar tidak tahu diri. Sepertinya aku harus memberikan pelajaran lanjutan," katanya di tengah-tengah pertarungan.

Setelah berkata seperti itu, dia langsung melompat dan turun di belakang lawannya. Pedang pendek miliknya me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Perasaan Aneh

    "Aku harap kalian menjawab pertanyaan itu dengan jujur. Itu pun kalau masih ingin melihat hari esok," kata David Smith dengan nada hambar. "Tentu, Tuan, tentu. Aku akan menjawab setiap pertanyaan dengan jujur," jawab Jack Paul sambil mengangguk beberapa kali. Pada saat bicara, ia bahkan tidak berani memandang wajah David. Mungkin karena dirinya merasa ketakutan setengah mati. "Bagus. Kalau begitu, silahkan jawab pertanyaan tadi," Paul terdiam sesaat. Setelah mengambil nafas, dia baru menjawab. "Beberapa hari yang lalu, kami kedatangan seorang wanita bernama Alice. Dia meminta kami supaya menculik Nona Luna," Alice? Luna seketika termenung. "Apakah wanita itu Alice George?" ia lalu memberitahu bagaimana ciri-cirinya. "Benar, Nona," Jawaban itu terasa seperti sebuah petir yang menyambar ubun-ubun kepalanya. Kalau saja yang bilang bukan Jack sebagai pelakunya, sampai kapan pun Luna tentu tidak akan percaya dengan hal tersebut. Bagaimana tidak? Alice adalah sepupunya sendiri. Di

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Kekecewaan Luna

    "Kalau aku ceritakan pun, kalian pasti tidak akan percaya," ucap Luna sambil menghela nafas berat. Dia yakin, meskipun sudah menceritakan bagaimana kejadiannya secara keseluruhan, mereka bertiga pasti tidak akan ada yang mempercayainya. Maka dari itu, daripada percuma, lebih baik Luna tidak menceritakannya saja. "Aku sendiri kalau tidak menyaksikan secara langsung, juga tidak akan percaya," "Baiklah, yang terpenting, sekarang kamu sudah kembali, Luna. Nanti Nenek akan memberikan hadiah kepada David," ucap Nyonya Agatha. "Benarkah, Nek?" Luka sedikit terkejut. Ia tidak menyangka kalau Nyonya Agatha akan berbuat hal itu. "Tentu saja, Luna. Ini sebagai penghargaan karena dia telah berhasil menyelamatkanmu," Tanpa sadar hari sudah masuk siang. Nyonya Agatha mengajak mereka bertiga pergi ke luar untuk makan siang. David pun sebenarnya diajak, namun dia menolak secara halus dengan alasan ingin istirahat. "Baiklah, nanti biar Luna membawakanmu makan, David," "Terimakas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Dalang Dibalik Semua Rencana

    Alice menelan saliva dan menarik nafas panjang. Setelah berhasil mengumpulkan tenaga, ia mulai bicara. "Luna, aku mohon jangan beritahu Nenek dan yang lainnya tentang masalah ini," kata Alice memohon dengan ekspresi wajah penuh penyesalan. "Tergantung," jawab Luna dengan cepat. "Kalau kamu mengatakan semuanya dengan jujur, maka akan tidak akan memberitahu mereka. Tetapi kalau sebaliknya, nanti kamu akan tahu sendiri," "Baik, baik. Aku ... aku mengatakan semuanya. Sungguh," "Kalau begitu, jelaskan sekarang juga," Alice melirik ke arah Joshua. Pria itu pun menganggukkan kepalanya. Tanda bahwa dia setuju. "Aku akui, perbuatanku kali ini memang sudah sangat keterlaluan. Demi sebuah karir, aku bahkan rela membuat salah satu keluarga berada dalam bahaya. Tapi, aku terpaksa melakukan semua ini, Luna. Kali ini kau harus percaya kepadaku," "Sebenarnya rencana penculikan ini bukan rencanaku. Aku hanya bekerja sesuai yang diperintahkan oleh seseorang," Alice berhenti sebentar sambil meman

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Tidak Bisa Tidur

    "Penawaran apa, Luna?" Alice langsung bertanya. "Begini, aku mempunyai ide ingin membuka cabang usaha. Aku ingin membuka sebuah restoran yang baru. Mengingat bahwa belakangan ini, peminat Sup Iga Sapi dan Ayam Goreng Bertenaga semakin banyak. Aku ingin mengajak kalian bekerja sama. Nantinya, kamu dan Joshua akan memegang kendali penuh restoran tersebut, bagaimana?" "Ya, aku mau menerima tawaran itu," kata Alice sangat antusias. "Aku juga," sambung Joshua. "Bagus. Kalau begitu, secepatnya aku akan mengabari kalian lagi," "Tapi, apakah kami harus mengeluarkan biaya?" "Tidak perlu. Semuanya biar aku urus sendiri. Aku rasa tabunganku masih cukup untuk menopang biayanya," Ide membuka usaha restoran itu tiba-tiba saja muncul dalam pikiran Luna. Di samping penjualan makanannya mengalami peningkatan yang lumayan, Luna juga ingin memberikan pekerjaan kepada mereka berdua. Ia sangat berharap dengan ide ini, mereka benar-benar mau berubah dalam segala hal. "Terimakasih, Luna. Semoga sem

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Keahlian Memasak

    Luna hanya menganggukkan kepala. Nyonya Agatha kemudian mengajak yang lainnya menyantap hidangan yang sudah tersedia di atas meja. Saat itu, mereka yang bisanya hadir dalam pertemuan keluarga, semuanya sudah hadir. Yang tidak ada hanya Laura dan Jason saja. Hal ini mendatangkan rasa heran di hati Luna. Karena sebelum-sebelumnya, Laura dan Jason selalu datang lebih dulu daripada dirinya. "Nek, ke mana Laura dan Jason? Mengapa mereka tidak datang?" tanya Luna sudah tidak tahan lagi dengan rasa penasarannya. "Laura bilang dirinya sedang berada diluar Kota. Katanya sih sedang ada pertemuan dalam hal bisnis. Tapi entahlah, Nenek sendiri tidak tahu pasti," jawab Nyonya Agatha seraya mengangkat kedua pundak. Diam-diam Luna melirik ke arah Alice dan Joshua. Seakan sedang mencari tahun jawaban yang lebih pasti. Namun ternyata, mereka berdua juga tidak mengetahuinya. Suami istri itu menggelengkan kepala saat Luna bertanya dengan bahasa isyarat. "Sudahlah, Luna. Tidak perlu memikirkan Lau

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Hadiah Untuk David

    Nyonya Agatha bangkit berdiri dan berlalu beberapa saat. Begitu kembali, terlihat ia telah membawa kotak kecil di tangan kanannya. Kotak kecil tersebut berisikan sebuah jam tangan dengan merk Rolex. Dari kejauhan saja, setiap orang yang ada di sana sudah bisa melihat kilauan seperti diamond yang terdapat di dalamnya. "Jam tangan ini untukmu, David. Sesuai janjiku yang ingin memberimu hadiah. Sebagai tanda terimakasihku karena kamu sudah membawa Luna kembali dalam keadaan selamat," kata Nyonya Agatha sambil memberikan kotak kecil tadi. "Harganya memang tidak terlalu mahal. Dulu waktu membelinya, seingatku jam ini seharga lima belas ribu dolar," "Perlu kau ketahui, dulu, jam tangan ini selalu dipakai oleh mendiang suamiku, Arthur George. Aku harap kau bisa menjaganya dengan baik," Sebelum menerima hadiah dari Nyonya Agatha, David lebih dulu menoleh ke Luna. Luna tahu bahasa isyarat yang dimaksud David. Maka dari itu dia segera menganggukkan kepala. Setelah mendapat persetujuan dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Rencana Nyonya Elena dan Laura

    Seketika David sadar bahwa dirinya sudah salah bicara. Ia mengutuk dalam hati. 'David, David. Kau ini benar-benar bodoh,' Buru-buru ia menyambung bicaranya supaya kemarahan Luna reda kembali. "Maksudku bukan begitu, Luna. Aku hanya heran, kenapa kamu baru memujiku sekarang? Kenapa tidak dari dulu? Padahal kan, sejak dulu, setiap hari aku sudah melayanimu dengan setulus hati. Mulai dari memasak sampai mengurus pekerjaan rumah lainnya," David tidak memberikan waktu bicara untuk Luna. Dia segera melanjutkan lagi, "Ah, aku tahu. Pasti sekarang kau ...," "Apa?" Luna menoleh ke arahnya sambil memelototkan sepasang mata. Saat marah, Luna justru terlihat semakin cantik. Sepasang pipinya memerah seperti buah tomat."Sekarang kau mulai mencintaiku, kan?" tanya David sambil menggodanya. "Cihh! Jangan mimpi! Dasar pria mesum!" katanya sambil mencubit tangan David. "Sakit, Luna!" "Masa bodoh. Siapa suruh kau bicara seperti itu,"Luna terus mencubit. Rasanya memang sakit. Tapi David sangat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Suara Tembakan

    Gunung Awan berada di Kota Bright Mon, jarak dari Kota Phoenix ke kota itu tidak jauh. Paling hanya memerlukan waktu sekitar tiga puluh menit untuk bisa sampai ke sana. Saat itu, Luna, David, Jasmine dan Martin Eagle sedang melakukan kunjungan. Dia ingin melihat bagaimana perkembangan di sana. Restoran baru Luna diberi nama Restoran George. Nama itu diambil dari nama keluarganya sendiri. Sebagai tanda bahwa Keluarga George saat ini mulai bangkit kembali. Kedatangan mereka disambut oleh Alice dan Joshua. Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, Luna akan mempercayakan bisnis barunya kepada mereka berdua. "Bagaimana perkembangannya, Alice?" tanya Luna setelah mereka di dalam restoran. "Sejauh ini perkembangannya sangat baik, Luna. Makanan yang kita sediakan ternyata sangat digemari oleh banyak orang. Baik itu warga pribumi maupun para wisatawan," ucap Alice memberikan laporan."Benar," Joshua menyambung. "Bahkan kalau sedang ramai, kami berdua pun terpaksa harus ikut turun tangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13

Bab terbaru

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam III

    Sean sedikit gugup. Dia segera menoleh ke arah Daniel yang baru saja masuk ke dalam ruangan. "Pelindung Daniel, tahan dulu emosimu. Aku bisa menjelaskan semuanya," katanya berusaha menenangkan Daniel. "Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, Sean," ucap Daniel yang langsung menyebut namanya. "Apapun alasanmu, jawabannya tetap sama. Kau sudah tidak menganggap Empat Pelindung yang sebelumnya. Lebih dari itu, artinya kau juga sudah tidak menghargai Tuan Dewa Iblis," Suasana di sana langsung tegang. Ketegangan saat ini lebih dari sebelumnya. Sean kebingungan. Dia tidak tahu harus menjawab apa."Katakan saja sejujurnya, Sean. Sekarang kau sudah tidak bisa berbohong lagi," Ketika semua orang sedang terdiam, tiba-tiba Valentino muncul dari luar. Dia tampak tersenyum sinis saat menatap ke arah Sean. "Valentino, kau ...," "Kenapa? Kau terkejut, bukan?" senyuman Valentino semakin melebar. Dia sudah lama menunggu saat-saat seperti ini. "Dugaanmu benar, orang yang telah menyebarkan semua inf

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam II

    Sean sangat penasaran terkait kedatangan David dan Daniel. Dia yakin, alasan kenapa mereka kemari bukan karena ingin berkunjung saja. "Baiklah, sambut kedatangan mereka sebaik mungkin," ucap Sean memberi perintah kepada anggota yang melapor. "Baik, Ketua," Anggota itu kemudian segera pergi. Dia langsung membuat persiapan untuk menyambut kedatangan David dan Daniel. "Tuan, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" tanya Daniel sambil berbisik di sisi telinga David. "Kau diam saja. Biar aku yang mengurusnya," Daniel mengangguk. Dia tidak banyak bicara lagi. David kemudian mengajak Daniel dan Luna untuk masuk ke dalam markas. Begitu mereka tiba di depan pintu masuk, dua puluh orang segera menyambutnya. Mereka memberikan hormat dengan cara membungkukkan badan kepada David. "Salam kepada Tuan Dewa Iblis. Selamat datang kembali di markas Organisasi Naga Hitam," kata dua puluh orang itu secara bersamaan.David hanya tersenyum simpul. Ia kemudian memberi isyarat supaya mereka kembali

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam I

    Daniel tidak berani berkata lebih lanjut. Saat ini dia sudah merasa sedikit tertekan oleh aura pembunuh yang dilepaskan oleh David. "Dari mana kau mendapat informasi ini?" tanya David setelah merasa sedikit tenang. "Valentino yang mengabarkan langsung kepadaku, Tuan," David mengangguk. Sepertinya setelah bertemu dengan dia sebelumnya, Valentino kembali berpihak kepada David. Sehingga dia menyampaikan informasi ini. "Lalu, bagaimana dengan anggota yang masih memihak kepada kita?" "Aku belum tahu pasti, Tuan. Tapi sepertinya mereka akan berada dalam ancaman kalau keadaan ini terus dibiarkan," David merenung beberapa saat. Kalau benar apa yang disampaikan oleh Daniel, maka situasi di Organisasi Naga Hitam sedang tidak baik-baik saja. Sebagian anggota itu sudah sangat banyak. Apalagi di markas pusat mereka setidaknya ada sepuluh ribu anggota. Belum lagi mereka yang berada di markas cabang lainnya. Kalau ditotal, seluruh anggota yang berada di satu provinsi saja mungkin mencapai ju

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Berita Penting

    "Tentu saja tidak, Luna. Aku serius," kata David sambil menjawab dengan tersenyum. Dia kemudian duduk di sofa dan mulai membakar rokok. "Tapi ..., tapi kenapa mereka mau diperintah olehmu? Bukankah mereka adalah adalah orang-orang penting dengan jabatan tinggi, yang bahkan semua penduduk Kota Phoenix pun sangat menghormatinya?" Luna tidak habis pikir, mengapa orang-orang seperti Komisaris Jenderal Oscar dan Mayor Jenderal Freddy mau 'diperalat' oleh David? Wanita cantik itu tampak berdiri termenung untuk beberapa saat. Sepertinya Luna sedang memikirkan alasan dibalik hal tersebut. Ketika dia kebingungan, David terdengar bicara lagi. "Jangan lupakan siapa aku sebenarnya, Luna," ujarnya dengan santai. Kesadaran Luna seolah-olah baru kembali, setelah mendengar ucapan David, sekarang dia tidak terlalu penasaran.Tapi masih ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, apakah status Dewa Iblis begitu menakutkan sehingga orang seperti Komisaris Jenderal Oscar dan Mayor Jenderal Freddy pun m

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Panggil Lima Ribu Anggota!

    Perlu diketahui, Mayor Jenderal Freedy adalah orang yang berasal dari dunia militer ketentaraan. Di Kota Phoenix, ia memimpin setidaknya seribu tentara yang bertugas untuk menjaga keamanan kota dari berbagai macam ancaman yang dapat membahayakan. Semua orang di Kota Phoenix sangat menghormatinya, sama seperti mereka menghormati Komisaris Jenderal Oscar. Bahkan mungkin lebih dari itu. Karena alasan itulah para pengunjung tadi merasa takut sekaligus hormat kepada dua sosok tersebut. Namun tanpa sepengetahuan banyak orang, di hadapan David Smith, yang terjadi justru adalah sebaliknya. Bukannya David yang menghormati mereka, melainkan mereka yang sangat menghormati David. "Tuan, ada keperluan apa sehingga kamu mengundang kami kemari?" tanya Mayjen Freedy sudah tidak bisa menahan rasa penasaran. Sejak kedatangannya hingga saat ini, Mayjen Freedy sangat jarang memberikan senyuman. Berbeda dengan Komisaris Jenderal Oscar yang lebih sering tersenyum simpul ketika berbicara.

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Dua Petinggi

    "Tenang saja, Luna. Malam nanti aku akan bertemu dengan teman lama. Kamu tidak perlu khawatir," ujar David berusaha menenangkan Luna. Dia kemudian menyuruhnya untuk masuk lebih dulu ke mobil. Sedangkan David memanggil para security yang masih bersembunyi di sana. Mendengar David memanggilnya, mereka buru-buru menghampiri dengan rasa campur aduk. "Ada apa, Tuan?" tanya salah satu security dengan rasa takut dan penuh hormat. "Singkirkan mayat-mayat ini ke tempat aman. Bereskan semuanya secepat mungkin. Satu lagi, jangan sampai ada orang luar yang mengetahui tentang kejadian di sini. Kalau sampai ada yang tahu, aku rasa kalian sudah mengerti apa akibatnya," David bicara dengan nada datar. Ekspresi wajahnya tampak begitu dingin. Hal itu membuat semua security lebih ketakutan. "Baik, Tuan. Kami mengerti," jawab mereka secara bersamaan. "Bagus. Kerjakan sekarang juga!" Security itu mengangguk. Mereka langsung melaksanakan perintah yang telah diberikan oleh David. Setelah itu dia sen

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Ternyata Dia Adalah Pria yang Dibicarakan Banyak Orang

    "Apa?" Martin membelalakkan mata. Dia seakan tidak percaya dengan telinganya sendiri. "Bukankah sebelumnya kamu ingin bergabung dengan organisasi itu dan menjadi pengikut setia Dewa Iblis?" tanya David sambil mengerutkan kening. "Benar. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa bergabung dengan organisasi itu?" "Kenapa tidak? Asal kamu bersedia, maka kamu bisa bergabung," "Maksudmu, kamu adalah ..." "Dewa Iblis. Dia adalah Dewa Iblis yang selama ini dibicarakan oleh banyak orang," ujar Daniel sepatah demi sepatah. "A-apa?" Martin kehabisan kata-kata. Dia tidak tahu harus bicara apalagi. Perasaan haru segera menyelimuti tubuhnya. "David, apakah ... apakah yang dikatakan oleh orang ini benar?" tanya Martin masih belum percaya. "Bukankah kamu sudah melihat buktinya sendiri?" Martin memukul kepala sendiri. Dia merasa sangat bodoh. Setelah sadar, dia langsung menjatuhkan dirinya untuk berlutut di hadapan David. "Bangunlah, Martin. Kamu tidak perlu melakukan hal ini,"

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Menebus Dosa

    David hanya tersenyum sinis. Dia tidak mengindahkan sama sekali rintihan Hugo. Karena tidak kuat menahan siksaan yang entah kapan ujungnya itu, akhirnya Hugo pasrah. Dia menggigit lidahnya sekuat tenaga sampai lidah itu putus. Tidak lama kemudian, Hugo tewas dengan kondisi mengenaskan. Darah segar memenuhi seluruh mulutnya. Begitu kepala Hugo terkulai, darah segar tersebut langsung meleleh keluar. "Ayah!" Melvin berteriak sekeras mungkin saat mengetahui kalau nyawa ayahnya sudah melayang. Dia ngin meronta dan membunuh David. Sayangnya, Melvin tidak bisa melakukan apapun. "David, apa yang kamu inginkan sebenarnya?" tanya Melvin dengan rasa takut yang mendalam. "Aku hanya ingin kalian tahu bahwa di atas langit masih ada langit," jawab David dingin. "Lalu ..., lalu apa yang akan kamu lakukan kepadaku?" "Bukankah sebelumnya kamu ingin membunuhmu?" Melvin diam saja. Dia tidak berani memberikan jawaban. "Jawab!" bentak David. "Iya, iya. Aku memang ingin membunuhku. Sayangnya kes

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Berlutut Kalian Semua!

    Di Hotel Apartemen Awan Cerah. Bersamaan dengan semua kejadian, tidak lama setelah alat berat dan orang-orang itu datang, sebuah Supercar tiba-tiba muncul dan parkir di depan halaman. "Tuan Muda Arthur!" ucap Martin dan Jasmine secara bersamaan. Mereka memandangi mobil mewah tersebut dalam diam. Melvin dan Hugo Arthur keluar dari mobil secara bersamaan. Mereka berdiri tegak sambil memandangi Hotel Apartemen Awan Cerah dengan tatapan sinis. Melihat keduanya keluar, Jeff langsung berjalan menghampiri. Begitu isyarat diberikan, lima puluh alat berat itu segera dibunyikan kembali. Suara bergemuruh terdengar lagi. Tanah pun kembali bergetar. "Mana atasanmu itu?" tanya Hugo Arthur kepada Martin dan Jasmine. "Dia ..., dia sudah pulang, Tuan," jawab Jasmine gemetar karena ketakutan. "Suruh dia kembali ke sini!" "Su-sudah, Tuan. Nona sudah dalam perjalanan,""Baik, aku akan menunggunya. Aku ingin melihat reaksinya bagaimana," Suasana di sana langsung berubah menegangkan. Semua karya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status