Meghan berjalan dari bagian luar ke bagian pusat Danau Yutu dengan perlahan sambil menikmati pemandangan di tempat ini. Namun, lambat laun dia menemukan sebuah masalah. Ketika saling menyapa dengan penduduk setempat dan mencari tahu tentang tempat hiburan di sekitar, mereka akan memberi tahu Meghan dengan senang hati.Masalahnya, saat Meghan membicarakan tentang proyek pengembangan Danau Yutu, semua penduduk langsung merasa kesal, lalu pergi.Sementara itu, bawahan Efendy juga terus mengikuti Meghan. Jarak di antara mereka tidak terlalu jauh. Winda bertanya, "Bu Meghan, kenapa mereka mengikuti kita?" Kemungkinan, ini adalah pertama kalinya Winda diikuti seperti ini, jadi dia merasa tidak nyaman.Meghan malah bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi. Dia tersenyum sambil berkata dengan santai, bahkan sengaja meninggikan suaranya, "Rekan-rekan kita dari departemen pemasaran ini datang untuk menginspeksi proyek dengan biaya sendiri. Mereka mau memastikan proyek ini tidak ada kesalahan
Meghan diam-diam mengepalkan tangannya sambil memandang orang-orang yang pergi dengan sinis. Kelihatannya, dia harus menyingkirkan banyak orang setelah membereskan masalah ini. Meghan mendengus, lalu membuka ponselnya untuk melihat lokasi yang dikirimkan Winda. Setelah itu, Meghan langsung pergi.Setelah mengitari bagian luar Danau Yutu dan berjalan masuk, tampak Winda sedang berdiri di tepi jalan sambil menunggu Meghan.Meghan bertanya, "Kenapa kamu tidak tunggu di dalam? Di sini agak dingin kalau malam."Winda menyahut, "Aku takut Bu Meghan tersesat ...."Melihat Winda yang menjawab dengan canggung, Meghan tertawa. Kemudian, Meghan merangkul bahu Winda dan mereka berdua berjalan menuju ke sebuah kafe.Begitu membuka pintu, Meghan melihat banyak orang berkumpul untuk membahas sesuatu. Winda berbisik kepada Meghan, "Bu Meghan, mereka semua penduduk yang tinggal di sekitar Danau Yutu. Mereka juga termasuk penanggung jawab di sini."Sebenarnya, Winda masih merasa sedikit gugup. Meskipun
"Kalian semua tenang saja. Aku bukan cuma ngomong, kalian pasti akan mendapatkan kontrak perjanjian," ujar Meghan. Perkataan Meghan yang terakhir seperti meyakinkan para penduduk.Semua penduduk menghela napas lega. Pada negosiasi putaran pertama ini, kedua belah pihak pun mencapai kesepakatan.Hari sudah gelap. Meghan juga tidak berencana untuk berlama-lama lagi, jadi dia membawa Winda meninggalkan kafe itu. Ketika mereka berdua kembali ke hotel, karyawan departemen pemasaran bahkan sudah berkumpul di depan pintu masuk. Entah apa yang mereka bahas.Salah satu karyawan departemen pemasaran menoleh. Dia merasa lega melihat Winda, lalu berucap, "Astaga. Untung saja Nona Winda nggak apa-apa. Kami benar-benar khawatir."Orang-orang di samping juga ikut merasa lega saat mendengar perkataan ini. Mereka merasa bersyukur. Meghan mencibir saat melihat botol-botol anggur yang kosong di belakang mereka. Sepertinya, orang-orang ini tidak serius mencari Winda, mereka hanya berjalan-jalan sebentar u
Mendengar ini, Winda sontak membeku. Ketika dia sadar dari lamunannya, Meghan sudah masuk ke lift sembari tersenyum dan melambaikan tangan kepadanya. Bos baru ini terlihat keren sekali. Meghan baru beberapa hari berada di Grup Oswald, tetapi dia telah membuat ketakutan Winda terhadap dunia bisnis menghilang. Winda memegang dokumen yang ada di tangannya dengan erat, lalu berlari ke arah Meghan dengan jantung yang berdebar-debar. Kenyataannya, yang dikatakan oleh Meghan memang benar. Setelah dua hari ini, Meghan harus mewaspadai mata-mata yang ada di Grup Oswald. Dia merasa sangat lelah secara fisik dan mental. Sesudah mengatur transportasi untuk Winda, Meghan melajukan mobilnya pulang ke vila Keluarga Lewis. Sekarang masih sore, jadi suasana di dalam vila sangat sunyi. Hal ini membuktikan bahwa Danzel tidak ada di rumah. Selama Meghan pergi, mereka berdua tidak saling menghubungi. Sepertinya kepulangan Meghan yang tiba-tiba ini akan menjadi kejutan untuk Danzel. Akan tetapi, Meghan
Remy terkekeh-kekeh. Ketika hendak pergi, terdengar suara Danzel. "Setelah proyek perencanaan dibatalkan, minta Departemen Pemasaran untuk ubah haluan dan berinvestasi dalam proyek material konstruksi."Setelah Remy pergi, Danzel duduk di kursinya seolah-olah sedang memikirkan sesuatu, lalu tertawa kecil. Hal ini kedengarannya sedikit egois. Baik dari bagian mana pun, Danzel berharap kali ini dirinya bisa bekerja sama dengan Meghan dalam proyek pengembangan Danau Yutu.Beberapa hari kemudian, terlihat Leona berada di depan pintu masuk Rumah Sakit Pusat. Dia mengernyit saat melihat lengannya yang dibalut perban. Kali ini, Leona memang tidak diopname untuk waktu yang lama, tetapi selama dia dirawat, Danzel tidak pernah menjenguknya sekali pun. Dia teringat terakhir kali saat dia diopname, Danzel selalu menjenguknya 2 sampai 3 hari sekali.Perbedaan yang begitu kontras membuat Leona menggertakkan gigi karena kesal. Meskipun kondisinya masih belum cukup baik untuk keluar dari rumah sakit,
Setelah mengetahui tugas dan mendapatkan bayaran, Bayangan masuk ke web crawler yang tersedia di layanan internet. Bagi Bayangan, tugas ini benar-benar terlalu mudah, apalagi Leona memberikan banyak informasi. Jadi, tidak sulit untuk menemukan seluruh informasi terkait kebakaran tahun itu.Namun, ketika mencocokkan informasi dengan identitas orang-orang yang terlibat dalam kebakaran itu, Bayangan sontak tercengang. Dia terbelalak saat melihat nama, umur, dan beberapa informasi lain mengenai 2 orang anak yang berhasil selamat dari kebakaran.Bayangan menggosok matanya. Sesudah pandangannya jelas, dia mengumpulkan sebagian besar informasi yang telah didapatkan, lalu mengeklik tombol kirim. Dia merasa terkejut, tetapi tidak tahu kejadian yang sebenarnya. Dia langsung mengirimkan semua informasi ini kepada Meghan, lalu meninggalkan pesan di email-nya.[ Guru, tolong konfirmasi. ]Di sisi lain, Meghan sedang tidur di ruang istirahat Grup Oswald. Ketika bekerja di Grup Amore, dia sama sekali
Dalam sekejap, ketiganya pun mematung di tempat. Leona tidak menyangka bahwa Meghan akan tiba-tiba muncul begini. Dia awalnya tercengang, tetapi akhirnya merasa lega. Sekali mendayung, dua buah pulau terlampaui.Tepat ketika Leona hendak mendekapkan diri ke pelukan Danzel, dia tiba-tiba didorong oleh kekuatan besar. Dia tentu merasa enggan, tetapi tetap memaksakan senyuman sambil berkata, "Nona Meghan, maaf sudah membuatmu melihat hal seperti ini.""Meghan ...," sela Danzel sebelum Leona selesai berbicara. Kemudian, dia maju selangkah dan hendak meraih tangan Meghan.Alhasil, Meghan malah mundur selangkah dengan ekspresi yang sama sekali tidak berubah. Bahkan, sorot matanya tetap terlihat tenang saat berkata, "Sepertinya, aku datang di waktu yang tidak tepat. Maaf sudah mengganggu kalian."Jantung Danzel sontak berdebar-debar saat melihat Meghan berbicara dengan dingin. Meskipun sikap Meghan memang sedingin ini, dia tetap terlihat berbeda sekarang. Hal ini yang membuat Danzel makin pan
Mendengar ini, Danzel memicingkan matanya yang terlihat galak. Sesuai dugaannya, bukan hanya dia yang tertarik pada insiden kebakaran pada tahun itu. Dia bertanya, "Apa masih ada informasi yang masih bisa digali?""Pak, aku butuh waktu untuk mencarinya," sahut bawahan itu. Semua anak buah Danzel selalu bekerja dengan gesit, seperti majikan mereka. Mereka mengetahui kemampuan masing-masing dengan baik sehingga tidak akan menerima tugas hanya untuk mendapat pujian."Usahakan yang terbaik," ucap Danzel dengan datar. Sesudah bawahannya mengiakan, dia mengakhiri panggilan.Lantaran berita di internet sudah hilang, maka informasi yang diterimanya melalui email juga terhapus. Danzel terkekeh-kekeh sinis saat memikirkan ini. Ternyata, banyak juga orang hebat di dunia ini.Kemudian, Danzel membungkuk dan membuka sebuah ruang penyimpanan yang terletak di dalam laci bawah meja. Dia mengeluarkan beberapa lembar kertas dari dalamnya.Ini bukan kertas biasa, melainkan beberapa data dari penyelidikan