Sebuah perasaan gelisah melintas di hati Meghan. Dia bertatap mata dengan Danzel, lalu langsung melepas sabuk pengaman. "Masalah selalu datang bertubi-tubi," gumam Meghan dengan suara pelan. Kemudian, dia berjalan menuju kokpit.Saat berjalan ke arah kokpit, dia melihat pilot tersebut telah terkulai lemas. Lengan pilot itu telah meluncur dari konsol dan tidak lagi mengendalikan pesawat."Sialan ...," kutuk Meghan. Seakan-akan telah bisa memprediksi apa yang terjadi, Meghan berjalan mendekati pilot tersebut. Sesuai dugaan, pilot itu sudah bunuh diri dengan menembakkan peluru di mulutnya.Pesawat yang sudah tidak stabil itu kini bergerak menuju arus udara yang tidak menentu. Tanpa adanya orang yang mengendalikan, pesawat itu pun mulai bergerak turun. Tanpa ragu-ragu, Meghan menendang tubuh pilot itu dari kursi, lalu mengatur jarak pandangnya dan mengambil alih kendali pesawat.Lantaran tidak mendengar suara atau pergerakan apa pun, Danzel mulai khawatir dan mendekati kokpit untuk memerik
Meghan tidak mendaratkan pesawat mereka di lokasi yang terlalu terpencil. Jadi, meskipun tempat ini cukup luas, masih ada tanda-tanda kehidupan dan bangunan di sekitarnya."Untungnya kita nggak mendarat di pulau terpencil," kata Meghan sambil tersenyum ringan, mencoba untuk meredakan ketegangan dalam suasana hati mereka. Bagaimanapun, mereka telah melewati situasi yang sangat tegang barusan.Danzel menatap wajah Meghan dan perlahan mengulurkan jarinya, lalu merapikan rambut Meghan yang sedikit berantakan. Meghan merasa agak kaku saat Danzel menyentuhnya. Namun, dia tidak menyingkirkan tangan itu. Jarak kedua orang itu sangat dekat, mereka bahkan bisa melihat ekspresi satu sama lain dengan jelas."Terima kasih atas pertolonganmu. Tanpa bantuanmu, mungkin aku nggak akan selamat," kata Danzel dengan tulus. Ucapan itu benar-benar tulus dari lubuk hatinya. Danzel bahkan tidak menyangka Meghan memiliki kemampuan mengemudikan pesawat sehebat ini.Mendengar perkataan itu, Meghan tersenyum dan
Meghan selalu penuh dengan rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru, apalagi ketika menyangkut barang berharga seperti zamrud. Dia mengamati keseluruhan proses pembuatan dari batu mentah hingga produk jadi yang telah diukir.Danzel tidak pernah merasa bosan terhadap Meghan. Dia hanya berdiri dengan tangan yang terlipat di belakang punggung dan mengikuti Meghan dengan perlahan. Bawahan Danzel terlihat sangat antusias. Dia terus memberikan penjelasan tentang perbedaan antara setiap jenis zamrud dan ukirannya kepada Meghan.Hingga akhirnya, Meghan berhenti di depan sebuah zamrud yang telah selesai diukir dan menghabiskan waktu selama lima menit di sana."Kamu suka?" tanya Danzel.Meghan sama sekali tidak melihat ke arah Danzel dan hanya mengangguk tegas. Dia tidak akan berpura-pura menyukai atau membenci sesuatu. Cara hidup seperti itu benar-benar tidak cocok baginya dan membuatnya merasa sangat tidak bahagia."Ambil saja kalau kamu suka," kata Danzel.Danzel menyadari bahwa kegembiraan Megh
Setelah mengucapkan selamat pagi, Meghan masuk ke kamar mandi. Dia agak terbengong menatap diri sendiri di cermin, entah mengapa jantungnya berdebar-debar barusan.Meghan menghabiskan 30 menit di kamar mandi, membuat Danzel agak cemas padanya. Pria ini pun bertanya, "Kenapa lama sekali? Apa ada yang sakit?""Nggak ... aku ... aku hanya mandi ...," jawab Meghan. Danzel hampir tersedak mendengarnya. Istrinya ini tidak mengganti pakaian, bahkan handuk masih tergantung di lemari depan kamar mandi. Lantas, bagaimana istrinya ini bisa mandi?Namun, ketika melihat Meghan memakan sandwich dengan lahap, Danzel pun mengurungkan niatnya untuk bertanya. Sementara itu, Meghan buru-buru mengalihkan topik karena merasa jawabannya tadi sangat konyol. "Kamu mau ke mana hari ini?""Urusan pekerjaanku sudah selesai. Ada sebuah studio kecil batu giok di belakang perusahaan, kamu mau pergi tidak?" tanya Danzel.Sesudah menetapkan rencana perjalanan mereka, Meghan buru-buru menghabiskan sandwich tanpa memed
Sebelum Danzel berbicara, staf yang kebetulan lewat sontak terbelalak melihat batu giok di tangan Meghan. Melihat ini, Meghan tentu tahu bahwa batu di tangannya ini sangat berharga. Kemudian, staf itu berkata, "Karena kamu yang memotong batu giok ini, kamu boleh menyimpannya."Mendengar ini, Meghan memasukkan tangannya ke saku dan menyentuh batu giok kemarin. Seketika, hatinya terasa hangat. Ketika melihat Danzel tersenyum, dia pun tersenyum dan berkata, "Sepertinya, aku mendapat untung besar. Gimana kalau aku membayarmu saat pulang nanti?"Danzel tahu bahwa Meghan hanya bercanda, tetapi dia berpura-pura mempertimbangkannya. Sesaat kemudian, dia membalas, "Oke, setelah pulang nanti, kita cari tahu dulu harga pasarnya."Keduanya pun bertatapan sembari tertawa. Sementara itu, para staf di sekitar ingin mendongak untuk melihat, tetapi tidak berani.Hari ketiga di Negara Dilandia, Danzel langsung meminta bawahannya untuk mengatur penerbangan. Menurut Danzel, perjalanan ini kurang bersahaba
Wesley mundur beberapa langkah, lalu tersenyum meminta maaf. Melihatnya, Meghan tentu tahu bahwa pria di belakangnya pasti telah memberi peringatan kepada asistennya ini.Angin di atap cukup dingin sehingga Danzel mengisyaratkan untuk mengobrol di bawah. Dia khawatir Meghan sakit karena perubahan cuaca yang ekstrem dari ketiga negara.Wesley pun mengerti sehingga ketiganya segera turun. Wesley tidak berhenti mengoceh meski hanya sedetik. "Bos, kamu tahu nggak, kamu sudah menjadi selebritas internet selama 2 hari ini!"Sambil mengatakan itu, Wesley mengeluarkan ponselnya dan membuka akun sosmednya. Terlihatlah berbagai berita tentang Meghan beserta video di bar. Meghan tentu merasa lucu melihatnya.Waktu itu, Meghan hanya mabuk dan ingin membebaskan dirinya. Hal seperti ini bahkan direkam dan menjadi populer di internet?Sementara itu, Danzel yang mendengar obrolan mereka di belakang merasa agak kesal. Dia tidak bisa melupakan bagaimana orang-orang menatap istrinya waktu itu."Apa ini?"
"Apa perlu seperti itu?" tanya Meghan. Ketika melihat para wartawan itu berlari ke mobil masing-masing dengan terburu-buru, Meghan agak mengkhawatirkan keselamatan mereka.Ekspresi Danzel tampak agak bangga. Dia mengangguk dengan yakin sambil membalas, "Tentu saja!"Terkadang, tingkah pria ini memang seperti anak kecil. Anehnya, Meghan tidak bisa marah pada Danzel lagi.Keduanya sama-sama memasuki mobil. Meghan awalnya ingin pergi ke Grup Oswald. Bagaimanapun, dia tidak mendapat kabar apa pun dari perusahaannya selama beberapa hari ini.Namun, Danzel malah memaksanya untuk kembali ke vila dan beristirahat dulu. Rute yang berubah ini pun hanya bisa membuat Meghan tersenyum getir.Ada terlalu banyak hal yang terjadi dalam beberapa hari ini. Setelah bisa rileks sekarang, Meghan pun merasa lelah.Meghan menelepon Winda untuk memastikan tidak ada masalah di perusahaan. Setelah dikonfirmasi, dia baru mengakhiri panggilannya.Para wartawan bekerja dengan sangat gesit. Begitu Meghan dan Danzel
Saat ini, ada banyak kehebohan di internet, baik itu berita baik atau buruk. Faktanya, kebanyakan selebritas tidak mempermasalahkan berita mereka yang ada di internet. Sebaliknya, mereka justru takut tidak ada media yang memberitakan mereka.Contoh saja, Avril. Karena masalah lagu ciptaan Meghan, ditambah dengan masalah penata rias itu, reputasinya pun menjadi buruk. Sebenarnya, ini bukan masalah besar karena dia bisa menulis surat permintaan maaf untuk menaikkan reputasinya kembali.Namun, sekarang masalahnya terletak pada Meghan. Meghan telah menjadi tokoh utama di internet, semua orang tahu tentang perselisihan Avril dengan Meghan.Kini, identitas Meghan telah diketahui. Dia adalah wanita yang disukai Ryan, juga istrinya Danzel. Jadi, siapa yang berani mengusiknya? Hal ini yang menyebabkan tidak ada media yang berani membantu Avril.Reputasi jelek dan tidak disorot, ini adalah hal yang sangat fatal bagi seorang artis. Kehidupan Avril yang memburuk pun membuat kebenciannya terhadap M