Melihat kerumunan yang ada di sekitarnya, Meghan merasa tidak tenang. Saat ini, dia sangat berharap ada mikrofon dan berteriak agar orang-orang ini diam. Satu-satunya hal yang baik saat ini adalah cuaca yang tidak terlalu dingin dan suhu air danau yang bagus. Meskipun begitu, telapak tangan Meghan berkeringat dingin, bahkan dahinya juga bercucuran keringat.Begitu menemukan seorang anak yang tenggelam, Danzel pun segera menggendongnya dan berenang menuju tepi danau. Melihat ini, orang-orang yang ada di sana turut membantu Danzel dan anak ini ke atas. Setelah berenang untuk waktu yang lama, orang yang sangat kuat pun akan merasa kelelahan. Meghan merasa sedih saat melihat wajah pucat pria ini. Namun bagaimanapun juga, menyelamatkan orang adalah hal yang lebih penting. Meghan meraih anak itu dari pelukan Danzel, lalu segera membaringkannya di atas rerumputan dan melakukan pertolongan pertama. Sementara itu, kehebohan ini menyebabkan orang-orang yang memperhatikan Ryan menjadi berkurang
Mobil yang bergoyang membuat Alisa juga mengantuk dan perlahan-lahan tertidur. Satu-satunya orang yang masih terjaga hanya Ryan. Ketika melihat dua orang yang ada di belakang dari kaca spion, Ryan tanpa sadar mengepalkan tangannya. Setelah tiba di hotel, Danzel kembali ke kamar bersama Meghan seperti biasa. Begitu masuk kamar, Meghan langsung masuk ke kamar mandi dan mengisi bak dengan air hangat. Selesai mandi, dia keluar dan melihat Danzel sedang duduk di atas sofa dengan kepala menunduk. Hal ini membuat jantung Meghan berdetak dengan kencang. Dia telah terbiasa dengan kebisingan Danzel. Namun, suasana yang tiba-tiba hening membuat Meghan merasa sedikit tidak nyaman. "Kamu pergilah berendam air hangat dulu agar merasa lebih rileks," ucap Meghan dengan lembut dan sedikit memerintah.Mendengar ini, Danzel menengadah sambil tersenyum pada Meghan. Dia langsung masuk ke kamar mandi tanpa membantah. Sekitar 30 menit kemudian, Danzel akhirnya selesai mandi. Saat ini, dia mengenakan jubah
Setelah kembali dari Danau Yutu, Meghan meminta tolong kepada Ryan untuk mengantar Winda dan Alisa pulang. Sementara itu, Meghan langsung kembali ke vila bersama Danzel. Dia meminta pelayan untuk mengambil obat dan mengukur suhu badan Danzel. Untung saja, Danzel hanya demam ringan yang diakibatkan masuk angin."Bagaimana keadaanmu?" tanya Meghan sambil menatap Danzel yang sedang minum obat. Saat ini, Meghan berdiri di samping ranjang dengan perasaan tidak karuan. Dia tidak pernah melihat ataupun menyangka bahwa Danzel juga punya sisi lemah.Alasan Danzel bisa menjadi selemah ini karena tidak segan-segan menyelamatkan orang lain tanpa memikirkan dirinya sendiri. Dia melompat ke dalam danau yang dingin untuk menyelamatkan seorang anak yang belum pernah dia temui. Jika dipikir-pikir, pria ini cukup berperikemanusiaan.Meghan terkekeh begitu memikirkan hal ini. Kemudian, dia pergi ke dapur. Sementara itu, Danzel yang sudah membaik pun segera bangkit dan ikut Meghan pergi ke dapur. Setibany
Seiring dengan penelusuran Ryan yang makin populer, reputasi Liora pun ikut meningkat. Setengah hari kemudian, identitas Liora yang merupakan seorang wanita menjadi lebih menggemparkan dari lagu baru Ryan.Ketika Danzel melihatnya pertama kali, dia mengira demamnya masih belum sembuh. Bagaimanapun, dia selalu memikirkan Meghan sehingga wanita mana pun yang dilihatnya menjadi mirip dengannya. Ketika siang hari, Danzel memastikan bahwa dirinya sudah sehat dan melihat penelusuran terpopuler lagi.Begitu melihatnya, Danzel merasa makin familier. Sebuah perasaan yang begitu yakin sontak menjalar ke seluruh hatinya. Jangan-jangan, Meghan memang Liora, seorang komposer lagu? Faktanya, Danzel sering mendengar musik karya Liora. Dia merasa sangat nyaman dan menikmati saat mendengarnya.Dalam sekejap, pikiran Danzel kembali ke suatu kompetisi piano di luar negeri. Hari itu, Meghan adalah seorang juri. Ketika dia naik ke panggung, permainan musiknya pun memukau semua orang yang ada di sana.Danze
Setelah kembali ke vila, Danzel langsung mengurung diri di ruang kerjanya. Dia tidak keluar sampai sore hari. Entah ini hukuman untuk dirinya atau untuk Meghan. Namun, sesudah mempertimbangkan lama, Danzel merasa dia harus mundur selangkah.Bukannya Danzel ingin jual mahal, tetapi pengejaran seperti ini tampaknya sia-sia. Ketika teringat pada foto yang diunggah Ryan di Twitter, Danzel langsung mengepalkan tangannya dengan erat. Dia benar-benar kesal sekarang.Ketika jam makan malam, terlihat pelayan berjalan ke ruang kerja Danzel untuk memanggilnya makan. Kebetulan sekali, Meghan melihatnya dan memutuskan untuk memanggil Danzel sendiri. Dia berdiri di depan pintu sambil ragu-ragu sejenak, sebelum akhirnya tersenyum dan mengetuk pintu.Faktanya, Meghan bisa memahami suasana hati Danzel atau lebih tepatnya kemarahan Danzel. Selain karena tindakan Ryan, siapa yang berani membohongi Danzel dengan statusnya itu? Karena tidak ada respons apa pun dari dalam, Meghan merasa sangat tidak berdaya
"Nyonya mau ke mana?" tanya kepala pelayan itu."Ke Grup Lewis sebentar," jawab Meghan sembari tersenyum tanpa memedulikan ekspresi menggoda para pelayan. Setelah menutup termos makan, dia pun pergi dengan mengemudikan mobilnya.Meskipun keduanya tidak memiliki hubungan yang terlalu mendalam, hubungan mereka benar-benar harmonis belakangan ini. Apalagi, Meghan memang sudah bersalah karena menipunya. Tidak masalah jika dia harus menunjukkan niat baiknya duluan.Ketika dalam perjalanan, Meghan sudah memikirkan semua hal yang harus dilakukannya, yaitu minta maaf dan menjelaskan dengan tulus. Tidak peduli Danzel bersedia menerimanya atau tidak, setidaknya ini yang bisa dilakukan oleh Meghan.Saat ini, semua karyawan Grup Lewis sudah pulang kerja. Hanya Leona yang masih duduk di tempatnya sambil memikirkan Danzel. Meskipun masih bekerja di Grup Lewis, dia sudah jarang berkesempatan untuk berinteraksi dengan Danzel.Hari ini, Leona tidak sengaja mendengar bahwa Danzel akan lembur sehingga la
Leona cukup yakin dengan dosis obat yang dituangkannya barusan. Dia takut akan terjadi hal-hal di luar dugaan jika membuang-buang waktu. Itu sebabnya, dia langsung menuangkan semua obat itu ke dalam kopi.Saat ini, Leona memperhatikan gerak-gerik Danzel melalui celah pintu. Danzel memicingkan matanya, sedangkan gerakan tubuhnya mulai melambat. Leona tidak berani berlama-lama. Semua usahanya ini akan sia-sia jika ada orang lain yang datang.Begitu memikirkan hal ini, Leona langsung mendorong pintu dan masuk. Sesuai dugaannya, kesadaran Danzel mulai menurun. Dia tanpa sadar mendongak saat mendengar suara pintu, lalu melihat sebuah sosok yang buram.Jika hanya mengandalkan wajah dan postur tubuh, Danzel tidak akan bisa mengetahui siapa orang di depannya. Mungkin karena pemikiran dan reaksi tubuhnya, dia secara naluriah mengira bahwa orang yang masuk adalah Meghan.Leona sudah tiba di depan Danzel. Jantungnya berdebar-debar, sementara hatinya dipenuhi penantian. Tepat ketika dia hendak ber
Setelah Leona berbicara, Danzel seketika terkejut. Kesadarannya mulai pulih saat mendengar suara familier ini. Ini bukan suara Meghan, melainkan suara ....Danzel tidak bisa memastikan suara siapa ini, tetapi dia sangat yakin bahwa wanita ini bukan Meghan. Itu artinya, dia tidak boleh menyentuh wanita ini.Begitu memikirkannya, Danzel sontak mencengkeram pergelangan tangan Leona. Hanya saja, dia tetap duduk di kursinya. Setelah menggertakkan gigi, Danzel memerintahkan dengan suara yang sangat serak, seolah-olah dia sudah tidak minum berjam-jam, "Pergi sekarang juga!"Teriakan yang mendadak ini membuat Leona gemetaran sesaat. Sementara itu, Meghan terperangah mendengarnya. Meghan tidak bisa melihat wajah Danzel, tetapi ucapan dan situasi ini ....Heh .... Meghan pun tersenyum mengejek, sedangkan hatinya terasa sangat sakit. Tanpa melontarkan sepatah kata pun, dia langsung meninggalkan ruang presdir.Setelah turun dari lift dan melewati lobi Grup Lewis, Meghan baru menyadari bahwa tangan