Share

Garin, oh Garin

"Ada apa?" tanya Putri memperhatikan raut wajah tunangannya yang tak dapat terbaca.

Bagi Putri, Askan terlalu pintar menyembunyikan ekspresi sehingga sulit baginya untuk membedakan mana wajah yang senang ataupun wajah yang sedih, marah dan sebagainya. Yang ada hanya ekspresi datar di wajah tampan itu.

"Putri, aku minta maaf banget sama kamu. Sebaiknya kita tunda dulu ya mengenai ancaman teror itu." ucap Askan dengan wajah penuh penyesalan. "Aku gak bisa hari ini nemenin kamu, soalnya ada hal penting yang lagi menungguku."

"Hal penting? Yang kamu maksud hal penting itu dengan ketemuan sama wanita yang bernama Garin, gitu?"

Skakmat!

Ternyata Putri mendengar semua percakapannya di sambungan telepon tadi dengan Garin. Haduh!

"As, kamu jangan berusaha mengelak ya. Jelas-jelas tadi aku dengar kamu nyebut nama wanita itu, Garin."

Askan menelan salivanya kasar, te

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status