Dia mengulurkan tangannya dan menyeka keringat di keningnya sambil berkata, "Nona Priscilla, Anda seharusnya mengetahui aturan hotel ini .... Ini lantai empat, orang yang nggak punya undangan khusus nggak diizinkan untuk naik ke lantai empat. Sebaiknya Anda turun ke lantai bawah, agar nggak terjadi masalah antara kita.""Aku ... aku hanya memikirkan kebaikan hotelmu. Wanita gila itu ..." kata Priscilla."Priscilla, kenapa kamu mengatai Lala seperti itu? Dia juga naik ke sini tanpa mengetahui situasinya," sela Cedric sebelum Priscilla bisa menyelesaikan ucapannya.Saat Priscilla mengangkat kepalanya, dia baru pertama kalinya melihat ekspresi semasam ini di wajahnya Cedric. Ekspresinya sendiri pun langsung menjadi kaku....Secara bersamaan, di dalam kamar.Joshua melirik sekilas ke arah pintu sambil memicingkan matanya dan bertanya, "Kamu pergi ke pesta dengan teman sekelasmu? Atau kencan dengan mantan tunanganmu?"Nada bicara Joshua sangat datar, tetapi terdengar dingin."Emm ... pesta
"Nona Stella adalah orang Tuan Joshua, bagaimana menurut kalian?" kata Shawn sambil melirik Priscilla sekilas.Mendengar ucapan Shawn, semua orang di tempat langsung terkejut!Terutama staf tadi, dia sudah jatuh terduduk di lantai. Saat dia mengingat bahwa dia menendang Stella dua kali, staf itu langsung bergetar ketakutan.Sedangkan manajer hotel yang sudah dari tadi menyadari hal itu sudah lama membungkam.Bagaimanapun, dia sama sekali tidak pernah mendengar bahwa ada orang yang bisa berhubungan dekat dengan Joshua, apalagi duduk di pangkuan Joshua. Selain itu, kali ini, Joshua-lah yang berinisiatif untuk menarik wanita itu .......Wajah Cedric langsung memucat. Dia menatap Stella sambil mengernyit.Priscilla tersadar terlebih dahulu. Seakan-akan ingin membuktikan sesuatu, dia berkata, "Cedric, kamu sudah lihat, 'kan? Beberapa orang itu nggak sepolos yang kamu kira. Lihatlah, dia sudah punya cowok lain, untuk apa kamu masih begitu mengkhawatirkannya? Kamu sudah lupa, ya? Baru saja d
Dia menatap manajer itu dan berkata dengan nada memelas, "Pak Manajer, mereka membuat onar di sini, kenapa kamu nggak mengatur mereka? Kamu benar-benar nggak memedulikan aturan hotel Keluarga Brooks lagi, ya!"Keluarga Brooks ....Di hadapan Keluarga Ford, Keluarga Brooks bukanlah apa-apa.Oleh karena itu, manajer itu hanya bisa pura-pura tidak mendengar apa pun.Priscilla baru mulai merasa takut.Cedric menatap Stella dengan tatapan mendalam, terutama saat dia melihat tangan Joshua yang memegang tangannya Stella, tatapannya menggelap.Apa hubungan pria seperti ini dengan Stella?Dengan kondisi Stella sekarang, Cedric tidak yakin pria itu akan benar-benar memperlakukan Stella dengan baik."Kalau Nona Priscilla punya pertanyaan, Nona bisa langsung pulang dan membiarkan Stevan Simmons datang menanyakannya secara pribadi. Coba tanya apakah dia berani menyinggung Tuan Joshua atau nggak," kata Shawn sambil tersenyum. Kemudian, dia tidak lagi memedulikan omong kosong apa pun dan langsung men
Karena tabrakan ini, Stella tersentak."Sakit sekali ..." kata Stella."Kalau sakit, jangan asal gerak," kata Joshua.Joshua menunduk dan melirik Stella sekilas, tetapi suaranya sangat dominan."Kamu ...."Di luar ruangan.Mendengar suara Stella, Annie langsung berteriak, "Stella, kamu di dalam, ya? Apa yang terjadi? Kenapa kamu nggak keluar ...."Annie langsung merasa agak cemas.Joshua mengernyit dan menatap Shawn lagi.Shawn langsung berdiri dan melewati para pengawal, lalu menatap Annie sambil berkata, "Nona Annie, ada yang perlu dibicarakan antara Nona Stella dan Tuan Joshua. Anda bisa pulang dulu. Nanti, saya akan mengantarkan Nona Stella pulang secara pribadi.""Aku ... aku khawatir .... Lepaskan aku. Kalau kalian macam-macam, aku akan lapor polisi. Kalian menahanku secara paksa. Lepaskan aku," kata Annie.Namun, sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya, dia sudah dibawa ke luar oleh para pengawal, seperti Priscilla sebelumnya. Satu-satunya perbedaan adalah kali ini, dia benar-b
Mendengar ucapan manajer ini, Shawn tersenyum dan berkata dengan nada bercanda, "Kalau begitu, artinya, perintah dari Keluarga Brooks adalah agar Nona Annie dibiarkan bertindak sesukanya di Kota Lancity, ya?"Shawn sebenarnya sedang bercanda, tetapi manajer itu mengangkat kepalanya dengan terkejut dan berkata, "Benar sekali."Shawn seketika terdiam.Dari suara di luar, Stella mengetahui bahwa Annie sudah pergi. Hatinya pun menegang. Dia masih menunggu Annie datang membawanya pergi. Mengapa Annie malah pergi begitu saja?Stella benar-benar merasa frustrasi.Saat tatapan Joshua tertuju pada Stella, tubuh Stella langsung menjadi kaku, tetapi dia memalingkan wajahnya, seakan-akan dia tidak melihat tatapan itu.Pada saat ini, Shawn berjalan masuk sambil berkata, "Bos, nanti, ada janji ....""Undur saja," kata Joshua."Baiklah ...."Seusai berbicara, Shawn langsung meninggalkan ruangan ini.Dia sekaligus menutup pintu kamar, sehingga hanya tersisa Stella dan Joshua di kamar yang luas ini. Pa
Stella merasa seakan-akan pergelangan tangannya akan patah. Dia menarik napas, tubuhnya juga ikut bergetar.Dia bukan gugup, tetapi marah.Dia memelototi pria di hadapannya dan membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu. Namun, akhirnya, dia merasa sangat marah hingga dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Dia tidak serendah itu hingga dia bisa terus mengejar seorang pria seperti itu!Saat Stella ingin mengucapkan sesuatu, tatapannya seketika berubah. "Kamu ... kenapa kamu bisa mengetahui hubunganku dengannya ...."Kali ini, Stella benar-benar merasa gugup.Joshua mengetahui terlalu banyak hal mengenai dirinya ...."Aku juga tahu hal lain, mau dengar, nggak?" tanya Joshua.Tatapan Joshua tetap dingin. Dia melirik Stella sekilas dengan tatapannya yang sangat gelap."Apa lagi yang kamu ketahui?" tanya Stella.Mendengar ucapan pria itu, Stella merasa ketakutan.Kalaupun dia memiliki hubungan dekat atau panggilan akrab dengan mantan tunangannya, bukankah hal ini wajar saja ....Menga
Sesaat kemudian, James baru bertanya, "Jadi, Joshua si bocah busuk ini terus membiarkan wanita ini berada di sisinya?""Iya, Nona Stella ... bekerja untuk Tuan Joshua," jawab pengurus rumah itu.Sudut bibirnya berkedut."Bekerja?"Pengurus rumah itu menjawab, "Benar ... sepertinya Tuan Joshua-lah yang berinisiatif untuk mempekerjakannya."Jika Joshua yang mengambil inisiatif, ceritanya sudah berbeda.Mendengar ucapan pengurus rumah itu, kedua tetua Keluarga Ford langsung tampak penuh pertimbangan.Kemudian, pengurus rumah itu berkata, "Emm ... meskipun Nona Stella belum menikah, dia sudah memiliki seorang anak."Sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya ....Kedua tetua itu tercengang sejenak, lalu berkata, "Maksudmu, gadis ini melahirkan anak di luar nikah?""Benar ...."...Sepulangnya ke rumah, Stella berbaring di atas ranjang, tetapi dia tidak bisa terlelap. Pikirannya dipenuhi akan wajah pria itu.Wajahnya juga kembali terasa panas ....Stella tiba-tiba bangkit dan duduk di ranjang
Stella menatap putranya yang sedang duduk dengan tangan tersilang dan tampak cemburu. Dia terdiam sejenak, lalu bertanya, "Apa maksudmu .... Dia nggak membiarkanmu mencarikan pasangan kencan buta untukku?""Iya," jawab Brian.Kemudian, Brian membuang napas dan berkata, "Aih, Nona Stella benar-benar jadi rebutan, ya, ada banyak sekali pria yang mau mendekati Nona Stella. Aku juga sangat cemas. Bagaimanapun, memilih salah satu dari mereka untuk menjadi ayahku sangatlah susah."Stella tidak bisa berkata-kata....Keesokan harinya, Stella sudah bangun pagi-pagi sekali dan menyiapkan sarapan untuk Brian.Dia terus menguap, jelas-jelas dia tidak tidur semalaman. Saat dia sedang menggoreng telur dengan linglung, ucapan Brian semalam terus berulang dalam benaknya.Apakah Joshua ... menyukai dirinya?Stella jelas-jelas tahu bahwa hal ini tidak mungkin terjadi.Namun, meskipun dia mengetahuinya, entah mengapa, dia tetap saja tidak bisa tidur ....Stella kembali menyentuh bibirnya dengan jarinya,