Stella merasa seakan-akan pergelangan tangannya akan patah. Dia menarik napas, tubuhnya juga ikut bergetar.Dia bukan gugup, tetapi marah.Dia memelototi pria di hadapannya dan membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu. Namun, akhirnya, dia merasa sangat marah hingga dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Dia tidak serendah itu hingga dia bisa terus mengejar seorang pria seperti itu!Saat Stella ingin mengucapkan sesuatu, tatapannya seketika berubah. "Kamu ... kenapa kamu bisa mengetahui hubunganku dengannya ...."Kali ini, Stella benar-benar merasa gugup.Joshua mengetahui terlalu banyak hal mengenai dirinya ...."Aku juga tahu hal lain, mau dengar, nggak?" tanya Joshua.Tatapan Joshua tetap dingin. Dia melirik Stella sekilas dengan tatapannya yang sangat gelap."Apa lagi yang kamu ketahui?" tanya Stella.Mendengar ucapan pria itu, Stella merasa ketakutan.Kalaupun dia memiliki hubungan dekat atau panggilan akrab dengan mantan tunangannya, bukankah hal ini wajar saja ....Menga
Sesaat kemudian, James baru bertanya, "Jadi, Joshua si bocah busuk ini terus membiarkan wanita ini berada di sisinya?""Iya, Nona Stella ... bekerja untuk Tuan Joshua," jawab pengurus rumah itu.Sudut bibirnya berkedut."Bekerja?"Pengurus rumah itu menjawab, "Benar ... sepertinya Tuan Joshua-lah yang berinisiatif untuk mempekerjakannya."Jika Joshua yang mengambil inisiatif, ceritanya sudah berbeda.Mendengar ucapan pengurus rumah itu, kedua tetua Keluarga Ford langsung tampak penuh pertimbangan.Kemudian, pengurus rumah itu berkata, "Emm ... meskipun Nona Stella belum menikah, dia sudah memiliki seorang anak."Sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya ....Kedua tetua itu tercengang sejenak, lalu berkata, "Maksudmu, gadis ini melahirkan anak di luar nikah?""Benar ...."...Sepulangnya ke rumah, Stella berbaring di atas ranjang, tetapi dia tidak bisa terlelap. Pikirannya dipenuhi akan wajah pria itu.Wajahnya juga kembali terasa panas ....Stella tiba-tiba bangkit dan duduk di ranjang
Stella menatap putranya yang sedang duduk dengan tangan tersilang dan tampak cemburu. Dia terdiam sejenak, lalu bertanya, "Apa maksudmu .... Dia nggak membiarkanmu mencarikan pasangan kencan buta untukku?""Iya," jawab Brian.Kemudian, Brian membuang napas dan berkata, "Aih, Nona Stella benar-benar jadi rebutan, ya, ada banyak sekali pria yang mau mendekati Nona Stella. Aku juga sangat cemas. Bagaimanapun, memilih salah satu dari mereka untuk menjadi ayahku sangatlah susah."Stella tidak bisa berkata-kata....Keesokan harinya, Stella sudah bangun pagi-pagi sekali dan menyiapkan sarapan untuk Brian.Dia terus menguap, jelas-jelas dia tidak tidur semalaman. Saat dia sedang menggoreng telur dengan linglung, ucapan Brian semalam terus berulang dalam benaknya.Apakah Joshua ... menyukai dirinya?Stella jelas-jelas tahu bahwa hal ini tidak mungkin terjadi.Namun, meskipun dia mengetahuinya, entah mengapa, dia tetap saja tidak bisa tidur ....Stella kembali menyentuh bibirnya dengan jarinya,
"Apa ...."Mendengar pertanyaan ini, Stella tercengang sesaat. Kemudian, dia langsung menggeleng."Nggak mungkin! Tuan Joshua ... berstatus mulia, sedangkan saya hanya seorang pembantu. Saya tahu kalau status kami jauh berbeda, jadi saya nggak mungkin menyimpan perasaan yang nggak seharusnya terhadap Tuan ...."Stella mengucapkan kata-kata ini dengan sungguh-sungguh.Dia bukan hanya mengucapkannya untuk Nancy, tetapi sebenarnya juga untuk dirinya sendiri.Bagaimanapun, Joshua memang berstatus mulia, jadi pada dasarnya, mereka berada di dunia yang berbeda."Oh ya?"Nancy menyesap seteguk teh. Mendengar ucapan Stella, dia mengangkat tatapannya. Sesaat kemudian, dia baru berkata, "Jangan gugup. Aku hanya iseng. Bagaimanapun, jarang ada gadis di sekitar Joshua. Selama bertahun-tahun, hanya ada Nana di sisinya, jadi saat kamu tiba-tiba muncul, aku merasa penasaran ....""Nggak ...."Stella menggeleng. Setelah ragu-ragu sejenak, dia menatap Nancy dan berkata, "Saya nggak mungkin menjalin hub
Tanpa disadari, dia ingin langsung menepis tangan pria ini.Joshua tentu saja tidak mengetahui isi pikiran Stella. Dia hanya melihat Stella yang jelas-jelas tampak tidak nyaman. Dia pun memicingkan matanya dan bertanya, "Kenapa kamu menghindar?"Suaranya yang jernih bercampur dengan kekesalan yang sangat jelas."Saya nggak menghindar ..." jawab Stella dengan tegas sambil menunduk, tetapi dia sama sekali tidak melihat pria itu.Joshua menatapnya sambil tiba-tiba bertanya, "Kamu pergi ke rumah lama, ya?""Apa?"Stella sontak mengangkat kepalanya dan menatap mata tajam Joshua, yang seakan-akan bisa menembus pikirannya."Iya ... saya pergi ke rumah lama Keluarga Ford," kata Stella.Joshua mengernyit dan bertanya lagi, "Mereka membuatmu serbasalah, ya?""Nggak!" seru Stella.Stella bergegas menggeleng sambil berkata, "Saya hanya seorang pembantu rendahan. Mana mungkin orang penting seperti Tuan James dan Nyonya Nancy menyusahkan saya ...."Joshua tidak berbicara.Stella mengira bahwa Joshua
"Kamu ...."Napas Stella memelan, matanya juga terbelalak dengan ketidakpercayaan.Dia berusaha untuk melepaskan dirinya dari pelukan pria ini, tetapi pegangan pria ini makin kuat."Sakit ...."Tiba-tiba, bibir Stella terasa perih, sehingga Joshua melepaskannya."Kamu juga bisa sakit?" tanya Joshua.Joshua menatap matanya Stella lekat-lekat. Tangannya masih terus memegang dagu wanita ini.Tatapannya yang tajam seperti bisa menembus pikiran Stella.Mendengar ucapan ini, Stella mengerutkan bibirnya.Matanya memerah, tetapi dia menahan diri. Dia mengangkat kepalanya dan memelototi Joshua.Dia ingin menepis tangan pria ini.Kesedihan meluap dalam hatinya.Dia jelas-jelas memikirkan kebaikan pria ini, tetapi pria ini malah memperlakukannya seperti ini ....Jika dia tidak menjawab pertanyaan Nancy seperti itu, apa lagi yang bisa dia katakan?Dia tidak mungkin mengatakan bahwa dia menyukai Joshua dan tidak senang jika Joshua menikahi wanita itu, bukan? Memangnya dia siapa? Selain itu, dia jug
Stella terkejut karena pria di hadapannya ini. Kemudian, dia tiba-tiba merasakan rasa sesak di dadanya, seakan-akan sesuatu menyumbat jantungnya. Untuk sesaat, dia merasa agak kesusahan untuk bernapas ...."Ada apa, Tuan? Ada masalah apa ...."Pada saat ini, Jamila yang mendengar keributan bergegas datang dan terkejut saat dia menyadari bahwa kedua orang ini sedang bertengkar ....Jamila bertanya dengan kaget, "Tuan, ada ... ada apa ini ....""Nggak apa-apa," jawab Joshua.Kemudian, dia berkata dengan nada dingin, "Ke depannya, biarkan Nona Stella bersih-bersih di tempat lain, nggak usah datang ke sini lagi."Mendengar ucapan ini, semua orang terkejut.Ekspresi Stella menjadi kaku.Saat dia menatap Joshua, dia melihat ekspresi pria ini sangat dingin."Emm ... kalau nggak bersih-bersih di sini, di mana ..." tanya Jamila dengan terbata-bata."Di mana pun boleh, sebaiknya jauh-jauh dariku," jawab Joshua.Kemudian, tanpa melihat Stella lagi, dia memutar kursi rodanya dan meninggalkan tempa
Di dalam kamarnya Joshua.Lantainya yang berantakan sudah dibersihkan oleh pembantu lainnya.Semua orang sudah mengetahui bahwa Joshua baru saja marah besar. Oleh karena itu, tidak ada yang berani berbicara. Setelah bersih-bersih, mereka diam-diam meninggalkan kamar ini.Joshua duduk di samping ranjang sambil mengernyit dan membalikkan sebuah dokumen. Dia sama sekali tidak fokus membaca dokumen di tangannya. Dia pun mengurut keningnya dengan pelan.Sambil membaca dokumen ini, Joshua merasa makin kesal. Dia pun melemparkan dokumen itu ke lantai.Pada saat ini, seseorang mengetuk pintu kamarnya.Kemudian, Shawn berjalan memasuki ruangan.Shawn memungut dokumen itu dari lantai dan meletakkannya di meja di satu sisi. Setelah ragu-ragu sebentar, dia bertanya, "Bos, makan siang Anda sudah dipersiapkan. Maukah Anda makan dulu?""Nggak," jawab Joshua tanpa mengangkat kepalanya."Bos, makanlah sedikit. Bagaimanapun, sekarang, Anda masih dalam proses pemulihan ..." kata Shawn."Berisik sekali, y