Karena tabrakan ini, Stella tersentak."Sakit sekali ..." kata Stella."Kalau sakit, jangan asal gerak," kata Joshua.Joshua menunduk dan melirik Stella sekilas, tetapi suaranya sangat dominan."Kamu ...."Di luar ruangan.Mendengar suara Stella, Annie langsung berteriak, "Stella, kamu di dalam, ya? Apa yang terjadi? Kenapa kamu nggak keluar ...."Annie langsung merasa agak cemas.Joshua mengernyit dan menatap Shawn lagi.Shawn langsung berdiri dan melewati para pengawal, lalu menatap Annie sambil berkata, "Nona Annie, ada yang perlu dibicarakan antara Nona Stella dan Tuan Joshua. Anda bisa pulang dulu. Nanti, saya akan mengantarkan Nona Stella pulang secara pribadi.""Aku ... aku khawatir .... Lepaskan aku. Kalau kalian macam-macam, aku akan lapor polisi. Kalian menahanku secara paksa. Lepaskan aku," kata Annie.Namun, sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya, dia sudah dibawa ke luar oleh para pengawal, seperti Priscilla sebelumnya. Satu-satunya perbedaan adalah kali ini, dia benar-b
Mendengar ucapan manajer ini, Shawn tersenyum dan berkata dengan nada bercanda, "Kalau begitu, artinya, perintah dari Keluarga Brooks adalah agar Nona Annie dibiarkan bertindak sesukanya di Kota Lancity, ya?"Shawn sebenarnya sedang bercanda, tetapi manajer itu mengangkat kepalanya dengan terkejut dan berkata, "Benar sekali."Shawn seketika terdiam.Dari suara di luar, Stella mengetahui bahwa Annie sudah pergi. Hatinya pun menegang. Dia masih menunggu Annie datang membawanya pergi. Mengapa Annie malah pergi begitu saja?Stella benar-benar merasa frustrasi.Saat tatapan Joshua tertuju pada Stella, tubuh Stella langsung menjadi kaku, tetapi dia memalingkan wajahnya, seakan-akan dia tidak melihat tatapan itu.Pada saat ini, Shawn berjalan masuk sambil berkata, "Bos, nanti, ada janji ....""Undur saja," kata Joshua."Baiklah ...."Seusai berbicara, Shawn langsung meninggalkan ruangan ini.Dia sekaligus menutup pintu kamar, sehingga hanya tersisa Stella dan Joshua di kamar yang luas ini. Pa
Stella merasa seakan-akan pergelangan tangannya akan patah. Dia menarik napas, tubuhnya juga ikut bergetar.Dia bukan gugup, tetapi marah.Dia memelototi pria di hadapannya dan membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu. Namun, akhirnya, dia merasa sangat marah hingga dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Dia tidak serendah itu hingga dia bisa terus mengejar seorang pria seperti itu!Saat Stella ingin mengucapkan sesuatu, tatapannya seketika berubah. "Kamu ... kenapa kamu bisa mengetahui hubunganku dengannya ...."Kali ini, Stella benar-benar merasa gugup.Joshua mengetahui terlalu banyak hal mengenai dirinya ...."Aku juga tahu hal lain, mau dengar, nggak?" tanya Joshua.Tatapan Joshua tetap dingin. Dia melirik Stella sekilas dengan tatapannya yang sangat gelap."Apa lagi yang kamu ketahui?" tanya Stella.Mendengar ucapan pria itu, Stella merasa ketakutan.Kalaupun dia memiliki hubungan dekat atau panggilan akrab dengan mantan tunangannya, bukankah hal ini wajar saja ....Menga
Sesaat kemudian, James baru bertanya, "Jadi, Joshua si bocah busuk ini terus membiarkan wanita ini berada di sisinya?""Iya, Nona Stella ... bekerja untuk Tuan Joshua," jawab pengurus rumah itu.Sudut bibirnya berkedut."Bekerja?"Pengurus rumah itu menjawab, "Benar ... sepertinya Tuan Joshua-lah yang berinisiatif untuk mempekerjakannya."Jika Joshua yang mengambil inisiatif, ceritanya sudah berbeda.Mendengar ucapan pengurus rumah itu, kedua tetua Keluarga Ford langsung tampak penuh pertimbangan.Kemudian, pengurus rumah itu berkata, "Emm ... meskipun Nona Stella belum menikah, dia sudah memiliki seorang anak."Sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya ....Kedua tetua itu tercengang sejenak, lalu berkata, "Maksudmu, gadis ini melahirkan anak di luar nikah?""Benar ...."...Sepulangnya ke rumah, Stella berbaring di atas ranjang, tetapi dia tidak bisa terlelap. Pikirannya dipenuhi akan wajah pria itu.Wajahnya juga kembali terasa panas ....Stella tiba-tiba bangkit dan duduk di ranjang
Stella menatap putranya yang sedang duduk dengan tangan tersilang dan tampak cemburu. Dia terdiam sejenak, lalu bertanya, "Apa maksudmu .... Dia nggak membiarkanmu mencarikan pasangan kencan buta untukku?""Iya," jawab Brian.Kemudian, Brian membuang napas dan berkata, "Aih, Nona Stella benar-benar jadi rebutan, ya, ada banyak sekali pria yang mau mendekati Nona Stella. Aku juga sangat cemas. Bagaimanapun, memilih salah satu dari mereka untuk menjadi ayahku sangatlah susah."Stella tidak bisa berkata-kata....Keesokan harinya, Stella sudah bangun pagi-pagi sekali dan menyiapkan sarapan untuk Brian.Dia terus menguap, jelas-jelas dia tidak tidur semalaman. Saat dia sedang menggoreng telur dengan linglung, ucapan Brian semalam terus berulang dalam benaknya.Apakah Joshua ... menyukai dirinya?Stella jelas-jelas tahu bahwa hal ini tidak mungkin terjadi.Namun, meskipun dia mengetahuinya, entah mengapa, dia tetap saja tidak bisa tidur ....Stella kembali menyentuh bibirnya dengan jarinya,
"Apa ...."Mendengar pertanyaan ini, Stella tercengang sesaat. Kemudian, dia langsung menggeleng."Nggak mungkin! Tuan Joshua ... berstatus mulia, sedangkan saya hanya seorang pembantu. Saya tahu kalau status kami jauh berbeda, jadi saya nggak mungkin menyimpan perasaan yang nggak seharusnya terhadap Tuan ...."Stella mengucapkan kata-kata ini dengan sungguh-sungguh.Dia bukan hanya mengucapkannya untuk Nancy, tetapi sebenarnya juga untuk dirinya sendiri.Bagaimanapun, Joshua memang berstatus mulia, jadi pada dasarnya, mereka berada di dunia yang berbeda."Oh ya?"Nancy menyesap seteguk teh. Mendengar ucapan Stella, dia mengangkat tatapannya. Sesaat kemudian, dia baru berkata, "Jangan gugup. Aku hanya iseng. Bagaimanapun, jarang ada gadis di sekitar Joshua. Selama bertahun-tahun, hanya ada Nana di sisinya, jadi saat kamu tiba-tiba muncul, aku merasa penasaran ....""Nggak ...."Stella menggeleng. Setelah ragu-ragu sejenak, dia menatap Nancy dan berkata, "Saya nggak mungkin menjalin hub
Tanpa disadari, dia ingin langsung menepis tangan pria ini.Joshua tentu saja tidak mengetahui isi pikiran Stella. Dia hanya melihat Stella yang jelas-jelas tampak tidak nyaman. Dia pun memicingkan matanya dan bertanya, "Kenapa kamu menghindar?"Suaranya yang jernih bercampur dengan kekesalan yang sangat jelas."Saya nggak menghindar ..." jawab Stella dengan tegas sambil menunduk, tetapi dia sama sekali tidak melihat pria itu.Joshua menatapnya sambil tiba-tiba bertanya, "Kamu pergi ke rumah lama, ya?""Apa?"Stella sontak mengangkat kepalanya dan menatap mata tajam Joshua, yang seakan-akan bisa menembus pikirannya."Iya ... saya pergi ke rumah lama Keluarga Ford," kata Stella.Joshua mengernyit dan bertanya lagi, "Mereka membuatmu serbasalah, ya?""Nggak!" seru Stella.Stella bergegas menggeleng sambil berkata, "Saya hanya seorang pembantu rendahan. Mana mungkin orang penting seperti Tuan James dan Nyonya Nancy menyusahkan saya ...."Joshua tidak berbicara.Stella mengira bahwa Joshua
"Kamu ...."Napas Stella memelan, matanya juga terbelalak dengan ketidakpercayaan.Dia berusaha untuk melepaskan dirinya dari pelukan pria ini, tetapi pegangan pria ini makin kuat."Sakit ...."Tiba-tiba, bibir Stella terasa perih, sehingga Joshua melepaskannya."Kamu juga bisa sakit?" tanya Joshua.Joshua menatap matanya Stella lekat-lekat. Tangannya masih terus memegang dagu wanita ini.Tatapannya yang tajam seperti bisa menembus pikiran Stella.Mendengar ucapan ini, Stella mengerutkan bibirnya.Matanya memerah, tetapi dia menahan diri. Dia mengangkat kepalanya dan memelototi Joshua.Dia ingin menepis tangan pria ini.Kesedihan meluap dalam hatinya.Dia jelas-jelas memikirkan kebaikan pria ini, tetapi pria ini malah memperlakukannya seperti ini ....Jika dia tidak menjawab pertanyaan Nancy seperti itu, apa lagi yang bisa dia katakan?Dia tidak mungkin mengatakan bahwa dia menyukai Joshua dan tidak senang jika Joshua menikahi wanita itu, bukan? Memangnya dia siapa? Selain itu, dia jug