Dia baru paham.Ternyata, Joshua kedatangan tamu penting ....Stella tidak suka menguping, jadi dia terus berjalan ke lantai atas. Namun, baru saja dia melangkah naik tangga, dia melihat pria ini sudah berganti pakaian ke pakaian formal dan berjalan keluar dari kamarnya.Melihat Joshua yang sudah berganti pakaian, Stella tercengang sejenak.Harus diakui bahwa pria ini memang sangat tampan. Pada saat ini, dia mengenakan setelan jas, sehingga dia jelas-jelas terlihat lebih serius.Stella pun teringat akan "Nona Rena" yang sedang berada di lantai bawah. Dia berpikir bahwa hubungan antara wanita itu dengan Joshua pasti sangat serius. Kalau tidak, Joshua tidak mungkin secara khusus berganti pakaian untuk bertemu dengan wanita itu.Setelah Joshua turun ke lantai bawah, Stella tidak bisa menahan diri dari melihat ke bawah. Dia langsung melihat "Nona Rena" yang sudah menunggu lama di ruang tamu.Stella seketika tersentak. Harus diakui, Stella yang juga merupakan seorang wanita pun merasa bahwa
Dia tidak mengerti maksud ucapan Jasmine. Dia hanya merasa bahwa nona muda ini terus mengatakan sesuatu yang memiliki maksud tersembunyi, sehingga dia merasa kebingungan.Selain itu, apa maksud dari "Joshua benar-benar hebat"?Dia hanya bekerja di tempat ini secara kebetulan, sama sekali tidak ada hubungannya dengan Joshua.Jangan-jangan Joshua sendiri yang menerima dirinya sebagai pembantu di tempat ini?Stella tidak memahami maksud ucapan Jasmine.Dia mengira bahwa nona muda ini hanya datang untuk mengunjungi adiknya.Tanpa Joshua di tempat ini, Jasmine juga akan pergi sebentar lagi. Namun, nona muda ini malah terus berlamaan di hadapan seorang pembantu rendahan seperti dirinya selama ini.Selain itu, Jasmine sepertinya sangat tertarik pada dirinya karena Jasmine terus menanyakan sesuatu padanya.Stella tidak berani menyinggung nona muda ini, jadi tentu saja dia menjawab semua pertanyaan yang dia dapatkan.Akhirnya, setelah Jasmine sudah puas dan sudah mau pergi, Stella baru merasa l
Mendengar gumaman Stella, Joshua berhenti menarik tangannya, tetapi ekspresinya masih masam.Stella menatap ke arah pandangan pria ini. Saat dia melihat bahwa pria ini sedang melihat bagian tubuhnya yang didorong pengawal itu, dia merasa agak malu, jadi dia bergegas mengatakan bahwa dia baik-baik saja.Namun, pria ini tidak menanggapi ucapan Stella.Sesaat kemudian, dia baru menatap wanita ini sambil berkata, "Seduh segelas kopi untukku.""Baik ..." jawab Stella sambil menunduk.Kemudian, Stella pun pergi menyeduh kopi. Saat dia membawa kopi ke ruang baca di lantai dua, dia melihat pria itu sedang melihat sesuatu di balik meja kerjanya."Tuan, ini kopi Anda ...."Pria ini tidak menghiraukan Stella, kepalanya juga tidak diangkat.Stella tidak berani mengganggunya, jadi dia bergegas meletakkan kopi itu dan hendak keluar.Baru saja dia berbalik, dia mendengar suara pria ini."Ke depannya, kalau kamu bertemu dengan Jasmine, abaikan saja," kata Joshua.Mendengar ucapan Joshua, Stella langsu
Pada akhir pekan, Stella bekerja tambahan.Entah mengapa, hari ini, Joshua tidak berada di rumah.Namun, pengaruh Joshua masih ada.Hari itu, saat dia menarik Stella ke lantai atas, mereka dilihat oleh banyak orang ....Begitu pula dengan hari ini.Saat Stella baru menyelesaikan pekerjaannya dan hendak beristirahat, seorang bibi yang berhubungan lumayan baik dengannya menghampirinya dan bertanya dengan ragu-ragu, "Stella ... ada sesuatu yang ingin Bibi tanyakan padamu. Apa hubunganmu dengan Tuan Joshua?"Mendengar ucapan ini, Stella tercengang.Bibi itu berkata lagi dengan agak ambigu, "Jangan berpikir terlalu jauh, ya. Terutama hari itu, saat Tuan Joshua menarikmu ke lantai atas .... Kamu juga tahu, Tuan Joshua punya obsesi terhadap kebersihan, jadi biasanya, dia nggak menyentuh orang lain.""Jadi, aku mau tanya, apakah hubunganmu dengan Tuan ...."Sebelum bibi itu bisa menyelesaikan pertanyaannya, Stella langsung menyela, "Bukan!"Melihat tatapan heran bibi itu, Stella juga tahu bahw
Begitu Jasmine menyelesaikan ucapannya, dia bisa merasakan dengan jelas tatapan adiknya yang menjadi lebih dingin daripada sebelumnya.Namun, Jasmine pura-pura tidak melihatnya dan berkata lagi, "Dia juga sudah mencapai usia untuk menikah. Jadi, wajar saja Stella pergi berkencan dengan pacarnya. Kamu juga seharusnya membiarkannya libur."Joshua masih saja tidak mengucapkan apa pun.Namun, Shawn menarik napas dengan ketakutan.Jasmine tersenyum dan berkata, "Lagi pula, Nenek akan menentukan pernikahan antara kamu dengan nona muda dari Keluarga Marwin, hal ini harus segera dijadwalkan. Nenek sudah sangat menantikan seorang cicit."Seusai berbicara, Jasmine menatap wajah adiknya yang terlihat sangat masam dan tertawa dengan lebih lepas lagi.Sedangkan Joshua tidak memedulikan tatapan kakaknya yang menantang.Dia langsung menyuruh Shawn untuk mempersiapkan mobilnya.Dia ingin pulang lebih awal.Shawn pun langsung mengiakan ucapannya.Karena Joshua tidak menghiraukannya, Jasmine juga tidak
Rena hanya melirik Stella sekilas, lalu menatap Joshua dan berkata, "Joshua, aku baru menerima panggilan Shawn. Aku benar-benar takut, kukira kamu akan membatalkan janji denganku lagi."Lagi pula, sespesial apa pun Stella, dia juga hanya seorang pembantu.Apa yang bisa dia lakukan?"Aku nggak akan melakukannya," kata Joshua."Kamu memang pandai bicara, tapi aku nggak percaya. Kamu sudah melakukannya berkali-kali. Tuan Joshua, susah sekali mengajakmu keluar," kata Rena.Meskipun Rena berbicara seperti ini, dia sama sekali tidak marah....Stella melihat wanita cantik itu dari samping.Dalam hatinya, dia menyetujui hal-hal yang dia dengar sebelumnya.Rena dan Joshua benar-benar serasi ....Rena cantik, Joshua juga tampan, kondisi keluarga mereka juga setara ....Stella benar-benar memikirkan hal ini dengan sungguh-sungguh. Namun, entah mengapa, dia merasa agak frustrasi.Oleh karena itu, melihat kedua orang itu berjalan ke arah mobil, Stella seketika agak tidak fokus.Saat pria itu tiba-
Melihat bosnya seperti ini, Stella hendak mengucapkan sesuatu ....Namun, dia tiba-tiba mendengar suara Rena."Ada apa, Joshua? Ayo jalan," kata Rena.Joshua hanya melirik Stella dengan dingin, lalu mengalihkan tatapannya.Tanpa mengucapkan apa pun, dia berjalan cepat ke lantai atas.Namun, dengan setiap langkah yang dia ambil, tekanannya makin rendah.Bahkan orang-orang di sisinya juga menjadi lebih hati-hati karena mereka takut pelayanan mereka kurang memuaskan, sehingga mereka menyinggung tuan muda dari Keluarga Ford ini.Rena tentu saja juga menyadari perubahan ekspresi pria ini. Dia hanya terdiam, lalu bergegas mengikuti Joshua.Melihat pria itu berjalan jauh, Stella seketika terdiam di tempat.Dia menoleh dan melihat Louis yang masih berdiri tidak jauh darinya.Karena Stella sudah membatalkan janji mereka, dia menatap pria ini dan ingin menjelaskan sesuatu. Namun, dia tiba-tiba mendengar suara Joshua yang dingin."Nggak bisa ikut, ya?"Dengan ekspresi yang dingin, pria ini menger
Rena sepertinya sudah menyadari ekspresi masam pria ini, dia pun berkata, "Joshua ...."Namun, Joshua mengabaikannya dan hanya mengernyit.Sekarang, pria ini jelas-jelas bahkan tidak berniat untuk menanggapi ucapan Rena dengan asal-asalan lagi.Melihat ekspresi pria ini, Rena membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu. Namun, dia tiba-tiba mendengar suara teriakan seorang wanita dari arah tangga.Louis langsung mengenali suara Stella.Ekspresinya sontak berubah. Dia bergegas berjalan ke arah tangga sambil bertanya, "Stella, kamu kenapa ...."Sebelum dia bisa menyelesaikan pertanyaannya, dia sudah melihat Stella yang jatuh pingsan.Ekspresi Louis berubah lagi."Apa yang terjadi?""Emm ... aku juga nggak tahu. Nona ini tiba-tiba jatuh pingsan .... Wajahnya agak pucat, mungkin kondisi kesehatannya kurang baik ...."Sebelum orang yang lewat ini menyelesaikan ucapannya, Louis sudah tidak berniat untuk mendengarnya lagi.Dia bergegas menghampiri Stella dan ingin menggendong Stella untuk memb