Next part yooo Oh ya, sembari nunggu lanjutannya besok, bisa mampir ke karya baruku yang akan rutin tayang pekan di akhir bulan ini :-) Judulnya: SUAMIKU, AYAH MANTANKU
"Hans emang udah naksir sama Mei dari pas Mei nyaapa kamu di pernikahannya Pamungkas. Waktu itu kan Hans langsung ngejar Mei dan nggak tahu sih ngapain, tapi habis itu Hans nawarin kerjaan ke Mei. Dia udah cerita kan ke kamu, kalau dia kerja apa?" tanya Max.Lisa pun mengangguk, "Iya sih dia katanya kerja ngeles anaknya orang kaya." "Nah, yang dilesin itu keponakannya Hans." "Oh gitu... emangnya nggak cari di guru-guru bimbel yang udah profesional gitu, biasanya kan orang kaya kan gitu." "Masalahnya nggak semua guru profesional itu sabar menghadapi anak apalagi tipe keponakannya Hans yang pernah cerita, katanya anaknya tuh bandel banget. Bahkan pengasuhnya aja itu keluar masuk, pas masih kecil udah begitu. Ya tapi akhirnya dia ketemu sama pengasuh yang cocok. Pengasuhnya dia itu orang tua dan sudah punya cucu, jadi bisa ngadepin anak bandel kayak keponakan Hans itu. Problem barunya, sekarang dia juga susah cari guru les karena emang anaknya susah diatur, jadinya cari orang yang be
Lisa mendapat pesan dari Ten yang berisi. Halo Lisa, aku mau ngasih sesuatu ke kamu Ngasih apa Kak? Ia masih berusaha beramah tamah meski ia tidak yakin kalau Ten akan memberikan sesuatu yang baik. Kemudian tak lama Ten kembali mengirim pesan beserta foto yang mengejutkan, itu adalah foto Ten bersama Max dengan pose yang sangat dekat, berpelukan. Namun, Lisa belum akan bereaksi karena ia masih ada di acara yang sangat hikmat itu. Ia tidak ingin mengganggu fokus orang-orang yang terus menetap ke arahnya dan suaminya. Itu bisa menjadi gosip lain yang justru membuat acara Fano dan Marcia menjadi acara mereka. Sebab, di beberapa acara pernikahan karena mereka terlalu menonjol membuat si pengantin baru tidak terlalu menonjol, sehingga orang-orang beranggapan kalau mereka suka merebut atensi banyak orang di acara orang lain. Jadi sekarang Lisa menyimpan pesan dari Ten untuk dirinya sendiri, sebelum nanti ia mengkonfirmasi itu kepada sang suami. ••• Malam sebelumnya, Max menceritakan t
Sosok ibu kandung Lisa adalah orang yang sangat cantik. Ia persis dengan Lisa tetapi, Lisa juga menuruni fitur ke barat-baratan sang ayah, sehingga bisa lebih dominan wajahnya percampuran antara ayah dan ibunya sementara tubuhnya persis seperti ibunya yang memiliki tubuh molek dan juga semampai. Sayangnya keberadaan Ibu Lisa hanyalah masa lalu dari Jackson, mungkin di masa lalu mereka saling mencintai. Akan tetapi tidak bisa saling memiliki. Lisa, keberadaannya sudah cukup membuat Jackson lega karena anaknya selamat dan hidup bahagia bersama sang suami Max. Ia sempat khawatir kalau ia tidak menemukan anaknya, mungkin anaknya dibunuh di suatu tempat di mana itu sudah disembunyikan oleh istrinya. Sayangnya ia tidak berdaya untuk membuat istrinya tumbang, karena ketika Jessica tumbang ia ikut tumbang. Ia sudah melakukan banyak hal untuk sampai di titik ini, ia tidak bisa tumbang begitu saja. Ceklek! Jessica menemui suaminya yang sibuk galau-galauan dengan sebuah foto di tabletnya. I
Max menonton video yang berdurasi 5 menit itu dengan kemarahan yang memuncak. Terlihat di sana Kevan terus mendekati Lisa dan mengatakan hal-hal yang membuat Lisa risih. Namun semua itu sebenarnya lebih membuat Max geram dibandingkan Lisa yang tak nyaman, bagaimana tidak? Bahkan Kevan sudah tahu kalau Lisa sudah hamil tapi masih saja mendekatinya. Fano yang sudah dari tadi berdiri dan melihat bosnya yang mulai murka itu langsung berkata kalau Max tidak perlu bertindak sejauh itu. "Mohon maaf, Pak. Saya kira Anda perlu menangguhkan niat anda untuk membunuh pria muda yang bernama Kevan itu, bukan karena dia yang punya backing kuat tapi, intinya Ia adalah sosok yang secara tidak langsung sudah menjadi teman bagi Nyonya Lisa. Sepertinya saya lihat Nyonya Lisa memang sedang tidak mood alias ia sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya kesal, makanya ia mengatakan hal seperti itu. Seperti yang saya tahu karakter Nyonya Lisa harusnya ia tetap bersikap lembut ketika menghadapi sesuatu yang
Jujur saja Lisa sebenarnya mengadakan acara 4 bulanan karena neneknya yang mendesak l, katanya agar kehamilannya terjaga dan bentuk.syukur atas kehadiran si jabang bayi, sebab di usia 4 bulan kehamilan itu si bayi sudah memiliki nyawa yang nantinya akan hidup dan tinggal di dalam janin Lisa.Membayangkan itu Lisa merasa bahwa ia sangat beruntung. Tidak semua orang yang ingin memiliki anak diberikan anak oleh Allah, bukan karena Allah nggak sayang sama mereka, tapi Allah punya rencana yang mungkin menurut kita nggak baik tapi Allah yang lebih tahu semuanya.Lisa selalu teringat oleh ucapan seorang Ustadzah yang mengatakan anak itu pemberian istimewa dan anugerah yang harus kita syukuri, mau bagaimana bentuknya. Kadang memang keadaan eksternal entah itu dari pihak suami keluarga yang membuat seorang ibu stress dan merasa tidak dihargai. Padahal hargai saja mereka meski hanya penyemangat, apalagi yang sedang hamil, jaga mereka, dan perhatikan mereka.Mereka memang menjadi seorang ibu tap
Lisa mungkin hanyalah anak seorang pelacur yang sepanjang hidupnya dicap sebagai orang yang tidak baik, ia mungkin hidup terbiasa untuk menelan semua hinaan itu dengan perasaan sakit hati yang terus menggerogoti jiwanya seiiring berjalannya waktu. Namun, Lisa paham bahwa hidupnya adalah miliknya, tidak ada yang bisa mengintervensi dirinya dalam keadaan apapun.Ia adalah dirinya dan ia harus bangkit demi dirinya sendiri tanpa terpengaruh oleh tuduhan-tuduhan tidak berdasar dari orang lain. Maka dari itu, ucapan Jessica adalah ucapan yang ringan baginya. Ia sudah mendengar banyak hinaan yang lebih menyakitkan lagi tentang dirinya, kadang Ia juga bingung apa sih sebenarnya yang ingin dicari dari orang-orang setelah menghina seseorang dan menyakiti hati mereka.Lisa tahu Jessica dan ayahnya memiliki hubungan yang tidak baik. Entah apa yang dipikirkan oleh Jessica, tiba-tiba ia mengeluarkan sebuah kotak berisi hadiah. "Oh ya, saya menyiapkan hadiah untuk kamu, Lisa," ungkapnya. Di sana te
Setelah acara 4 bulanan selesai, Jessica dengan tidak tahu malunya meminta untuk menginap di rumah keluarga Alexander dengan alasan ia menganggap Lisa sebagai anaknya, bagaimanapun yang terjadi ia harus menjadi orang tua meskipun hanya sebentar untuk Lisa. Padahal Lisa sendiri tidak kekurangan kasih sayang dari neneknya yang juga masih menginap di rumah keluarga Alexander. Jackson sudah membujugnya tetapi selamanya Jessica akan selalu menang. Sementara Lorey dan Diana sudah langsung pulang kemarin, lalu keluarga dari kampung juga sudah pulang pagi ini, tinggal Jessica dan Jackson di rumah itu bersama nenek Mirna. Awalnya Max tidak ingin berangkat kerja dulu, tapi ada hal yang mendesak sehingga ia harus ke kantor, sementara itu Max meminta Jackson untuk melindungi Lisa. Sebab keberadaan Jessica seperti ular yang ada di dalam rumah, berbahaya. Namun kekhawatiran Max diketahui oleh Lisa dan Lisa meyakinkannya. "Aku akan melindungi diriku sendiri. Kamu jangan khawatir...."Max tidak pe
"Nggak mau! Aku nggak mau keluar tanpa kamu ...." teriak Lisa. Mana bisa ia meninggalkan suaminya sendiri dalam keadaan yang berbahaya. Namun, Jessica dengan spontan menariknya untuk keluar bersama. Lisa yang dalam keadaan lemas karena asapnya mulai banyak pun lemas dan tak bisa melawan, ia terpaksa mengikuti Jessica keluar dari sana. Saat mereka sudah di luar villa, Lisa melihat kobaran itu makin besar dan makin besar. Namun tak lama Max pun keluar dari sana, dan mencari semprotan taman. Lisa berusaha untuk menghentikan Max masuk karena ia khawatir kalau Max kenapa-napa. Lisa hampir saja menyusul Max kalau tidak ditahan oleh Jessica lagi. Lagi-lagi Jessica menahannya, Lisa berusaha memihtanya melepasnya. "Tenang Lis, ada Ayahmu juga di dalam mereka sedang memadamkan api!" bentak Jessica tak tahan dengan sikap Lisa yang seperti itu. Mungkin ini dipengaruhi oleh hormon, "Max dan Jackson sedang berusaha untuk memadamkan api bersama, dengan karyawan Villa, jadi jangan khawatir." Lis
Suatu hari Axel yang sudah lulus S1 dan sedang melanjutkan kuliah S2-nya di Amerika menelpon ibu sambungnya dengan video call. "Ma, aku mau ngasih tau sesuatu," ujar Axel. "Iya Sayang, kasih tahu aja," ujar Lisa. "Aku, dapet bagian untuk bacain kesan dan pesan saat wisuda nanti," ujar Axel bahagia. "Wah, masyaa Allah, alhamdulillah. Emang hebat anak Mama." "Pokoknya besok Mama harus ikut di wisudaku, sama adik-adik ya," ujar Axel. "Iya tentu aja, Sayang. Coba kamu kasih tahu Papa kamu biar dia juga mengatur jadwalnya." "Iyap Mah," jawab Axel. "Oh ya, sambil tolong dibujukin Papamu dong. Dia suka lembur, Mama nggak suka ...." keluh Lisa. Axel pun tertawa mendengarnya, "Siap, Mah. Semoga aja aku lekas bisa bantu Papa supaya Papa bisa lebih banyak istirahat sama Mama." "Aamiin, Mama juga berharap gitu, tapi Mama juga nggak mau kalau kamu maksain diri kamu. Kamu masih muda Sayang, perlu menikmati hidup juga jangan langsung kerja kayak Papa kamu. Gak ada waktu buat quality time sa
"Oom Kevan mau nikah Sayang, jadi besok kita kondangan," ujar Lisa pada anak perempuannya. Axel kini bukanlah Baby lagi, ia tumbuh menjadi anak laki-laki yang membanggakan. Ia sudah tau atas rencana pernikahan itu, bahkan ia tau bagaimana Kevan sulit move on dari ibunya yang ia cintai. Agak mengherankan memang ketika saingan cinta Max malah akrab dengan anak-anaknya, tak bisa dipungkiri itu karena seringnya Kevan bertemu dengan Max sebagai rekan bisnis. Namun, seiring berjalanannya kesibukan Kevan sebagai pimpinan perusahaan membuatnya jadi mudahh menerima ketanyataan bahwa Lies milik suaminya. "Yey! Ketemu Oom Kevan!" ujar Zahra senang. "Iya, Zahra mau ngado apa?" tanya Lisa padanya. "Apa ya?" balasnya berpikir. "Gimana kalau bola basket? Oom Kevan kan suka sasket," ujarnya. "Janganlab Sayang, kan dia lagi nikah bukan bhat ulang tahun. Kadonya yah buat Oom sama Tante bukan hanya untuk Oom." Zahra mengangguk-angguk, "Siap. Terus apa Ma?" Kini Lisa yang berpikir, tetapi Axel ya
Dua bulan terakhir ini Max terus mengganggu Lisa alias mengajaknya bercinta setiap malam, sehingga ia merasa cukup kewalahan dengannya. Namun, ia tidak bisa berkata kalau itu tidak menyenangkan, karena ia pun menikmatinya. Bagaimanapun, aktivitas itu adalah salah satu surga dunia yang Allah siapkan untuk pasangan halal. Tiba-tiba saat Lisa dan Max makan malam, Lisa merasa mual tak berkusuhadahan, sampai ia lemas karena kekurangan cairan. "Sayang, kamu gak papa?" tanyanya panik. Lisa sudah lelah dan tak kuasa untuk menjawab, sehingga Max langsung membawanya ke rumah sakit dengan tergopoh-gopoh. Sifa pun ikut panik melihat Nyonya-nya dibopong oleh sang Tuan, ia cemas. Ia sudah sembuh setelah istirahat dua bulan, mungkin awalnya trauma tetapi ia mulai kembali belajar mobil setelahnya. Meski bekerja dengan Nyonya yang merupakan istri konglomerat yang memiliki banyak musuh, Sifa masih tetap setia pada Lisa karena nominal gaji yang tinggi dan karena ia tidak yakin bisa menemukan bos se
Diana meminta maaf pada Lisa, ia minta maaf karena semua yang terjadi padanya adalah akibat dari ambisinya memisahkan mereka. "Aku minta maaf atas semua yang terjadi padamu, yah ... aku tau, maafku mungkin tidak berguna untuk sekarang tapi, aku berharap bahwa aku bisa menebusnya meski hanya sedikit." Lisa terdiam, kemudian kembali mengingat waktu-waktu ke belakang ketika Diana memperlakukannya. Diana bekerja sama dengan para wanita-wanita yang mencoba untuk mendekati suaminya. ia ingat ada luka yang ia terima dan semua hal tentang Diana. Hingga kemudian, ia mengangguk dan tersenyum pada ibu mertuanya. "Sejujurnya aku juga bukan orang yang baik, sehingga aku bisa mudah ikhlas dengan semua yang sudah terjadi, tapi aku sudah memaafkanmu, Mom. Aku kira kejadian-kejadian yang sudah berlalu biarlah menjadi masa lalu, aku harap kita bisa mulai akur dan membuka lembaran baru." ••• Lisa dan Diana berbelanja bersama di mall dengan bahagia, bahkan Diana membelanjakan banyak barang untuk men
Frans meminta maaf pada Max usai sadar dari mabuknya, Max pun memaafkannya menginat Frans masih berguna untuknya, hanya saja ia memanfaatkan momen itu untuk lebih mengikat Frans. Selain itu, Max juga meminta penjelasan dari sang ibu. Nafsunya untuk memisahkannya dengan Lisa ternyata membuatnya menarik beberapa bawahannya yang lemah untuk berkhianat. Diana pun minta maaf, ia juga menyesal karena Wina akhirnya bunuh diri karena keserakahannya. "Semua tak berguna sekarang Mom, aku tak tau kamu bertindak sejauh ini, lalu aku harus bagaimana?" Diana pun tak mengerti kenapa ia melakukan semua itu hanya karena keinginan terdalamnya yang tidak bisa dibujuk saat itu. Ia begitu mencintai anaknya sampai tak ingat apa-apa, mencintai tradisi dan darah biru yang ia sanjung-sanjung dalam hidup. Max masih sulit untuk memaafkan ibunya, semuanya jadi kacau karenanya. Alhasil Lorey menengahi anak dan istrinya lagi, meski sulit tetapi Max bisa memaafkan sang ibu. Apalagi saat itu Lisa bangun dan men
Di sebuah ruangan gelap, di mana Frans sedang hancur karena pujaan hatinya meninggal. Max menghampirinya bersama Edwin, si pemimpin pasukan keamanannya. Di sanalah Frans yang dalam keadaan mabuk pun jujur kalau ia tau Wina adalah seorang yang bekerja untuk Diana. Wina juga yang membuat kasus kejahatan Larissa lancar, Wina juga yang membuat ia kadang mencurangi informasi dan melambankan kinerja tim IT jika itu tentang Lisa, Wina juga yang membuat Baby lancar melakukan aksi pendekatan pada Max, semua di bawah perintah Diana. Frans juga tau kalau Wina menyukai Max alih-alih dirinya yang sudah bucin atau bulol padanya, tapi Frans tak perduli dan terus mencintainya. "Maafkan aku Bos, aku tahu Ini memalukan sebagai bawahanmu yang harusnya setia padamu, tapi karena cinta menggelapkan mataku dan membuat aku rela mencurangimu." Max masih diam mendengarkan penyesalan Frans yang mabuk itu. "Aku tau ini salah, tapi kalaupun aku diberi pilihan untuk memutar waktu, aku akan melakukan tindakan
Max tak akan sudi memaafkan Ten, ia sudah ingin sekali membunuhnya sejak awal. Namun, Ten dikasih hati malah ngelunjak. Akhirnya ia tak bisa menahan diri lagi untuk tidak melenyapkannya. "Apa yang ingin kamu lakukan padanya?" tanya Lorey pada putranya. "Aku tidak bisa menahan lagi, Dad," ungkap Max dengan suaranya yang penuh emosi. "Max, tolong jangan lakukan itu...." "Tapi sayangnya, aku sudah melakukannya," potong Max, membuat Lorey yang tidak paham pun bertanya. "Maksudmu apa, kamu sudah melakukan apa?" Namun, detik berikutnya Ten muntah darah dan terjatuh ke lantai, Ia terus memegangi perutnya dan dadanya yang terasa sakit. Hal itu menjelaskan pada Lorey, kalau Ten sudah diracuni oleh Max. Melihat hal itu, Lorey langsung berusaha untuk menolong Ten dengan pertolongan pertama. "Apa yang kau lakukan, Max! Astagah!" Namun, semuanya sia-sia karena Ten sudah meninggal, membawa rasa sakit yang ia alami. Tak habis pikir dengan itu, ia langsung menghampiri Max lagi dan mencengkera
Lorey langsung memeluk anaknya dengan erat agar emosinya mereda, ia tau bagaimana perasaan kehilangan orang yang dicintainya. Bayi yang ada di dalam kandungan Lisa meninggal, dan saat ini istrinya koma. Manusia mana yang tahan dengan keadaan itu? Jika saja Frans tidak menemukan titik keberadaan Ten saat itu, pasti Lisa sudah tak bernyawa karena keterlambatan penanganan. Frans mengungkapkan bahwa Ten ada di daerah di mana ia menuju tepat di tempat Lisa berada saat ingin berangkat ke kampus. Pada saat itu pula Max memerintahkan bodyguard yang mengikuti Lisa untuk mencegahnya, tapi gagal. Ten sudah melakukan aksinya dengan menyetir truk dan menabrak mobil yang ditumpangi Lisa. Sayangnya Lisa ada di bagian yang parah, kakinya patah dan tangannya juga patah karena menahan perutnya. Namun, posisi benturannya ada di sebelah kiri dan Lisa terguling sampai terjatuh dengan keadaan tengkurap, sehingga bayinya tidak tertolong lagi. Sifa mengalami patah kaki kiri karena terjepit, lalu tulang
Siapa yang tidak kenal dengan Maxellio D. Alexander? Seorang pebisnis asal Spanyol yang memulai bisnisnya di Indonesia dengan kerja kerasnya. Namun, siapa yang tahu sekarang dirinya terlihat sangat hancur, ketika seseorang yang sangat ia cintai terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit dengan alat bantu medis. Pemberitaan di media sosial dan TV di penuhi oleh kecelakaan istri pengusaha terkaya di Indonesia. Banyak yang nimbrung berspekulasi macam-macam. Wajah hancur Max tertangkap kamera, membuat banyak netizen ikut sedih melihat sosoknya yang hancur. Sementara Baby Axel juga terus menanyakan keberadaan Lisa, bahkan ia ikut sakit karena merasakan Ibu susunya yang sakit. Setiap hari ia menanyakan Lisa di mana, Lisa kapan bisa pulang, sedang apa Lisa, dan semua yang ia ingin tahu tentang ibu susunya itu. Seolah-olah jiwa raga mereka sudah menyatu, sehingga ketika Lisa sakit maka Baby Axel ikut sakit. Baby Axel selalu ikut merasakan kondisi tubuh Liea, ikatan batin mereka terlalu kuat j