Home / Rumah Tangga / Ibu Susu Anak Dosenku / 115. Kedatangan Reza

Share

115. Kedatangan Reza

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2024-09-13 23:42:20
Lela terkejut saat membuka pintu flat itu, ia bertemu dengan Reza yang berdiri di sana sambil menenteng totebag makanan.

Senyum itu masih sama, ceria dan menenangkan. Ia pun berusaha tersenyum dan menanggap keberadaannya.

Ia meminta pembantunya untuk menyiapkan cemilan untuk mereka. Ia ketar-ketir sendiri, untungnya kandungannya baru 3 bulan, jadi belum terlihat besar.

"Gimana kabarnya, Lel? Lu keliatan berisi...." canda Reza.

Lela langsung terkejut, entah kejutan ke berapa sejak ia bertemu Reza setengah jam yang lalu.

Reza benar-benar tak terduga.

"Ya gitu deh," ujar Lela seadanya.

Reza pun tersenyum mendengarnya, "Em, by the way, kan aku nggak ngasih tahu tepatnya di mana. Kok kamu di sini sih?"

"Ya aku kan punya banyak informan."

"Iya tau, tapi ini terlalu tepat! Aku sampai kaget tadi."

"Ya namanya juga surprise, harus kaget dong!"

"Dih! Tapi aku masih heran kok bisa sampe depan pintu? Gak nyasar?!" tanya Lela.

Mereka langsung berkomunikaso dengan lancar seperti biasa.
Blue Rose

Kalian kebayang gak? hehe

| 16
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ainu Mahfudho
reza benar2 secibta itu sama lela ..kasihan nanti kalau tak rebalaskan cintanya.mending sama aku aja rezaa..xixixi
goodnovel comment avatar
Blue Rose
sudah tau kak say, hehe
goodnovel comment avatar
Hasti Eka Puryanti
ganteng mana reza atau bara? maksudnya Thor hehe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Susu Anak Dosenku   116. Cemburu dari Jauh

    "Ada lah...." ujar Lela akhirnya. Ia tak menemukan kata yang tepat untuk menjawab dwngan baik, sehingga membuat alasan yang mengada-ada. Reza menghela napas, ingin mendesak tapi takut Lela malah kesal padanya dan berhenti percaya padanya. Ia tak tau kondisi psikologis Lela yang sebenarnya sekarang, jangan sampai ia melangkah terlalu jauh dan tambah membebani Lela."Ke pantai yuk!""Bagusan pas sore gak sih?" tanya Lela."Tenang sampai sore, kok."Lela pun mengangguk setuju. Mereka pindah ke pantai dan menikmati waktu bercerita sambil menikmati deburan ombak dan rasanya pasir putih di bawah kaki mereka. Lela tetap menggunakan sendal yang memiliki tali sehingga kencang, sementara Reza nyeker dan menenteng sepatunya.Seperti biasa, Reza memiliki penampilan yang casual tetapi rapih. Rambutnya memang acak-acakan, tapi entah kenapa ia selalu terlihat bagus."Btw, kamu masih pacaran sama Sella?" tanya Lela."Nggak, aku males.""Lah kenapa?" "Gak tau pingin sendiri dulu sih...."Lela mengan

    Last Updated : 2024-09-14
  • Ibu Susu Anak Dosenku   117. Jatuh

    "Why?" tanya Lela pada Reza. "Karena aku belum mau aja...." jawab Reza enteng. Lela tak yakin dengan itu, pasti semua ini salah. "Reza, kamu bukan tipe orang yang akan melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas, hanya karena belum mau. Kamu orang yang bertekad dan akan melakukan semua hal demi tercapainya tujuan kamu." Lela tak percaya jika apa yang dikatakan Reza adalah alasan utamanya, pasti ada campur tangan hal yang lain yang menghalanginya. "Kamu gak usah khawatir, semuanya aman," ujar Reza dengan nada santai. Lela merasa gelisah, kalau ini gara-gara dia itu akan membuatnya merasa bersalah pada orang tua Reza. Ia bukannya khawatir pada Reza, tapi khawatir pada alasan Reza menolak semua perempuan yang dijodohkan dengannya. Ia takut jika Reza memang menolak mereka karena masih ada rasa padanya.Masalahnya karena Reza dalam posisi tidak tahu atas kehamilannya, jelas ia taunya ia sedang jomblo dan tidak terikat dengan pekerjaan bersama Bara. Ia jadi bingung apa yang akan ia ka

    Last Updated : 2024-09-15
  • Ibu Susu Anak Dosenku   118. Pendarahan

    Reza benar-benar merasa tak berdaya, ia harusnya menemani Lela bukan malah marah dan ketemuan dengan temannya yang tinggal di daerah sana. Alhasil Lela jatuh saat akan menghampirinya dan masuk rumah sakit. Ia bingung dengan Lela, apa yang sebenarnya terjadi padanya. Bahkan beberapa orang berbisik kalau itu pendarahan kehamilan.Kini ia sedang di ambulans bersama temannya menuju ke rumah sakit terdekat. Sampai di sana mereka menunggu Lela ditangani, sementara temannya Keanu memilih untuk membelikan temannya kopi agar tenang. Seperti yang Reza katakan Keanu tau kalau Reza menyukai orang yang sedang ditangani itu, makanya ia tak memberitahu Reza secara langsung kalau Lela adalah ibu hamil. Antara ia merasa tak berhak, atau ia takut membuat Reza patah hati lagi."Ini, Bro!" ujar Keanu menyerahkan satu cup kopi untuk temannya."Makasih."Reza merenung sejenak saat Keanu duduk di sampingnya sambil menyesap kopinya."Gue denger beberapa orang bilang kalau Lela pendarahan hamil, tapi ... ma

    Last Updated : 2024-09-15
  • Ibu Susu Anak Dosenku   119. Perkelahian Dua Singa

    Bug! Bara tak mau kalah, ia membalas pukulan Reza dengan tak kalah kerasnya. Sayangnya mereka sama-sama bertubuh tinggi dan berotot, sehingga imbang. "Sialan! Apa-apaan kamu!" bentak Bara tak terima. "Lo yang bikin Lela hamil, kan, Bangsat!" Bug! "Berhenti kalian!" teriak Keanu berusaha memisahkan keduanya. "Bangsat anjing!" Bug! Reza memukul Bara lagi dan begitu seterusnya, sampai 3 satpam datang dan memisahkan mereka. Bahkan Keanu terkena tonjokkan dari Reza saking kalapnya. Mereka berdua akhirnya diseret ke ruang keamanan dan ditanyain penyebabnya. Mereka tak mau mengaku dan memilih membicarakan kasus ini secara pribadi. Namun Keanu minta ditemani dua Satpam agar dua orang ini tidak baku hantam lagi. Mereka diobati dulu sebelum akhirnya membicarakan persoalan itu, tetapi tidak diawasi satpam tetapi Dena dan sopirnya yang baru datang. Kini mereka di ruangan inap milik Lela yang masih tertidur. "Apaan sih kalian udah tua malah berantem kek bocah, bikin m

    Last Updated : 2024-09-16
  • Ibu Susu Anak Dosenku   120. Baku Hantam Lagi tapi Bukan Fisik

    Kantor terasa sedikit berantakan, Dika tak tidur dua hari dan ia diijinkan menggunakan kamar milik bosnya untuk istirahat. Dibantu Bella dan satu karyawan devisi lainnya, ia akhirnya menyelesaikan pekerjaan Bara dan bisa tidur nyenyak. Namun tiba-tiba, pintu diketuk dengan terburu-buru dengan suara panik Bella. "Kak! Kak! Bangun, Kak!" teriaknya tak sabaran. Ia pun tersentak dan segera duduk, ia reflek mengambil kacamata dan ponselnya. "Apa?" tanyanya kesal. Ia pun menuju pintu, tetapi saat itu juga ia langsung tau kalau ia tak bisa tidur nyenyak lagi. ••• Semua terkejut mendengar suara Lela, tetapi sedetik berikutnya Bara bereaksi dan langsung memencet tombol memanggik Dokter atau Perawat. "Gimana perasaanmu, La?" tanyanya menatap Lela. Lela terkejut dengan keberadaan Bara, ia baru menyadari adanya Bara di sana. "Aku... kenapa Bapak di sini?" tanya Lela. Bara menelan ludahnya sendiri, ia harus menjawwb jujur atau tidak. Namun Dena segera maju diikuti Reza da

    Last Updated : 2024-09-17
  • Ibu Susu Anak Dosenku   121. Malu oleh Nafsu

    Reza, Dena, dan Bara menunggu dengan ekspresi yang berbeda-beda. Akan tetapi mereka mengharapkan jawaban yang jelas akan menentukan sikap mereka bertiga setelah kejadian itu. "Maafkan saya, tapi saya tidak bisa menikah dengan Pak Bara," jawab Lela tegas. Ia menunduk, membuat Reza lega tetapi tidak dengan Bara yang tak terima. "Kenapa La? Padahal kamu tadi sudah bilang kalau kamu menginginkanku juga!" tekan Bara asih berharap. Lela menggeleng tegas, "Maaf Pak, itu bukan satu-satunya indikasi yang bisa membuatku menyetujui pernikahan ini." "La... terus bayimu? Dia butuh Ayah," bujug Dena. Lela menggeleng dan menangis. Ia kesal dengan kepribadiannya sendiri yang hanya bisanya menangis. "Aku bisa kok jadi Ayah buat anak itu," sela Reza. "Apa?! Enggak!" tolak Bara cepat. "Za... kamu masih single, ini bukan hal yang bisa kamu putuskan dengan gegabah," tolak Lela. Ia sadar Reza juga sama posisinya dengan Bara, memiliki keluarga yang ketat bahkan lebih sulit dihadapi daripada keluar

    Last Updated : 2024-09-18
  • Ibu Susu Anak Dosenku   122. Sampai di Titik Ini

    Alex disuruh masuk oleh Bara, Dena sempat protes karena itu kamarnya tetapi Bara bertindak seolah itu tempatnya. "Tenang Dena, kita semua harus bicara. Aku yang memaksa Bara untuk ngasih tau lokasinya," jelas Alex. Dena kesal, ia meminum es dengan ekspresi yang ingin memakan orang. Sementara Bara, ia juga tidak sepenuhnya tidak bersalah. "Aku mancing dia, aku bilang aku nginep bareng kamu, terus Alex langsung ke sini karena cemburu," ungkap Bara. Hal itu membuat Dena kesal, ia sepertinya tak suka dengan kondisi itu. "Kalo ada paparazi gimana?" "Itu udah pasti, tapi bisa kuatasi," ujar Alex bertekad. Melihat interaksi dingin mereka, Bara penasaran. "Sebenarnya apa yang terjadi, padahal kalian sempat baik-baik saja?" tanya Bara. "Gak ada masalah kok," jawab Dena. "Ini salahku," balas Alex. "Kenapa?" tanya Bara. "Aku memutuskannya karena malu, kita sempet damai tapi... itu tidak mudah dimaafkan." Dena yang dibicarakan hanya melengos, seolah tidak peduli. Ya, Alex memang

    Last Updated : 2024-09-18
  • Ibu Susu Anak Dosenku   123. Hidup Terpisah

    Lela menerima tawaran dari Bara. Kemarin ia pindah ke Mansion yang katanya kecil, tetapi tetap besar milik Bara. Ia tidak tahu lagi bagaimana menggambarkan betapa kayanya pria itu. Sayangnya, Lela sudah mulai malu untuk terus mencintainya, karena hubungannya yang ilegal. Kini ia menjadi wanita yang ditawar karena kehamilannya, lalu ia harus menjalani hidupnya seperti wanita simpanan. Namun meski begitu, ia tetap menerima semua tawaran dari Bara karena Bara juga bermaksud untuk melindungi anaknya, bukan hanya dirinya. Ia tidak pernah membayangkan bisa sampai di titik ini, di mana ia merasa bahagia tetapi di sisi yang lain ia merasa sangat ketakutan. Ia merasa malu bahkan ketika Bara sempat menawarkan pernikahan, ia tidak ingin melakukannya. Namun kedepannya ia harus fokus pada perkembangan janinnya dulu. Jangan sampai apa yang ia pikirkan, mempengaruhi perkembangan anak yang ada di dalam perutnya itu. Seperti kata dokter, kalau ia banyak pikiran dengan kandungan selemah itu, bisa

    Last Updated : 2024-09-19

Latest chapter

  • Ibu Susu Anak Dosenku   Extra Part: Sakinah Bersama Lela

    Lela mengalihkan embicaraan agar Bara tidak fokus pada itu. "Aku ngantuk dan capek, tidur di kamar yuk! Katanya mau ngecas energi?" Ia langsung berdiri dan merentangkan tangan minta dipeluk. Bara pun tak membahas apa yang ia tanyakan tadi pada istrinya, dan segera menyambut pelukannya. Namun, sebelum itu ia meminta Bi Tati untuk memindahkan Damien ke kamarnya. Apartemen itu ada 1 kamar utama, dua kamar ukuran sedang untuk Baby Alesha juga Damien sendiri-sendiri, dan untuk pembantu satu kamar tapi dua ranjang, ukurannya juga luas. Bara dan Lela masuk kamar dengan bahagia, saking rindunya sampai melupakan anaknya. Untung mereka kaya dan ada yang bisa diperintah, kalau tidak, parah sih. ••• Paginya, Bara dan Lela ke rumah sakit untuk mengunjungi Hendra lagi. Kali ini mereka membawa serta anak-anak, karena ada Bara juga. Namun sebelum mereka masuk, mereka mendengar teriakan Eva. "Mas, padahal tinggal bilang dengan baik-baik kok, kenapa harus pake bahasa yang kasar?!" ke

  • Ibu Susu Anak Dosenku   200. Berakhir

    Sudah dua pekan Lela di Bandung, tiba-tiba Bara menelpon di jam kerjanya. Biasnaya ia akan mengambil waktu istirahat untuk telpon. "Kenapa sih?" tanya Lela pada suaminya di video call. Namun sepertinya Bara sedang di Mansion, terlihat backgrounnya kamar Damien. "Nih, Damien nangis pingin ketemu Mama katanya," ujar Bara. Kamera pun disorot ke Damien yang sedang menangis, ia terlihat sangat sedih. Lela jadi ketularan sedih dan langsung menghela napas. "Ya Allah Sayangku, kenapa nangis?" tanyanya lembut. "Pingin ikuuuuut," jawab Damien dengan isak tangisnya. Sementata itu Baby Alesha menyembul di balik hijab Lela, ia baru selesai menyusu dan melihat ke arah kamera. "Nih, diliatin Dedek Alesha. Masa Abang gak malu?" ujar Lela. Damien pun mengusap air matanya, ia memang anak yang cukup gengsian. Apalagi sejak Alesha lahir, Damien berperan menjadi kakak jagoan yang selalu melindungi adiknya. Bahkan setiap teman-teman Bara atau Lela datang menbawa anak-anak mereka, Damien

  • Ibu Susu Anak Dosenku   199. Yang Pasti-pasti Aja

    Lela tersenyum masuk ruangan rawat inap Hendra bersama suaminya. Bahkan sedari tadi, Bara terus merangkulnya sampai susah masuk di pintu masuk karena Bara yang besar. "Assalamualaikum, Papi, Mama!" sapa Lela pada mertuanya. Eva pun tersenyum dan langsung berdiri. Lihatlah, ia anggun sekali seperti Ratu Inggris yang penuh etiket. Pakaiannya juga sangat sopan meski tidak berhijab, ia sangat rapih dan berkelas. "Waalaikumsalam, Sayang." "Gimana kabarnya, Papi sekarang?" tanya Bara. "Loh katanya Bara mau balik ke Jakarta?" tanya Eva setelah menyalami dan memeluk Lela. "Iya, ini abis dari sini langsung balik ke Jakarta." Eva mengangguk-angguk, "Papi kamu udah mulai membaik, tinggal pemulihan. Tapi Mama mau Papi kamu dirawat dulu sampai bisa jalan," ujarnya. "Takut banget kalo ada apa-apa nanti, masalahnya kan Nyonya Yun... eh Mami lagi sakit juga, abis tenggelam di kolam waktu di Bali." Lela terkejut, "Loh terus gimana sekarang?" "Udah baik katanya. Dia kayaknya mau

  • Ibu Susu Anak Dosenku   198. Membereskan yang Tersisa

    Hendra terkena stroke dan dirawat di rumah sakit di Bandung. Maka, dalam keadaan itu Bara datang mengunjungi ayahnya dan melihat ayahnya tidak bisa bicara dengan baik. Sayangnya, Bara tidak bisa menjaga ayahnya karena harus bekerja. Kakak-kakaknya juga tak bisa datang karena sudah sibuk dengan pekerjaan dan keluarga mereka di luar negeri. Melihat situasi itu, Lela minta izin pada Bara untuk ikut merawat Ayah mertuanya dan tinggal di sekitar rumah sakit. Awalnya Bara tidak mengizinkannya karena ia khawatir pada Lela yang masih harus bersama dengan Baby Alesha. Akan tetapi, Lela berhasil meyakinkan suaminya dan meyakinkannya bahwa itu adalah baktinya yang harus ia sampaikan kepada mertuanya. Ia berkata pada Bara. "Mas, selama ini aku nggak 100% nyalahin sikap Papi sama aku. Sikapnya itu sangat wajar, karena dia hanyalah orang tua. Umumnya orang tua ya selalu ingin yang terbaik untuk anaknya dan aku mungkin gak masuk pada kriteria dia waktu itu. Wajar buat dia untuk berkomentar

  • Ibu Susu Anak Dosenku   197. Mengunjungi Greg

    Hal yang Lela khawatirkan adalah fakta bahwa ayahnya sudah keluar dari penjara saat ia pulang ke Jakarta. "Kenapa, Sayang?" tanya Bara lembut. "Aku pingin kamu lakuin satu hal." "Apa itu?" tanya Bara khawatir dengan sorot mata istrinya yang penuh ketakutan. "Itu..." Lela berat mengatakannya. "Lindungi Ibu dan adik-adikku. Tolong ya..." Bara berpikir sejenak, "Itu pasti, tapi kenapa?" "Bapakku udah keluar dari penjara, setidaknya tepat kita sampai di Jakarta." Bara terkejut, itu benar. Ayah mertuanya yang kriminal itu harusnya akan keluar dalam hitungan hari. "Aku akan kirim orang untuk melindungi mereka, kamu jangan khawatir. Kalo bisa, aku akan pindahkan mereka. Oke?" "Atau... Biarin ibu dan adik-adik tinggal sebentar di mansion, sebelum kita pindahkan mereka ke tempat lain." Bara pun merasa itu ide yang bagus. "Boleh. Akan aku urus semuanya." "Makasih, Mas." "Apapun buat kamu, Sayang." Lela pun lega mendengarnya, bagaimanapun ayahnya belum tentu jera sete

  • Ibu Susu Anak Dosenku   196. Keguguran

    Bara selesai menggarap urusan di Jepang lebih cepat dari biasanya, ia sudah menyerahkan kasus yang ia alami kemarin pada teman-temannya yang lain. Tentu saja itu dengan bayaran yang sepadan. Namun sebelum Bara dan timnya benar-benar menangkap Dinda, Dinda sendiri sudah menyerah duluan. Mudah untuk ditebak sih, karena Dinda memang tidak punya backing yang kuat. Ia melakukan drama itu dengan model nekat, tanpa berpikir panjang. Dan yang lebih parahnya lagi, muncul berita bahwa Dinda keguguran gara-gara stress. Blenda sendiri yang memberitahu Bara dan teman-temannya. Itu karena Dinda pergi ke kliniknya dan diurus di sana, tempat yang dulu juga tempat kerja Dinda. Di situlah Dinda seolah menerima karmanya lebih cepat dari yang orang kira. Pada akhirnya, Dinda harus menerima semua bantuan yang dilakukan oleh Blenda padanya. Padahal Blenda hanya brrsikap profesional sebagai seorang dokter. Sementara netizen yang heboh pun langsung kecewa, karena ternyata dramanya tidak seru.

  • Ibu Susu Anak Dosenku   195. Dinda Menggali Kuburnya

    Awalnya Bara dan teman-temannya memang ingin diam saja, ketika Dinda membuat drama di media sosial dan viral. Namun, itu berubah ketika Dena memberitahu mereka kalau sebenarnya Dinda juga menyewa buzzer untuk terus membuat opini bahwa semua kejadian itu mengarah pada Greg, yang terzolimi oleh Bara dan Lela.Sementara itu, fans garis keras dari Greg mulai mengopinikan dan mendukung pernyataan-pernyataan yang mengarah pada Bara dan Lela itu. Bahkan sampai ada yang memberikan statement bahwa Bara adalah mafia yang melatarbelakangi semua terjadinya kasus lain yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Bara. Hal itu juga menjadi semakin parah dan mempengaruhi bisnis Bara. Sehingga Hendra ikut nimbrung dengan mengomeli anaknya karena kasus ini, membuat bisnis mereka menurun.Maka Bara pun tidak bisa berdiam diri. Ia kemudian memberikan keterangan di media sosialnya beruba video yang sangat tegas pada siapapun yang membuat konten drama itu. "Selamat Pagi, semuanya! Saya sedang berada d

  • Ibu Susu Anak Dosenku   194. Kencangkan Sabuk

    "Aku udah bilang sama Blenda, tapi aku gak nyngka kalo sejauh itu pemikiran dia." "Gimana?" tanya Lela. Bara menghela napas, "Dia malah dukung aku buat cerita ke yang lain." Lela terkejut, "Hah, serius?!" Bara mengangguk, lalu berkata kalau ia akan melakukan janji temu dengan teman-temannya. Ia tak ingin kesalahpahaman ini terus berlanjut, bahkan memperngaruhi bisnisnya. Ia pun membuat janji dengan teman-temannya karena perbedaan tempat dan banyak yang harus mereka kerjakan jadi sulit untuk menemukan waktu yang tepat. Alhasil, mereka memutuskan untuk video call. Namun mereka juga sudah dibriefing oleh Bara untuk tidak merecord semua yang mereka bicarakan hari itu. Bara percaya pada teman-temannya bahwa mereka bukan tipe teman-teman yang suka Cepu, apalagi ini tentang Greg yang menjadi alasan mereka video call malam ini. "Jadi, gue cuma mau bilang. Gue harap kalian jaga rahasia kita. Kemarin kalian nyalahin gue tentang Greg, tapi gak ada yang bener-bener tahu apa yang seb

  • Ibu Susu Anak Dosenku   193. Blenda Tidak Bodoh

    "Hallo, Nda." "Hallo, Bar. Kenapa?" "Gue mau minta pendapat lo, tentang temen-temen gue sama Greg. Masalahnya, gue sekarang jadi dimusuhin sama circle gue gegara kasus suami lo. Gimana nih?" "Mau lo apa?" tanya Blenda santai. "Ya gue mau cerita ke mereka." "Cerita aja," jawab Blenda santai. "Loh?" "Iya, cerita aja biar lo gak disalahin sama mereka." "Lo gak papa?" tanya Bara memastikan. "Ya nggak papa, emang gue kenapa? Gue kan sengaja bioin dia sengsara sekalian karena udah mengkhianati kepercayaan gue. Gue udah bilang sama lu kan, kalau gua juga pengen dia ngerasain hancur, sehancur-hancurnya. Terus apa masalahnya?" "Gue kira lu gak terima kalo gue cerita ke mereka." "Serius, gue gak masalah." "Gue justru terbantu dengan itu. Lo cerita ke mereka, sehingga temen-temen lo pada berpihak ke lo. Setelah itu Greg bener-bener ditinggal sama semua teman-temannya, terus enggak ada tempat bersandar, endingnya? Dia bakal balik ke gue, mohon-mohon dan itu tujuan gue." B

DMCA.com Protection Status