Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 88. Perang Dingin Asher dan Aleena

Share

Bab 88. Perang Dingin Asher dan Aleena

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-20 09:04:28

"Membuat saya patuh dengan cara yang Tuan lakukan sekarang ini adalah hal yang jahat bagi saya, Tuan!"

Aleena mendorong dada Asher hingga laki-laki itu mundur satu langkah.

"Tuan adalah laki-laki paling jahat yang pernah saya kenal," ujar Aleena menyeka air matanya cepat.

Asher tidak bereaksi apapun, ia paham kalau Aleena bisa mudah marah, mudah senang, mudah sedih, dan moodnya yang berubah-ubah.

"Lalu, setelah kau marah seperti ini, apa yang akan kau dapatkan?" tanya Asher maju mendekatinya lagi.

"Cukup, Tuan! Saya tidak mau melihat Tuan Asher lagi! Pergi!" Aleena mendorong lengan Asher dengan kesal. "Pergi, saya benar-benar marah pada Tuan!"

Bukannya pergi atau membujuknya, Asher justru gemas bisa melihat untuk pertama kalinya Aleena menunjukkan kemarahannya seperti ini.

Aleena mendorong Asher dan berjalan melewatinya begitu saja.

"Aleena, tunggu—" Asher memutar tubuhnya saat Aleena menghindar.

Gadis itu menutup pintu kamar dengan keras dan menguncinya dari dalam. Hal ini me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 89. Pertolongan dari Seorang Teman

    Karena Aleena sudah tidak lagi mengajar, gadis itu punya waktu luang yang sangat panjang setiap harinya. Pagi ini, Aleena pergi ke rumah sakit menjenguk Papanya dan membawakan buah-buahan kesukaan Papanya. Liam begitu senang dengan kedatangan sang putri. Karena sudah beberapa hari lamanya ia dan Aleena tidak bertemu."Apa beberapa hari ini kau sangat sibuk, Nak?" tanya Liam menatapi Aleena yang kini mengupaskan buah apel untuknya. "Iya, Pa. Aleena sangat sibuk, karena itu Aleena tidak bisa mengunjungi Papa," jawabnya. "Maafkan Aleena, Pa ... pasti Papa mencemaskan Aleena, kan?" Liam tersenyum hangat dan mengangguk. "Tentu saja, Nak. Tapi Papa yakin kalau anak Papa, bisa menjaga diri dengan baik." Jawaban yang Papanya berikan membuat Aleena tersenyum manis, gadis itu menganggukkan kepalanya. "Pasti, Pa. Aleena akan selalu berhati-hati." Aleena duduk meletakkan pisau kecil di dalam keranjang buah yang berada di atas meja, ia menyerahkan potongan buah kepada Papanya. Gadis itu du

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 90. Ranjang Saya Hangat Tanpa Tuan

    Setelah bertemu dengan Samuel dan berbincang dengannya selama beberapa menit di cafe, Aleena pun memutuskan untuk pulang saat hari sudah siang. Gadis itu berjalan masuk ke dalam kawasan rumah Asher. Di sana, Aleena melihat Asher bersama Jordan tampak baru keluar dari dalam mobil. Aleena hanya menatapnya sesaat dengan lirikan mata yang tajam dan kesal, sebelum melenggang tanpa mempedulikannya. Asher terkekeh menatapnya. "Hah, dasar wanita," ucapnya lirih. "Nyonya Aleena masih marah pada Tuan?" tanya Jordan pada sang Tuan. "Hm. Dia mengajakku perang dingin," jawab Asher sembari berjalan masuk ke dalam rumah. Jordan menatap sang Tuan. "Tapi, apa Tuan yakin tidak ingin menyapanya? Marahnya Nyonya Aleena mungkin hanya kelihatannya saja, Tuan. Sebenarnya, mungkin Nyonya ingin berada di dekat Tuan," ujar Jordan. "Bukankah wanita hamil itu biasanya manja pada suaminya?" Mendengar ucapan Jordan, sontak langkah kaki Asher langsung terhenti. Laki-laki itu terdiam sesaat dan berpikir. Jor

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 91. Perasaan ini Semakin Dalam

    Hingga pukul satu dini hari, Asher tak kunjung bisa tidur. Laki-laki itu berbaring di sofa yang berada di depan pintu kamar Aleena. Hal konyol seperti ini tak pernah terbayangkan oleh seorang Asher Benedict. Laki-laki itu menatap langit-langit ruangan yang remang dan gelap. "Aku merasa seperti laki-laki konyol," ucap Asher. "Menunggunya bangun, lalu dia mencariku dan melemparkan dirinya dalam pelukanku. Tetapi …." Asher menatap ke arah pintu kamar Aleena yang tertutup. "Gadis itu benar-benar bisa tidur sendirian dan aku terjaga hanya demi menunggunya menemuiku dan memohon meminta pelukanku.” Asher mengusap wajahnya. “Kau memang bodoh, Asher!" Laki-laki itu baru saja beranjak dari duduknya, melihat pintu kamar Aleena terbuka cepat hingga membuatnya tersentak menoleh ke arah pintu. Suara tarikan gagang pintu membuatnya membeku. Tampak Aleena di sana dengan wajah tegang dan berkeringat, napasnya naik turun dengan tubuh gemetar. "Aleena, ada apa?" Asher bergegas mendekati Aleena. G

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 92. Apa yang Kau Sembunyikan Dari Kami, Asher?

    Aleena bertekad untuk memulai pekerjaan baru. Bersama dengan Samuel, pagi ini Aleena mendatangi toko roti milik kerabat dekat Samuel. Kedatangan Aleena dan Samuel disambut ramah oleh seorang wanita setengah baya, pemilik mata biru, dan rambut kemerah-merahan yang cantik, meskipun usianya bisa dikatakan sedikit lebih tua. Dia adalah Bibi Baritha, pemilik toko roti itu. "Ohh ... jadi ini teman yang kau ceritakan, Sam?" tanya wanita itu sambil menatap Aleena. "Iya, Bi. Ini Aleena," ujarnya dengan tersenyum manis. Aleena tersenyum pada wanita itu dan membungkukkan badannya. "Senang bertemu dengan Nyonya," ucapnya ramah dan sopan. "Oh, ja-jangan panggil aku Nyonya. Panggil saja aku Bibi, oke?" ujarnya. "Karena kau teman keponakanku." Aleena mengangguk. "Baiklah, Bi." Mereka bertiga duduk bersama di dalam sebuah toko roti milik Bibi Baritha. Melihat seisi tempat itu, sepertinya Aleena betah bila bekerja di sana. "Kau bisa bekerja di sini mulai hari ini, Aleena. Karena Bibi selalu se

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 93. Sebesar itu Kau Menyayanginya

    Siang tadi, Asher mencari Aleena ke rumah sakit, namun ia tidak menemukannya. Terpaksa Asher kembali ke kantor dan kini ia pulang di malam hari. Setelah turun dari dalam mobilnya, Asher bergegas menuju paviliun untuk memastikan apakah Aleena sudah pulang atau belum. Kedatangan Asher di paviliun pun disambut oleh Bibi Julien. "Tuan, selamat malam," sapanya dengan sopan. "Apa istriku sudah pulang, Bi?" tanyanya. "Sudah, Tuan. Nona pulang pukul setengah empat sore. Nona bilang setelah menjenguk Papanya, Nona berjalan-jalan di taman," jawab Bibi Julien menjelaskan. Tak ada jawaban apapun dari Asher. Laki-laki itu bergegas naik ke lantai dua dan menghampiri Aleena di dalam kamarnya. Dengan rasa kesal di hatinya, Asher siap mengomeli Aleena malam ini. Namun begitu ia membuka pintu kamar itu, Asher melihat Aleena meringkuk di tengah ranjang dengan wajah tenang dan tidur yang pulas."Aleena," panggil Asher pelan dan mendekat. Aleena tidak bangun. Tidurnya benar-benar seperti orang yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 94. Asher dan Sikap Posesifnya

    Setelah beberapa hari, Aleena bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Ia bersyukur saat Bibi Julien ternyata tidak mengadukannya pada Asher. Aleena selalu pergi pagi dan pulang sore hari, seperti itu selama satu minggu ini tanpa ketahuan oleh Asher. Tetapi hari ini, saat Aleena pulang, ia melihat mobil Asher berada di depan rumah. "Tuan Asher sudah pulang," lirihnya menatap lurus ke depan sana. Gadis itu berjalan ke arah paviliun, ia membuka pintu dan disambut oleh Bibi Julien. "Nona Aleena." Bibi Julien menatapnya panik. "Tuan baru saja mencari Nona." Aleena mengembuskan napasnya panjang. "Lalu Bibi bilang apa pada Tuan? Bi-Bibi tidak mengatakan pada Tuan kalau aku pergi bekerja, kan?" tanya gadis itu. "Tidak Nona. Nona Aleena jangan khawatir, saya hanya mengatakan kalau Nona sedang pergi ke rumah sakit." Aleena mengangguk. "Terima kasih banyak ya, Bi. Apapun yang terjadi, jangan sampai Tuan tahu kalau aku sedang bekerja," ujarnya. Bibi Julien mengangguk. "Iya, Nona. Sekaran

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 95. Rasa Penasaran Orang Tua Asher

    Keesokan harinya, Aleena kembali bekerja seperti biasa. Berangkat saat Asher sudah tidak di rumah lagi, hingga Aleena bebas tanpa dimarahinya. Sesampainya di tempat kerja, Aleena pun langsung membersihkan tempat itu dan segera melayani para pembeli bersama Bibi Baritha.Dan kini, Aleena tengah menata beberapa roti panas ke dalam etalase, bersama bosnya tersebut. "Aleena, apa kau sudah punya kekasih?" tanya Bibi Baritha, wanita itu menoleh menatap Aleena. Sontak, pertanyaan itu membuat Aleena menghentikan kegiatannya sejenak dan menoleh sambil tersenyum. "Emm ... tidak Bi," jawabnya ragu. "Lalu, kalau belum punya kekasih, kenapa kau tidak mencoba berpacaran saja dengan Samuel? Bibi perhatikan, dia sangat menyukaimu, Al," ujarnya. "Kalau kalian benar-benar berpacaran, Bibi sangat yakin, apapun yang kau inginkan pasti akan dituruti oleh anak itu!" Mendengar hal itu, Aleena menundukkan kepalanya. Ternyata Aleena tidak besar kepala karena menganggap Samuel menyukainya, bahkan orang l

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 96. Hubungan Tersembunyi Mulai Terbongkar

    Setelah beralasan pergi untuk Alasan penting pada sang Mama, Asher keluar meninggalkan kantornya saat itu juga. Laki-laki itu sangat kesal begitu mendengar informasi dari Jordan kalau Aleena bekerja di toko roti, tampaknya pekerjaan itu sangat melelahkan, karena Aleena terlihat banyak berdiri dan mondar-mandir. Bagaimana kalau sampai dia kelelahan, mual-mual hingga membuatnya lemas? Memikirkan hal itu membuat Asher semakin emosi. "Apa susahnya dia menjadi istri yang penurut!" geramnya di dalam mobilnya. Asher terdiam sejenak, alam bawah sadarnya mengoreksi kata-kata yang barusan ia ucapkan. "Istri," gumam Asher lirih. Ingatannya terus memburu di mana ia sering mengatakan Aleena hanya wanita sekali pakai yang murahan, menghinanya tanpa ampun, dan merendahkannya tanpa peduli perasaan gadis itu. Memikirkan hal itu, Asher pun mencengkeram erat kemudi mobilnya dengan perasaan cemas dan kesal. "Apa karena itu semua yang membuatmu tidak patuh padaku, Aleena? Kau sedang hamil!" gumamn

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 263. Mamanya Theo Adalah Mama Aleena, Bukan Mama Marsha!

    Hari sudah pagi, Aleena baru saja menyiapkan sarapan di lantai satu bersama pembantunya. Kini, gadis itu cantik itu berjalan masuk kembali ke dalam kamarnya. Di sana, Aleena melihat Theo yang baru saja bangun dan duduk di tengah ranjang sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. "Selamat pagi, Sayang," sapa Aleena mendekati Theo. Anak laki-laki itu langsung mengulurkan kedua tangannya pada Aleena. Aleena segera mendekatinya dan memeluk Theo sebelum ia menggendongnya. "Bagaimana, tidurnya nyenyak?" tanya Aleena. "Iya, Mama. Theo mau main mobil-mobilan warna merah," ujar anak itu. "Hm, mobil merah apa, Sayang?" tanya Aleena sambil menyahut lipatan handuk di atas sofa. Aleena segera membawa Theo dan memandikannya. Aleena pikir Theo akan banyak protes atau alih-alih anak ini akan marah-marah, tetapi justru tidak. Theo sama sekali tidak marah atau menangis. Setelah Aleena memandikan Theo, ia segera memakaikan pakaian yang rapi untuk putranya. Namun, Theo masih terus merengek-rengek menc

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 262. Marsha yang Tak Tahu Malu

    Tepat pukul sepuluh malam, Asher baru saja sampai di rumahnya. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam rumah dengan santai. Rasa hatinya senang dan lega karena ia baru saja bertemu dengan Aleena dan menghabiskan waktu bersama Aleena dan juga Theo. Namun, saat Asher hendak melangkah ke lantai dua, tiba-tiba muncul Marsha yang tengah menuruni anak tangga. Wanita itu mengerjapkan kedua matanya dan tampak mencari-cari. "Di mana Theo?" tanyanya bingung. "Theo ada di suatu tempat. Dia tidak mau pulang," jawab Asher, ia melangkah hendak melewati Marsha. Wanita itu, mencekal lengan Asher dan menatapnya dalam-dalam. "Di mana Theo, Asher?" tanya wanita itu dengan penuh penekanan. Asher menarik napasnya panjang. "Sudah aku jawab, bukan? Theo ada di suatu tempat.""Bagaimana bisa kau melakukan ini?! Kau meninggalkan anakmu di suatu tempat, dan kau sendiri pulang dengan santainya! Aku tidak pernah melihatmu sesantai ini saat Theo tidak di sampingmu! Bahkan sudah beberapa hari ini aku sama se

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 261. Malamku Terasa Hangat Karenamu

    "Papa kenapa pulang? Kenapa tidak bobo di sini sama Theo dan Mama? Papa mau ke mana?" Theo mencekal erat bagian belakang mantel hitam yang Asher pakai saat ini. Asher menatap si kecil yang ragu-ragu, seperti antara ikut pulang Papanya, atau tinggal di sini dengan Mamanya malam ini. "Papa harus pulang, Sayang. Ini sudah malam. Mama harus istirahat, Nak," ujar Asher beralih menggendong Theo. "Katanya mau di sini saja sama Mama," ujar Aleena menatap cemberut putri kecilnya. "Mama kesepian kalau tidak ada Theo." "Emmm ... Theo maunya Paa bobo di sini juga," rengek anak itu memeluk leher Asher erat dan meletakkan kepalanya di pundak. Aleena mengusap punggung Theo dan menatapnya dengan tatapan sayang. Tentu saja, Aleena tidak ingin anaknya pulang dengan Asher. Ia ingin Theo tetap di sini bersamanya. Asher memperhatikannya wajah sedih Aleena. Laki-laki itu pun tersenyum tipis. "Theo hanya sedang mengantuk. Jangan khawatir, setelah di tidur, nanti tidurkan di dalam, ya," ujar Asher.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 260. Sayang, Bersabarlah Sedikit Lagi

    Rumah Liam yang biasanya sepi, sore ini menjadi sangat ramai sejak adanya Theo. Cucu laki-lakinya yang sangat ceria dan menggemaskan. Liam meminta Ronald mengajak Theo ke toko mainan dan mengambil mainan apa saja yang Theo mau.Dan kini, Theo tengah bermain di ruang tengah ditemani oleh Aleena, sambil meminum susu cokelat kesukaannya di dalam botol miliknya yang Asher bawakan kemarin. "Kalau minum susu tidak boleh sambil lari-larian, Sayang. Sini tidur di sini, Nak," bujuk Aleena, ia mengambil sebuah bantal dan meletakkan di pangkuannya. Anak itu berbaring di pangkuan Aleena sambil minum susu. "Mama, Theo mau bobo sini, boleh?" pintanya."Tentu saja boleh. Nanti tidur berdua dengan Mama ya, Sayang..." Aleena menunduk dan mengecup kening Theo. "Iya. Biarkan saja Papa sendirian. Siapa suruh Papa nakal sama Mama," serunya heboh. "Theo di sini menjaga Mama, menjaga Kakek," ujar anak itu. "Iya Sayang. Anak Mama memang pintar." Aleena mengusap rambut Theo dengan lembut. "Ayo, habiskan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 259. Aleena Tetaplah Mamanya Theo yang Sesungguhnya

    Aleena sudah diizinkan pulang pagi ini. Ia dijemput oleh Papanya yang datang bersama seseorang. Tapi, kedatangan seorang laki-laki tampan bersama dengan Liam sungguh mengganggu ketenangan Asher. Dia adalah Christofer, yang ikut datang ke sana. Aleena kaget melihat Papanya datang bersama Christofer. "Loh ... Papa kenapa datang dengan Chris? Di mana Ronald?" tanya Aleena. "Ronald sedang ada urusan, jadi Papa meminta bantuan Chris," jawab Liam, ia melirik Asher yang berada di sana. "Papa tidak akan membiarkan dia mengantarkanmu. Yang ada nanti dia akan datang terus setiap hari." "Papa..." Aleena menatap lekat sang Papa. Aleena kembali menatap Christofer. "Maaf ya, Chris, kalau aku merepotkanmu." "Tidak masalah, Al," jawab Christofer, sambil tersenyum dan mengusap pucuk kepala Aleena. "Sudah, ayo kita pulang," ajak Liam merangkul Aleena. Mereka pun bergegas keluar dari dalam ruangan itu. Theo juga tampak sangat antusias berjalan digandeng oleh Aleena. Mereka bertiga berjalan di

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 258. Karena Aku, Masih Mencintaimu, Aleena

    Asher berjalan di lorong rumah sakit sore ini. Laki-laki itu membawa buket bunga Peony. Ia juga membelikan makanan kesukaan Aleena dan Theo. Namun, saat Asher melangkah di lorong menuju ruangan rawat Aleena, ia melihat seorang laki-laki tampan berbalut tuxedo navy keluar dari dalam sana. Langkah Asher pun terhenti, bahkan kini ia berpapasan dengan laki-laki itu dan mereka saling melirik dalam diam dan dingin. "Siapa laki-laki itu?" gumam Asher. Ia memutar sedikit tubuhnya dan menoleh ke belakang menatap laki-laki yang kini bergegas pergi. "Apa mungkin selama ini ... Aleena memiliki kekasih?" tanyanya entah pada siapa. Kedua tangan Asher terkepal seketika. "Wanita itu...." Segera Asher bergegas menuju kamar rawat inap Aleena. Ia membuka pintu dan melihat Aleena tengah bersama Theo, putra kecilnya itu tampak asik memakan sebuah donat cokelat. "Papa...!" Theo bersorak gembira melihat kedatangan Asher. "Halo, Sayang," Asher mengusap pucuk kepala si kecil. "Papa, lihat ... barusa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 257. Christofer, Laki-laki yang Selalu Melindungiku

    Siang ini, Liam datang ke rumah sakit menjenguk putrinya, karena semalam ia tidak sempat menemani Aleena. Seperti biasa, Liam sangat perhatian dan sayang pada putri semata wayangnya. Liam senang melihat Aleena tengah bersama Theo. "Pa ... Papa datang dengan siapa?" tanya Aleena pada sang Papa. "Dengan Ronald, Nak," jawab Liam sebelum ia melirik Theo dan tersenyum. "Theo tidak ikut pulang dengan Asher?" "Tidak, Pa. Dia ingin di sini menemaniku," jawab Aleena memeluk Theo yang masih tertidur.Liam tersenyum hangat, menahan wajah Theo memang seperti menatap Aleena dan Asher. Anak itu memiliki perpaduan wajah pas pada kedua orang tuanya. "Kepalamu masih pusing, Nak?" tanya Liam mengulurkan tangannya mengusap kepala Aleena. "Iya, Pa. Kadang pusing, kadang juga tidak." Aleena mengusap keningnya yang terlilit perban. "Tetapi, Aleena sudah merasa baikan." "Syukurlah kalau begitu." Pintu ruangan itu pun terbuka, tampak Ronald datang membawa paper bag dan meletakkannya di atas meja. "T

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 256. Pintu Hatiku, Tertutup Untukmu

    Malam ini Aleena bisa merasakan tidur memeluk Theo. Meskipun Asher menemani di sampingnya. Sejujurnya, Aleena tidak bisa tidur meskipun kepalanya sangat pusing. Di sisi lain, Asher juga tidak tidur. Laki-laki itu diam-diam seperti tengah memikirkan sesuatu yang begitu berat. Hingga tanpa sengaja, Asher menatap pada Aleena yang menatapnya. Laki-laki itu tersenyum mengulurkan telapak tangannya mengusap pucuk kepala Aleena dengan lembut hingga membuat sang empu cemberut kesal padanya. "Cepat tidur, Aleena," ujarnya membujuk. "Aku tidak mengantuk. Kau sendiri, cepat istirahat. Atau mungkin kalau kau ingin pulang, segeralah pulang. Aku akan di sini dengan Theo," seru Aleena menarik selimutnya. "Aku akan tetap di sini menemani kalian," jawab Asher."Awas saja kalau sampai istrimu itu datang ke sini marah-marah padaku seperti dulu!" kecam Aleena. "Aku tidak akan memaafkanmu, Asher!" Asher terkekeh mendengar apa yang Aleena ucapkan. Ternyata, setelah lima tahun mereka terpisah, Aleena

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 255. Kasih Sayang Seorang Mama Kepada Anaknya

    Dengan adanya Asher di sana, Aleena merasa tidak nyaman sama sekali. Meskipun ia dulunya pernah mencintai laki-laki ini dengan sepenuh hati, namun rasanya Aleena tidak ingin mengulangi cinta itu lagi. Tetapi, setidaknya Aleena bersyukur karena ada Theo yang selalu mengajak Aleena berbincang dan manja padanya. "Mama, kepala Mama masih sakit, ya?" tanya anak itu sambil duduk di samping Aleena. "Iya, Sayang. Mama pusing," jawab Aleena sambil mengusap pipi Theo. "Emmm ... kalau Mama sudah sembuh, nanti pulang ke rumah Papa ya, Ma. Theo maunya tinggal sama Mama, bukan sama Mama itu," serunya sambil berbaring dan memeluk Aleena.Mama itu? Siapa? Aleena bertanya-tanya dalam diamnya. Berarti Asher mempunyai istri lagi, apakah tetap Marsha? Atau wanita lain lagi? Entah kenapa, dalam relung hatinya yang terdalam, ada rasa kecewa yang ingin coba Aleena abaikan saat ini. Sekalipun laki-laki itu memiliki istri atau bagaimanapun, menyendiri sekalipun, Aleena tidak peduli. "Mama..." Theo mema

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status