Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 33. Pertengkaran Marsha dan Asher

Share

Bab 33. Pertengkaran Marsha dan Asher

Author: Te Anastasia
last update Huling Na-update: 2024-12-22 17:31:08

Seharian Marsha menunggu suaminya kembali dari kantor. Wanita itu menahan kekesalan yang mendalam pada Asher sejak pagi tadi.

Sore hari saat Asher akhirnya pulang, Marsha langsung mendekatinya yang baru saja duduk di sofa dengan wajah lelah.

"Selamat sore, Sayang," sapa Asher mentapnya sambil tersenyum manis.

"Hm," jawab Marsha bergumam pelan, tampak tidak tertarik sedikit pun. "Ada yang ingin aku tanyakan padamu."

Kening Asher sedikit mengerut. "Katakan, ada apa?"

Marsha menarik napasnya panjang dan maju satu langkah menatap kesal suaminya.

"Apa kau yang memanggil dokter ke sini untuk memeriksa Aleena?" tanya Marsha dengan nada menuntut. "Katakan dengan jujur, apa kau sekarang benar-benar yang mulai perhatian dengan gadis itu?"

Wajah Asher yang mulanya tenang, kini terlihat sedikit demi sedikit mulai mengeruh karena ucapan istrinya.

Laki-laki itu berdecak, lalu membuang muka dan memijit pangkal hidungnya dengan perasaan kesal. Lelah di tubuhnya masih belum berkurang sedikit pun
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
ORTYA POI
Terluka pasti hidup ditengah keluarga yang mengharap seorang anak dari rahim menyewa tanpa pikir panjang akibatnya
goodnovel comment avatar
Eett Suhaeti
jalani aja seh Alena g usah sedikit sedikit terimakasih sedikit sedikit terimakasih udah diem aja
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 34. Jangan Menangis Lagi, Aleena

    Hingga larut malam, Marsha belum juga kembali. Wanita itu mengirimkan pesan pada Asher untuk tidak mencarinya, karena Marsha ingin menenangkan diri. Sebelum Marsha meninggalkan rumah, Asher sempat melihat sosok Aleena yang entah sejak kapan berdiri di depan rumahnya saat ia ribut dengan Marsha.Asher memutuskan untuk datang paviliun menemui Aleena. Gadis cantik dengan balutan gaun tidur putih panjang itu, duduk di sebuah sofa yang berada di lantai dua paviliun. Aleena duduk melamun dan sedih. "Aleena," panggil Asher dengan suara dingin. Mendengar namanya dipanggil, Aleena menoleh cepat dan terkejut melihat kedatangan Asher secara tiba-tiba di malam-malam seperti ini. "Tu-Tuan Asher…."Aleena langsung beranjak dari duduknya dan mengusap air matanya cepat. Asher melangkah mendekati Aleena, menatap wajah kecilnya yang tampak sembab dan sedih. Sorot matanya terlihat antara ragu dan was-was hingga terasa jelas perasaan takut Aleena hanya dengan memandangnya. "Tidak perlu memasang eks

    Huling Na-update : 2024-12-23
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 35. Sosok Istri yang Selama ini Asher Idamkan

    Malam ini, lagi-lagi Asher tidak mendapati istrinya di rumah. Untuk kesekian kalinya ia pulang ke rumah dalam keadaan sepi dan tidak ada sambutan apapun. Setelah pertengkaran kemarin, Asher mencoba membujuk istrinya. Ia berupaya memperbaiki hubungannya. Namun, ternyata Marsha masih tidak bisa mengerti perasaannya."Mau sampai kapan kita akan terus seperti ini, Marsha?" dengus Asher, ia menyergah napasnya panjang. Asher beranjak dari duduknya saat itu juga. Rumahnya terasa sepi dan membosankan, hingga ia memutuskan untuk datang ke paviliun menemui Aleena. Sesampainya di tempat itu, Asher mengetuk pintu paviliun karena pintu itu terkunci dari dalam. "Tunggu sebentar!” Suara Aleena terdengar dari dalam. Asher merasakan desiran aneh di hatinya saat mendengar suara gadis itu. Tak lama, pintu paviliun terbuka lebar menyambutnya. Aleena menatapnya terkejut. Wajahnya terlihat begitu segar dan cantik, apalagi gadis itu memakai dress panjang berwarna kuning cerah yang kontras dengan kuli

    Huling Na-update : 2024-12-24
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 36. Karena Aleena, Juga Istriku

    Sampai makan malam selesai, Asher tidak kunjung kembali ke kediaman utama. Laki-laki tampan berbalut kemeja putih itu masih duduk di sofa ruang keluarga sembari membuka lembar demi lembar sebuah buku. Sedangkan Aleena hanya duduk diam dan jemu menunggu Asher yang tidak kunjung pergi. Asher tersenyum tipis memperhatikan ekspresi Aleena yang bosan. "Kenapa kau diam saja? Apa kau berharap aku segera keluar dari tempat ini?" tanya Asher. Laki-laki itu menebak isi hati Aleena dengan sangat tepat! Namun, dengan cepat Aleena menggelengkan kepalanya. "Tidak, Tuan. Tapi dengan Tuan di sini, a-apa Nyonya tidak marah?" Asher menutup buku di tangannya dan meletakkan di atas meja sembari mengendurkan dari berwarna navy yang ia pakai. "Sudah aku katakan padamu, urusan yang terjadi antara aku dan Marsha, itu bukan urusanmu!" katanya dengan dingin dan ketus. "Satu lagi ... mau aku berlama-lama di sini, menginap dan bermalam di sini sekalipun, itu terserah padaku. Paviliun ini milik

    Huling Na-update : 2024-12-25
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 37. Aku Suamimu, Aleena Pandora!

    Pukul sebelas malam, Marsha tiba di rumah setelah mengadakan acara bersama teman-temannya sejak sore tadi. Asher hanya diam memperhatikan istrinya yang baru saja naik ke atas ranjang bergabung dengan dirinya setelah membersihkan tubuh. "Apa kau sibuk sekali seharian ini, Sayang?" tanya Asher menatapnya. "Hmm, aku berkumpul dengan teman-teman, setelah itu aku pergi berbelanja, lalu kami kembali dinner party," jawabnya dengan santai sembari meraih ponselnya di atas nakas. "Dua hari lagi hari libur, kan? Bagaimana kalau kita menginap di villa di dekat pantai?" tawar Asher tiba-tiba, sembari merangkul pinggang Marsha dengan erat. "Kita bisa menyegarkan pikiran kita di sana." Marsha menggeleng dan melepaskan tangan Asher. "Lain kali saja. Aku sangat sibuk," jawabnya sambil menarik selimut dan berbaring. Asher memeluk dan mengecup pipi istrinya. "Apa kau tidak merindukanku sama sekali? Seharian ini kau pergi berkumpul dengan teman-temanmu. Setidaknya—""Aku sangat lelah, Asher," kata

    Huling Na-update : 2024-12-25
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 38. Asher Mengabaikan Marsha

    Usai sarapan bersama Aleena di paviliun, Asher kembali ke kediaman utama. Laki-laki itu tampak dingin tak acuh melihat Marsha yang berada di ruang makan tengah dilayani oleh dua pelayan setianya. Wanita itu menoleh ke arah Asher yang berjalan menuju tangga. Wanita itu segera beranjak dari duduknya dan berdiri di tempat. "Kau tidak ingin bergabung sarapan denganku?" tanya Marsha. "Sayang! Aku bicara denganmu!" pekiknya karena Asher tidak menoleh sedikit pun. Rasa marah di dada Marsha seperti membengkak, bertahun-tahun ia menikah dengan Asher, tidak sekalipun Asher mengabaikannya seperti ini!"Ini semua pasti karena Aleena!" geram Marsha. Wanita itu menggebrak kuat meja makan di hadapannya. “Dia ingin mengambil Asher dariku? Hah! Kau tidak tahu berhadapan dengan siapa, Aleena!”**Aleena dan Asher benar-benar pergi bersama ke tempat kerja. Hal ini membuat Aleena tidak tenang. Pasalnya sebelum mereka berangkat tadi, Marsha tahu kalau ia dan Asher berada dalam satu mobil. Sepanjang p

    Huling Na-update : 2024-12-26
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 39. Wanita Sekali Pakai yang Asher Manjakan

    Dengan langkah gontai, Aleena pulang lebih awal sore ini. Gadis itu berjalan dengan wajah murung masuk ke dalam paviliun. "Jam berapa sekarang? Bukankah kau berjanji pulang lebih awal?" Suara bariton dingin menyapa pendengaran Aleena, membuat gadis cantik itu tersentak seketika. Ia menoleh pada sosok Asher Benedict yang entah sejak kapan duduk di sofa ruang tamu, dengan balutan tuxedo hitamnya yang rapi serta kacamata bening yang menghiasi mata tajamnya. Laki-laki itu beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Aleena. "Kau bilang akan pulang lebih awal, apa jam empat sore itu sudah sangat awal bagimu?" tanya Asher dengan nada menekan. Aleena menggeleng kecil. "Ma-maaf, Tuan, masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan." Asher mendengus. “Kau pikir aku tidak punya pekerjaan, begitu?”Aleena kembali menggeleng. “Maksud saya bukan—” Namun, Asher tiba-tiba menarik lengan Aleena. "Ikut denganku," katanya. Debaran aneh menjalar di dadanya saat ia menatap telapak tanga

    Huling Na-update : 2024-12-27
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 40. Rasa Tak Tega Asher pada Aleena

    Seperti terbakar hidup-hidup, Marsha merasakan dadanya panas mendengar Asher berkata dengan mulutnya sendiri kalau ia bebas memanjakan Aleena. Marsha tidak terima dengan semua itu! Aleena bukanlah siapa-siapa, dia tidak pantas mendapatkan apapun dari Asher!Dengan amarah yang tak terbendung, Marsha mendatangi Aleena di paviliun. Wanita itu membuka pintu paviliun dengan kasar. "Di mana Aleena?!" tanya Marsha pada Bibi Julien yang sedang membersihkan ruang tamu. "Nona ada di kamarnya, Nyonya," jawab wanita setengah baya itu. Gegas Marsha melenggang naik ke lantai dua, menuju kamar Aleena yang berada di ujung. Tanpa mengetuk pintu, Marsha langsung membukanya. Di sana, ia melihat Aleena yang terkejut dengan kedatangannya. Mereka sama-sama tercekat. Marsha melihat Aleena yang menangis dan terduduk di lantai. Namun, sekali lagi, ia tidak peduli dengan apapun yang gadis ini lakukan! "Nyonya…?" lirih Aleena dengan suara serak. Dengan kakinya yang kebas, Aleena berusaha berdiri saat Ma

    Huling Na-update : 2024-12-28
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 41. Kedatang Asher untuk Aleena

    Keesokan harinya, Aleena bersiap pergi pagi-pagi sekali. Setelah kejadian semalam, Aleena meneguhkan hatinya untuk tidak lagi bertemu Asher. Aleena akan mencoba menghindari laki-laki itu mulai hari ini. Bahkan pagi ini, Aleena keluar dari paviliun pukul enam. Dari paviliun ke gedung sekolah seni, Aleena berjalan kaki hingga hampir satu setengah jam lamanya. Setelah sampai di sekolah, Aleena ternyata sudah ditunggu oleh Madam Calister di depan ruangannya. "Selamat pagi, Ms. Aleena," sapa Madam Calister, wanita itu memperhatikan Aleena lekat-lekat dan tampak terkejut. "O-oh astaga, apa kau habis menangis?" Aleena tersenyum tipis dan menggeleng, ia menundukkan kepalanya cepat. Matanya memang membengkak pagi ini. Meski sudah ia tutupi dengan makeup, tapi rupanya itu tidak terlalu berhasil."Bu-bukan, Madam," jawab Aleena mengusap pipinya. Madam Calister mengusap pundak Aleena dengan lembut. "Oh, Ms. Aleena … kau pasti sangat kepikiran akan masalah ini ya,” ujarnya prihatin. Aleena t

    Huling Na-update : 2024-12-29

Pinakabagong kabanata

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 381. S2. Perasaan Saling Mendukung

    Puas berputar-putar mengelilingi kota dengan bus kota sambil menikmati hujan salju yang turun malam ini. Arabelle dan Theo bernostalgia mengenang masa kecil mereka saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak saat bus melewati sekolah mereka. "Kau sudah pamit pada Ayahmu kalau akan pulang terlambat?" tanya Theo menatap Arabelle. Gadis cantik itu mengangguk. "Iya, Kak. Aku sudah pamit," jawabnya. "Baguslah." Theo mengusap pucuk kepala Arabelle. Arabelle duduk diam menatap salju yang turun, gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Sedangkan Theo merangkulnya dengan satu lengannya. Mereka sama-sama menatap hujan salju di luar yang sangat indah malam ini. "Kak Theo, aku ingin mengatakan sesuatu," ujar Arabelle menoleh menatap Theo. "Sesuatu apa?" Theo menaikkan kedua alisnya. "Emm ... besok Kak Theo tanding basket, kan?" cicitnya. "Hm." Theo bergumam, ia masih terus menatap wajah cantik Arabelle. "Kenapa?" "Mungkin aku tidak bisa datang," ucap Arabelle jujur. "Besok pagi

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 380. S2. Panggilan Sayang

    Satu Minggu kemudian.Arabelle tampak murung siang ini di sekolah. Gadis itu menatap ke arah jendela luar di sekolahnya. Pandangan mata Arabelle sudah pulih, meskipun ia tidak bisa memandang jarak jauh, namun setidaknya Arabelle sudah bisa menatap sesuatu di dekatnya. "Arabelle, hmm ... kau kenapa diam saja? Ayo, kita ke super market di depan, kita beli cemil," ajak Vivian menarik lengan Arabelle. "Uang sakuku tertinggal di kamar, Vian," jawab Arabelle menatap Vivian. "Yahh, bagaimana bisa?" Vivian mengerjapkan kedua matanya. "Pakai uangku saja, ayolah..." Arabelle mendengus pelan. Mau tidak mau Vivian sudah menarik lengannya lebih dulu. Arabelle pun ikut beranjak dari duduknya. Gadis itu merapatkan kembali jaket seragam berwarna biru dan putih yang ia pakai kini. Kedua gadis itu berjalan di taman sekolah. "Huhh ... hari ini sangat dingin, Arabelle. Semoga malam ini saljunya turun, besok ada pertandingan basket anak-anak kelas sebelas. Aku akan berangkat dan membawa banner yang

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 379. S2. Hubungan Tersembunyi pun Terbongkar!

    Sekolah pulang pukul sembilan, itu terlalu pagi untuk bersantai-santai di rumah. Theo pun berkumpul dengan teman-temannya di warung belakang sekolah. Semua teman-temannya berada di sana. Tetapi Theo sedang menyusul Arabelle di sekolah, ia mengajak gadis itu ikut dengannya dulu, karena Ayahnya belum bisa menjemputnya. "Si Bos ke mana?" tanya Gerald sambil mengambil gitarnya di atas kursi. "Tuh, lagi jemput Arabelle," jawab Vero. "Tidak menyangka ya, cowok ajaib seperti Theo setia sama satu cewek," ujar Adam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dari bayi lagi!" sahut Gery. Semua teman-temannya pun tertawa mendengar hal itu. Hingga kini Theo melangkah masuk ke dalam tempat itu bersama dengan Arabelle. Tampak Ibu pemilik warung tersenyum saat melihat Theo bersama Arabelle ke sana. "Diajak duduk di dalam saja, Theo. Kasihan kalau di luar panas," ujar wanita itu. "Iya, Bu." Theo mengangguk. Arabelle duduk di sebuah bangku, dia terus memegangi lengan Theo karena gadis itu tidak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 378. S2. Janji yang Harus Kau Tepati

    Keesokan harinya, Arabelle pergi ke sekolah seperti biasa. Gadis itu datang lebih pagi kali ini. Di depan pintu gerbang, Vivian sudah menunggu Arabelle. "Arabelle ... hai!" pekik Vivian langsung memeluknya, tampaknya gadis itu sangat kegirangan pagi ini. Arabelle menyipitkan kedua matanya. "Hemm, ada apa ini? Rasa-rasanya bahagia sekali," ujar gadis itu pada temannya. "Iya! Aku sangat senang sekali!" seru Vivian menganggukkan kepalanya penuh antusias. "Ada apa, Vian? Tidak mau bilang-bilang sama Arabelle?" tanya Arabelle sambil berjalan dengan bantuan Vivian yang memeluk lengannya. "Iya, aku akan memberitahumu. Tapi jangan kaget, ya," ujar Vivian. "Oke, siap!" Arabelle mengangguk patuh. Vivian pun menarik pundak Arabelle dan ia membisikkan sesuatu pada Arabelle saat itu juga. Sampai tiba-tiba langkah Arabelle terhenti, gadis itu terdiam mematung seketika. Ekspresi Arabelle sontak membuat Vivian tertawa terpingkal-pingkal."Vian!" pekik Arabelle. "Iya. Aku dan si Dugong sudah

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 377. S2. Kasih Sayang Seorang Kakak

    Arabelle dan sang Ayah kini pergi ke rumah sakit ibu kota. Hari ini adalah jadwal Arabelle untuk cek up terkait kondisi kesehatannya. Bersama Jordan yang selalu menemaninya, Arabelle tampak duduk di samping sang Ayah yang kini menunggu hasil pemeriksaan oleh dokter. "Ayah, Ara pasti sembuh, kan?" bisik Arabelle memeluk lengan sang Ayah. Jordan menoleh dan tersenyum, laki-laki itu mengecup pucuk kepala putri kesayangannya. "Pasti, Nak. Ayah akan mengusahakan yang terbaik untuk anak Ayah," jawab Jordan. "Kalau biayanya mahal, bagaimana, Ayah?" tanya gadis itu. "Biar saja meskipun Ayah harus menjual ginjal asal anak Ayah sembuh," jawab Jordan. Kedua mata Arabelle membola. "A-Ayah tidak menjual ginjal, kan?" pekik gadis itu. Jordan tertawa pelan. "Tentu saja tidak, Sayang. Uang Ayah sangat banyak, jangan khawatir. Bahkan Ayah bisa membeli rumah sakit ini." Arabelle langsung terkikik geli. "Ayah tahu tidak, nanti kalau Arabelle sudah lulus sekolah, Arabelle ingin meneruskan ke per

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 376. S2. Sang Ahli Keributan

    Cahaya matahari berwarna jingga sore ini. Arabelle ditemani Theo berdua di depan gerbang sekolah menunggu Ayah gadis menjemputnya. Theo yang masih ada jadwal latihan basket pun belum diperbolehkan pulang. Dan ia menemani Arabelle di sana. "Kenapa Ayah lama sekali?" gerutu Arabelle meremas tongkat di tangannya. "Mungkin masih di kantor," jawab Theo. "Pasti sekarang sudah di perjalanan. Papa paham kalau Ayahmu sekarang tidak bisa bekerja full seperti dulu." "Om Asher tidak marah kan, Kak?" tanya Arabelle. "Tentu saja tidak." Theo tersenyum dan mengusap pucuk kepala Arabelle dengan lembut. Arabelle pun juga tersenyum. Gadis itu memeluk satu lengan Theo dan menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Dari dalam gerbang sekolah, muncul seorang siswa membawa sebuah motor sport sama seperti milik Theo dan dia berhenti di depan gerbang menoleh ke arah Theo dan Arabelle. "Sedang apa berduaan di sini?" tanyanya pada mereka berdua. "Mau apa? Kau tidak terima? Atau iri?!" seru Theo tanpa sung

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 375. S2. Awas, Nanti Jatuh Cinta!

    Saat jam istirahat, Arabelle berada di dalam kelas sendirian. Gadis itu duduk diam dan mendengarkan materi listening yang Mr. Diana berikan padanya tadi. Berkali-kali Arabelle mendengarkannya. Sampai tiba-tiba saja gadis itu tersentak saat seseorang menempelkan susu kotak dingin di pipinya. "Aduh, ya ampun..." Arabelle terperanjat. Suara kekehan terdengar begitu renyah dan manis. Arabelle terdiam sejenak, suara itu bukanlah suara Theo, tetapi suara Harvey. Arabelle tersenyum tipis menyadari keberadaan Harvey di sana. "Selamat datang lagi di sekolah, Arabelle," ucap Harvey mengusap pucuk kepala Arabelle. "Kak Harvey, aku pikir siapa..." "Pasti kau pikir Theo, kan?" tanyanya. "Heem." Arabelle langsung mengangguk. Harvey meraih satu bangku dan duduk di sana. Laki-laki itu menatap wajah Arabelle yang tampak semakin putih, bersih, dan cantik setelah beberapa minggu Arabelle tidak pergi ke sekolah. Bagaimanapun juga, Harvey sangat menyukai gadis ini meskipun ia tahu kalau Arabelle

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 374. S2. Romansa Anak Muda

    Hari ini menjadi hari pertama Arabelle bersekolah setelah sempat beberapa Minggu gadis itu tidak hadir ke sekolah. Arabelle datang bersama dengan Ayahnya. Guru-guru pun tampak senang Arabelle sudah kembali bersekolah, terlebih lagi saat ini kepala sekolah di tempat itu sudah diganti dan murid yang merundung Arabelle pun juga sudah dikeluarkan dari sekolah."Ara, nanti kalau pulang sekolah jangan akal-akalan pulang sendirian, oke!" Jordan menatap putrinya yang berdiri di depan pintu kelas. Arabelle mengangguk. "Iya, Ayah. Siap!" Jordan beralih menatap Vivian yang ada di samping Arabelle. "Vian, tolong bantu Arabelle, ya, Nak," ujar Jordan pada gadis berambut sepundak itu. "Iya, Om. Jangan khawatir, saya pasti akan membantu Arabelle. Om tidak perlu cemas, sekali ada saya, semuanya aman!" seru Vivian memeluk Arabelle dan tersenyum gemas. Jordan pun ikut tersenyum, laki-laki itu merasa lega saat melihat putrinya sudah kembali tersenyum manis bersama teman-temannya. "Kalau begitu, A

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 373. S2. Adik Kesayangan Kak Dylan

    Kedatangan Arabelle membuat Theo dan kedua adiknya tampak begitu senang. Gadis itu datang tanpa mengabari Theo lebih dulu. Theo juga langsung mendekati Arabelle yang tengah bersama dengan Ayahnya dan juga bersama kedua orang tua Theo. Tatapan Jordan menajam pada Theo saat pemuda itu mendekat. "Kenapa ada acara tidak bilang-bilang pada Paman?! Sengaja tidak mengundang Paman?!" seru Jordan pada Theo. Theo terkekeh geli. "Tidak begitu, Paman..." Pemuda itu mendekati Arabelle yang duduk di samping Leo dan Lea, juga Vivian di sana. Theo duduk di samping Leo dan merangkul Arabelle dari belakang. "Kau mengajak Ayah ke sini?" tanya Theo pada Arabelle. Gadis itu menganggukkan kepalanya. "Iya, Kak." Theo menghela napasnya pelan. "Padahal aku tadi sempat berpikir mau ke sana setelah membantu anak-anak membakar ikan. Aku terus kepikiran dirimu, Ra. Hanya kau saja yang tidak ada di sini." "Tidak apa-apa, Kak. Ini Ara sudah di sini." Theo tersenyum mengusap pucuk kepala Arabelle. "Heem,

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status