Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 39. Wanita Sekali Pakai yang Asher Manjakan

Share

Bab 39. Wanita Sekali Pakai yang Asher Manjakan

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-27 08:51:42

Dengan langkah gontai, Aleena pulang lebih awal sore ini. Gadis itu berjalan dengan wajah murung masuk ke dalam paviliun.

"Jam berapa sekarang? Bukankah kau berjanji pulang lebih awal?"

Suara bariton dingin menyapa pendengaran Aleena, membuat gadis cantik itu tersentak seketika.

Ia menoleh pada sosok Asher Benedict yang entah sejak kapan duduk di sofa ruang tamu, dengan balutan tuxedo hitamnya yang rapi serta kacamata bening yang menghiasi mata tajamnya. Laki-laki itu beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Aleena.

"Kau bilang akan pulang lebih awal, apa jam empat sore itu sudah sangat awal bagimu?" tanya Asher dengan nada menekan.

Aleena menggeleng kecil. "Ma-maaf, Tuan, masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan."

Asher mendengus. “Kau pikir aku tidak punya pekerjaan, begitu?”

Aleena kembali menggeleng. “Maksud saya bukan—”

Namun, Asher tiba-tiba menarik lengan Aleena. "Ikut denganku," katanya.

Debaran aneh menjalar di dadanya saat ia menatap telapak tanga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Asri Widiastuti
betul itu Asher, aku dukung. salahmu sendiri Marsha mengabaikan suamimu sendiri, tdk mw melayani kebutuhan suamimu. malah kw selingkuh... dan bersenang" dgn. dasar yg halal kmu tdk mw disentuh sedangkan yg haram kamu nikmati. dikira kmu aja yg plg cantik?
goodnovel comment avatar
Puji Chelsky
rasain tuh marsha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 40. Rasa Tak Tega Asher pada Aleena

    Seperti terbakar hidup-hidup, Marsha merasakan dadanya panas mendengar Asher berkata dengan mulutnya sendiri kalau ia bebas memanjakan Aleena. Marsha tidak terima dengan semua itu! Aleena bukanlah siapa-siapa, dia tidak pantas mendapatkan apapun dari Asher!Dengan amarah yang tak terbendung, Marsha mendatangi Aleena di paviliun. Wanita itu membuka pintu paviliun dengan kasar. "Di mana Aleena?!" tanya Marsha pada Bibi Julien yang sedang membersihkan ruang tamu. "Nona ada di kamarnya, Nyonya," jawab wanita setengah baya itu. Gegas Marsha melenggang naik ke lantai dua, menuju kamar Aleena yang berada di ujung. Tanpa mengetuk pintu, Marsha langsung membukanya. Di sana, ia melihat Aleena yang terkejut dengan kedatangannya. Mereka sama-sama tercekat. Marsha melihat Aleena yang menangis dan terduduk di lantai. Namun, sekali lagi, ia tidak peduli dengan apapun yang gadis ini lakukan! "Nyonya…?" lirih Aleena dengan suara serak. Dengan kakinya yang kebas, Aleena berusaha berdiri saat Ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 41. Kedatang Asher untuk Aleena

    Keesokan harinya, Aleena bersiap pergi pagi-pagi sekali. Setelah kejadian semalam, Aleena meneguhkan hatinya untuk tidak lagi bertemu Asher. Aleena akan mencoba menghindari laki-laki itu mulai hari ini. Bahkan pagi ini, Aleena keluar dari paviliun pukul enam. Dari paviliun ke gedung sekolah seni, Aleena berjalan kaki hingga hampir satu setengah jam lamanya. Setelah sampai di sekolah, Aleena ternyata sudah ditunggu oleh Madam Calister di depan ruangannya. "Selamat pagi, Ms. Aleena," sapa Madam Calister, wanita itu memperhatikan Aleena lekat-lekat dan tampak terkejut. "O-oh astaga, apa kau habis menangis?" Aleena tersenyum tipis dan menggeleng, ia menundukkan kepalanya cepat. Matanya memang membengkak pagi ini. Meski sudah ia tutupi dengan makeup, tapi rupanya itu tidak terlalu berhasil."Bu-bukan, Madam," jawab Aleena mengusap pipinya. Madam Calister mengusap pundak Aleena dengan lembut. "Oh, Ms. Aleena … kau pasti sangat kepikiran akan masalah ini ya,” ujarnya prihatin. Aleena t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 42. Tidur Denganku!

    Setelah kejadian tadi siang di sekolah, Aleena merasa bersyukur karena adanya Asher yang datang dan menolongnya. Meskipun Aleena juga penasaran, apa yang Asher datang ke sana?Pukul tujuh malam, Aleena baru saja sampai di paviliun. Ia bergegas membersihkan tubuhnya, kini Aleena tampak berdiri termenung dan murung di depan meja riasnya. Aleena mengembuskan napasnya berat. "Padahal aku sudah memutuskan untuk menjauhi Tuan Asher. Tetapi, kalau aku tidak berterima kasih untuk kejadian pagi tadi, rasanya sangat tidak sopan." Rasa ragu yang melanda membuat Aleena tenggelam dalam kegelisahan.Hingga suara pintu kamarnya yang terbuka, membuat Aleena menoleh dengan cepat.Aleena menegakkan tubuhnya, dengan wajah sayu ia menatap sosok Asher yang masuk ke dalam kamarnya. Laki-laki dengan setelan tuxedo hitam itu menutup pintu kamar dan melangkah mendekatinya. "Tuan A-Asher," lirih Aleena dengan wajah tegang. Asher berdiri tepat di hadapannya. Laki-laki bertubuh tinggi besar itu menatapnya hi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 43. Jangan Menyalahkan Aleena!

    Marsha berdiri di ambang pintu kamar Aleena dengan wajah memerah penuh amarah melihat Asher mencium Aleena. Kedatangan Marsha kali ini membuat Aleena sangat takut, ia berusaha mendorong Asher untuk menjauh darinya, namun laki-laki itu malah menatapnya lekat-lekat. "Ah, rupanya ada yang datang," ucap Asher seolah tak berdosa. Asher melirik ke arah Marsha berdiri. Setelah itu, barulah ia menegakkan tubuhnya dan memutar tubuhnya menatap ke arah istrinya yang menatapnya kesal. "Jadi begini kau di belakangku, Asher! Seperti ini?!" seru Marsha, ia berjalan mendekati Asher. "Kau pasti digoda oleh gadis itu, kan? Benar, kan?!" Marsha beralih menatap Aleena dengan tatapan tajam seolah siap menerkam. "Kau memang gadis tidak tahu diri, Aleena!" Saat Marsha hendak menerjang Aleena, dengan sigap Asher menghadang istrinya. Ia melindungi Aleena dari amukan Marsha. Aleena gemetar. Ia tahu ia salah, tapi Aleena juga sudah menolak, tapi nyatanya ... ia tetap tidak bisa melawan Asher dan berujung

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 44. Risau, Sehari Tak Melihatmu

    Beberapa hari berlalu, Asher terlihat tak seperti biasanya. Laki-laki itu tampak gelisah setelah beberapa hari ini dia tidak melihat Aleena. Lebih tepatnya sejak keributan bersama Marsha di paviliun. Sejak saat itu, Asher tidak lagi melihat Aleena sama sekali. Asher tidak tahu, seharian ini ia tidak fokus bekerja dan terus memikirkan Aleena. Entah apa yang membuatnya tak tahan ingin bertemu gadis itu, sekalipun hanya melihatnya."Apa ada jadwal pertemuan lagi nanti?" tanya Asher pada Jordan yang duduk di sofa di dalam ruangan kerjanya. "Tidak ada, Tuan. Setelah meeting sore ini, semua jadwal pertemuan dilanjutkan besok," jawab Jordan. Asher mengangguk. "Oke. Hari ini aku akan pulang sendiri, kau lanjutkan beberapa pekerjaan yang tertunda," ujarnya beranjak dari duduknya. "Baik, Tuan." Jordan memperhatikan bosnya yang tidak biasanya pergi dengan terburu-buru seperti ini, apalagi tidak mau ditemani.Asher melangkah keluar dari dalam ruangan CEO, laki-laki berbalut tuxedo navy itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 45. Kepanikan Asher Mendengar Kabar Aleena

    Keesokan harinya, Aleena tetap menjauh dari Asher. Ia mengubah semua jadwal kegiatan hariannya, demi tidak bertemu dengan pria itu. Aleena berjalan terburu-buru menuju ke tempatnya mengajar. Ia baru saja kembali dari rumah sakit menjenguk Papanya."Ya ampun, tinggal setengah jam lagi. Aku bisa terlambat," gerutu Aleena menatap layar ponselnya. Gadis itu tidak menemukan bus kota yang melewati jalur menuju gedung sekolah. Hingga mau tidak mau, Aleena harus berjalan kaki. Namun, tiba-tiba saja langkah Aleena terhenti saat ia melihat Carl berjalan dengan beberapa orang laki-laki, keluar dari dalam sebuah restoran. "Aleena," sapa Carl menghadang langkahnya. "C-Carl," lirih Aleena kaget dan gugup. Ia tidak menduga akan bertemu pria itu di sini."Kenapa kau berjalan kaki?" tanya Carl menatap sekitar. "Kau akan berangkat bekerja, kan?" Aleena mengangguk. "Aku tidak menemukan bus pagi ini. Sepertinya aku kesiangan." "Lalu kenapa kau tidak naik taksi saja? Itu lebih memudahkanmu," katany

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 46. Diam dan Patuhilah Aku

    Asher tiba di rumah sakit setelah beberapa menit perjalanan. Raut wajahnya yang keruh, tampak kalut diselimuti rasa khawatir setelah mendengar kabar Aleena mengalami kecelakaan. Laki-laki tampan berbalut tuxedo hitam itu berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan di mana ada beberapa suster dan dokter di dalamnya. "Tuan Asher?" sapa seorang dokter laki-laki melangkah ke arahnya. "Ya, di mana pasien atas nama Aleena Pandora, dok?" tanya Asher cemas. "Bagaimana keadaannya?" "Pasien sudah dipindahkan ke kamar perawatan, Tuan," jawab dokter itu. "Syukurlah tidak ada luka serius yang dialami oleh Nona Aleena. Hanya lecet di beberapa bagian, dan benturan di kepalanya mungkin akan membuat Nona Aleena merasa pusing untuk beberapa waktu." Asher berdecak kesal. "Di mana ruangan itu?" "Mari ikut dengan saya." Dengan langkah lebarnya yang tergesa, dokter menunjukkan ruangan perawatan di mana Aleena kini berada. Segera Asher masuk ke dalam ruangan itu dan ia melihat Aleena terbaring lemah deng

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 47. Tuan Sangat Mengkhawatirkan Nona Aleena

    Orang tua Asher memberi kabar kalau mereka akan datang menjenguk menantunya malam ini. Marsha terlihat begitu kalut. Ia berusaha untuk berpura-pura sakit dan cedera di bagian kaki dan juga keningnya yang kini dipasang perban palsu. Wanita itu tidak mau Mama dan Papa mertuanya curiga!"Lihat, bagaimana penampilanku, Sayang?" Marsha menatap ke arah suaminya. "Apa perbannya terlalu kentara kalau ini tipuan?" Asher menatapnya sekilas, sebelum ia kembali menatap layar laptopnya. "Tidak perlu berlebihan," jawab Asher. Wanita cantik berdiri di depan cermin itu pun berdecak sebal mendengar jawaban sang suami. "Ayolah, Asher ... aku juga tidak ingin membuang-buang waktu untuk berakting seperti ini!" pekik Marsha menatap suaminya dari pantulan cermin. "Kalau bukan karena Aleena yang merepotkan itu, aku juga tidak sudi berakting seperti orang bodoh begini!"Marsha mendengus kesal dengan Asher yang terlihat sangat santai, atau lebih tepatnya tidak terlalu peduli dengannya. Tetapi, dengan b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 344. S2. Sikap Theo yang Posesif

    Tepat pukul setengah sepuluh, cafe pun tutup. Arabelle merasa lebih tenang setelah Theo dan teman-temannya pulang. Semua cemilan dan minuman di cafe pun habis malam ini, hal ini membuat Arabelle dan Erica sangat bersyukur. "Arabelle..." Erica memanggil Arabelle yang tengah menutup tirai cafe. "Iya, Kak?" "Kemarilah," panggil Erica melambaikan tangannya. Arabelle mendekati bosnya tersebut. Erica mengulurkan tangannya dan memberikan beberapa lembar uang pada Arabelle. Menatap lembaran uang itu, Arabelle menatap bosnya dengan tatakan gugup. "Kak Erica..." "Ambil, ini upah untukmu. Kakak membayarmu harian, ya," ujarnya. Arabelle menerima uang itu. "Iya, Kak. Terima kasih banyak," ucap Arabelle dengan wajah senang. "Sama-sama. Besok pulang sekolah ke sini lagi, tapi jangan lupa terus belajar ya. Jaga kesehatanmu juga, Arabelle. Sampai di rumah, kau harus cepat berisitirahat, oke?!" Erica mengusap pucuk kepala Arabelle. "Iya, Kak Erica." Gadis cantik itu memeluk uang yang Erica b

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 343. S2. Pekerjaan Baru Arabelle dan Kejahilan Theo

    Arabelle mendapatkan pekerjaan di sebuah cafe kecil yang berada di dekat taman kota, tak jauh dari sungai besar di kota Murniche. Di cafe itu sedang mencari karyawan, dan yang paling Arabelle sukai ia tidak harus bekerja dengan banyak orang. Melainkan hanya dengan pemiliknya saja. Dengan begini, Arabelle bisa menabung uangnya sendiri untuk sekolah menengah atas besok. "Arabelle, tolong ini beberapa bunga hiasnya ditata di depan, ya," ujar Erica—pemilik cafe itu. Ia yang kini menyerahkan beberapa pot bunga hias pada Arabelle. "Iya, Kak," jawab Arabelle. "Hmm ... ngomong-ngomong, kalau kau bekerja, apa Mama dan Papamu tidak mencarimu?" tanya Erica memperhatikan Arabelle yang tengah menata beberapa bunga di depan pintu kaca. Arabelle tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Ara hanya punya Ayah saja, Kak," jawabnya. "Lalu, Mamamu?" "Ara tidak punya Mama. Dulu waktu Ara berusia empat setengah tahun, Ayah mengadopsi Ara di panti asuhan," jelas anak itu. Wajah Erica menunjukkan sedi

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 342. S2. Arabelle dan Segala Masalah Hidupnya

    Di tempat lain, seorang gadis cantik dengan balutan seragam menengah pertama yang dibalut jaket tebal, tengah duduk di bangku sekolahnya. Saat di jam istirahat, Arabelle tidak pernah menjajakan uangnya untuk makan siang. Ia benar-benar berhemat.Arabelle, gadis itu melipat kedua tangannya di atas meja dan diam menatap ke arah jendela kelasnya di mana daun-daun berwarna kuning, cokelat, merah, mulai berguguran saat dihembus oleh angin. "Arabelle, kau tidak istirahat dan membeli makanan siang? Nanti perutmu sakit lagi," ujar Vivian, teman sebangkunya. Arabelle menggelengkan kepalanya. "Tidak, Vian. Aku tidak lapar." "Jangan bohong. Kemarin perutmu sampai sakit kan, kau tidak makan siang, lalu pulang sekolah kau masih mencari pekerjaan." Vivian menumpuk bukunya di atas meja dan menatap wajah Arabelle dalam-dalam. "Arabelle, Ayahmu 'kan kaya raya, bekerja di keluarga kaya, kenapa kau masih bingung mencari pekerjaan? Hidupmu bukannya sudah enak, ya?" Mendengar apa yang sahabatnya kata

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 341. S2. Para Remaja dan Segala Onarnya

    Setelah mengantarkan Leo ke sekolahnya, Theo pun bergegas melajukan motornya untuk ke sekolah Arabelle. Ia sudah membuat janji dengan Arabelle sejak pagi tadi di depan gerbang sekolah menengah pertama tempat Arabelle menuntut ilmu. Motor sport berwarna hitam itu berhenti di depan gerbang sekolah Arabelle. Theo membuka helm yang ia pakai dan melihat Arabelle berlari kecil ke arahnya. "Theo, kenapa sampai jam segini?" tanya Arabelle mendekati Theo. "Heem. Aku baru saja mengantarkan Leo ke sekolahnya. Papa akan ke rumah sakit pagi ini, jadi Leo berangkat denganku," jawab Theo menjelaskan, sembari mengusap wajahnya. Arabelle, gadis cantik berambut panjang sepunggung itu menatap sendu pada Theo. "Adik Lea sakit lagi, ya?" tanyanya dengan nada sedih. Theo tersenyum, ia mengulurkan tangannya mengusap pipi Arabelle dan menggelengkan kepalanya. "Tidak. Tapi ... aku sedih kalau melihat Lea terus menangis. Belum lagi Leo sangat nakal, dan ... huh! Aku pusing menjelaskannya!" seru Theo men

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 340. Anak-anakku yang Sudah Tumbuh Besar

    Beberapa Tahun Kemudian..."Leo, kembalikan ponsel Kakak! Kembalikan atau adukan ke Mama!" Suara teriakan keras menggema di dalam kediaman Asher pagi ini. Hal-hal seperti ini sudah terjadi setiap selama bertahun-tahun lamanya. Seorang pemuda tampan berambut cokelat tua, berkulit putih bersih tampak rapi dengan almamater jas sekolah menengah atas berwarna merah marun, menggendong punggung tas hitamnya dan berdiri berkacak pinggang di antara sofa di ruang tamu menatap salah satu adik kembarnya yang membawa ponselnya. "Kembalikan, tidak?!" seru Theo, menyahut sofa dan siam melemparkan ke arah adiknya. Leo cemberut menatap sang Kakak. "Leo kan sudah bilang kalau Leo mau pinjam, Kakak!" pekik anak itu. "Halah, tidak ada ceritanya pinjam sampai batre habis nol persen!" pekik Theo menyahut ponselnya di tangan sang adik. "Kau ini masih bocah! Jangan asik game saja! Lama-lama kau nakal-nakal Kakak akan minta pada Papa untuk potong yang sakumu!" Theo dengan gemas memukulkan tepian ponselny

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 339. Bersama Sampai Dewasa Nanti

    Theo berlari meninggalkan rumah. Kesempatan baginya melihat gerbang dibuka, hingga anak laki-laki dengan kemarahan di hatinya itu pun kabur dari rumah. Sedangkan sang Papa, Asher mencari-cari di sekitar rumah sari taman belakang tempat Theo biasanya bermain hingga ke paviliun-paviliun. "Ke mana Theo?" gerutu Asher bingung, ia menoleh ke kanan dan ke kiri di depan teras rumahnya. "Tuan Asher!" pekik seorang wanita di depan gerbang rumah Asher. Asher pun menoleh, wanita setengah baya itu tetangga sebelah. Segera Asher melangkah ke depan. "Nyonya Whitney, ada apa?" tanya Asher dengan ekspresi cemas. "Saya melihat Theodore berlari ke arah jalan besar sambil menangis. Saya bujuk ajak pulang tapi dia tidak mau, katanya mau ke rumah Kakek, saya sudah bujuk berkali-kali tapi tidak mau. Makanya saya buru-buru ke sini." Asher yang mendengar itu pun langsung terkejut bukan main. "Ya ampun, Theo..." Asher menyugar rambut hitamnya seketika. Ia kembali menatap wanita di depannya. "Terima

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 338. Papa dan Anak Memang Sama Saja!

    Musim dingin menandakan hari libur panjang telah tiba. Pagi ini Theo terlihat sedih saat Jordan membawa Arabelle pulang bersamanya ke rumah kedua orang tuanya. Theo tidak memiliki teman lagi, mereka akan bertemu di sekolah dan mungkin saat Jordan membawa Arabelle kemari. "Kenapa diam saja, Sayang?" tanya Aleena pada sang putra. Anak itu mengangkat wajahnya dan menatap sang Mama."Huhh ... Theo galau, Mama," jawabnya dengan enteng. Aleena mengerutkan keningnya. "Galau?" cicitnya sambil terkekeh. "Wahh ... kira-kira siapa yang membuat anak Mama menjadi galau seperti ini, hm?" Alih-alih menjawab, anak itu justru menyangga dagu dan diam mengerjapkan matanya. Aleena diam mengusap-usap pucuk kepala Theo. Kalau sudah galau seperti ini, pasti akan sulit bagi Aleena membujuk apapun yang Theo mau. "Sayang, Mama boleh minta tolong?" ujar Alrena. Ekor mata Theo meliriknya. "Minta tolong apa, Ma?" Barulah Aleena tersenyum. "Tolong jaga adik kembar, ya, Mama akan ke belakang membuat susu

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 337. Dua Anak Kecil yang Terlihat Lucu

    Hari sudah berubah gelap, Aleena mencari Theo di dalam rumah, namun ia tidak menemukan putranya tersebut. Setelah beberapa hari ia pulang dari rumah sakit, Aleena jarang sekali melihat Theo ada di rumah. "Ke mana Theo? Ini sudah jam sembilan malam, apa dia masih di paviliun?" gumam Aleena membuka gorden rumahnya di ruang tamu. Dari arah ruang kerja, Asher keluar dan laki-laki itu melihat istrinya yang tengah berdiri di depan gorden dan menatap ke arah luar dengan pandangan mencari-cari. "Sayang, sedang apa?" tanya Asher mendekatinya. "Mencari Theo. Apa dia ikut dengan Jordan?" tanya Aleena. Asher mengangguk. "Dia ada di paviliun dengan Jordan dan Arabelle. Mereka sedang belajar bersama, aku tadi dari sana," jawab Asher. "Oh, syukurlah kalau begitu. Aku pikir dia ada di mana," ujar Aleena berjalan ke arah sofa. Wanita itu menoleh pada Asher yang kini duduk di sampingnya dan mereka menatap ke arah kamar si kembar di lantai satu yang terbuka. "Leo dan Lea sudah tidur, Sayang?" t

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 336. Bersama Sampai Mereka Besar Nanti

    Keesokan harinya, Aleena sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, juga anak kembarnya. Kepulangan Aleena disambut dengan sangat baik oleh Theo, Jordan, dan seorang anak perempuan yang bersama Theo. Tampak Aleena dan Asher sedikit terkejut melihat anak perempuan mungil berwajah cantik dan lucu berada di sana dengan pakaian yang rapi dan bagus. "Mama, Theo kangen," seru Theo mendekati Aleena dan memeluk sang Mama yang kini berdiri di samping Asher. Sedangkan bayi kembarnya sudah dibawa masuk oleh seorang pengasuh yang disewa oleh Asher dan Aleena, yaitu pengasuh Theo saat kecil dulu. Aleena tersenyum hangat melihat putranya yang begitu antusias. "Mama juga kangen sekali dengan Theo," ujar Aleena tersenyum manis mengelus pucuk kepala Theo. "Hmmm ... nanti malam bobo sama Mama dan adik, ya, Sayang..." "Iya, Mama. Siap!" Theo terlihat sangat berseri-seri bahagia. Asher yang bersama mereka, ia pun ikut tersenyum sambil merangkul pundak istrinya. "Theo tidak boleh nakal, ya, Sayang.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status