Share

Bab 31. Aku Mengkhawatirkanmu

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-21 18:24:13

Dokter Reigen datang ke paviliun depan untuk memeriksa kondisi Aleena yang kini tengah demam tinggi.

Bibi Julien yang berjalan di belakang, mengajak Dokter Reigen masuk ke dalam kamar Aleena untuk segera memeriksa dan memberikan obat pada nonanya.

Dengan sopan, Bibi Julien mendekati Aleena dan mengusap lengannya perlahan-lahan.

"Nona Aleena, ada Dokter Reigen di sini. Nona akan diperiksa sebentar," ujar Bibi Julien membangunkannya.

Gadis itu membuka kedua matanya yang terasa berat. "Iya, Bi, kepalaku sangat pusing."

Dokter pun mendekati Aleena. "Permisi, Nona," ucapnya dengan sopan.

Aleena mengerjapkan kedua matanya saat dokter mulai memeriksanya dengan hati-hati.

"Demamnya memang sangat tinggi, jadi tidak kaget kalau merasa sangat pusing. Tapi Nona jangan khawatir, saya akan resepkan obatnya," ujar dokter itu, ia kembali melirik Aleena yang juga tampak flu. "Apa Nona baru-baru ini kehujanan?"

"Iya dok, semalam saya kehujanan," jawab gadis itu dengan suaranya yang serak.

"Ya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 32. Jangan Salahkan Asher Perhatian Pada Aleena

    Hari telah berubah gelap, Asher baru saja kembali dari kantor. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam rumah sembari menyampirkan tuxedo navy miliknya di lengan kirinya. Begitu Asher masuk ke dalam rumah, suasana yang pertama kali menyambutnya adalah kesunyian. Hanya ada satu pelayan di sana. "Apa istriku belum pulang?" tanya Asher pada wanita setengah baya yang kini menyuguhkan secangkir teh padanya. "Sore tadi Nyonya sudah pulang, Tuan. Tapi tidak lama, Nyonya pergi lagi," jawab wanita itu menundukkan kepalanya. Asher berdecak seketika, laki-laki itu sudah menduga kalau Marsha memang tidak betah di rumah. Meskipun seharian penuh istrinya berada di kantor, namun malam harinya Marsha masih jarang di rumah. Selain ada acara arisan sosialita dengan teman-temannya, pasti ada urusan lainnya yang tidak Asher ketahui. "Apa perlu saya siapkan makan malam untuk Tuan?" tawar pelayan itu. "Tidak. Aku tidak lapar," jawabnya. Laki-laki itu beranjak dari duduknya saat itu juga. Asher berjala

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 33. Pertengkaran Marsha dan Asher

    Seharian Marsha menunggu suaminya kembali dari kantor. Wanita itu menahan kekesalan yang mendalam pada Asher sejak pagi tadi. Sore hari saat Asher akhirnya pulang, Marsha langsung mendekatinya yang baru saja duduk di sofa dengan wajah lelah. "Selamat sore, Sayang," sapa Asher mentapnya sambil tersenyum manis. "Hm," jawab Marsha bergumam pelan, tampak tidak tertarik sedikit pun. "Ada yang ingin aku tanyakan padamu."Kening Asher sedikit mengerut. "Katakan, ada apa?" Marsha menarik napasnya panjang dan maju satu langkah menatap kesal suaminya. "Apa kau yang memanggil dokter ke sini untuk memeriksa Aleena?" tanya Marsha dengan nada menuntut. "Katakan dengan jujur, apa kau sekarang benar-benar yang mulai perhatian dengan gadis itu?" Wajah Asher yang mulanya tenang, kini terlihat sedikit demi sedikit mulai mengeruh karena ucapan istrinya.Laki-laki itu berdecak, lalu membuang muka dan memijit pangkal hidungnya dengan perasaan kesal. Lelah di tubuhnya masih belum berkurang sedikit pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 34. Jangan Menangis Lagi, Aleena

    Hingga larut malam, Marsha belum juga kembali. Wanita itu mengirimkan pesan pada Asher untuk tidak mencarinya, karena Marsha ingin menenangkan diri. Sebelum Marsha meninggalkan rumah, Asher sempat melihat sosok Aleena yang entah sejak kapan berdiri di depan rumahnya saat ia ribut dengan Marsha.Asher memutuskan untuk datang paviliun menemui Aleena. Gadis cantik dengan balutan gaun tidur putih panjang itu, duduk di sebuah sofa yang berada di lantai dua paviliun. Aleena duduk melamun dan sedih. "Aleena," panggil Asher dengan suara dingin. Mendengar namanya dipanggil, Aleena menoleh cepat dan terkejut melihat kedatangan Asher secara tiba-tiba di malam-malam seperti ini. "Tu-Tuan Asher…."Aleena langsung beranjak dari duduknya dan mengusap air matanya cepat. Asher melangkah mendekati Aleena, menatap wajah kecilnya yang tampak sembab dan sedih. Sorot matanya terlihat antara ragu dan was-was hingga terasa jelas perasaan takut Aleena hanya dengan memandangnya. "Tidak perlu memasang eks

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 35. Sosok Istri yang Selama ini Asher Idamkan

    Malam ini, lagi-lagi Asher tidak mendapati istrinya di rumah. Untuk kesekian kalinya ia pulang ke rumah dalam keadaan sepi dan tidak ada sambutan apapun. Setelah pertengkaran kemarin, Asher mencoba membujuk istrinya. Ia berupaya memperbaiki hubungannya. Namun, ternyata Marsha masih tidak bisa mengerti perasaannya."Mau sampai kapan kita akan terus seperti ini, Marsha?" dengus Asher, ia menyergah napasnya panjang. Asher beranjak dari duduknya saat itu juga. Rumahnya terasa sepi dan membosankan, hingga ia memutuskan untuk datang ke paviliun menemui Aleena. Sesampainya di tempat itu, Asher mengetuk pintu paviliun karena pintu itu terkunci dari dalam. "Tunggu sebentar!” Suara Aleena terdengar dari dalam. Asher merasakan desiran aneh di hatinya saat mendengar suara gadis itu. Tak lama, pintu paviliun terbuka lebar menyambutnya. Aleena menatapnya terkejut. Wajahnya terlihat begitu segar dan cantik, apalagi gadis itu memakai dress panjang berwarna kuning cerah yang kontras dengan kuli

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 36. Karena Aleena, Juga Istriku

    Sampai makan malam selesai, Asher tidak kunjung kembali ke kediaman utama. Laki-laki tampan berbalut kemeja putih itu masih duduk di sofa ruang keluarga sembari membuka lembar demi lembar sebuah buku. Sedangkan Aleena hanya duduk diam dan jemu menunggu Asher yang tidak kunjung pergi. Asher tersenyum tipis memperhatikan ekspresi Aleena yang bosan. "Kenapa kau diam saja? Apa kau berharap aku segera keluar dari tempat ini?" tanya Asher. Laki-laki itu menebak isi hati Aleena dengan sangat tepat! Namun, dengan cepat Aleena menggelengkan kepalanya. "Tidak, Tuan. Tapi dengan Tuan di sini, a-apa Nyonya tidak marah?" Asher menutup buku di tangannya dan meletakkan di atas meja sembari mengendurkan dari berwarna navy yang ia pakai. "Sudah aku katakan padamu, urusan yang terjadi antara aku dan Marsha, itu bukan urusanmu!" katanya dengan dingin dan ketus. "Satu lagi ... mau aku berlama-lama di sini, menginap dan bermalam di sini sekalipun, itu terserah padaku. Paviliun ini milik

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 37. Aku Suamimu, Aleena Pandora!

    Pukul sebelas malam, Marsha tiba di rumah setelah mengadakan acara bersama teman-temannya sejak sore tadi. Asher hanya diam memperhatikan istrinya yang baru saja naik ke atas ranjang bergabung dengan dirinya setelah membersihkan tubuh. "Apa kau sibuk sekali seharian ini, Sayang?" tanya Asher menatapnya. "Hmm, aku berkumpul dengan teman-teman, setelah itu aku pergi berbelanja, lalu kami kembali dinner party," jawabnya dengan santai sembari meraih ponselnya di atas nakas. "Dua hari lagi hari libur, kan? Bagaimana kalau kita menginap di villa di dekat pantai?" tawar Asher tiba-tiba, sembari merangkul pinggang Marsha dengan erat. "Kita bisa menyegarkan pikiran kita di sana." Marsha menggeleng dan melepaskan tangan Asher. "Lain kali saja. Aku sangat sibuk," jawabnya sambil menarik selimut dan berbaring. Asher memeluk dan mengecup pipi istrinya. "Apa kau tidak merindukanku sama sekali? Seharian ini kau pergi berkumpul dengan teman-temanmu. Setidaknya—""Aku sangat lelah, Asher," kata

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 38. Asher Mengabaikan Marsha

    Usai sarapan bersama Aleena di paviliun, Asher kembali ke kediaman utama. Laki-laki itu tampak dingin tak acuh melihat Marsha yang berada di ruang makan tengah dilayani oleh dua pelayan setianya. Wanita itu menoleh ke arah Asher yang berjalan menuju tangga. Wanita itu segera beranjak dari duduknya dan berdiri di tempat. "Kau tidak ingin bergabung sarapan denganku?" tanya Marsha. "Sayang! Aku bicara denganmu!" pekiknya karena Asher tidak menoleh sedikit pun. Rasa marah di dada Marsha seperti membengkak, bertahun-tahun ia menikah dengan Asher, tidak sekalipun Asher mengabaikannya seperti ini!"Ini semua pasti karena Aleena!" geram Marsha. Wanita itu menggebrak kuat meja makan di hadapannya. “Dia ingin mengambil Asher dariku? Hah! Kau tidak tahu berhadapan dengan siapa, Aleena!”**Aleena dan Asher benar-benar pergi bersama ke tempat kerja. Hal ini membuat Aleena tidak tenang. Pasalnya sebelum mereka berangkat tadi, Marsha tahu kalau ia dan Asher berada dalam satu mobil. Sepanjang p

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 39. Wanita Sekali Pakai yang Asher Manjakan

    Dengan langkah gontai, Aleena pulang lebih awal sore ini. Gadis itu berjalan dengan wajah murung masuk ke dalam paviliun. "Jam berapa sekarang? Bukankah kau berjanji pulang lebih awal?" Suara bariton dingin menyapa pendengaran Aleena, membuat gadis cantik itu tersentak seketika. Ia menoleh pada sosok Asher Benedict yang entah sejak kapan duduk di sofa ruang tamu, dengan balutan tuxedo hitamnya yang rapi serta kacamata bening yang menghiasi mata tajamnya. Laki-laki itu beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Aleena. "Kau bilang akan pulang lebih awal, apa jam empat sore itu sudah sangat awal bagimu?" tanya Asher dengan nada menekan. Aleena menggeleng kecil. "Ma-maaf, Tuan, masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan." Asher mendengus. “Kau pikir aku tidak punya pekerjaan, begitu?”Aleena kembali menggeleng. “Maksud saya bukan—” Namun, Asher tiba-tiba menarik lengan Aleena. "Ikut denganku," katanya. Debaran aneh menjalar di dadanya saat ia menatap telapak tanga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 56. Rasa yang Tak Pernah Asher Rasakan

    Keesokan harinya, Asher merasa sudah tidak tahan dengan kelakuan Marsha. Bahkan dua hari istrinya tidak pulang, entah pergi ke mana Asher juga tidak tahu. Tetapi kali ini ia merasa Marsha sudah sangat keterlaluan. Bahkan pesan dan panggilan Asher semalam juga tidak dijawab olehnya. Pagi ini Asher kembali menghubungi istrinya tersebut, dan Marsha akhirnya menjawab panggilan itu. "Kau di mana, Marsha? Kenapa kau pergi tanpa berpamitan denganku?!" amuk Asher pada panggilan itu. "Sa-sayang, aku minta maaf. Aku sekarang ada urusan pekerjaan di luar kota. Aku sudah kirim pesan padamu, kan?" jawab Marsha. "Lagipula aku sudah pamit, tidak usah berlebihan sampai marah-marah seperti ini. Aku melakukan ini demi pekerjaan!" Asher berdecak kesal, ia meremas kuat ponsel di tangannya. Napasnya naik turun seketika, bahkan tidak ada rasa bersalah sedikitpun yang Marsha tunjukkan. "Ya, demi pekerjaanmu! Pikirkan saja pekerjaanmu! Tidak usah kau memikirkan suami dan rumah tanggamu!" sinis Asher de

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 55. Tak Rela Bila Harus Melepaskanmu

    Setelah kembali tertidur bersama, Asher dan Aleena terbangun saat hari sudah siang. Bahkan Asher sampai melupakan pekerjaannya di kantor. Untuk pertama kali ia tidak berangkat ke kantor hanya karena seorang wanita, tetapi wanita itu bukanlah Marsha, melainkan Aleena. Kini Asher duduk di sofa kamar Aleena, memperhatikan gadis yang baru saja membersihkan tubuhnya dan kini sudah tampak segar kembali dengan balutan dress sederhana yang selalu pas di tubuhnya. "Tuan tidak ke kantor hari ini?" tanya Aleena ragu-ragu, ia berdiri di depan meja rias sambil menatap Asher. "Sudah terlambat," jawabnya dingin seperti biasa, sebelum iris hitamnya tertuju padanya. "Kau yang membuatku hari ini tidak berangkat bekerja!" Kedua mata Aleena melebar seketika mendengar ucapan Asher. Apa katanya? Apakah itu tidak terbalik? Justru Aleena yang tidak bisa berangkat bekerja karena badannya sangat lelah!Asher menutup buku yang sejak tadi ia baca, lalu kembali menatapnya dengan lekat. "Hari ini, layani a

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 54. Aleena, Kau Milikku Malam ini

    "Asher—ahh—"Untuk kali pertama dalam keadaan sadar, Aleena menyebut nama laki-laki itu. Aleena merasa melayang saat tubuhnya dan Asher menyatu. Bahkan tanpa ia sadari, tangannya yang lolos pun memeluk punggung Asher dengan erat, membuat tubuh mereka semakin melekat. Deru napas hangat yang saling beradu, serta gerakan seirama yang memabukkan itu membuat dunia seakan hanya milik mereka berdua. Aleena mengeratkan dekapannya pada punggung laki-laki yang kini menundukkan kepala di keningnya. "Malam ini, kau adalah milikku," bisik Asher dengan lembut. Kemarahannya seolah sirna, berganti dengan kelembutan yang posesif.Aleena memejamkan kedua matanya dan mengangguk kecil. Tubuhnya merespon setiap sentuhan yang diberikan oleh pria di atasnya itu. "Ya, la-lakukanlah…," lirihnya. Entah bagaimana, suara rintihan lembutnya terdengar begitu menggoda di telinga Asher. Ia tersenyum simpul, tak ada jawaban yang ia berikan selain sentuhan-sentuhan sensual serta gerakannya yang semakin menggebu.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 53. Menginginkanmu Lebih dari Sekali

    Setelah dirasa kondisinya berangsur membaik, Aleena memutuskan untuk kembali bekerja hari ini. Ia tidak mau libur terlalu lama hanya karena dirinya sakit. Saat jam makan siang tiba, Aleena membuat janji dengan Samuel untuk makan bersama di luar. Tepatnya di sebuah restoran yang berada tak jauh dari sekolah tempat mereka mengajar. Kini, Aleena dan Samuel duduk bersama menunggu makanan pesanan mereka datang. "Al, saat kau libur, apa kau benar-benar sakit?" tanya Samuel menatapnya dalam-dalam. "Ya. Aku kecelakaan, aku dirawat di rumah sakit beberapa hari kemarin," jawab Aleena. "Maaf ya, aku tidak sempat menjawab panggilan darimu." Samuel tersenyum tipis, Aleena mengatakan tidak sempat menjawab panggilannya, lalu siapa laki-laki yang waktu itu mengancam Samuel? "Apa kau kembali berhubungan lagi dengan Carl?" tanya Samuel tiba-tiba. Aleena tertegun mendengar pertanyaan Samuel, lantas ia terkekeh dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, Samuel. Jangan membicarakan dia lagi. Aku berhara

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 52. Mama dan Papa Segera Memiliki Cucu

    Dua hari kemudian. Pagi ini kediaman Asher tampak sedikit ramai dengan suara canda tawa dan perbincangan dari arah teras samping. Aleena yang tengah mengikuti Bibi Julien memetik bunga mawar taman, melihat kedua orang tua Asher yang tengah datang berkunjung hari ini. Dari jauh Aleena hanya bisa memperhatikan kehangatan keluarga itu, membuat Aleena tersenyum samar dan tidak mau menatapnya lagi. "Nona Aleena, mari kita bawa bunga-bunganya ke kediaman utama," ujar Bibi Julien. “Kalau bunga-bunga di kediaman utama tidak segera diganti, nanti Nyonya bisa marah.” Aleena mengangguk patuh. "Iya, Bi.” Mereka berdua membawa banyak bunga yang baru saja dipetik untuk mengganti bunga-bunga di dalam vas yang sudah hampir layu. Saat Aleena melewati taman menuju kediaman utama, Camelia yang tengah duduk di sofa teras samping itu pun melihatnya dengan wajah terheran-heran. Wanita itu memperhatikan Aleena yang kini berjalan terpincang-pincang, serta sebuah perban di keningnya. "Aleena!" pekik

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 51. Aleena, Kau Membuatku Gila!

    Jam menunjukkan pukul tujuh malam saat Asher tiba di kediamannya. Berbeda dengan hari-hari kemarin, kepulangannya hari ini disambut oleh Marsha yang tampak sangat antusias. Wanita itu tersenyum manis dan langsung memeluknya saat Asher masuk ke dalam rumah. "Aku pikir kau benar-benar pergi," ujar Asher melirik wanita yang kini masih memeluknya. "Tidak, Sayang, kau kan tidak mengizinkan aku pergi," jawabnya. Asher menghela napasnya panjang, ia berdiri di dekat sofa dan melepaskan tuxedo hitamnya. Sedangkan Marsha sudah lebih dulu berjalan ke belakang. Wanita itu berdiri di ruang makan memanggil para pelayannya di dapur, sebelum kembali ke ruang keluarga. "Sayang, ayo makan malam bersama. Aku sudah menunggumu sejak tadi," katanya. "Menu malam ini adalah makanan kesukaanmu," ujar Marsha tersenyum berseri-seri. Asher segera beranjak dari duduknya dan berjalan bersama Marsha ke ruang makan. Di sana, Asher melihat banyak menu makan malam mewah yang telah disiapkan. Tetapi, Asher mer

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 50. Marsha Merampasnya dari Aleena

    Siang ini, Marsha datang ke kantor perusahaan milik Asher. Ada hal penting yang ingin ia bicarakan dengan suaminya itu. Wanita cantik berpenampilan berkelas itu berjalan masuk ke dalam kantor, ia disambut penuh hormat oleh salah satu asisten pribadi Asher. "Selamat siang, Nyonya Marsha," sapa seorang wanita berambut pendek itu sedikit membungkukkan badannya. "Siang, Rose. Apa suamiku masih meeting sekarang? Aku menghubunginya beberapa kali tidak dijawab," ujar Marsha bertanya. "Tidak, Nyonya, Tuan Asher sejak pagi belum datang ke kantor," kata Rose. "Tuan Asher juga meminta pada saya dan Jordan untuk mengubah jadwal meeting setelah jam makan siang." Kedua alis Marsha berkerut mendengar apa yang dikatakan oleh asisten suaminya tersebut. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut. Pasalnya, Asher sudah berangkat sejak pagi tadi. "Jadi, dia sama sekali belum ke kantor?" tanya Marsha lagi. "Belum, Nyonya." Decakan sebal terdengar dari bibir Marsha. Wanita itu membalikkan badannya

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 49. Asher Benedict, Laki-laki Paling Posesif!

    Aleena tidak tahu sampai kapan Asher akan menemaninya di rumah sakit. Setelah datang pagi tadi, hingga siang hari laki-laki itu tidak kunjung pergi. Meskipun tak banyak percakapan di antara mereka, tetapi tetap saja Aleena merasa sangat canggung.Aleena memperhatikan laki-laki tampan berbalut tuxedo hitam yang tengah duduk di sofa sambil memangku laptopnya dengan pandangan yang fokus ke layar benda tersebut. "Tuan Asher," panggil Aleena pelan. "Hm?" Asher menjawab dengan gumaman, sebelum sorot matanya tertuju padanya. Aleena gugup saat manik mata hitam itu menangkapnya dari pandangan. "Ee ... apa Tuan tidak ke kantor hari ini?" tanya Aleena, suaranya pun terdengar pelan. "Kau mengusirku?" Asher justru balik bertanya, laki-laki itu menatapnya lekat dari arah sofa. "Atau kau tidak senang suamimu menemanimu?" Wajah Aleena mendadak tegang mendengar apa yang Asher tanyakan. Suami, katanya?"Ti-tidak, Tuan, bukan seperti itu. Saya hanya bertanya saja," lirih Aleena sambil menggeleng

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 48. Kau Menghangatkan Hatiku, Aleena

    Keesokan paginya, Aleena kembali sendirian di rumah sakit setelah subuh tadi Jordan berpamitan pulang. Gadis cantik dengan balutan baju rumah sakit itu baru saja keluar dari ruangan dokter. Karena tidak ada keluarga yang datang untuk mengambil surat pemeriksaannya, maka Aleena pergi mengambil sendiri dan meninggalkan kamar rawat inapnya. Aleena tersenyum lega membaca surat pemeriksaannya. "Syukurlah, tidak terjadi apa-apa. Aku sempat khawatir kalau aku kenapa-kenapa," katanya. Aleena kembali melangkah melewati lorong rumah sakit, sampai akhirnya perhatiannya tersita pada sebuah ruangan berdinding kaca yang amat terang, di mana di dalamnya ada banyak bayi yang baru lahir ditidurkan di atas ranjang kecil di dalam ruangan itu. Perlahan Aleena berjalan mendekat dan berdiri di depan dinding kaca, tersenyum menatap bayi-bayi mungil menggemaskan di dalam sana. "Lucunya mereka," ucap Aleena tersenyum manis dan bahagia. “Ya Tuhan, manis sekali bayi-bayi itu.” Berdesir hangat hati Aleena,

DMCA.com Protection Status