Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 183. Seorang Anak yang Asher Nantikan

Share

Bab 183. Seorang Anak yang Asher Nantikan

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-17 21:32:58

"Papa mohon, Asher ... jangan melakukannya. Papa dan Mama hanya memiliki Marsha saja di dunia ini..."

Glenn tampak menundukkan kepalanya di hadapan Asher saat mereka berada di luar.

Ancaman Marsha yang ingin melakukan hal lebih nekat daripada kejadian tadi, membuat kedua orang tuanya panik. Di sisi lain, Asher juga berpikir dua kali untuk mengambil keputusan sepihak.

"Kesalahan Marsha tidak bisa aku ampuni dengan mudahnya, Pa," ujar Asher. "Aku benar-benar sakit hati atas penghianatannya padaku."

"Papa tahu, Asher. Tapi Papa mohon padamu ... tolong, nyawa Marsha ada di tanganmu. Papa mohon," seru Glenn dengan wajah penuh permohonan.

Asher benar-benar jijik pada Marsha. Dengan kelakuannya yang seperti itu, orang tua yang tidak tahu apa-apa harus memohon-mohon padanya seperti yang dilakukan Papanya saat ini.

Perlahan, Asher mencekal pundak Glenn dan menatapnya lekat.

"Jangan memohon seperti ini, Pa. Ini semua bukan salah Papa," ujar Asher. "Aku akan mempertimbangkan permintaan Pa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hermin Meki
seru...dan menunggu tindakan tegas Asher terhadap Marsya
goodnovel comment avatar
Aishwa Maira
g mau cere tp jgn lasih akses apapun cumsn kasih status dosng lama2 jg jengah tuh marsha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 184. Kebahagiaan Yang Tak Ternilai

    Tak henti-hentinya Asher tersenyum bahagia, sambil menggenggam dan mengecup punggung tangan Aleena atas rasa bahagia yang kini ia rasakan. Ia akan memiliki seorang putra!Sambil mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang di jalanan kota Palonia yang cukup sepi siang ini karena cuaca yang mendung. Hari ini menjadi hari menjengkelkan dalam hidupnya karena Marsha. Dan rona kemarahan itu dihapuskan oleh Aleena yang mengatakan padanya kalau ia akan memiliki seorang putra yang akan lahir dari rahim gadis itu. Asher sangat-sangat bahagia..."Kita langsung pulang, atau kau ingin ke suatu tempat?" tanya Asher menoleh pada istrinya. Aleena mengangguk. "Ada sesuatu yang aku inginkan, kau mau membelikan aku sesuatu itu?" pinta Aleena. Kening Asher mengerut dan matanya menyipit. "Sesuatu? Apa itu?" Aleena tersenyum seketika. "Aku ingin kau memilihkan sepatu kecil untuk anak kita. Dari semua perlengkapan yang sudah aku siapkan, hanya sepatu saja yang tidak ada. Bagaimana? Kau mau?" ajak Aleen

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 185. Asher yang Tak Akan Tinggal Diam

    Hari sudah gelap di Palonia. Asher tampak sibuk berada di dalam ruangan kerja, banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan malam ini. Setelah ia menemani Aleena hingga istrinya tertidur, barulah Asher beranjak untuk kembali melanjutkan pekerjaannya. Laki-laki itu terlihat fokus dengan layar laptopnya. "Permisi, Tuan Asher..." Pintu ruangan itu terketuk, tampak Jordan berdiri di sana dan melangkah masuk setelah Asher menatapnya. Jordan meletakkan beberapa berkas di atas meja dan duduk di hadapan Asher di dalam ruangan yang temaram itu. "Tuan, meeting besok siang rupanya tidak bisa diwakilkan, saya sudah meminta pada Tuan Besar. Tetapi Tuan besar ingin Tuan yang datang," ujar Jordan. "Tidak masalah. Aku akan datang," jawab Asher. "Hubungi beberapa orang untuk berjaga di sini, Jordan. Istriku sudah hamil tua, aku tidak ingin terjadi hal buruk pada Aleena saat aku tidak ada di rumah." Jordan mengangguk patuh. "Baiklah, Tuan." Asher berdehem pelan, ia meraih sebuah berkas bersampul h

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 186. Akibat Atas Semua Perbuatan Marsha!

    Saat Asher tiba perusahaannya di Murniche, ia sudah disambut oleh salah satu asistennya yang kini memasang wajah tegang dan serius. Namun, Asher tampak santai masuk ke dalam perusahaan besarnya. Berjalan diikuti oleh Jordan di belakangnya. "Selamat pagi, Tuan Asher," sapa Faron berjalan mendekati Asher. "Pagi, Faron. Bagaimana? Apa semua keperluan meeting sudah kau siapkan?" tanya Asher pada asistennya tersebut. "Sudah semua, Tuan. Tetapi, sekarang ada seseorang yang ingin bertemu Tuan," ujar laki-laki berbalut tuxedo abu-abu itu. "Seseorang?" Asher mengerutkan keningnya. "Papa mertua Tuan Asher ada di sini, beliau menunggu Tuan sejak lima belas menit yang lalu," jawabnya. Mendengar hal itu, Asher menyergahkan napasnya panjang. Asher melirik Jordan yang masih berdiri di sampingnya. Pasti perkara semalam saat Asher meminta Jordan untuk mengatakan pemutusan kerja sama dan perjanjian dengan perusahaan milik Papa mertuanya tersebut. Asher sudah menduga akan hal ini. "Aku akan men

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 187. Bahkan ini Terasa Belum Cukup!

    Setelah melakukan aksi nekatnya yang hampir merenggut nyawanya dua hari yang lalu, Marsha pikir dengan cara itu Asher bisa luluh, paling tidak dia mau menemuinya. Tapi ternyata Marsha benar-benar salah besar. Bahkan sampai keesokannya ia pulang pun Asher masih tetap tidak ada di rumah. Wanita itu kini mondar-mandir di ruang tamu, ia gelisah karena Asher dua hari tidak menampakkan dirinya sama sekali, bahkan Jordan dan ajudannya juga tidak ada yang datang. "Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan sekarang?" gerutu Marsha bingung. "Dia bahkan tidak mengatakan dia tidak akan menceraikan aku, tapi kenapa dia menghilang seperti ini!" Marsha mendengus dan mendongakkan kepalanya. "Kalau aku menemuinya di Palonia, yang ada aku hanya akan semakin marah dan kesal saat melihat wajah gadis murahan itu!" serunya.Saat Marsha sibuk gelisah memikirkan Asher, tiba-tiba saja sebuah mobil berwarna putih masuk ke dalam pekarangan rumahnya. Marsha terdiam berdiri di ambang pintu menatap Papa dan M

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 188. Semua Ketulusan dan Kehangatan Ada Pada Aleena Pandora

    Hujan melanda kota Palonia sejak sore hingga malam hari. Aleena kini tengah duduk di ruang makan dan menikmati hidangan makan malam yang disiapkan oleh Bibi Julien. Aleena tampak lesu menatap kursi di hadapannya yang kosong. Namun ia tidak bisa melakukan apapun, suaminya sangat sibuk akhir-akhir ini. Dan Aleena paham bagaimana Asher sibuk mengurusi banyak hal. "Nona," panggil Bibi Julien pelan. "Kenapa? Masakan Bibi tidak enak, kah?" Aleena tersentak mendengarnya, gadis itu langsung menoleh dan menggeleng. "Oh, e-enak Bi. Masakan Bibi sangat enak," jawab Aleena tersenyum manis. "Kenapa Nona melamun? Ingat, tidak boleh berpikir yang berat-berat," ujar Bibi Julien tersenyum manis sambil meletakkan segelas air putih di hadapannya. Aleena tertunduk. "Aku sedang memikirkan Asher, Bi. Aku khawatir dia selalu mondar-mandir setiap hari ... dia sangat sibuk, aku merasa bersalah bila terus menunggu-nunggu setiap hari. Aku tidak ingin menjadi bebannya." Mendengar jawaban yang Aleena berik

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 189. Kau Sangat Beruntung, Aleena Pandora

    Kabar tentang hubungan Asher dan Aleena di Palonia terus menghantui ketenangan Camelia untuk terus mengamati dan mencari tahu. Meskipun ia masih bungkam tentang mereka pada suaminya. Camellia tidak hanya diam menunggu kabar dari ajudannya, wanita itu benar-benar datang ke Palonia siang ini dan ingin memantau Aleena dari jauh di kediamannya, secara langsung. Seperti saat ini, mobil berwarna merah miliknya berhenti di jalanan di depan rumah Aleena, gerbang rumah itu terbuka, tampak mobil Asher di sana. "Hentikan mobilnya di sini dan matikan mesinnya, Zayn," ujar Camelia memerintah bawahannya tersebut. "Baik, Nyonya." Mesin mobil itu mati, Camelia menatap ke arah rumah di depan sana. Cukup lama hanya diam memperhatikan saja. "Apa Asher hari ini ke Palonia?" tanya Camelia. "Bisa saja dia pergi dengan mobilnya yang lain, kan?" Zayn menyipitkan matanya. "Sepertinya tidak, Nyonya. Joseph menghubungi saya kalau dia tidak bisa bertemu dengan saya karena harus mewakili meeting yang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 190. Janji Bukan Sekedar Janji

    Aleena menatap Asher yang baru saja memutus panggilan dengan Mamanya. Gadis itu menghentikan kegiatan merajutnya dan menatap pemandangan taman rumah pagi ini. "Asher, apakah yang barusan itu Mama?" tanya Aleena mencekal lengan Asher. Laki-laki itu menoleh dan mengangguk. "Ya. Mama bertanya di mana aku sekarang. Huhh ... aku pikir ada hal penting apa," ucap Asher. Aleena mengembuskan napasnya pelan dan menatap sang suami. "Kau tidak boleh seperti itu, Mamamu pasti mengkhawatirkanmu. Apalagi sekarang kan, kau juga jarang sekali berkunjung ke rumah Mama dan Papa. Pokoknya setelah semua masalahmu selesai, kau harus sering mengunjungi mereka." Mendengar penuturan Aleena, Asher terdiam dan tersenyum. Selama ia menikah dengan Marsha, tidak pernah ada penuturan semacam ini, justru Marsha melarang Asher dekat-dekat dengan kedua orang tuanya. Hanya karena Camelia tidak menyukai Marsha seutuhnya. Asher masih tetap memperhatikan ekspresi gemas di wajah Aleena. Sampai gadis itu mencekal leng

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 191. Mama, Akan Memiliki Seorang Cucu Laki-laki

    Keesokan harinya, pesta ulang tahun Camelia dilaksanakan di sebuah hotel berbintang milik Keluarga Benedict di tengah kota Murniche. Asher datang seorang diri, dan hal itu menjadi bincangan publik, pasalnya ia tidak datang bersama dengan Marsha. Di setiap langkah kaki, Asher mendengar bisikan-bisikan semua orang di sekitarnya. "Nyonya Marsha tidak pernah terlihat lagi...." "Ya, kapan hari aku melihat Tuan Asher, beliau juga sendirian. Apakah terjadi sesuatu pada hubungan mereka?" "Entahlah. Bukankah pasti menjadi rumor hangat di kalangan masyarakat kelas atas tentang hal ini?" Suara bisikan para wanita itu tidak membuat Asher menghentikan langkahnya masuk ke dalam pesta. Asher melihat Mama dan Papanya yang tengah berbincang dengan para tamu. Kedatangan Asher disambut oleh sang Mama dengan senyuman. Camelia menatapnya hangat saat Asher berdiri di hadapannya. "Akhirnya kau datang juga, Asher," ujar Camelia memeluk sang putra. "Aku pasti datang, Ma," jawab Asher. "Selamat ulang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 265. Kekhawatiran Aleena Saat Theo Dibawa Marsha

    Keesokan harinya, Theo sudah tampak lebih baik. Anak itu kembali ceria seperti biasa, bahkan hari ini Theo kembali masuk ke sekolah. Ditemani oleh Aleena yang hari ini juga kembali mengajar setelah berhari-hari lamanya ia libur karena sakit. Dan pagi ini, Asher menjemput mereka berdua untuk mengantarkan anak beserta istrinya ke sekolah tempat Aleena mengajar dan tempat Theo belajar. "Nanti siang aku akan menjemput kalian, kita pergi makan siang bersama," ujar Asher. "Theo mau makan sup labu, Pa," pinta Theo sambil duduk di pangkuan sang Mama. "Minum jus apel." Asher terkekeh menoleh pada si kecil sambil mengusap pucuk kepalanya. "Iya, Sayang. Nanti siang, ya..." "Heem." Theo menganggukkan kepalanya antusias. Sedangkan Aleena, ia masih memeluk Theo dan terdiam berpikir. Ternyata Papa dan anak ini memang memiliki makanan favorit yang sama. Teringat dulu saat Aleena hamil, berapa sukanya ia dengan sup labu. Bahkan Aleena selalu meminta makan malam dengan menu itu dan selalu memb

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 264. Apa yang Terjadi Dengan Theo?

    "Mama ... Huwaa, Mamaku...!" Suara teriakan Theo terdengar dari depan. Tampak anak itu menangis sambil memanggil sang Mama. Aleena yang berada di dalam rumah pun segera beranjak dari duduknya. Ia berjalan ke depan dan benar, Aleena melihat Theo masuk ke dalam rumah sambil menangis ke arahnya."Loh, Sayang ... kenapa?" tanya Aleena mendekap Theo yang langsung memeluknya erat. Anak itu menggeleng-gelengkan kepalanya, dia tidak mau mengaku pada siapapun, Theo takut. "Kenapa, Sayang? Kenapa Theo menangis seperti ini?" tanya Aleena menggendongnya. Aleena berjalan ke depan, ia melihat Jordan membawakan mobil-mobilan berukuran besar milik Theo. Segera Aleena mendekati ajudan Asher tersebut. "Apa yang terjadi, Jordan? Kenapa Theo menangis seperti ini?" tanyanya. "Saya juga tidak tahu, Nona. Saat saya mengambil berkas di paviliun, tiba-tiba Tuan Kecil berlari keluar sambil menangis mencari saya," jawab Jordan kebingungan. Aleena kembali menatap putranya. "Sudah, Sayang ... sudah janga

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 263. Mamanya Theo Adalah Mama Aleena, Bukan Mama Marsha!

    Hari sudah pagi, Aleena baru saja menyiapkan sarapan di lantai satu bersama pembantunya. Kini, gadis itu cantik itu berjalan masuk kembali ke dalam kamarnya. Di sana, Aleena melihat Theo yang baru saja bangun dan duduk di tengah ranjang sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. "Selamat pagi, Sayang," sapa Aleena mendekati Theo. Anak laki-laki itu langsung mengulurkan kedua tangannya pada Aleena. Aleena segera mendekatinya dan memeluk Theo sebelum ia menggendongnya. "Bagaimana, tidurnya nyenyak?" tanya Aleena. "Iya, Mama. Theo mau main mobil-mobilan warna merah," ujar anak itu. "Hm, mobil merah apa, Sayang?" tanya Aleena sambil menyahut lipatan handuk di atas sofa. Aleena segera membawa Theo dan memandikannya. Aleena pikir Theo akan banyak protes atau alih-alih anak ini akan marah-marah, tetapi justru tidak. Theo sama sekali tidak marah atau menangis. Setelah Aleena memandikan Theo, ia segera memakaikan pakaian yang rapi untuk putranya. Namun, Theo masih terus merengek-rengek menc

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 262. Marsha yang Tak Tahu Malu

    Tepat pukul sepuluh malam, Asher baru saja sampai di rumahnya. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam rumah dengan santai. Rasa hatinya senang dan lega karena ia baru saja bertemu dengan Aleena dan menghabiskan waktu bersama Aleena dan juga Theo. Namun, saat Asher hendak melangkah ke lantai dua, tiba-tiba muncul Marsha yang tengah menuruni anak tangga. Wanita itu mengerjapkan kedua matanya dan tampak mencari-cari. "Di mana Theo?" tanyanya bingung. "Theo ada di suatu tempat. Dia tidak mau pulang," jawab Asher, ia melangkah hendak melewati Marsha. Wanita itu, mencekal lengan Asher dan menatapnya dalam-dalam. "Di mana Theo, Asher?" tanya wanita itu dengan penuh penekanan. Asher menarik napasnya panjang. "Sudah aku jawab, bukan? Theo ada di suatu tempat.""Bagaimana bisa kau melakukan ini?! Kau meninggalkan anakmu di suatu tempat, dan kau sendiri pulang dengan santainya! Aku tidak pernah melihatmu sesantai ini saat Theo tidak di sampingmu! Bahkan sudah beberapa hari ini aku sama se

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 261. Malamku Terasa Hangat Karenamu

    "Papa kenapa pulang? Kenapa tidak bobo di sini sama Theo dan Mama? Papa mau ke mana?" Theo mencekal erat bagian belakang mantel hitam yang Asher pakai saat ini. Asher menatap si kecil yang ragu-ragu, seperti antara ikut pulang Papanya, atau tinggal di sini dengan Mamanya malam ini. "Papa harus pulang, Sayang. Ini sudah malam. Mama harus istirahat, Nak," ujar Asher beralih menggendong Theo. "Katanya mau di sini saja sama Mama," ujar Aleena menatap cemberut putri kecilnya. "Mama kesepian kalau tidak ada Theo." "Emmm ... Theo maunya Paa bobo di sini juga," rengek anak itu memeluk leher Asher erat dan meletakkan kepalanya di pundak. Aleena mengusap punggung Theo dan menatapnya dengan tatapan sayang. Tentu saja, Aleena tidak ingin anaknya pulang dengan Asher. Ia ingin Theo tetap di sini bersamanya. Asher memperhatikannya wajah sedih Aleena. Laki-laki itu pun tersenyum tipis. "Theo hanya sedang mengantuk. Jangan khawatir, setelah di tidur, nanti tidurkan di dalam, ya," ujar Asher.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 260. Sayang, Bersabarlah Sedikit Lagi

    Rumah Liam yang biasanya sepi, sore ini menjadi sangat ramai sejak adanya Theo. Cucu laki-lakinya yang sangat ceria dan menggemaskan. Liam meminta Ronald mengajak Theo ke toko mainan dan mengambil mainan apa saja yang Theo mau.Dan kini, Theo tengah bermain di ruang tengah ditemani oleh Aleena, sambil meminum susu cokelat kesukaannya di dalam botol miliknya yang Asher bawakan kemarin. "Kalau minum susu tidak boleh sambil lari-larian, Sayang. Sini tidur di sini, Nak," bujuk Aleena, ia mengambil sebuah bantal dan meletakkan di pangkuannya. Anak itu berbaring di pangkuan Aleena sambil minum susu. "Mama, Theo mau bobo sini, boleh?" pintanya."Tentu saja boleh. Nanti tidur berdua dengan Mama ya, Sayang..." Aleena menunduk dan mengecup kening Theo. "Iya. Biarkan saja Papa sendirian. Siapa suruh Papa nakal sama Mama," serunya heboh. "Theo di sini menjaga Mama, menjaga Kakek," ujar anak itu. "Iya Sayang. Anak Mama memang pintar." Aleena mengusap rambut Theo dengan lembut. "Ayo, habiskan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 259. Aleena Tetaplah Mamanya Theo yang Sesungguhnya

    Aleena sudah diizinkan pulang pagi ini. Ia dijemput oleh Papanya yang datang bersama seseorang. Tapi, kedatangan seorang laki-laki tampan bersama dengan Liam sungguh mengganggu ketenangan Asher. Dia adalah Christofer, yang ikut datang ke sana. Aleena kaget melihat Papanya datang bersama Christofer. "Loh ... Papa kenapa datang dengan Chris? Di mana Ronald?" tanya Aleena. "Ronald sedang ada urusan, jadi Papa meminta bantuan Chris," jawab Liam, ia melirik Asher yang berada di sana. "Papa tidak akan membiarkan dia mengantarkanmu. Yang ada nanti dia akan datang terus setiap hari." "Papa..." Aleena menatap lekat sang Papa. Aleena kembali menatap Christofer. "Maaf ya, Chris, kalau aku merepotkanmu." "Tidak masalah, Al," jawab Christofer, sambil tersenyum dan mengusap pucuk kepala Aleena. "Sudah, ayo kita pulang," ajak Liam merangkul Aleena. Mereka pun bergegas keluar dari dalam ruangan itu. Theo juga tampak sangat antusias berjalan digandeng oleh Aleena. Mereka bertiga berjalan di

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 258. Karena Aku, Masih Mencintaimu, Aleena

    Asher berjalan di lorong rumah sakit sore ini. Laki-laki itu membawa buket bunga Peony. Ia juga membelikan makanan kesukaan Aleena dan Theo. Namun, saat Asher melangkah di lorong menuju ruangan rawat Aleena, ia melihat seorang laki-laki tampan berbalut tuxedo navy keluar dari dalam sana. Langkah Asher pun terhenti, bahkan kini ia berpapasan dengan laki-laki itu dan mereka saling melirik dalam diam dan dingin. "Siapa laki-laki itu?" gumam Asher. Ia memutar sedikit tubuhnya dan menoleh ke belakang menatap laki-laki yang kini bergegas pergi. "Apa mungkin selama ini ... Aleena memiliki kekasih?" tanyanya entah pada siapa. Kedua tangan Asher terkepal seketika. "Wanita itu...." Segera Asher bergegas menuju kamar rawat inap Aleena. Ia membuka pintu dan melihat Aleena tengah bersama Theo, putra kecilnya itu tampak asik memakan sebuah donat cokelat. "Papa...!" Theo bersorak gembira melihat kedatangan Asher. "Halo, Sayang," Asher mengusap pucuk kepala si kecil. "Papa, lihat ... barusa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 257. Christofer, Laki-laki yang Selalu Melindungiku

    Siang ini, Liam datang ke rumah sakit menjenguk putrinya, karena semalam ia tidak sempat menemani Aleena. Seperti biasa, Liam sangat perhatian dan sayang pada putri semata wayangnya. Liam senang melihat Aleena tengah bersama Theo. "Pa ... Papa datang dengan siapa?" tanya Aleena pada sang Papa. "Dengan Ronald, Nak," jawab Liam sebelum ia melirik Theo dan tersenyum. "Theo tidak ikut pulang dengan Asher?" "Tidak, Pa. Dia ingin di sini menemaniku," jawab Aleena memeluk Theo yang masih tertidur.Liam tersenyum hangat, menahan wajah Theo memang seperti menatap Aleena dan Asher. Anak itu memiliki perpaduan wajah pas pada kedua orang tuanya. "Kepalamu masih pusing, Nak?" tanya Liam mengulurkan tangannya mengusap kepala Aleena. "Iya, Pa. Kadang pusing, kadang juga tidak." Aleena mengusap keningnya yang terlilit perban. "Tetapi, Aleena sudah merasa baikan." "Syukurlah kalau begitu." Pintu ruangan itu pun terbuka, tampak Ronald datang membawa paper bag dan meletakkannya di atas meja. "T

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status