Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 15. Di Balik Sikap Dingin Asher

Share

Bab 15. Di Balik Sikap Dingin Asher

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-11 09:11:20

Beberapa menit kemudian, Aleena sampai di rumah sakit. Pakaiannya basah kuyup, membuat tubuhnya menggigil. Namun, ia tidak peduli dengan kondisinya sendiri.

Ia bergegas menemui Dokter Camael yang sudah menunggu kedatangannya. Dokter itu menjelaskan tentang kondisi Liam yang tiba-tiba saja drop hingga membuat Aleena panik.

"Jangan khawatir, Nona, hal ini bisa terjadi karena kondisi Tuan Liam belum benar-benar pulih seratus persen. Semuanya butuh proses," ujar Dokter Camael yang duduk di hadapan Aleena.

Wajah Aleena tertekuk sedih. "Jadi ... meskipun sudah operasi, Papa saya masih akan sering kambuh, dok?"

"Benar, Nona. Tapi hanya untuk sementara saja, kalau kondisinya sudah stabil, maka tidak akan mudah kambuh lagi," jawab Dokter Camael tersenyum tipis.

Aleena mengangguk paham. Panjang lebar dokter itu menjelaskan tentang perkembangan kondisi Papanya saat ini.

Beberapa menit kemudian, barulah Aleena keluar dari dalam ruangan Dokter Camael.

Meski sedikit lega karena dokter berka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 16. Tak Ingin Menggantungkan Hidup pada Keluarga Benedict

    Keesokan paginya, Aleena digaduhkan oleh suara Bibi Julien yang mengetuk pintu kamarnya dengan keras dan memanggil namanya berkali-kali. Aleena sampai terjingkat mendengarnya. Sepertinya, ada sesuatu yang serius sedang terjadi. "Selamat pagi, Nona Aleena ... apakah Nona sudah bangun?" pekiknya dari luar. “Nona, ada yang mau Bibi bicarakan!” "Iya, Bi, tunggu sebentar." Aleena yang sudah bangun dan bersiap sejak pagi tadi pun segera berjalan membuka pintu kamarnya. Tampak Bibi Julien dengan wajah paniknya berdiri di depan pintu. "Ada apa, Bi?" tanya Aleena bingung. "Itu Nona, di depan ada seorang gadis mencari Nona. Ia berkata masih ada hubungan keluarga Nona Aleena," jelas Bibi Julien. Keluarga? Apakah Aleena tidak salah dengar?Padahal Aleena hanya memiliki seorang ayah saja sebagai satu-satunya keluarga. "Aku akan keluar menemuinya sebentar, Bi," ujar Aleena. Ia langsung turun ke lantai satu. Di teras paviliun, Aleena melihat seorang gadis cantik berambut sebahu duduk di so

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 17. Jangan Salahkan Aku, Bila Benar-benar Terjadi

    Setelah mendapatkan izin dari Marsha pagi tadi, Aleena menemui Madam Calister di gedung sekolah seni di kota Murniche. Kedatangan Aleena siang ini disambut dengan hangat oleh semua rekan-rekannya. Tentu saja, Aleena sangat merindukan mereka semua. "Kau ke mana saja, Aleena? Kenapa tidak pernah menampakkan diri selama beberapa bulan ini?" tanya Tuzet, wanita berambut pirang itu memeluknya erat. "Aleena hilang ditelan bumi!" Madam Calister, wanita berkulit hitam berkacamata itu tersenyum manis menatap Aleena. Aleena hanya bisa tersenyum, tidak bisa ia ungkapkan bagaimana senangnya ia bertemu dengan mereka lagi. "Maaf, aku tidak bisa memberikan kabar pada kalian semua. Tapi sekarang aku sudah kembali bergabung dengan kalian untuk mengajar di sini lagi," ujar gadis itu. "Kami sangat merindukanmu, Aleena ... senangnya kau kembali bergabung!" Gracie memeluk Aleena erat-erat. "Anak-anak kelas dua semua mencarimu, mereka bermalas-malasan selama tidak ada dirimu." "Oh, ya?" Aleena terke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 18. Pikiran Asher Dipenuhi Oleh Aleena

    Aleena menjalani hari-harinya seperti biasa. Sibuk dengan pekerjaan dan berkumpul dengan teman-teman mengajarnya di gedung seni. Sekarang ia sudah tidak lagi merasakan kejenuhan, terkurung dalam paviliun di kediaman Keluarga Benedict. Aleena tampak sibuk memasukkan semua barang-barangnya ke dalam tas sebelum ia beranjak pulang. "Aleena, aku punya sesuatu untukmu," ujar Grecia, mendekati meja Aleena dan meletakkan selembar kertas undangan pernikahan di meja Aleena. "Aku akan menikah tiga hari lagi. Jangan lupa datang ya, Al!" Grecia langsung melenggang meninggalkannya sebelum sahabatnya itu menjawab. Aleena meraih kertas berwarna merah muda itu dan membacanya sebentar. Undangan pernikahan itu ditatap cukup lama oleh Aleena, sebelum perasaan hampa kembali melandanya. Bayangan sebuah pernikahan indah, acara bahagia dengan laki-laki yang mencintainya setulus hati ….Namun sayangnya, itu semua hanyalah impian yang tak akan pernah tercapai. Kini, Aleena bahkan takut untuk sekedar memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 19. Sikap Asher yang Hanya Ditunjukkan Pada Aleena

    Aleena bungkam mendengar kata-kata menjijikkan yang keluar dari bibir Asher. Ia masih berdiri di tempatnya dengan kedua tangan yang terkepal kuat. Ternyata, Asher tak pernah lelah menghinanya. Kini Aleena lah yang lelah bersabar. Seiring waktu berjalan, bukannya berkurang, Asher ternyata semakin menjadi-jadi menghinanya. Sampai kapan ia akan membiarkan Asher memperlakukannya seperti ini? "Kenapa kau diam? Apa kau sadar, serendah itu dirimu?" Asher beranjak dan melangkah mendekatinya. Ia berdiri tepat di hadapan Aleena yang tanpa sadar sudah menitikkan air mata. Tatapan gadis itu begitu keras, tampak menahan kemarahan. Seandainya posisi dan derajat mereka sama, Aleena tidak akan ragu melayangkan tamparan keras atau cakaran di wajah sombong lelaki ini. Tapi, ia bukan siapa-siapa.Aleena berusaha meredam perasaan yang tak menentu di hatinya. Meski sedikit gemetar, ia lantas menatap Asher. "Tuan Asher," lirih Aleena menipiskan bibirnya geram. "Saya tidak peduli apapun yang Tuan pik

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 20. Perasaan yang Tak Seharusnya

    Setelah kembali dari kediaman utama, Aleena termenung di dalam kamar. Air menetes dari rambutnya yang ikut basah setelah ia membasuh wajah dengan air dingin. Gadis itu menekuk kedua lututnya dan meletakkan kepalanya di atas lipatan tangan. "Tuan Asher," lirihnya. Ia menelan ludah mengingat wajah marah Asher yang begitu jelas. "Apa yang membuatnya sangat benci padaku? Apakah aku memang begitu menjijikkan di matanya?"Aleena menggigit bibir bawahnya, menahan gejolak yang menyesakkan dada. Sungguh, demi apapun, Aleena sangat membenci Asher. Laki-laki sombong, angkuh, dan tidak punya hati itu! Bahkan semua itu rasanya tidak cukup untuk mewakili betapa mengerikannya sosok Asher di mata Aleena. "Sekarang, apa yang harus aku lakukan?" lirih Aleena. Perasaannya diliputi rasa bingung yang membelenggu.Di tengah-tengah lamunan, Aleena yang memandang taman teras belakang dari balkon kamarnya, tidak sengaja menatap ke arah teras belakang kediaman utama. Di sana, ada Asher dan Marsha yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 21. Kegalauan yang Aleena Rasakan

    Pagi ini, Marsha menemui Aleena di paviliun. Wanita berambut sepunggung itu sudah rapi dengan pakaian formal berwarna biru tua dan aksesoris mahal yang melekat di tubuhnya. Marsha duduk berhadapan dengan Aleena di ruang tamu paviliun."Aku akan pergi ke Pedonia selama beberapa hari, Aleena," ujarnya. "Selama aku pergi, jangan buang-buang waktumu." Mendengar hal itu, Aleena langsung meremas jemarinya. Ia tahu apa yang dimaksud oleh wanita itu. "Ba-baik, Nyonya." Marsha meletakkan cangkir teh madunya di atas meja dan kembali menatap Aleena. "Tidak ada tanda-tanda kehamilan darimu setelah malam yang kau habiskan dengan Asher. Tapi kali ini aku harap menjadi yang terakhir. Lakukan tugasmu dengan benar, aku tidak suka menunggu terlalu lama." Mudahnya Marsha mengatakan itu pada Aleena. Sedangkan Aleena masih merasa takut bila bayangan-bayangan yang terjadi antara ia dan Asher malam itu kembali muncul di benaknya. Teringat bagaimana buasnya Asher saat itu hingga membuat Aleena kewalah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 22. Asher Terbayang-bayang Aleena

    Hujan turun sangat deras malam ini. Asher melangkah keluar dari dalam kediaman utama melewati taman samping rumah dan payung hitam yang ia pegang di tangan kanannya. Dengan wajah tampannya yang dingin, laki-laki berbalut kemeja putih dilapisi vest hitam itu melangkah masuk ke dalam paviliun tempat tinggal Aleena. Kedatangannya mengejutkan Bibi Julien yang baru saja turun dari anak tangga. "Tu-Tuan..." Bibi Julien membungkuk badannya cepat. "Di mana Aleena?" tanya Asher. "Nona ada di dalam kamarnya, Tuan. Baru saja saya mengantarkan susu untuk Nona," jawab Bibi Julien. Asher tidak berucap lagi, ia menaiki anak tangga sebelum menghentikan langkahnya sebentar. "Pergilah ke kediaman utama," ucap Asher dingin. Bibi Julien mengangguk. "Baik, Tuan." Asher kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar Aleena hingga ia sampai di depan kamar gadis itu. Sebuah gejolak aneh menjalar dalam dada Asher setiap kali ia melihat atau mendengar nama Aleena. Apalagi, sore tadi Asher tidak sengaja

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 23. Malam Panas yang Tak Terlupakan

    Setelah kejadian dipermalukan oleh Asher, Aleena tidak menampakkan dirinya selama dua hari terakhir. Ia mencari banyak cara untuk melupakan kejadian memalukan itu. Malam ini Aleena mendatangi acara pernikahan sahabatnya yang digelar di sebuah hotel berbintang yang ada di tengah kota Murniche. Pesta yang sangat meriah dan semua teman Aleena juga berada di sana. Namun, sejak tadi Aleena dipaksa oleh Grecia untuk meminum sebuah minuman hingga membuat Aleena merasa kepalanya pusing. "Aduh ... kenapa kepalaku rasanya seperti diputar-putar begini?" rintih Aleena. "Apa aku bisa sampai di paviliun dengan selamat malam ini?" Gadis dengan balutan dress merah marun itu berjalan sempoyongan di lorong hotel. Ini kali pertama Aleena mabuk, karena Aleena tidak pernah minum alkohol sebelum ini."Apa jadinya kalau aku pulang ... laki-laki menyebalkan itu pasti akan menghinaku lagi! Huh, aku tidak sudi melihat wajah Asher Benedict yang sombong itu!"Di tengah racauannya yang tak karuan, tiba-tiba

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 53. Menginginkanmu Lebih dari Sekali

    Setelah dirasa kondisinya berangsur membaik, Aleena memutuskan untuk kembali bekerja hari ini. Ia tidak mau libur terlalu lama hanya karena dirinya sakit. Saat jam makan siang tiba, Aleena membuat janji dengan Samuel untuk makan bersama di luar. Tepatnya di sebuah restoran yang berada tak jauh dari sekolah tempat mereka mengajar. Kini, Aleena dan Samuel duduk bersama menunggu makanan pesanan mereka datang. "Al, saat kau libur, apa kau benar-benar sakit?" tanya Samuel menatapnya dalam-dalam. "Ya. Aku kecelakaan, aku dirawat di rumah sakit beberapa hari kemarin," jawab Aleena. "Maaf ya, aku tidak sempat menjawab panggilan darimu." Samuel tersenyum tipis, Aleena mengatakan tidak sempat menjawab panggilannya, lalu siapa laki-laki yang waktu itu mengancam Samuel? "Apa kau kembali berhubungan lagi dengan Carl?" tanya Samuel tiba-tiba. Aleena tertegun mendengar pertanyaan Samuel, lantas ia terkekeh dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, Samuel. Jangan membicarakan dia lagi. Aku berhara

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 52. Mama dan Papa Segera Memiliki Cucu

    Dua hari kemudian. Pagi ini kediaman Asher tampak sedikit ramai dengan suara canda tawa dan perbincangan dari arah teras samping. Aleena yang tengah mengikuti Bibi Julien memetik bunga mawar taman, melihat kedua orang tua Asher yang tengah datang berkunjung hari ini. Dari jauh Aleena hanya bisa memperhatikan kehangatan keluarga itu, membuat Aleena tersenyum samar dan tidak mau menatapnya lagi. "Nona Aleena, mari kita bawa bunga-bunganya ke kediaman utama," ujar Bibi Julien. “Kalau bunga-bunga di kediaman utama tidak segera diganti, nanti Nyonya bisa marah.” Aleena mengangguk patuh. "Iya, Bi.” Mereka berdua membawa banyak bunga yang baru saja dipetik untuk mengganti bunga-bunga di dalam vas yang sudah hampir layu. Saat Aleena melewati taman menuju kediaman utama, Camelia yang tengah duduk di sofa teras samping itu pun melihatnya dengan wajah terheran-heran. Wanita itu memperhatikan Aleena yang kini berjalan terpincang-pincang, serta sebuah perban di keningnya. "Aleena!" pekik

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 51. Aleena, Kau Membuatku Gila!

    Jam menunjukkan pukul tujuh malam saat Asher tiba di kediamannya. Berbeda dengan hari-hari kemarin, kepulangannya hari ini disambut oleh Marsha yang tampak sangat antusias. Wanita itu tersenyum manis dan langsung memeluknya saat Asher masuk ke dalam rumah. "Aku pikir kau benar-benar pergi," ujar Asher melirik wanita yang kini masih memeluknya. "Tidak, Sayang, kau kan tidak mengizinkan aku pergi," jawabnya. Asher menghela napasnya panjang, ia berdiri di dekat sofa dan melepaskan tuxedo hitamnya. Sedangkan Marsha sudah lebih dulu berjalan ke belakang. Wanita itu berdiri di ruang makan memanggil para pelayannya di dapur, sebelum kembali ke ruang keluarga. "Sayang, ayo makan malam bersama. Aku sudah menunggumu sejak tadi," katanya. "Menu malam ini adalah makanan kesukaanmu," ujar Marsha tersenyum berseri-seri. Asher segera beranjak dari duduknya dan berjalan bersama Marsha ke ruang makan. Di sana, Asher melihat banyak menu makan malam mewah yang telah disiapkan. Tetapi, Asher mer

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 50. Marsha Merampasnya dari Aleena

    Siang ini, Marsha datang ke kantor perusahaan milik Asher. Ada hal penting yang ingin ia bicarakan dengan suaminya itu. Wanita cantik berpenampilan berkelas itu berjalan masuk ke dalam kantor, ia disambut penuh hormat oleh salah satu asisten pribadi Asher. "Selamat siang, Nyonya Marsha," sapa seorang wanita berambut pendek itu sedikit membungkukkan badannya. "Siang, Rose. Apa suamiku masih meeting sekarang? Aku menghubunginya beberapa kali tidak dijawab," ujar Marsha bertanya. "Tidak, Nyonya, Tuan Asher sejak pagi belum datang ke kantor," kata Rose. "Tuan Asher juga meminta pada saya dan Jordan untuk mengubah jadwal meeting setelah jam makan siang." Kedua alis Marsha berkerut mendengar apa yang dikatakan oleh asisten suaminya tersebut. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut. Pasalnya, Asher sudah berangkat sejak pagi tadi. "Jadi, dia sama sekali belum ke kantor?" tanya Marsha lagi. "Belum, Nyonya." Decakan sebal terdengar dari bibir Marsha. Wanita itu membalikkan badannya

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 49. Asher Benedict, Laki-laki Paling Posesif!

    Aleena tidak tahu sampai kapan Asher akan menemaninya di rumah sakit. Setelah datang pagi tadi, hingga siang hari laki-laki itu tidak kunjung pergi. Meskipun tak banyak percakapan di antara mereka, tetapi tetap saja Aleena merasa sangat canggung.Aleena memperhatikan laki-laki tampan berbalut tuxedo hitam yang tengah duduk di sofa sambil memangku laptopnya dengan pandangan yang fokus ke layar benda tersebut. "Tuan Asher," panggil Aleena pelan. "Hm?" Asher menjawab dengan gumaman, sebelum sorot matanya tertuju padanya. Aleena gugup saat manik mata hitam itu menangkapnya dari pandangan. "Ee ... apa Tuan tidak ke kantor hari ini?" tanya Aleena, suaranya pun terdengar pelan. "Kau mengusirku?" Asher justru balik bertanya, laki-laki itu menatapnya lekat dari arah sofa. "Atau kau tidak senang suamimu menemanimu?" Wajah Aleena mendadak tegang mendengar apa yang Asher tanyakan. Suami, katanya?"Ti-tidak, Tuan, bukan seperti itu. Saya hanya bertanya saja," lirih Aleena sambil menggeleng

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 48. Kau Menghangatkan Hatiku, Aleena

    Keesokan paginya, Aleena kembali sendirian di rumah sakit setelah subuh tadi Jordan berpamitan pulang. Gadis cantik dengan balutan baju rumah sakit itu baru saja keluar dari ruangan dokter. Karena tidak ada keluarga yang datang untuk mengambil surat pemeriksaannya, maka Aleena pergi mengambil sendiri dan meninggalkan kamar rawat inapnya. Aleena tersenyum lega membaca surat pemeriksaannya. "Syukurlah, tidak terjadi apa-apa. Aku sempat khawatir kalau aku kenapa-kenapa," katanya. Aleena kembali melangkah melewati lorong rumah sakit, sampai akhirnya perhatiannya tersita pada sebuah ruangan berdinding kaca yang amat terang, di mana di dalamnya ada banyak bayi yang baru lahir ditidurkan di atas ranjang kecil di dalam ruangan itu. Perlahan Aleena berjalan mendekat dan berdiri di depan dinding kaca, tersenyum menatap bayi-bayi mungil menggemaskan di dalam sana. "Lucunya mereka," ucap Aleena tersenyum manis dan bahagia. “Ya Tuhan, manis sekali bayi-bayi itu.” Berdesir hangat hati Aleena,

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 47. Tuan Sangat Mengkhawatirkan Nona Aleena

    Orang tua Asher memberi kabar kalau mereka akan datang menjenguk menantunya malam ini. Marsha terlihat begitu kalut. Ia berusaha untuk berpura-pura sakit dan cedera di bagian kaki dan juga keningnya yang kini dipasang perban palsu. Wanita itu tidak mau Mama dan Papa mertuanya curiga!"Lihat, bagaimana penampilanku, Sayang?" Marsha menatap ke arah suaminya. "Apa perbannya terlalu kentara kalau ini tipuan?" Asher menatapnya sekilas, sebelum ia kembali menatap layar laptopnya. "Tidak perlu berlebihan," jawab Asher. Wanita cantik berdiri di depan cermin itu pun berdecak sebal mendengar jawaban sang suami. "Ayolah, Asher ... aku juga tidak ingin membuang-buang waktu untuk berakting seperti ini!" pekik Marsha menatap suaminya dari pantulan cermin. "Kalau bukan karena Aleena yang merepotkan itu, aku juga tidak sudi berakting seperti orang bodoh begini!"Marsha mendengus kesal dengan Asher yang terlihat sangat santai, atau lebih tepatnya tidak terlalu peduli dengannya. Tetapi, dengan b

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 46. Diam dan Patuhilah Aku

    Asher tiba di rumah sakit setelah beberapa menit perjalanan. Raut wajahnya yang keruh, tampak kalut diselimuti rasa khawatir setelah mendengar kabar Aleena mengalami kecelakaan. Laki-laki tampan berbalut tuxedo hitam itu berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan di mana ada beberapa suster dan dokter di dalamnya. "Tuan Asher?" sapa seorang dokter laki-laki melangkah ke arahnya. "Ya, di mana pasien atas nama Aleena Pandora, dok?" tanya Asher cemas. "Bagaimana keadaannya?" "Pasien sudah dipindahkan ke kamar perawatan, Tuan," jawab dokter itu. "Syukurlah tidak ada luka serius yang dialami oleh Nona Aleena. Hanya lecet di beberapa bagian, dan benturan di kepalanya mungkin akan membuat Nona Aleena merasa pusing untuk beberapa waktu." Asher berdecak kesal. "Di mana ruangan itu?" "Mari ikut dengan saya." Dengan langkah lebarnya yang tergesa, dokter menunjukkan ruangan perawatan di mana Aleena kini berada. Segera Asher masuk ke dalam ruangan itu dan ia melihat Aleena terbaring lemah deng

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 45. Kepanikan Asher Mendengar Kabar Aleena

    Keesokan harinya, Aleena tetap menjauh dari Asher. Ia mengubah semua jadwal kegiatan hariannya, demi tidak bertemu dengan pria itu. Aleena berjalan terburu-buru menuju ke tempatnya mengajar. Ia baru saja kembali dari rumah sakit menjenguk Papanya."Ya ampun, tinggal setengah jam lagi. Aku bisa terlambat," gerutu Aleena menatap layar ponselnya. Gadis itu tidak menemukan bus kota yang melewati jalur menuju gedung sekolah. Hingga mau tidak mau, Aleena harus berjalan kaki. Namun, tiba-tiba saja langkah Aleena terhenti saat ia melihat Carl berjalan dengan beberapa orang laki-laki, keluar dari dalam sebuah restoran. "Aleena," sapa Carl menghadang langkahnya. "C-Carl," lirih Aleena kaget dan gugup. Ia tidak menduga akan bertemu pria itu di sini."Kenapa kau berjalan kaki?" tanya Carl menatap sekitar. "Kau akan berangkat bekerja, kan?" Aleena mengangguk. "Aku tidak menemukan bus pagi ini. Sepertinya aku kesiangan." "Lalu kenapa kau tidak naik taksi saja? Itu lebih memudahkanmu," katany

DMCA.com Protection Status