Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 125. Kerinduanku yang Kau Runtuhkan

Share

Bab 125. Kerinduanku yang Kau Runtuhkan

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-01-30 18:08:36

Setelah kembali dari kepergiannya sejak pagi, Marsha langsung menemui suaminya di ruang kerja di rumahnya.

Kedatangan Marsha disambut oleh Asher dengan tatapan dinginnya.

Marsha meletakkan tasnya dengan kasar di atas meja kerja Asher.

"Aku tidak habis pikir dengan Mamamu," seru Marsha tiba-tiba.

Mendengar hal itu, iris hitam Asher meliriknya seketika. Pena yang semua ia goreskan untuk menulis sesuatu pun terhenti.

"Apa maksudmu?" tanya Asher dengan tatapan dingin dan tajam.

"Aku bertemu Mama dan Aleena di pusat perbelanjaan kota pagi tadi, Sayang. Aku tidak tahu bagaimana bisa Aleena masih ada di sini. Padahal dia sudah kita pindahkan ke Palonia," seru Marsha.

Wanita itu berdiri di samping Asher dan mendecakkan lidah berkali-kali.

"Padahal aku menantunya, tapi kenapa Mama malah dekat dengan Aleena!" seru Marsha tak terima.

Sementara Asher terdiam dan ada rasa terkejut dalam dirinya mendengar kabar yang Marsha katakan barusan kalau Aleena pergi ke pusat perbelanjaan bersama Ma
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Meliala Kolompoy
duuhh..thoorr aq ngilu aja..takut knapa2 sma kehamikan aleena..cba thor sllena di sembunyiin aja sma mma asher anggap aja aleena mnghilang dri asher biar tau rasa dia allena pergi jauh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 126. Selamat Tinggal, Kota Murniche

    Setelah kejadian semalam, pagi ini Aleena langsung pergi ke Murniche, ia berpamitan pada Bibi Baritha dan Paman Jammie untuk berhenti bekerja. Setelah libur berhari-hari, Bibi Baritha padahal sangat menanti-nanti kehadiran Aleena lagi. Dan kini, Aleena hanya bisa tertunduk di hadapan mereka. "Paman, Bibi ... aku minta maaf yang sebesar-besarnya karena aku tidak bisa melanjutkan pekerjaan ini," ujar Aleena lirih dan sedih. Mereka berdua sangat terkejut. Terutama Bibi Baritha yang langsung mencekal kedua tangan Aleena. "Kenapa, Aleena? Kenapa tiba-tiba begini?" tanya wanita itu. "Apa terjadi masalah denganmu?" Aleena menggeleng dan tersenyum lembut. "Tidak, Bi. Tidak terjadi apapun, hanya saja aku sekarang pindah rumah." "Pindah ke mana, Nak ... sampai-sampai kau berhenti bekerja?" tanya Paman Jammie duduk di hadapan Aleena dengan ekspresi penasaran. "Di Palonia, Paman." Kedua orang itu menutup mulutnya, mereka tidak pernah mendengar kabar Aleena memiliki kerabat di sana. Tetapi

    Last Updated : 2025-01-30
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 127. Kepedulian Atas Dasar Rasa Kasihan

    Selama dua mingguan Camelia meminta anak buahnya untuk mengawasi Aleena yang sekarang sudah menetap di Palonia. Wanita itu tidak mendapatkan kabar apapun dari ajudannya, kabar yang disampaikan setiap hari selalu sama. "Jadi, baik Marsha atau Asher tidak ada yang pernah berkunjung ke sana?" tanya Camelia pada Zayn, ajudannya. "Tidak ada sama sekali, Nyonya. Bahkan jauh sebelum itu juga tidak pernah. Nona Aleena sering keluar sendiri setiap hari, kabarnya ... Nona Aleena dan Bibi Julien sering menerima pesanan kue dari orang-orang terdekat di sekitar sana." Mendengar penjelasan Zayn itu, Camelia mendengus pelan. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan gadis pekerja keras seperti Aleena. "Gadis itu, apa dia tidak lelah?" gumamnya lirih. Camelia mengusap wajahnya kasar. Perlahan, ia beranjak dari duduknya dan menatap ke arah ajudannya tersebut. "Siapkan mobil, setelah suamiku ke kantor, kita ke Palonia. Aku akan membelikan beberapa kebutuhan bulanan dan pangan untuk ga

    Last Updated : 2025-01-31
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 128. Aleena Tak Memiliki Siapapun Lagi

    Camelia berusaha mencari tahu segalanya tentang Aleena, bahkan dari asal-usul gadis itu hingga bagaimana bisa dia hamil anak Asher. Dan satu-satunya orang dimanfaatkan oleh Camelia adalah Bibi Julien, wanita yang sudah puluhan tahun menjadi pelayan setia di Keluarga Benedict. Kini, Bibi Julien duduk di hadapan Camelia di kediaman Nyonya besar itu. Tertunduk dan pasrah dengan perasaan resah tak terkira. "Aku yakin kau tahu banyak tentang Aleena, hubungannya dengan Asher, dan seluk-beluk mereka berdua. Iya kan, Bibi Julien?" tanya Camelia dengan tatapan mengintimidasi. Bibi Julien meremas jemarinya. "Be-benar, Nyonya..." "Sekarang jelaskan padaku, bagaimana mereka bisa bertemu, dan hubungan apa yang mengikat Asher dan Aleena. Jelaskan!" Camelia menekan wanita itu. "Kalau aku diam dan tidak mau mengatakan dengan jujur padaku, aku akan mengirimmu kembali ke desamu di Breeg!" Sontak, Bibi Julien mengangkat wajahnya dan seraut wajah setengah tua itu cemas seketika. "Jangan, Nyonya ..

    Last Updated : 2025-01-31
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 129. Tuan Asher, Datanglah, Nona Aleena Sedang Sakit

    "Kondisi Nyonya sangat lemah, mohon untuk beristirahat lebih lama dan jangan melakukan apapun. Tolong, tenangkan pikiran Nyonya, ya...." Dokter Catlyn memeriksa Aleena. Wanita itu melihat bagaimana lemahnya kondisi Aleena saat ini. "Tapi bayi saya baik-baik saja kan, dok?" tanya Aleena menatap dokter itu dengan wajah pucatnya. Dokter Catlyn mengangguk. "Tidak apa-apa, Nyonya. Semuanya terjadi karena Nyonya terlalu lelah dan banyak pikiran saja. Kalau Nyonya lebih rileks lagi, pasti tidak akan terasa sakit." Setelah mendengar penjelasan dokter, Aleena merasa lega. Setidaknya tidak terjadi hal apapun dengan anaknya. Gadis itu mengusap-usap perutnya dan tersenyum tipis. 'Syukurlah, Nak. Kau baik-baik saja...' Setelah itu, Dokter Catlyn pun berpamitan pergi. Aleena masih berbaring di atas ranjang sambil menatap ke arah jendela kamarnya yang terbuka. Wajahnya sangat pucat. Di saat sakit seperti ini, Aleena sangat ingin Asher datang dan mengusap kepalanya. Seperti yang dia lakukan

    Last Updated : 2025-01-31
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 130. Kedatangan Samuel dan Sikap Posesif Asher

    Aleena merasakan arti kesepian dalam hidupnya. Jauh dari Papanya, dan ia juga tidak punya harapan pada siapapun atas kehidupannya. Gadis itu hanya memiliki seorang anak yang kini ia kandung. Akan tetapi, beberapa bulan lagi ... anak ini juga bukan lagi miliknya. Aleena menarik napasnya pelan dan mengedarkan pandangannya di taman kota pagi ini. Ia pergi jalan-jalan seorang diri setelah merasa suntuk di dalam rumah. "Pemandangan pagi ini segar sekali, Sayang," gumam Aleena sambil mengusap perut besarnya. Gadis itu berdiri di depan sebuah air mancur besar yang di tengah kota. "Bagusnya ... kota ini tidak sesepi yang aku bayangkan." Aleena menatap anak-anak kecil berlarian di sekitar sana. Gelembung air di udara, cahaya matahari pagi yang cerah, anak-anak berlarian sambil berteriak riang, sepasang pemuda-pemudi yang jalan-jalan pagi ini. Aleena cukup terhibur meskipun dia hanya seorang diri. Sampai tiba-tiba sebuah mobil berwarna putih berhenti tak jauh dari tempat Aleena berada sa

    Last Updated : 2025-02-01
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 131. Tuan, Peluk Saya Lebih Lama Lagi

    Asher membawa Aleena pulang, ia menarik lengan kecil gadis itu untuk ikut dengannya masuk ke dalam kamar Aleena di lantai dua. Sejak tadi, Aleena berusaha untuk melepaskan cekalan tangan Asher. "Tuan, kita bicarakan baik-baik, jangan marah..." Ucapan Aleena terhenti saat Asher menutup pintu kamar dengan kuat. Laki-laki itu mendorong pelan Aleena ke sebuah sofa hingga gadis itu terduduk di sana, sebelum kedua lengan kekarnya mengurung pergerakan Aleena. "Sudah berapa kali kau bertemu dengannya?" tanya Asher dengan mata berkilat-kilat. Aleena menatapnya dengan berani. "Sekali. Dia ke sini mencari saya karena saya teman baiknya!" pekik gadis itu kesal. "Teman kau bilang?" Asher mencengkeram erat pinggiran sofa. "Seorang teman rela ke luar kota hanya untuk mencari temannya, heh?" Aleena mengerjap kedua matanya dan bibirnya menipis kesal. Asher tak pernah tidak marah bila bertemu dengannya. Apa dia pikir Aleena hanya bisa terus bersabar? "Memangnya kenapa, Tuan? Memangnya salah k

    Last Updated : 2025-02-01
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 132. Rasa Rinduku Lebih Mahal Dari Segalanya

    "Apa Tuan akan pulang kembali ke Murniche sekarang?" Aleena mencengkeram pelan bagian depan tuxedo yang Asher pakai. Ia mendongak menatap Asher dengan kedua iris cokelatnya yang bening dan tersisa air mata di sana. "Tuan tidak ingin di sini dulu sebentar?" tanya Aleena lagi. Asher menatap pandangan mata polos Aleena yang seolah berbisik dia tengah menahannya untuk tidak pergi. "Ya, aku ingin di sini menemanimu," jawabnya tenang. Helaan napas lega terasa oleh Aleena, jemari lentik tangannya melepaskan cengkeraman di tuxedo yang Asher pakai. Gadis itu tertunduk dan mengusap perut besarnya. Asher memperhatikannya sebelum laki-laki itu mengulurkan tangannya menyentuh perut Aleena dengan lembut.Desiran aneh menjalar di dada Asher, begitu juga Aleena yang kini menatapnya dan tersenyum sendu dengan kedua matanya yang sembab. "Dia sudah memasuki usia enam bulan minggu ini, Tuan" ujar Aleena. "Dan Tuan tidak pernah menyentuhnya sama sekali ... apa Tuan ragu tentang anak ini?" Mendenga

    Last Updated : 2025-02-02
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 1. Tawaran Mengejutkan dari Calon Suamiku

    "Nyonya Muda dari Keluarga Benedict sedang mencari seorang ibu pengganti. Kalau kau mau menyewakan rahimmu, kau bisa mendapatkan uang ratusan juta yang kau butuhkan, Sayang."Kedua bola mata Aleena melebar saat mendengar calon suaminya melontarkan ide gila itu.Gadis berusia dua puluh tiga tahun itu menatapnya tak percaya. "Kau memintaku untuk menjadi seorang ibu pengganti dan menyewakan rahimku? Apa kau sudah gila, Carl Malvine?!" pekik Aleena, benar-benar tidak habis pikir dengan calon suaminya itu.Carl tampak tenang. "Tapi kau butuh uang untuk pengobatan Papamu kan, Sayang?" ucapnya sembari menggenggam lengan Aleena lembut, yang langsung ditepis oleh gadis itu. "Tapi tidak dengan cara itu, Carl! Aku ini calon istrimu. Bisa-bisanya kau malah menawarkan hal seperti itu padaku? Aku tidak mau!" tolak Aleena dengan tegas. Sungguh, Aleena tidak menyangka kalau Carl akan menawarkan hal ini padanya. Rasa sedih memenuhi ruang hati gadis itu. Ia memang membutuhkan uang ratusan juta untu

    Last Updated : 2024-11-28

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 132. Rasa Rinduku Lebih Mahal Dari Segalanya

    "Apa Tuan akan pulang kembali ke Murniche sekarang?" Aleena mencengkeram pelan bagian depan tuxedo yang Asher pakai. Ia mendongak menatap Asher dengan kedua iris cokelatnya yang bening dan tersisa air mata di sana. "Tuan tidak ingin di sini dulu sebentar?" tanya Aleena lagi. Asher menatap pandangan mata polos Aleena yang seolah berbisik dia tengah menahannya untuk tidak pergi. "Ya, aku ingin di sini menemanimu," jawabnya tenang. Helaan napas lega terasa oleh Aleena, jemari lentik tangannya melepaskan cengkeraman di tuxedo yang Asher pakai. Gadis itu tertunduk dan mengusap perut besarnya. Asher memperhatikannya sebelum laki-laki itu mengulurkan tangannya menyentuh perut Aleena dengan lembut.Desiran aneh menjalar di dada Asher, begitu juga Aleena yang kini menatapnya dan tersenyum sendu dengan kedua matanya yang sembab. "Dia sudah memasuki usia enam bulan minggu ini, Tuan" ujar Aleena. "Dan Tuan tidak pernah menyentuhnya sama sekali ... apa Tuan ragu tentang anak ini?" Mendenga

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 131. Tuan, Peluk Saya Lebih Lama Lagi

    Asher membawa Aleena pulang, ia menarik lengan kecil gadis itu untuk ikut dengannya masuk ke dalam kamar Aleena di lantai dua. Sejak tadi, Aleena berusaha untuk melepaskan cekalan tangan Asher. "Tuan, kita bicarakan baik-baik, jangan marah..." Ucapan Aleena terhenti saat Asher menutup pintu kamar dengan kuat. Laki-laki itu mendorong pelan Aleena ke sebuah sofa hingga gadis itu terduduk di sana, sebelum kedua lengan kekarnya mengurung pergerakan Aleena. "Sudah berapa kali kau bertemu dengannya?" tanya Asher dengan mata berkilat-kilat. Aleena menatapnya dengan berani. "Sekali. Dia ke sini mencari saya karena saya teman baiknya!" pekik gadis itu kesal. "Teman kau bilang?" Asher mencengkeram erat pinggiran sofa. "Seorang teman rela ke luar kota hanya untuk mencari temannya, heh?" Aleena mengerjap kedua matanya dan bibirnya menipis kesal. Asher tak pernah tidak marah bila bertemu dengannya. Apa dia pikir Aleena hanya bisa terus bersabar? "Memangnya kenapa, Tuan? Memangnya salah k

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 130. Kedatangan Samuel dan Sikap Posesif Asher

    Aleena merasakan arti kesepian dalam hidupnya. Jauh dari Papanya, dan ia juga tidak punya harapan pada siapapun atas kehidupannya. Gadis itu hanya memiliki seorang anak yang kini ia kandung. Akan tetapi, beberapa bulan lagi ... anak ini juga bukan lagi miliknya. Aleena menarik napasnya pelan dan mengedarkan pandangannya di taman kota pagi ini. Ia pergi jalan-jalan seorang diri setelah merasa suntuk di dalam rumah. "Pemandangan pagi ini segar sekali, Sayang," gumam Aleena sambil mengusap perut besarnya. Gadis itu berdiri di depan sebuah air mancur besar yang di tengah kota. "Bagusnya ... kota ini tidak sesepi yang aku bayangkan." Aleena menatap anak-anak kecil berlarian di sekitar sana. Gelembung air di udara, cahaya matahari pagi yang cerah, anak-anak berlarian sambil berteriak riang, sepasang pemuda-pemudi yang jalan-jalan pagi ini. Aleena cukup terhibur meskipun dia hanya seorang diri. Sampai tiba-tiba sebuah mobil berwarna putih berhenti tak jauh dari tempat Aleena berada sa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 129. Tuan Asher, Datanglah, Nona Aleena Sedang Sakit

    "Kondisi Nyonya sangat lemah, mohon untuk beristirahat lebih lama dan jangan melakukan apapun. Tolong, tenangkan pikiran Nyonya, ya...." Dokter Catlyn memeriksa Aleena. Wanita itu melihat bagaimana lemahnya kondisi Aleena saat ini. "Tapi bayi saya baik-baik saja kan, dok?" tanya Aleena menatap dokter itu dengan wajah pucatnya. Dokter Catlyn mengangguk. "Tidak apa-apa, Nyonya. Semuanya terjadi karena Nyonya terlalu lelah dan banyak pikiran saja. Kalau Nyonya lebih rileks lagi, pasti tidak akan terasa sakit." Setelah mendengar penjelasan dokter, Aleena merasa lega. Setidaknya tidak terjadi hal apapun dengan anaknya. Gadis itu mengusap-usap perutnya dan tersenyum tipis. 'Syukurlah, Nak. Kau baik-baik saja...' Setelah itu, Dokter Catlyn pun berpamitan pergi. Aleena masih berbaring di atas ranjang sambil menatap ke arah jendela kamarnya yang terbuka. Wajahnya sangat pucat. Di saat sakit seperti ini, Aleena sangat ingin Asher datang dan mengusap kepalanya. Seperti yang dia lakukan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 128. Aleena Tak Memiliki Siapapun Lagi

    Camelia berusaha mencari tahu segalanya tentang Aleena, bahkan dari asal-usul gadis itu hingga bagaimana bisa dia hamil anak Asher. Dan satu-satunya orang dimanfaatkan oleh Camelia adalah Bibi Julien, wanita yang sudah puluhan tahun menjadi pelayan setia di Keluarga Benedict. Kini, Bibi Julien duduk di hadapan Camelia di kediaman Nyonya besar itu. Tertunduk dan pasrah dengan perasaan resah tak terkira. "Aku yakin kau tahu banyak tentang Aleena, hubungannya dengan Asher, dan seluk-beluk mereka berdua. Iya kan, Bibi Julien?" tanya Camelia dengan tatapan mengintimidasi. Bibi Julien meremas jemarinya. "Be-benar, Nyonya..." "Sekarang jelaskan padaku, bagaimana mereka bisa bertemu, dan hubungan apa yang mengikat Asher dan Aleena. Jelaskan!" Camelia menekan wanita itu. "Kalau aku diam dan tidak mau mengatakan dengan jujur padaku, aku akan mengirimmu kembali ke desamu di Breeg!" Sontak, Bibi Julien mengangkat wajahnya dan seraut wajah setengah tua itu cemas seketika. "Jangan, Nyonya ..

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 127. Kepedulian Atas Dasar Rasa Kasihan

    Selama dua mingguan Camelia meminta anak buahnya untuk mengawasi Aleena yang sekarang sudah menetap di Palonia. Wanita itu tidak mendapatkan kabar apapun dari ajudannya, kabar yang disampaikan setiap hari selalu sama. "Jadi, baik Marsha atau Asher tidak ada yang pernah berkunjung ke sana?" tanya Camelia pada Zayn, ajudannya. "Tidak ada sama sekali, Nyonya. Bahkan jauh sebelum itu juga tidak pernah. Nona Aleena sering keluar sendiri setiap hari, kabarnya ... Nona Aleena dan Bibi Julien sering menerima pesanan kue dari orang-orang terdekat di sekitar sana." Mendengar penjelasan Zayn itu, Camelia mendengus pelan. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan gadis pekerja keras seperti Aleena. "Gadis itu, apa dia tidak lelah?" gumamnya lirih. Camelia mengusap wajahnya kasar. Perlahan, ia beranjak dari duduknya dan menatap ke arah ajudannya tersebut. "Siapkan mobil, setelah suamiku ke kantor, kita ke Palonia. Aku akan membelikan beberapa kebutuhan bulanan dan pangan untuk ga

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 126. Selamat Tinggal, Kota Murniche

    Setelah kejadian semalam, pagi ini Aleena langsung pergi ke Murniche, ia berpamitan pada Bibi Baritha dan Paman Jammie untuk berhenti bekerja. Setelah libur berhari-hari, Bibi Baritha padahal sangat menanti-nanti kehadiran Aleena lagi. Dan kini, Aleena hanya bisa tertunduk di hadapan mereka. "Paman, Bibi ... aku minta maaf yang sebesar-besarnya karena aku tidak bisa melanjutkan pekerjaan ini," ujar Aleena lirih dan sedih. Mereka berdua sangat terkejut. Terutama Bibi Baritha yang langsung mencekal kedua tangan Aleena. "Kenapa, Aleena? Kenapa tiba-tiba begini?" tanya wanita itu. "Apa terjadi masalah denganmu?" Aleena menggeleng dan tersenyum lembut. "Tidak, Bi. Tidak terjadi apapun, hanya saja aku sekarang pindah rumah." "Pindah ke mana, Nak ... sampai-sampai kau berhenti bekerja?" tanya Paman Jammie duduk di hadapan Aleena dengan ekspresi penasaran. "Di Palonia, Paman." Kedua orang itu menutup mulutnya, mereka tidak pernah mendengar kabar Aleena memiliki kerabat di sana. Tetapi

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 125. Kerinduanku yang Kau Runtuhkan

    Setelah kembali dari kepergiannya sejak pagi, Marsha langsung menemui suaminya di ruang kerja di rumahnya. Kedatangan Marsha disambut oleh Asher dengan tatapan dinginnya. Marsha meletakkan tasnya dengan kasar di atas meja kerja Asher. "Aku tidak habis pikir dengan Mamamu," seru Marsha tiba-tiba. Mendengar hal itu, iris hitam Asher meliriknya seketika. Pena yang semua ia goreskan untuk menulis sesuatu pun terhenti. "Apa maksudmu?" tanya Asher dengan tatapan dingin dan tajam. "Aku bertemu Mama dan Aleena di pusat perbelanjaan kota pagi tadi, Sayang. Aku tidak tahu bagaimana bisa Aleena masih ada di sini. Padahal dia sudah kita pindahkan ke Palonia," seru Marsha. Wanita itu berdiri di samping Asher dan mendecakkan lidah berkali-kali. "Padahal aku menantunya, tapi kenapa Mama malah dekat dengan Aleena!" seru Marsha tak terima. Sementara Asher terdiam dan ada rasa terkejut dalam dirinya mendengar kabar yang Marsha katakan barusan kalau Aleena pergi ke pusat perbelanjaan bersama Ma

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 124. Sebuah Perhatian dari Nyonya Camelia

    Camelia mengajak Aleena ikut dengannya ke sebuah pusat perbelanjaan. Ia membelikan banyak pakaian untuk Aleena. Sedangkan Aleena yang berjalan lambat di belakangnya diperhatikan dalam diam oleh Camelia. Wanita itu mulai ikut memperlambat langkahnya. "Baju ini bahannya lembut dan dingin, ukurannya besar, baju-baju seperti ini nyaman dipakai oleh ibu hamil," ujar Camelia pada Aleena sambil menyerahkan satu baju pada karyawan toko yang juga mengikutinya. Aleena tampak resah. "Iya Nyonya, tapi itu sudah banyak sekali," ujar gadis itu. "Diamlah, Aleena. Ikuti saja aku, jangan cerewet..." Camelia mengomeli Aleena. Padahal, Aleena merasakan kakinya sudah sangat-sangat pegal. Dan belanjaan Camelia untuknya juga sudah sangat banyak. 'Ya Tuhan, baju sebanyak itu, apa iya semua untukku? Bukankah itu bisa mencapai jutaan nanti saat membayar?' batin Aleena. Gadis itu berdiri di belakang Camelia yang masih memilih beberapa pakaian. Hingga tanpa mereka ketahui, di luar toko tempat mereka ber

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status