Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 127. Kepedulian Atas Dasar Rasa Kasihan

Share

Bab 127. Kepedulian Atas Dasar Rasa Kasihan

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-01-31 10:35:32
Selama dua mingguan Camelia meminta anak buahnya untuk mengawasi Aleena yang sekarang sudah menetap di Palonia.

Wanita itu tidak mendapatkan kabar apapun dari ajudannya, kabar yang disampaikan setiap hari selalu sama.

"Jadi, baik Marsha atau Asher tidak ada yang pernah berkunjung ke sana?" tanya Camelia pada Zayn, ajudannya.

"Tidak ada sama sekali, Nyonya. Bahkan jauh sebelum itu juga tidak pernah. Nona Aleena sering keluar sendiri setiap hari, kabarnya ... Nona Aleena dan Bibi Julien sering menerima pesanan kue dari orang-orang terdekat di sekitar sana."

Mendengar penjelasan Zayn itu, Camelia mendengus pelan. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan gadis pekerja keras seperti Aleena.

"Gadis itu, apa dia tidak lelah?" gumamnya lirih.

Camelia mengusap wajahnya kasar. Perlahan, ia beranjak dari duduknya dan menatap ke arah ajudannya tersebut.

"Siapkan mobil, setelah suamiku ke kantor, kita ke Palonia. Aku akan membelikan beberapa kebutuhan bulanan dan pangan untuk ga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Te Anastasia
udah update 2 bab langsung barusan, kakak-kakak (⁠◠⁠‿⁠◕⁠)
goodnovel comment avatar
Meryani Togatorop
author,,, ! lama x kelanjutanya. sudah lama menunggu, setiap bab nya pendek2 pula ceritanya.
goodnovel comment avatar
Yusnida Wati
kok blm tayang sih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 128. Aleena Tak Memiliki Siapapun Lagi

    Camelia berusaha mencari tahu segalanya tentang Aleena, bahkan dari asal-usul gadis itu hingga bagaimana bisa dia hamil anak Asher. Dan satu-satunya orang dimanfaatkan oleh Camelia adalah Bibi Julien, wanita yang sudah puluhan tahun menjadi pelayan setia di Keluarga Benedict. Kini, Bibi Julien duduk di hadapan Camelia di kediaman Nyonya besar itu. Tertunduk dan pasrah dengan perasaan resah tak terkira. "Aku yakin kau tahu banyak tentang Aleena, hubungannya dengan Asher, dan seluk-beluk mereka berdua. Iya kan, Bibi Julien?" tanya Camelia dengan tatapan mengintimidasi. Bibi Julien meremas jemarinya. "Be-benar, Nyonya..." "Sekarang jelaskan padaku, bagaimana mereka bisa bertemu, dan hubungan apa yang mengikat Asher dan Aleena. Jelaskan!" Camelia menekan wanita itu. "Kalau aku diam dan tidak mau mengatakan dengan jujur padaku, aku akan mengirimmu kembali ke desamu di Breeg!" Sontak, Bibi Julien mengangkat wajahnya dan seraut wajah setengah tua itu cemas seketika. "Jangan, Nyonya ..

    Last Updated : 2025-01-31
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 129. Tuan Asher, Datanglah, Nona Aleena Sedang Sakit

    "Kondisi Nyonya sangat lemah, mohon untuk beristirahat lebih lama dan jangan melakukan apapun. Tolong, tenangkan pikiran Nyonya, ya...." Dokter Catlyn memeriksa Aleena. Wanita itu melihat bagaimana lemahnya kondisi Aleena saat ini. "Tapi bayi saya baik-baik saja kan, dok?" tanya Aleena menatap dokter itu dengan wajah pucatnya. Dokter Catlyn mengangguk. "Tidak apa-apa, Nyonya. Semuanya terjadi karena Nyonya terlalu lelah dan banyak pikiran saja. Kalau Nyonya lebih rileks lagi, pasti tidak akan terasa sakit." Setelah mendengar penjelasan dokter, Aleena merasa lega. Setidaknya tidak terjadi hal apapun dengan anaknya. Gadis itu mengusap-usap perutnya dan tersenyum tipis. 'Syukurlah, Nak. Kau baik-baik saja...' Setelah itu, Dokter Catlyn pun berpamitan pergi. Aleena masih berbaring di atas ranjang sambil menatap ke arah jendela kamarnya yang terbuka. Wajahnya sangat pucat. Di saat sakit seperti ini, Aleena sangat ingin Asher datang dan mengusap kepalanya. Seperti yang dia lakukan

    Last Updated : 2025-01-31
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 130. Kedatangan Samuel dan Sikap Posesif Asher

    Aleena merasakan arti kesepian dalam hidupnya. Jauh dari Papanya, dan ia juga tidak punya harapan pada siapapun atas kehidupannya. Gadis itu hanya memiliki seorang anak yang kini ia kandung. Akan tetapi, beberapa bulan lagi ... anak ini juga bukan lagi miliknya. Aleena menarik napasnya pelan dan mengedarkan pandangannya di taman kota pagi ini. Ia pergi jalan-jalan seorang diri setelah merasa suntuk di dalam rumah. "Pemandangan pagi ini segar sekali, Sayang," gumam Aleena sambil mengusap perut besarnya. Gadis itu berdiri di depan sebuah air mancur besar yang di tengah kota. "Bagusnya ... kota ini tidak sesepi yang aku bayangkan." Aleena menatap anak-anak kecil berlarian di sekitar sana. Gelembung air di udara, cahaya matahari pagi yang cerah, anak-anak berlarian sambil berteriak riang, sepasang pemuda-pemudi yang jalan-jalan pagi ini. Aleena cukup terhibur meskipun dia hanya seorang diri. Sampai tiba-tiba sebuah mobil berwarna putih berhenti tak jauh dari tempat Aleena berada sa

    Last Updated : 2025-02-01
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 131. Tuan, Peluk Saya Lebih Lama Lagi

    Asher membawa Aleena pulang, ia menarik lengan kecil gadis itu untuk ikut dengannya masuk ke dalam kamar Aleena di lantai dua. Sejak tadi, Aleena berusaha untuk melepaskan cekalan tangan Asher. "Tuan, kita bicarakan baik-baik, jangan marah..." Ucapan Aleena terhenti saat Asher menutup pintu kamar dengan kuat. Laki-laki itu mendorong pelan Aleena ke sebuah sofa hingga gadis itu terduduk di sana, sebelum kedua lengan kekarnya mengurung pergerakan Aleena. "Sudah berapa kali kau bertemu dengannya?" tanya Asher dengan mata berkilat-kilat. Aleena menatapnya dengan berani. "Sekali. Dia ke sini mencari saya karena saya teman baiknya!" pekik gadis itu kesal. "Teman kau bilang?" Asher mencengkeram erat pinggiran sofa. "Seorang teman rela ke luar kota hanya untuk mencari temannya, heh?" Aleena mengerjap kedua matanya dan bibirnya menipis kesal. Asher tak pernah tidak marah bila bertemu dengannya. Apa dia pikir Aleena hanya bisa terus bersabar? "Memangnya kenapa, Tuan? Memangnya salah k

    Last Updated : 2025-02-01
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 132. Rasa Rinduku Lebih Mahal Dari Segalanya

    "Apa Tuan akan pulang kembali ke Murniche sekarang?" Aleena mencengkeram pelan bagian depan tuxedo yang Asher pakai. Ia mendongak menatap Asher dengan kedua iris cokelatnya yang bening dan tersisa air mata di sana. "Tuan tidak ingin di sini dulu sebentar?" tanya Aleena lagi. Asher menatap pandangan mata polos Aleena yang seolah berbisik dia tengah menahannya untuk tidak pergi. "Ya, aku ingin di sini menemanimu," jawabnya tenang. Helaan napas lega terasa oleh Aleena, jemari lentik tangannya melepaskan cengkeraman di tuxedo yang Asher pakai. Gadis itu tertunduk dan mengusap perut besarnya. Asher memperhatikannya sebelum laki-laki itu mengulurkan tangannya menyentuh perut Aleena dengan lembut.Desiran aneh menjalar di dada Asher, begitu juga Aleena yang kini menatapnya dan tersenyum sendu dengan kedua matanya yang sembab. "Dia sudah memasuki usia enam bulan minggu ini, Tuan" ujar Aleena. "Dan Tuan tidak pernah menyentuhnya sama sekali ... apa Tuan ragu tentang anak ini?" Mendenga

    Last Updated : 2025-02-02
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 133. Kehangatanmu yang Kurindukan

    Sejak pagi hingga siang hari, Asher menemani Aleena. Sampai kini Aleena tertidur nyaman dalam rangkulan Asher sejak beberapa menit lamanya. Asher sengaja tak memindahkannya, ia membiarkan Aleena tertidur dalam pelukannya guna melepaskan rasa yang menyiksa di dalam dadanya. Karena Asher yakin, gadis ini benar-benar sangat merindukanya . "Bagaimana bisa dia tidur dalam posisi seperti ini?" gumam Asher mengusap pucuk kepala Aleena dan menariknya perlahan. Ditatapnya wajah cantik Aleena, wajah itu tampak sedikit basah karena keringat tipis di kulit putih Aleena. "Udara di sini masih terbilang dingin, tapi Aleena berkeringat..." Asher merapikan rambut panjang Aleena yang menutupi wajah gadis itu. Sebelum ia menyandarkan kembali kepala Aleena dalam rangkulannya. Kegiatan Asher yang tengah menatapi wajah cantik Aleena pun terusik, suara deringan ponselnya tak hanya membuatnya kaget, bahkan Aleena yang tertidur dalam pelukannya pun tersentak. "Ck! Siapa yang menelfon siang-siang seper

    Last Updated : 2025-02-02
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 134. Aleena Pasti Akan Marah

    Setelah Asher pergi kembali ke Murniche, Aleena tampak bersemangat. Mengingat Asher berjanji akan datang malam ini untuk malam bersama. Aleena bergegas menuju dapur setelah Asher pergi. Di sana, ia mencari sesuatu yang ingin ia masak untuk menu makan malam nanti. "Nona Aleena sedang apa di sini? Nona istirahat saja, kalau butuh apa-apa nanti biar Bibi saja yang siapkan," ujar Bibi Julien mendekati Aleena. "Tidak Bi, aku ingin memasak untuk makan malam nanti bersama Tuan Asher," jawab Aleena. "Bersama Tuan Asher? Bukannya Tuan sudah pulang, ya?" Aleena menggeleng. "Tuan berjanji nanti malam akan ke sini lagi. Saat aku mengajaknya untuk makan malam bersama, Tuan menyetujuinya." Ekspresi berbunga-bunga itu tidak bisa disembunyikan dari wajah cantik Aleena saat ini. Dia terlihat sangat antusias membuka lemari es dan mengeluarkan beberapa bahan makanan. Gadis itu ingin memasak sendiri untuk menu makan malam nanti. Sedangkan Bibi Julien diam terpaku membisu di samping meja dapur mena

    Last Updated : 2025-02-03
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 135. Janji yang Kau Ingkari

    Aleena sudah bersiap, ia memakai dress barunya sore ini. Menyiapkan makan malam di meja makan dengan berbagai menu hingga ia merasa lelah karena sangat sibuk sejak siang. Namun, dari pukul enam, tujuh, delapan malam, Aleena tidak melihat tanda-tanda kedatangan Asher. Gadis itu berdiri di depan jendela dengan wajah gelisah. "Kenapa Tuan Asher belum juga sampai? Ini sudah hampir lewat jam delapan," gumam Aleena lirih. "Apa dia lupa?" Kedua mata beningnya terangkat menatap bulan yang bersinar terang malam ini. Aleena mengusap perutnya dengan perasaan hampa. "Tapi dia sudah berjanji. Tuan Asher yang aku kenal tidak akan mengingkari janjinya."Gadis itu perlahan kembali berjalan mendekati meja makan. Di pukul delapan lebih empat puluh lima menit, Aleena masih merasa punya harapan kalau Asher akan datang. Langkahnya kini mendekati meja makan dan Aleena duduk di salah satu kursi. Wajahnya mulai layu saat ia menatap hidangan dari steak, sup labu, hingga beberapa makanan lainnya. Semua

    Last Updated : 2025-02-03

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 261. Malamku Terasa Hangat Karenamu

    "Papa kenapa pulang? Kenapa tidak bobo di sini sama Theo dan Mama? Papa mau ke mana?" Theo mencekal erat bagian belakang mantel hitam yang Asher pakai saat ini. Asher menatap si kecil yang ragu-ragu, seperti antara ikut pulang Papanya, atau tinggal di sini dengan Mamanya malam ini. "Papa harus pulang, Sayang. Ini sudah malam. Mama harus istirahat, Nak," ujar Asher beralih menggendong Theo. "Katanya mau di sini saja sama Mama," ujar Aleena menatap cemberut putri kecilnya. "Mama kesepian kalau tidak ada Theo." "Emmm ... Theo maunya Paa bobo di sini juga," rengek anak itu memeluk leher Asher erat dan meletakkan kepalanya di pundak. Aleena mengusap punggung Theo dan menatapnya dengan tatapan sayang. Tentu saja, Aleena tidak ingin anaknya pulang dengan Asher. Ia ingin Theo tetap di sini bersamanya. Asher memperhatikannya wajah sedih Aleena. Laki-laki itu pun tersenyum tipis. "Theo hanya sedang mengantuk. Jangan khawatir, setelah di tidur, nanti tidurkan di dalam, ya," ujar Asher.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 260. Sayang, Bersabarlah Sedikit Lagi

    Rumah Liam yang biasanya sepi, sore ini menjadi sangat ramai sejak adanya Theo. Cucu laki-lakinya yang sangat ceria dan menggemaskan. Liam meminta Ronald mengajak Theo ke toko mainan dan mengambil mainan apa saja yang Theo mau.Dan kini, Theo tengah bermain di ruang tengah ditemani oleh Aleena, sambil meminum susu cokelat kesukaannya di dalam botol miliknya yang Asher bawakan kemarin. "Kalau minum susu tidak boleh sambil lari-larian, Sayang. Sini tidur di sini, Nak," bujuk Aleena, ia mengambil sebuah bantal dan meletakkan di pangkuannya. Anak itu berbaring di pangkuan Aleena sambil minum susu. "Mama, Theo mau bobo sini, boleh?" pintanya."Tentu saja boleh. Nanti tidur berdua dengan Mama ya, Sayang..." Aleena menunduk dan mengecup kening Theo. "Iya. Biarkan saja Papa sendirian. Siapa suruh Papa nakal sama Mama," serunya heboh. "Theo di sini menjaga Mama, menjaga Kakek," ujar anak itu. "Iya Sayang. Anak Mama memang pintar." Aleena mengusap rambut Theo dengan lembut. "Ayo, habiskan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 259. Aleena Tetaplah Mamanya Theo yang Sesungguhnya

    Aleena sudah diizinkan pulang pagi ini. Ia dijemput oleh Papanya yang datang bersama seseorang. Tapi, kedatangan seorang laki-laki tampan bersama dengan Liam sungguh mengganggu ketenangan Asher. Dia adalah Christofer, yang ikut datang ke sana. Aleena kaget melihat Papanya datang bersama Christofer. "Loh ... Papa kenapa datang dengan Chris? Di mana Ronald?" tanya Aleena. "Ronald sedang ada urusan, jadi Papa meminta bantuan Chris," jawab Liam, ia melirik Asher yang berada di sana. "Papa tidak akan membiarkan dia mengantarkanmu. Yang ada nanti dia akan datang terus setiap hari." "Papa..." Aleena menatap lekat sang Papa. Aleena kembali menatap Christofer. "Maaf ya, Chris, kalau aku merepotkanmu." "Tidak masalah, Al," jawab Christofer, sambil tersenyum dan mengusap pucuk kepala Aleena. "Sudah, ayo kita pulang," ajak Liam merangkul Aleena. Mereka pun bergegas keluar dari dalam ruangan itu. Theo juga tampak sangat antusias berjalan digandeng oleh Aleena. Mereka bertiga berjalan di

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 258. Karena Aku, Masih Mencintaimu, Aleena

    Asher berjalan di lorong rumah sakit sore ini. Laki-laki itu membawa buket bunga Peony. Ia juga membelikan makanan kesukaan Aleena dan Theo. Namun, saat Asher melangkah di lorong menuju ruangan rawat Aleena, ia melihat seorang laki-laki tampan berbalut tuxedo navy keluar dari dalam sana. Langkah Asher pun terhenti, bahkan kini ia berpapasan dengan laki-laki itu dan mereka saling melirik dalam diam dan dingin. "Siapa laki-laki itu?" gumam Asher. Ia memutar sedikit tubuhnya dan menoleh ke belakang menatap laki-laki yang kini bergegas pergi. "Apa mungkin selama ini ... Aleena memiliki kekasih?" tanyanya entah pada siapa. Kedua tangan Asher terkepal seketika. "Wanita itu...." Segera Asher bergegas menuju kamar rawat inap Aleena. Ia membuka pintu dan melihat Aleena tengah bersama Theo, putra kecilnya itu tampak asik memakan sebuah donat cokelat. "Papa...!" Theo bersorak gembira melihat kedatangan Asher. "Halo, Sayang," Asher mengusap pucuk kepala si kecil. "Papa, lihat ... barusa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 257. Christofer, Laki-laki yang Selalu Melindungiku

    Siang ini, Liam datang ke rumah sakit menjenguk putrinya, karena semalam ia tidak sempat menemani Aleena. Seperti biasa, Liam sangat perhatian dan sayang pada putri semata wayangnya. Liam senang melihat Aleena tengah bersama Theo. "Pa ... Papa datang dengan siapa?" tanya Aleena pada sang Papa. "Dengan Ronald, Nak," jawab Liam sebelum ia melirik Theo dan tersenyum. "Theo tidak ikut pulang dengan Asher?" "Tidak, Pa. Dia ingin di sini menemaniku," jawab Aleena memeluk Theo yang masih tertidur.Liam tersenyum hangat, menahan wajah Theo memang seperti menatap Aleena dan Asher. Anak itu memiliki perpaduan wajah pas pada kedua orang tuanya. "Kepalamu masih pusing, Nak?" tanya Liam mengulurkan tangannya mengusap kepala Aleena. "Iya, Pa. Kadang pusing, kadang juga tidak." Aleena mengusap keningnya yang terlilit perban. "Tetapi, Aleena sudah merasa baikan." "Syukurlah kalau begitu." Pintu ruangan itu pun terbuka, tampak Ronald datang membawa paper bag dan meletakkannya di atas meja. "T

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 256. Pintu Hatiku, Tertutup Untukmu

    Malam ini Aleena bisa merasakan tidur memeluk Theo. Meskipun Asher menemani di sampingnya. Sejujurnya, Aleena tidak bisa tidur meskipun kepalanya sangat pusing. Di sisi lain, Asher juga tidak tidur. Laki-laki itu diam-diam seperti tengah memikirkan sesuatu yang begitu berat. Hingga tanpa sengaja, Asher menatap pada Aleena yang menatapnya. Laki-laki itu tersenyum mengulurkan telapak tangannya mengusap pucuk kepala Aleena dengan lembut hingga membuat sang empu cemberut kesal padanya. "Cepat tidur, Aleena," ujarnya membujuk. "Aku tidak mengantuk. Kau sendiri, cepat istirahat. Atau mungkin kalau kau ingin pulang, segeralah pulang. Aku akan di sini dengan Theo," seru Aleena menarik selimutnya. "Aku akan tetap di sini menemani kalian," jawab Asher."Awas saja kalau sampai istrimu itu datang ke sini marah-marah padaku seperti dulu!" kecam Aleena. "Aku tidak akan memaafkanmu, Asher!" Asher terkekeh mendengar apa yang Aleena ucapkan. Ternyata, setelah lima tahun mereka terpisah, Aleena

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 255. Kasih Sayang Seorang Mama Kepada Anaknya

    Dengan adanya Asher di sana, Aleena merasa tidak nyaman sama sekali. Meskipun ia dulunya pernah mencintai laki-laki ini dengan sepenuh hati, namun rasanya Aleena tidak ingin mengulangi cinta itu lagi. Tetapi, setidaknya Aleena bersyukur karena ada Theo yang selalu mengajak Aleena berbincang dan manja padanya. "Mama, kepala Mama masih sakit, ya?" tanya anak itu sambil duduk di samping Aleena. "Iya, Sayang. Mama pusing," jawab Aleena sambil mengusap pipi Theo. "Emmm ... kalau Mama sudah sembuh, nanti pulang ke rumah Papa ya, Ma. Theo maunya tinggal sama Mama, bukan sama Mama itu," serunya sambil berbaring dan memeluk Aleena.Mama itu? Siapa? Aleena bertanya-tanya dalam diamnya. Berarti Asher mempunyai istri lagi, apakah tetap Marsha? Atau wanita lain lagi? Entah kenapa, dalam relung hatinya yang terdalam, ada rasa kecewa yang ingin coba Aleena abaikan saat ini. Sekalipun laki-laki itu memiliki istri atau bagaimanapun, menyendiri sekalipun, Aleena tidak peduli. "Mama..." Theo mema

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   254. Sayang, Berikan Aku Kesempatan, Sekali Lagi

    Setelah dipindah kamar perawatan, Liam mengajak Theo masuk ke dalam sana. Namun, Liam tidak mengizinkan Asher, laki-laki tua itu benar-benar mati rasa pada seorang Asher Benedict, bukan hanya dia saja, tapi pada keluarganya juga. Kini, Liam menggendong Theo dan mengajaknya mendekati Aleena yang terbaring di atas ranjang rumah sakit. "Mama..." Theo memanggilnya pelan. Anak itu mengerjapkan kedua matanya dan mencekal lengan Aleena dengan kedua tangan mungilnya. "Mama, kenapa tidak bangun-bangun, Kek?" tanyanya sambil mendongak menatap sang Kakek. "Iya Nak, Mama akan bangun nanti. Theo tunggu Mama bangun, ya, Sayang," ujar Liam. Theo mengangguk. "Iya, Kakek." Liam duduk memangku Theo, laki-laki itu diam menatap Aleena yang kini terbaring lemah tak berdaya dengan bantuan oksigen dan keningnya yang dililit perban. Rasa sedih menjalar dalam hati Liam. Mengingat bagaimana putrinya sejak dulu sangat berharap ingin bertemu dengan putranya, tetapi kenapa saat Theo sudah berada di sini,

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 253. Kemarahan Liam Pada Asher

    Tatapan penuh kebencian yang ditunjukkan oleh Liam membuat Asher semakin merasa bersalah. Apalagi Liam membentaknya tepat di hadapan Theo yang memeluk Liam. "Kau belum puas menyakiti anakku, hah?! Belum cukup kau membuat anakku tersiksa karenamu, Asher Benedict!" Liam melontarkan perkataan itu lagi dengan nada geram pada Asher. Asher tertunduk merasa bersalah. Namun, sebisa dan sebaik mungkin Asher akan tetap berusaha mendekati Aleena dan Papanya. "Maafkan saya, Tuan Liam," ucapnya lirih dan tulus. "Kedatangan saya Lamberg karena saya ingin mencari Aleena dan mempertemukan kembali dengan Theo," ujar Asher. Asher menatap putranya dalam gendongan Liam. Anak itu biasanya menolak digendong oleh orang yang tidak ia kenali sebelumnya tapi sekarang dia tampak diam dan manja dalam gendongan sang Kakek. "Meskipun seribu alasan baik kau katakan, Theo tetaplah anak dari Aleena," ujar Liam. "Kau itu pengecut, Asher Benedict! Kau berjanji padaku untuk menjaga putriku, tapi apa?! Putriku kemb

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status